Edisi Kamis 31 Mei 2019 | balipost.com

Page 1

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Bulan Bung Karno untuk Tularkan Semangat ’’Founding Father’’ kepada Generasi Milenial Besok, Pagelaran Oratorium Gerakan Kekuatan Pancasila di Taman Budaya Peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan tema ‘’Gerakan Kekuatan Pancasila (The Movement of Pancasila Power)’’. Tema tersebut diterjemahkan ke dalam oratorium kolosal dan teatrikalisasi puisi ‘’Aku Melihat Indonesia’’ yang merupakan sajak karya Bung Karno, yang akan digelar di Ardha Chandra Taman Budaya, Sabtu (1/6) petang besok. Pagelaran oratorium ini akan disaksikan masyarakat lintas agama, bendesa adat, kepala desa/lurah, pelajar/ mahasiswa, seniman, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah provinsi/kabupaten/ kota, dan wakil rakyat. Bulan Bung Karno yang berlangsung sebulan penuh mulai 1 Juni ini merupakan perayaan Bulan Bung Karno berskala besar pertama di Bali. Selain diisi dengan berbagai lomba yang melibatkan pelajar dan anak muda, Bulan Bung Karno juga menampilkan sejumlah pementasan kesenian, termasuk

Menhan Ryacudu Mengaku Sedih

pemanggungan naskah drama yang ditulis oleh Bung Karno. Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan, pelaksanaan Bulan Bung Karno memiliki lima tujuan utama. Pertama, mengarusutamakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Bali dalam berbangsa dan bernegara. Kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat Bali tentang sejarah, filosofi dan nilainilai Pancasila. Ketiga, memperkokoh inklusi sosial di tengah kontestasi nilai (ideologi) dan kepentingan yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas. Keempat, membangkitkan dan memelihara memori kolektif masyarakat Bali tentang ketokohan dan keteladanan Ir. Soekarno sebagai penggali Pancasila dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Kelima, memperkuat institusionalisasi nilai-nilai Pancasila sesuai dengan kearifan lokal masyarakat Bali. ‘’Pada bulan Juni ada tiga peristiwa historis yang sangat penting bagi bangsa Indonesia dan semuanya berhubungan

Jakarta (Bali Post) – Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis TNI-AD Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen langsung ditahan setelah menjadi tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal. ‘’Dalam hal ini kebijakan dari kepolisian untuk menahan 20 hari ke depan di Rumah Tahanan Guntur, Jakarta Selatan,’’ kata Sutha Widhya, kuasa hukum Kivlan, Kamis (30/5) kemarin. Ia mengatakan, polisi meyakini mempunyai alat bukti cukup terkait kepemilikan senjata api ilegal oleh Kivlan. Walau sempat menolak, dia memastikan Kivlan akan mengikuti proses hukum yang berlaku. ‘’Sebetulnya tidak a d a ala-

Tidak Terbit Terkait peringatan Hari Lahirnya Pancasila yang juga merupakan hari libur nasional, Bali Post pada Sabtu, 1 Juni 2019 tidak terbit. Bali Post terbit kembali seperti biasa mulai Minggu, 2 Juni 2019. Untuk itu kepada para pembaca dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit

Kerusuhan 22 Mei Makar yang Gagal

Bali Post/ant

Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Dalam sidang yang berlangsung sejak 29 Mei itu, para tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia memperbincangkan sejumlah hal penting, termasuk rumusan dasar negara. Hal. 15 Rumusan Pancasila

Kivlan Zen Ditahan

MENTERI Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu sedih dengan sikap sejumlah purnawirawan TNI yang diduga maker, karena para purnawirawan itu telah mengabdi kepada bangsa dan negara sejak lama. Ada beberapa purnawirawan jenderal TNI-AD yang belakangan ini tengah berurusan dengan hukum berlatar hasil Pemilu 2019. ‘’Terus terang saja, di sana yang diperiksa-periksa itu kan banyak purnawirawan. Itu senior saya. Ada adik-adik angkatan saya. Sebagai samasama purnawirawan, sebetulnya saya, apa tidak baik. Ini tidak boleh terjadi begitu. Kenapa bisa begitu. Jadi jangan menghilangkan image,’’ kata pensiunan jenderal bintang empat itu, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (30/5) kemarin. Ia mengatakan, seharusnya mereka jangan menghilangkan citra yang selama ini dimiliki dengan terlibat aksi-aksi tak sepantasnya. Menurutnya, pengabdian kepada bangsa dan negara selama berpuluh-puluh tahun tak sepatutnya dicoreng. ‘’Teman-teman kita gugur baik di Aceh, Papua, terutama di Timtim. Nah ini sisa-sisa yang belum gugur ini kenapa jadi begitu? Nah, ini saya kalau dikatakan sedih, sedih saya,’’ kata tentara karier TNI-AD yang menghabiskan lebih separuh usia kariernya di lapangan penugasan. (ant)

