Bali Post
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Soal Ketinggian Bangunan
Pansus Masih Pertimbangkan Perubahan di Kawasan Tertentu Denpasar (Bali Post) Pembahasan Ranperda tentang RTRWP sejatinya membuka ruang aspirasi yang nantinya menjadi pedoman dalam membangun Bali ke depan. Mengingat, tata ruang memiliki dampak terhadap lingkungan, ekonomi, sosial budaya, hingga kependudukan. Itu sebabnya, Pansus DPRD Bali yang membahas revisi Perda No.16 Tahun 2009 tentang RTRWP sampai melakukan roadshow ke sembilan kabupaten/kota. ‘’Kita sangat aspiratif sekali, sehingga tata ruang ini tidak memberatkan masyarakat dan tidak merusak Bali. Apalagi dengan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ ini, sangat idealis sekali visi dan misi Gubernur untuk menyelamatkan laut, udara, pantai, danau, hutan, dan lainnya,’’ ujar Ketua Pansus Revisi Perda RTRWP di DPRD Bali I Ketut Kariyasa Adnyana, Rabu (30/1) kemarin. Kariyasa menyebut isu-isu krusial seperti masalah ketinggian bangunan memang membutuhkan banyak masukan dari seluruh komponen masyarakat. Termasuk melihat secara historis mengapa ketinggian bangunan dibatasi
I Gusti Ngurah Sudiana DPRD Bali tengah menggodok revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRWP Bali. Salah satu usulan materi yang akan diubah adalah ketinggian bangunan pada kawasan tertentu, seperti rumah sakit, kantor pemerintahan dan sekolah. Ketua PHDI Provinsi Bali Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. menilai ketinggian maksimal bangunan di Bali yakni 15 meter sudah tepat dan didukung oleh Bhisama PHDI. Sebab, Bali tersohor ke seluruh dunia karena adat dan budaya yang bernapaskan Hindu. Sehingga jika ketinggian bangunan, apalagi akomodasi pariwisata diizinkan lebih dari 15 meter, maka taksu Bali akan pudar. ‘’Taksu Bali lahir dari pura dan aktivitas penunjang seperti upacara. Pura pasti lokasinya di bawah, tidak mungkin di atas bangunan berlantai 15 meter. Jika hotel-hotel menjulang, itu jelas menghilangkan taksu Bali,’’ ujar Prof. Sudiana, Rabu (30/1) kemarin. Di samping itu, lanjut Sudiana, jika ketinggian bangunan maksimal 15 meter tidak dipertahankan, maka Bali juga
maksimal 15 meter atau setinggi pohon kelapa. Ini kan harus dipilah-pilah, kalau umpama ketinggian bangunan itu diubah, apa positif dan negatifnya. Hal. 15 Masih Menunggu
Bali Post/ist
SERAP ASPIRASI - Ketua Pansus Revisi Perda RTRWP Bali I Ketut Kariyasa Adnyana (kiri) saat menyerap aspirasi terkait revisi Perda RTRWP di Kabupaten Badung.
