cybertokoh-edisi-019

Page 1

6

PELESIR

Mencicipi Jamur di Kota Gudeg

Setelah berkeliling tempat-tempat wisata di Yogyakarta, jangan lupa mampir ke resto ‘jeJamuran’ yang terletak di Jl Magelang KM 11 No 53, Niron, Pandowoharjo, Tridadi, Sleman. Dari pusat kota sekitar setengah jam perjalanan ke arah utara. Resto ini salah satu yang paling direkomendasikan oleh situs-situs perjalanan, jika Anda kebetulan tengah berlibur ke Kota Gudeg.

K

alau kesana, apalagi di saat weekend atau hari libur, siap-siap lah antri, khususnya yang pergi rombongan. Meski resto ini relatif luas dan besar untuk ukuran restoran pada umumnya, namun karena pengunjung yang datang kerap kali membludak khususnya untuk rombongan maka tak tertampung. Maklum, karena kalau datang secara rombongan tentunya menginginkan tempat kumpul yang sama, tidak mungkin berpencar. Tapi kalau hanya datang 2-3 orang, sepertinya tidak harus mengantri terlalu lama. Untuk lahan parkiran pun demikian. Meski sebenarnya ‘jeJamuran’ memiliki lahan parkir yang lumayan luas, namun karena pengunjung yang datang kebanyakan membawa kendaraan, belum lagi bus-bus rombongan dari dalam dan luar-kota, sehingga itu pun membuat areal perparkiran tak bisa menampung. Untungnya,

pihak pengelola resto, karena kasus seperti ini kerap terjadi, sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan lahan perparkiran di tempat lain yang lumayan luas. Dengan begitu pengunjung tidak ‘keteteran’ harus memarkir kendaraan di pinggir jalan. Bagi pengunjung yang masuk ‘waiting list’ tak perlu khawatir karena di sana ada beragam fasilitas yang bisa dinikmati selagi menunggu. Apakah ingin duduk-duduk sambil menikmati musik live, atau sekadar jalan-jalan sambil mengunjungi sejumlah kios penjual aneka suvenir dan makanan oleh-oleh. Atau kalau iseng, bisa juga mengunjungi mini market ‘jeJamuran’ yang menjual aneka produk jamur olahan, bibit jamur, kue-kuean dari jamur, ice cream jamur, dll. Bahkan kalau masih ada waktu, bisa juga menikmati terapi ikan di kolam di taman samping resto. Fasilitas ini gratis bagi pengunjung. Bagi yang hobi foto-foto, disana tersedia sejumlah spot foto menarik. Agaknya pengelola resto sadar betul sekarang ini adalah eranya selfie dan wefie yang instagramable. Salah satu sudut yang paling digemari pengunjung adalah berfoto dengan latar belakang aneka jamur warna-warni yang ditata dengan sangat menarik. Dari kejauhan kita mengira itu adalah suvenir-suvenir yang dijual. Padahal ketika didekati, barulah kita tahu bahwa itu adalah displai aneka jamur. Di sana ada petugas yang siap menjelaskan tentang jamur-jamur tersebut. “Ini jamur kancing dan merang untuk bahan membuat sate. Kalau ini jamur nameko untuk tumis kangkung. Nah yang ini jamur king oyster untuk menu lada hitam atau juga telur asin,” jelas Ayuk Susilastuti, staf jeJamuran, menjelaskan kepada pengunjung. Selain untuk makanan, kata Ayuk, beberapa jamur yang dipa-

jang ini juga bisa dijadikan berbagai suplemen kesehatan serta memperkuat stamina. “Kita juga punya wedang jamuran,” tambah Ayuk. BERAWAL DARI KEDAI ANGKRINGAN Menurut Ayuk, resto ‘jeJamuran’ awalnya adalah kedai angkringan biasa yang dibangun oleh ahli jamur Ratidjo Hardjo Soewarno pada tahun 1990-an. Kebetulan istri Ratidjo, pandai memasak. Maka karena Ratidjo yang telah mengundurkan diri dari tempat kerjanya dan memilih bergelut menjadi petani jamur, mulai merinis bisnis kuliner kecilkecilan. Selain memiliki kedai angkringan sederhana, Ratidjop dan istrinya juga memasarkan makanan serba jamur itu door to door, termasuk juga ke kantorkantor. Tak di sangka, banyak yang menyukainya. Padahal pada masa itu makanan jamur belum terlalu memasyarakat. Bisnis kuliner jamur terus meningkat, kebutuhan pasokan jamur ikut meningkat. Ratidjo pun mengajak para petani jamur di Sleman untuk bekerja sama menjadi pemasok produk kulinernya. Ratidjo sendiri sudah menekuni budidaya jamur sejak tahun 1968. Itu karena perusahaan tempatnya bekerja adalah perusahaan jamur. Kemudian setelah keluar dari tempat kerjanya, ia pun memulai bisnis pembudidayaan jamur sendiri. Setelah dirasakan siap, warung angkringan pun diubahnya menjadi resto dengan nama ‘jeJamuran’ yang artinya menyediakan makanan serba jamur. Bukan hanya itu, ia juga melengkapi dengan membangun agrowisata jamur. “Kalau mau eksplor lebih jauh tentang jamur, kita ada kok agrowisatanya, ada paket-paketnya juga untuk budidaya, cooking class, kewirausahaan, dll,” tambah Ayuk. (Diana Runtu)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
cybertokoh-edisi-019 by e-Paper KMB - Issuu