edisi-1036

Page 1

16

Edisi 1036/ 17 - 23 juni 2019

Uji Publik Pergub Energi Bersih

Sesuai dengan Visi Pemerintah Provinsi Bali yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” (Pola Pembangunan Semesta Berencana) menuju Bali Era Baru, khususnya misi ke-21 yaitu Mengembangkan Tata Kehidupan Krama Bali, Menata Wilayah dan Lingkungan yang Bersih, Hijau dan Indah, Gubernur Bali mengundang para praktisi, akademisi hingga media untuk ikut serta dalam Konsultasi Uji Publik Peraturan Gubernur tentang Energi Bersih di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (11/).

D

alam sambutannya yang dibacakan Kepala Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali Ida Bagus Sudarsana, mengatakan jika kebijakan dan strategi yang diperlukan untuk membangun sistem Energi Bersih yang mandiri, berkeadilan dan berkelanjutan di daerah demi menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali

sesuai dengan nilai-nilai Sad Kerthi dalam mewujudkan pulau Bali yang bersih, hijau dan indah. “Rancangan Peraturan Gubernur tentang Energi Bersih ini merupakan produk hukum paling inovatif dan pertama kali di Indonesia yang dibuat secara mandiri oleh Pemerintah Provinsi Bali.” kata Koster seperti dibacakan Sudarsana serta

dimoderatori oleh Dr. Wayan Rideng. Adapun beberapa hal yang akan diperhatikan dalam pergub ini yaitu, a. Pembangkit Listrik wajib menggunakan bahan bakar Energi Bersih yaitu Gas Alam Cair dan Energi Terbarukan, b. Menyiapkan Pusat Unggulan Energi Bersih (clean energy centre of excellence) untuk menciptakan SDM berbasis kompetensi bidang ESDM dan mengembangkan teknologi Energi Bersih, c. Memberikan peran kepada masyarakat, UMKM, Desa Adat dan Badan Usaha Milik Daerah untuk mengelola Energi Bersih baik secara mandiri dan/atau bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Nasional atau Swasta, d. Mendorong bangunan pemerintah, komersil, industri termasuk hotel, restoran dan rumah tangga berkewajiban menggunakan Energi Bersih melalui atap

Konsultasi Uji Publik Pergub tentang Energi Bersih

panel surya maupun bangunan hijau, e. Mendorong pemberdayaan sumber daya manusia lokal berbasis kompetensi bagi usaha-usaha di sektor Energi Bersih, dan f. Memberikan insentif dan disinsentif dalam upaya efisiensi dan konservasi energi. Kearifan lokal yang bersandarkan tiga komponen utama di Bali: Alam Bali, Krama Bali, dan Kebudayaan Bali sangat

diperhatikan disini sebagai perwujudan Ekonomi Gotong Royong dan Trisakti Bung Karno dimana melibatkan secara aktif peran serta masyarakat Bali dalam industri Energi Bersih. Untuk itu, kegiatan uji publik/ konsultasi publik menjadi sangat penting untuk memperoleh masukan-masukan yang akan menyempurnakan rancangan peraturan gubernur nantinya. (ast).

Gubernur Koster Berharap PKB Jadi Ajang Pelestarian Seni Tradisi yang Hampir Terlupakan

Gubernur Koster bersama Kadis Kebudayaan Provinsi Bali

Unjuk seni budaya rutin tahunan Bali terakbar lewat giat Pesta Kesenian Bali (PKB), dalam waktu dekat ini akan kembali digelar Provinsi Bali. Perhelatannya yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat, terus mendapat penyempurnaan dari Pemerintah Provinsi Bali yang disesuaikan dengan visi

misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yakni melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana untuk menuju Bali era Baru. Demikian terungkap saat Gubernur Bali Wayan Koster menggelar konferensi pers bersama para awak media massa terkait pelaksanaan PKB ke-41 tahun 2019, di ge-