GERBANG TOL - Kendaraan pemudik memadati pintu gerbang Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/5) kemarin. Arus mudik di gerbang Tol Cipali pada H -6 terpantau padat.

dengan Bung Karno. Pada 1 Juni kita akan memperingati Hari Lahir Pancasila, pada 6 Juni memperingati Hari Lahir Bung Karno, dan pada 21 Juni memperingati Hari Wafat Bung Karno,’’ katanya. Hari Lahir Pancasila merujuk kepada pidato Bung Karno dalam sidang Badan Penyelidik

Jakarta (Bali Post) – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung upaya kepolisian mengungkap dalang kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta agar penegakan demokrasi di Indonesia tidak menjadi buruk. ‘’Kami dari PSI mendorong kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya untuk betul-betul membongkar untuk saat ini dan selamanya, siapa yang menjadi dalangnya,’’ kata Juru Bicara PSI Dini S. Purwono pada diskusi ‘’Menguak Dalang Makar 22 Mei’’ di kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (29/5). Menurut Dini Purwono, jika kepolisian tidak mengungkap hingga tuntas siapa dalang kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta maka akan memberikan dampak buruk atau negatif terhadap penegakan demokrasi di Indonesia. Menurut Dini, dalam dalang kerusuhan adalah perbuatan makar dan sanksi hukumnya, mulai dari hukuman penjara 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan 20 ta-

hun hingga hukuman seumur hidup. Pembicara lainnya, Direktur Imparsial Al Araf menyebut kerusuhan 22 Mei adalah upaya makar yang gagal. ‘’Kerusuhan 22 Mei bisa jadi sudah dirancang secara matang. Tetapi ada hal yang terlupa, yakni tidak terpenuhinya syarat adanya krisis ekonomi,’’ katanya. Menurut Al Araf, kondisi perekonomian nasional saat ini stabil dan daya beli masyarakat juga tidak mengalami krisis. ‘’Dengan kondisi ini, kalaupun dibuat kerusuhan yang berupaya memancing kemarahan masyarakat, tetapi masyarakat tidak terpancing,’’ katanya. Pada kesempatan tersebut, Dini Purwono juga menyinggung soal narasi krisis moneter dan harga-harga serba mahal yang diupayakan dibangun oleh kubu Prabowo-Sandiaga, tetapi tidak sesuai fakta, sehingga tidak menjadi perhatian masyarakat. ‘’Kondisi saat ini berbeda jauh dengan kondisi tahun 1998 yang terjadi krisis ekonomi,’’ katanya. (ant)

san untuk menahan, tetapi kita ikuti prosedur dulu. Kivlan seorang patriot ya, seorang patriot tidak akan mundur,’’ lanjutnya. Sebelumnya, koordinator kuasa hukum Kivlan Zen, Djudju Purwantoro, mengatakan Kivlan Zen ditangkap pada Kamis dini hari. Lanjut Djudju, setelah Kivlan diperiksa di Bareskrim Polri pada saat yang bersamaan, beliau dinyatakan ditangkap dengan sangkaan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 oleh Polda Metro Jaya dengan status laporan tipe A. Djudju mengatakan, satu dari enam orang yang dijadikan tersangka dalam kasus kepemilikan senjata api yang bernama Armi yang baru saja bekerja paruh waktu bersama dengan Kivlan Zen sebagai sopir pribadi dan pemilik sekaligus koordinator perusahaan outsourcing petugas keamanan (satpam) bagi Kivlan. Djudju mengatakan, Armi satu dari enam tersangka yang diduga berencana membunuh empat tokoh nasional, disebut pernah bekerja sebagai sopir pribadi Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen. ‘’Part time saja dia membantu dalam hal sebagai driver-nya Pak Kivlan. Membantu sekali-sekali, tidak full, karena Pak Kivlan pada prinsipnya lebih nyaman mengendarai kendaraan seorang diri,’’ katanya. Djudju menjelaskan, Armi telah bekerja dengan Kivlan tiga bulan terakhir dan saat periode tersebutlah mereka baru saling kenal meski sama-sama pernah menjadi anggota TNI. Dan karena