Dadab Tutup Usia PELAWAK Bali asal Desa Sukawati I Nyoman Pidada alias Dadab mengembuskan napas terakhirnya, Rabu (30/1) kemarin. Seniman drama gong ini meninggal pada usia 77 tahun. Menantu almarhum, Ketut Sudiarta, mengatakan beberapa hari lalu mertuanya tidak ada menunjukkan gejala sakit. Bahkan, bisa beraktivitas seperti biasa di pertunjukan barong dance Denpasar. ‘’Bapak biasa mengecek ke pementasan barong yang ada di Kesiman, Denpasar,’’ ujar Sudiarta saat ditemui di rumah duka di Desa Sukawati. Menurut Sudiarta, I Nyoman Pidada terserang stroke sekitar empat hari lalu. Pihak keluarga langsung membawa bapak empat anak itu ke rumah sakit swasta di Desa Celuk. ‘’Menurut dokter, bapak terkena stroke ringan. Jadi, harus menjalani perawatan dulu,’’ terangnya. Beberapa hari menjalani perawatan, tiba-tiba pelawak yang beken dengan nama panggung Dadab ini kondisinya terus melemah dan semakin kritis. ‘’Akhirnya, bapak meninggal pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.00 Wita,’’ katanya. Pihak keluarga merasa sangat terpukul dengan kepergian seniman kelahiran tahun 1942 itu. I Nyoman Pidada meninggalkan seorang istri Ni Made Ariani, dengan empat orang anak. Hal. 15 Sejak Setahun
Taksu Bali Harus Tetap Diajegkan
Mariyana Wandhira kehilangan identitas atau ciri khas karena tidak ada bedanya dengan daerah lain. Kendati demikian, terkait bangunan pelayanan publik, seperti sekolah, gedung pemerintahan dan rumah sakit, ia mengaku memberikan toleransi dengan ketinggian bangunan maksimal 20 meter. Ketua DPRD Badung Putu Parwata juga berpendapat yang sama. Politisi asal Dalung, Kuta Utara ini mengajak semua pihak untuk berpikir jernih memikirkan Bali, khususnya Badung ke depan. ‘’Mari kita tetap melestarikan adat, seni dan budaya. Jangan sampai Bali ini khususnya Badung rusak karena kita sendiri,’’ ungkap Putu Parwata, Rabu kemarin. Menurutnya, Badung tetap berkomitmen pada Bhisama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yang menyatakan ketinggian bangunan maksimal 15 meter. ‘’Jangan membuat aturan yang akhirnya ikutikutan, jadi untuk sementara 15 meter tetap dikunci,’’ tegasnya. Hal. 15 Zona Tertentu
Vanessa Angel Ditahan Surabaya (Bali Post) – Artis Vanessa Angel (VA) ditahan di Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) terkait dugaan kasus prostitusi online atau dalam jaringan (daring). Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, Rabu (30/1) sore, memastikan surat perintah penahanannya sudah ditandatangani oleh Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan. ‘’Dengan begitu artis VA yang hari ini kami panggil untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka resmi dilakukan penahanan,’’ katanya. Dalam perkara ini, pemeran Sandra dalam sinetron ‘’Cinta Intan’’ itu dijerat Pasal 27 ayat 1 Undangundang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang ancaman hukuman pidananya maksimal enam tahun penjara. Artis kelahiran Jakar-
ta, 21 Desember 1991 itu sebelumnya sempat tidak datang memenuhi panggilan penyidik Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dengan alasan sakit, serta sekali tidak menjalani wajib lapor setelah terciduk polisi di sebuah hotel di Surabaya dalam kasus prostitusi pada 5 Januari lalu. Dalam perkara ini, Polda Jatim sebelumnya juga telah menetapkan dan menahan empat orang tersangka yang bertindak sebagai muncikari, masing-masing berinisial ES, TN, F, dan W. Barung menjelaskan, artis VA menyusul ditetapkan sebagai tersangka karena menurut penyelidikan, berdasarkan bukti-bukti forensik digital, terbukti aktif mengeksploitasi dirinya secara daring di media sosial, yaitu melakukan percakapan atau chatting dan mengunggah foto-foto yang tidak sesuai dengan etika kesusilaan. (ant)
Jumat Besok, Buni Yani Masuk Penjara I Nyoman Pidada (alm)
TNI/Polri Jangan Kalah Sama Preman Puluhan Bhabinkamtibmas Polresta Denpasar dan Babinsa Kodim 1611/ Badung dikumpulkan di Ruang Aula Pesat Gatra, Mapolresta Denpasar, Rabu (30/1) kemarin. Kapolresta Ruddi Setiawan berharap anggota Polri dan TNI jangan kalah sama preman.