dung Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Senin (10/6). “Pelaksanaan PKB ke-41 merupakan kegiatan PKB yang pertama di periode kepemimpinan saya. Sejalan visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, PKB pun menjadi ajang implementasi pelestarian seni budaya. Spiritnya kita jaga dan kita teruskan untuk memperkuat upaya pelestarian seni budaya kita yang adi luhung dengan menambah pengayaan sesuai perkembangan zaman. Jadi materi PKB yang harus diangkat adalah seni budaya tradisi yang berakar dari kehidupan masyarakat Bali, sehingga PKB ini menjadi ajang penggalian, menghidupkan dan melestarikan seni tradisi asli Bali,” ujar Gubernur Koster. Upaya penyempurnaan ini diharapkan Koster bisa membangun kesadaran masyarakat Bali yang minatnya akan seni budaya semakin hari semakin berkurang. “PKB ini juga menjadi momentum meningkatkan minat masyarakat untuk membangun seni budaya tradisi yang terlupakan, agar

tidak punah,” katanya, menambahkan. Salah satu usaha yang dilaksanakan Pemprov Bali dalam menjaga PKB sebagai even seni budaya bernilai sejarah yang tinggi, yakni ditandai dengan dibangkitkannya kembali seni tradisi Sebunan berbasis desa adat. Gubernur Koster yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali AA Ngurah Oka Sutha Diana dan Kepala Biro Umum Setda Provinsi Bali Gede Darmawa, juga kembali menegaskan gagasan pembebasan sewa stand pameran bagi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di arena PKB. “Pemasaran produk lokal maupun kuliner Bali saat ini tidak akan dikenakan biaya sewa lagi. Kita harus mengedepankan keberpihakan kepada IKM. Namanya IKM, usaha dan modalnya pasti kecil, jadi pemerintah harus ada untuk memberi dukungan. Kita jadikan PKB sebagai ajang promosi produk mereka,” ujar Koster seraya menjelaskan, pagelaran PKB juga diharapkan bisa mendukung

Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik yang telah diterbitkan. Gubernur mengimbau PKB bisa menjadi even ramah lingkungan agar sejalan dengan Pergub Nomor 97 Tahun 2018. “Jadi segala sarana dekorasi dan sebagainya diutamakan penggunaan bahan-bahan alami seperti bambu, janur, aneka bunga, dan dedaunan. Pokoknya sebisa mungkin dirancang terbebas dari bahan plastik atau sterofoam sekali pakai,” ucap Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu mengingatkan. Awak media yang hadir pada kesempatan itu pun menyampaikan apresiasinya terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan Gubernur Koster, seperti salah satunya disampaikan wartawan Media Indonesia Arnold Dhae yang menyatakan Koster sebagai salah satu Gubernur Bali paling kreatif, serta berharap usaha-usaha ini terus berlanjut dalam upaya membangun Bali secara keseluruhan. (ast).

Dorong Kemajuan UMKM, Gubernur Koster Gratiskan Stand PKB Puluhan stand atau anjungan tempat berjualan berbagai barang dagangan di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) yang semula disewakan, kini diputuskan untuk digratiskan alias pakai cuma-cuma oleh para peminat yang berniat berdagang. Gubernur Bali Wayan Koster telah mengambil kebijakan untuk menggratiskan puluhan stand, baik yang dibangun permanen maupun tenda-tenda yang didirikan di areka PKB yang rutin digelar setiap tahun di Taman Budaya Provinsi Bali (Art Centre) Denpasar. Gubernur yang dikenal sebagai penggagas cukup banyak ketentuan atau peraturan yang berlaku di daerahnya itu, mengatakan bahwa kebijakan menggratiskan satand-stand tersebut dimaksudkan untuk memberi dukungan penuh dan mendorog kemajuan UMKM lokal dan ekonomi kreatif yang mulai tumbuh di Bumi Dewata. “Dengan digratiskannya stand untuk UMKM di arena PKB 2019 ini, saya minta semua peserta tetap menjaga ketertiban dan disiplin. Jaga nama baik PKB dan Bali secara umum agar tetap mulia dan kondusif, bersih dan rapi,” ujar Gubernur Koster saat memberi pengarahan dan tatap muka dengan para peserta pameran ajang PKB 2019, di Gedung Ksirarnawa Art Centre Denpasar, Minggu (9/6) pagi. Di samping itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini juga mengingatkan agar seluruh warga masyarakat, terlebih bagi mereka yang terlibat di PKB, untuk selalu dapat menjaga sikap guyub dan kompak semuanya. Dengan demikian, citra PKB akan bisa semakin baik lagi ke depannya. Ia menyebutkan, kebersamaan antara para perajin dan UMKM sangat penting. “Posisi stand-nya akan diundi dan jangan sampai ada ribut-ribut sesama saudara sendiri,”