hubungan tersebutlah pihak kepolisian menetapkan Kivlan sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata ilegal. Djudju menyebut status Kivlan sebagai tersangka tidak tepat karena tidak relevan antara Undang-undang Darurat Nomor 1 Tahun 1951 tentang senjata api yang dijerat pada Kivlan, dengan fakta yang terjadi. Sebab, kliennya tidak memiliki, menguasai atau menyimpan senjata yang terkait dengan Armi meski mengetahui bahwa Armi memiliki senjata. Kivlan juga tidak mengetahui bahwa Armi termasuk dalam enam tersangka yang berencana membunuh empat tokoh nasional, karena Kivlan berpikir senjata itu dimiliki Armi untuk keperluan kerja, karena Armi memiliki sekaligus menjadi koordinator perusahaan penyedia jasa keamanan. ‘’Waktu itu pernah menginformasikan tapi Pak Kivlan beri saran kalau memiliki senjata api apalagi koordinator satpam itu harus sesuai aturan, harus memiliki izin,’’ ujar Djudju. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo sebelumnya menyebut Kivlan bakal diperiksa terkait kasus kepemilikan senjata ilegal yang ditangani Polda Metro. Sementara laporan ikhwal kasus makar yang juga menyeret Kivlan ditangani Bareskrim Polri. ‘’LP pertama yang ditangani oleh Bareskrim terkait masalah tindak pidana makar. Kemudian ada satu LP lagi yang saat ini sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya terkait masalah kepemilikan senjata api ilegal,’’ ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/5). (ant)

Kivlan Kenal karena Sesama Mantan TNI Jakarta (Bali Post) – Kivlan Zen diperiksa terkait dengan para tersangka yang diduga ‘’bertugas’’ membunuh tokoh nasional. Dari enam orang yang dijadikan tersangka, tiga di antaranya dikenali Kivlan. Kenal bukan karena terkait relawan Prabowo-Sandi, tetapi kenal karena sama-sama mantan anggota TNI. Penegasan itu disampaikan Burhanuddin, kuasa hukum Kivlan Zen, Rabu (29/5) malam. Ia mengatakan kliennya diperiksa terkait hubungannya dengan enam orang yang diduga menjadi pembunuh bayaran berdasarkan pengakuan para tersangka. Dalam pemeriksaan yang dilakukan di Mapolda Metro Jaya tersebut, Burhanuddin mengatakan, Kivlan menyatakan bahwa dia mengenal ketiga orang di antara enam tersangka. ‘’Tadi hanya dipertanyakan sejauh mana Kivlan mengenal mereka. Ya, dikenal karena ada hubungan kegiatan, diskusi,’’ kata Burhanuddin. Saat ditanyakan siapa orang-orang tersebut, Burhanuddin mengatakan beberapa nama. ‘’Tajudin, Iwan, Heri. Itu saja kok. Tadi baru beberapa orang saja (yang ditanyakan),’’ ujar Burhanuddin. Dari ketiga nama yang disebutkan oleh Burhanuddin, dua nama memang

diketahui terdaftar menjadi pelaku yakni HK alias Iwan dan kedua adalah Tajudin atau TJ, sedangkan Heri belum diketahui. Selain nama yang disebutkan, Burhanuddin mengaku bahwa ada mantan ajudan Kivlan di antara enam orang yang ditangkap tersebut. Namun, Burhanudin tidak mengungkap namanya. ‘Ada, iya mantan ajudannya. Tapi bukan keterkaitan itu sebetulnya. Mereka (penyidik) sedang pendalaman pengakuan saja kok,’’ katanya. Namun, Burhanuddin kemudian sedikit meralat ucapannya. Ketika dikonfirmasi lagi, dia menyatakan bahwa tidak ada ajudan atau mantan ajudannya di antara enam orang tersebut. ‘’Enggak. Enggak ada ajudan atau bekas ajudan,’’ katanya meralat ucapannya. Saat ditanyakan di mana Kivlan mengenal ketiga orang tersebut, Burhanuddin menegaskan kliennya tidak mengenal ketiga orang tersebut di acara relawan 02 Prabowo SubiantoSandiaga Uno, namun karena pernah sama-sama menjadi anggota TNI. ‘’Tidak ada keterkaitan sama sekali dengan relawan. Belum lama. Tapi mereka kenal cuma kemungkinan karena sesama mantan anggota,’’ ucapnya. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.