Halaman 2
Ngerebeg di Tegallalang Ritual Ngerebeg kembali digelar krama dari tujuh banjar di Desa Pakraman Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Rabu (30/1) kemarin. Ritual ini digelar setiap Buda Kliwon Pahang. Krama wajib turun ke jalan dengan menghias badan mereka menyerupai makhluk halus. Tujuannya untuk menetralisir pengaruh negatif. Halaman 9 Baru Bebas, Pentolan Ormas Dipolisikan Lagi Baru beberapa hari lalu bebas dari Lapas Kerobokan, pentolan ormas berinisial Ketut Is (40) kembali dilaporkan ke Polresta Denpasar, Rabu (30/1) kemarin. Dia dilaporkan oleh istrinya, YY (32), terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Wayan Arta Ariawan membenarkan menerima laporan itu. Halaman 15
Jakarta (Bali Post) – Terdakwa kasus pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Buni Yani, mengaku dirinya akan dieksekusi pada Jumat (1/2) oleh Kejaksaan Negeri Depok. ‘’Dua hari yang lalu saya sudah mendapatkan panggilan dari Kejaksaan Negeri Depok, akan dilakukan eksekusi. Saya masuk penjara tanggal 1 Februari, hari Jumat,’’ kata Buni Yani saat acara ‘’Aksi Solidaritas Ahmad Dhani’’ di DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (30/1) kemarin. Ia juga mengaku sudah menerima salinan putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA). ‘’(Kasus saya) sudah inkracht. Hari ini saya mendapatkan salinan dari Mahkamah Agung yang mengatakan ada dua keputusannya bahwa satu kasasi saya ditolak dan kasasi jaksa penuntut umum ditolak. Jadi dua-duanya ditolak,’’ jelas-
nya. Ia juga belum mengetahui akan dieksekusi ke lapas mana, tetapi dirinya menilai eksekusi tersebut merupakan pelampauan wewenang dari kejaksaan. ‘’Kita anggap jaksa sudah melampaui wewenangnya jika mengeksekusi saya,’’ ucap Buni Yani. Ia berpendapat, langkah kejaksaan itu tak sesuai dengan putusan kasasi MA karena dalam putusan kasasi tersebut tidak ada perintah hakim kepada jaksa agar menahan dirinya. ‘’Sebetulnya sih kasasi dari MA itu sudah inkracht, berkekuatan hukum tetap. Cuma yang ditulis di putusan kasasi itu, tidak ada menyebutkan apa pun. Apakah jaksa boleh menahan saya atau tidak. Kita akan melawan karena jaksa kita anggap melampaui wewenangnya,’’ paparnya. Kendati demikian, dia akan memenuhi panggilan sebagai warga negara yang baik.
Buni Yani divonis 18 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Bandung. Buni Yani dinyatakan bersalah melanggar Pasal 32 ayat Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Kasus yang menjerat Buni Yani bermula saat dia mengunggah potongan video Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ketika masih menjabat Gubernur DKI menjadi 30 detik pada 6 Oktober 2016. Padahal video asli pidato Ahok berdurasi 1 jam 48 menit 33 detik. Ahmad Dhani Sementara itu, Mulan Jameela menyambangi Rutan Klas 1 Cipinang di Jakarta Timur untuk menjenguk suaminya, Ahmad Dhani Prasetyo, yang telah divonis 1,5 tahun karena kasus ujaran kebencian.
Mulan yang tiba di Rutan Cipinang pada Rabu kemarin sekitar pukul 10.20 WIB dengan mobil Toyota Alphard hitam langsung masuk ke rutan tanpa memberikan komentar. Mulan meninggalkan rutan sekitar pukul 15.45, namun tetap enggan berkomentar. Awak media sempat menanyakan tentang kondisi Dhani, namun
Mul a n h a n y a menjawab singkat dengan mengatakan bahwa suaminya sehat. ‘’Sehat,’’ kata Mulan singkat sambil berjalan menuju mobil tanpa
memberikan komentar lebih lanjut. Ahmad Dhani resmi ditahan di Rutan Cipinang setelah divonis 1,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (28/1). Ia dinyatakan bersalah dalam k a s u s ujaran kebencian. (ant)