ujarnya menekankan. menolong orang kecil.” Ke depan, lanjut Gubernur Para peserta pameran juga diKoster, pihaknya akan terus beruimbau agar aktif membuka jaringan paya memperbaiki gelaran PKB, baru untuk memajukan usahanya. sehingga pada gilirannya akan “Nanti kita akan bantu semua peramenjadi semakin baik. Salah jin di Bali dalam membuka jaringan satunya, memperbaiki bentuk dan pasar, akses keluar daerah kebijakan yang nantinya semakin hingga ke negara lain, termasuk banyak daoat mengakomodasi juga dengan membuat rumah UMKM lokal Bali. desain industri kreatif branding “Format ke depan agar lebih Bali. Kita fasilitasi gratis,” ucapnya banyak yang bisa ikut pameran, bersemangat. semuanya kebagian. Ini tentu Gubernur menyatakan bahwa melalui seleksi yang baik pula,” pihaknya akan terus melakukan katanya menjelaskan. dialog tentang apa-apa saja Mengenai stand yang seyang jadi kendala UMKM di Bali. lama ini disewakan di arena PKB, “Bahan baku, modal, pemasaran, Gubernur Koster menganggap atau apapun, kita akan carikan pemasukan dari penyewaan stand jalan keluarnya. Semua untuk tersebut sesungguhnya sangat memajukan dan menumbuhkan kecil. “Saya hitung tak sampai Rp kekuatan ekonomi kerakyatan Gubernur Koster 2 miliar. Jadi menurut saya, PKB di Bali, itu cita-cita kami,” kata ini bukan tempat untuk mencari uang, apalagi jika yang mantan anggota DPR RI ini. dibebankan adalah para peserta UMKM di Bali,” ujarnya Menurut Koster, PKB 2019 betul-betul hendaknya menandaskan. dapat diisi dengan materi yang baru, yang secara genGubernur mengaku sudah dari dulu berniat untuk eral akan lebih mengedepankan sekaa sebun dan seni menggratiskan stand di PKB bagi para perajin yang betradisi Bali yang ada di desa-desa adat. “Silahkan nanti rasal dari UMKM tersebut. “Untuk itu ketika saya terpilih, lihat pawai pembukaannya, pasti akan beda suasananya. langsung saya buatkan payung hukum yang mengatur, Begitu pula dengan materi seni yang dilombakan, akan yakni peraturan gubernur baru agar bebas dari pungutan,” banyak pembaharuan,” katanya sembari menyebutkan, katanya dengan menambahkan, “Jangan pernah ragu-ragu “Kita doakan bersama agar Bapak Presiden Jokowi bisa

hadir langsung di arena PKB.” Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, penjaringan peserta yang akan mengikuti pameran diawali dengan sosialisasi ke kabupaten/kota se-Bali, yang kemudian penjaringannya dilakukan oleh masing-masing Dinas Perindag. “Jadi yang berhak mengikuti pameran ke tingkat provinsi, ialah yang dari hasil rekomendasi kabupaten/kota,” ujarnya. Mengingat banyaknya peminat yang ingin ikut berpameran, maka barang-barang yang akan dipamerkan itu harus memiliki kualifikasi tertentu. Sehingga, tidak semua barang bisa dipamerkan. “Karena namanya Pesta Kesenian Bali, tentu barang-barang yang dipamerkan itu asli produk Bali, bukan dari luar Bali,” ujarnya seraya menambahkan, produk-produk yang dipamerkan itu telah dikurasi oleh tim dari ISI Denpasar. Senada dengan Gubernur, Astawa kembali menegaskan bahwa para peserta pameran tidak membayar apa-apa, alias gratis untuk bisa menjadi peserta. “Ini sekaligus sebagai ciri bahwa Pemerintah Provinsi Bali mendukung perkembangan dan kemajuan UKM lokal Bali agar industri ini bisa meroket ke depannya,” katanya. Ia menyebutkan, pameran PKB tahun ini akan diikuti oleh 304 peserta, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 215 peserta. “Untuk waktunya dari 15 Juni sampai 13 Juli 2019. Dengan kebijakan baru ini kami harapkan bisa meningkatkan kerukunan dan keharmonisan antarpelaku UKM sesuai dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi loka Bali’ melalui program pembangunan semesta berencana menuju Bali era Baru,” ujar Astawa mengharapkan. (ast).

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
edisi-1036 by e-Paper KMB - Issuu