terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
16 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 75 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
TPA Suwung Kembali Berfungsi
Badung Darurat Sampah
Tebar Ikan Koi di Sungai
Akses menuju TPA kini sudah dibuka. Normalnya akses di TPA Suwung berdampak positif bagi Kota Denpasar. Karena sebelumnya terjadi penumpukan sampah di beberapa depo di Kota Denpasar.
Sebanyak 77 persen sampah di Badung setiap harinya bermuara di TPA Suwung. Kini TPA Suwung ditutup untuk pembuangan sampah dari Badung. Akibatnya kini Badung dalam kondisi darurat sampah. BADUNG | HAL. 3
Menjaga kebersihan aliran sungai dari sampah, Pemkab Gianyar menebar ikan koi di sungai. Bupati I Made Mahayastra meminta agar kegiatan menjaga kebersihan lingkungan agar dilakukan secara berkelanjutan.
DENPASAR | HAL. 2
GIANYAR | HAL. 9
Atasi TPA Suwung, Koster Ambil Langkah Konkret
GUBERNUR Bali Wayan Koster langsung melaksanakan langkah-langkah konkret, guna menyudahi problematika terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang kini tengah dipermasalahkan warga. Hal ini dilakukan guna menanggapi polemik terkait permasalahan pembuangan sampah di TPA Suwung yang sempat mendapat protes dan berakhir dengan penutupan akses masuk TPA Suwung oleh pihak Desa Adat Pesanggaran dalam beberapa hari terakhir ini.
P
embahasan tentang langkah konkret ini disampaikan ketika Gubernur Koster menggelar jumpa awak media di Rumah Jabatan, Jayasabha, Selasa (29/10) malam. Gubernur Koster menyebutkan, pada Selasa pagi, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk bertemu dengan Klian Banjar Desa Pesanggaran, Bendesa Adat Pedungan, pecalang, tokoh masyarakat bersama Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara untuk mendapatkan informasi permasalahan yang terjadi, keinginan masyarakat dan alternatif solusinya. Kemudian Selasa siang dilanjutkan dengan melakTPA SUWUNG - Gubernur Wayan Koster didampingi Wakil Wali Kota Denpasar meninjau langsung TPA Suwung. Selain turun langsung ke TPA, Gubernur Koster juga berdialog dengan aparat dan warga sekitar TPA.
sanakan peninjauan langsung ke TPA Suwung untuk melihat permasalahan secara riil. Kunjungan itu mendapat apresiasi dari pihak Desa Pesanggaran dan para pecalang yang langsung membuka blokade dan mengizinkan truk-truk pembawa sampah melanjutkan pembuangan. ‘’Permasalahan sampah memang sangat sensitif, tidak menyalahkan juga masyarakat di sana terganggu terutama terhadap permasalahan baunya. Untuk itu, harus segera ditangani. Terkait pemblokiran akses, kita juga sudah bertemu dan meninjau langsung, yang kami harapkan jangan sampai terjadi aksi serupa terulang kembali, agar tidak mengganggu kondisi Bali yang lebih luas. Kami konsisten akan menyelesaikan permasalahan ini,’’ tegas Gubernur Koster. Seusai itu, Gubernur pun langsung mengadakan rapat koordinasi bersama Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait di lingkungan Pemprov Bali dan Kkepala daerah kabupaten/kota yang masuk wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) guna membahas langkah-langkah jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang segera dilaksanakan dalam penanganan masalah TPA Suwung. Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan langkah jangka pendek yang harus dilaksanakan, yakni masing-masing kabupaten/ kota Sarbagita menghentikan sementara kegiatan pembuangan sampah ke TPA Suwung dan disarankan membuat TPA sementara di wilayahnya masing-masing, sehingga volume pembuangan sampah ke TPA Suwung bisa dikurangi. Selesai dilakukan revitalisasi berupa penghijauan, masih terdapat sisa lahan untuk pembuangan sampah, tapi seharusnya ini tidak boleh menumpuk lagi. Hal. 15 Sudah Menumpuk
’’Pemprov Bali juga menyiapkan tiga unit alat berat dan dua unit alat penyedot air untuk TPA Sarbagita Suwung. Pemprov Bali memberikan lahan milik Pemprov di wilayah Badung Selatan dan wilayah Badung Utara kepada Pemda Badung untuk dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan dan pengolahan sampah, mengingat Pemda Badung tidak memiliki lahan yang cukup untuk fasilitas tersebut.’’ Wayan Koster Gubernur Bali
Tolak Rencana Eksekusi Pura Pasek Gaduh
Ribuan Warga Canggu Gelar Aksi Damai Mangupura (Bali Post) Ribuan warga Desa Adat Canggu, Kuta Utara, Selasa (29/10) kemarin mendatangi Kantor Desa Canggu. Warga dari tujuh banjar mulai berkumpul di Pura Dalem Dukuh Pipitan dan Pura Hyang Ibu Pasek Gaduh sejak pukul 09.00 Wita. Setelah berkumpul warga dari Banjar Adat Canggu, Padang Linjong, Tegal Gundul, Banjar Adat Babakan, Umabuluh, Kayutulang dan Pipitan berjalan menuju Kantor Desa Canggu. Kehadiran warga tersebut guna menyuarakan penolakan eksekusi Pura Hyang Ibu Pasek Gaduh di Banjar Babakan, Canggu. Aksi unjuk rasa ini dipimpin langsung oleh Bendesa Adat Canggu I Nyoman Sujapa. Aksi berlangsung damai. Dalam aksi tersebut intinya mereka menuntut agar rencana penetapan eksekusi PK MA RI Nomor 482 PK/Pdt/2018 tanggal 6 Agustus 2018 yang rencananya akan dibacakan oleh petugas PN Denpasar pada Selasa (29/10) pukul 10.00 Wita di Kantor Desa Canggu dibatalkan. Namun, PN Denpasar selaku eksekutor tak hadir di Kantor Desa Canggu. Bendesa Adat Canggu I Nyoman Sujapa di sela aksi
menegaskan bahwa sebanyak 1.200 KK warga yang datang ke kantor desa ini untuk mendengarkan keputusan PN Denpasar terkait kasus hukum yang menimpa Pura Hyang Ibu Pasek Gaduh di Banjar Babakan, Canggu. ‘’Seluruh masyarakat Desa Adat Canggu yang berjumlah 1.200 KK ini ke kantor desa berdasarkan keputusan paruman (rapat - red), yakni untuk mendengarkan pembacaan itu (pembacaan eksekusi dari PN Denpasar) agar diketahui oleh seluruh masyarakat,’’ ujarnya. Menurutnya, bila dalam pembacaan keputusan pengadilan itu ada pura yang dijadikan objek hukum yang disengketakan, maka pihak desa adat akan menyatakan sejumlah sikap. Di antaranya, agar putusan PK MA RI Nomor 482 PK/Pdt/2018 tanggal 6 Agustus 2018 tidak dilaksanakan. ‘’Biarlah kami desa adat, Majelis Desa Adat Provinsi Bali bersama Parisada Hindu Dharma menyelesaikan masalah atau sengketa waris adat ini berdasarkan Hukum Waris Adat Bali dengan mengedepankan musyawarah, sehingga kedua belah pihak tidak ada yang merasa terlalu dirugikan dan terlalu diuntungkan,’’ terang-
nya. Nyoman Sujapa menegaskan, aksi damai yang dilakukan bersama seluruh warga bukan menolak putusan hukum, apalagi melakukan perlawanan hukum. ‘’Bukan kita mengadakan perlawanan tetapi menyatakan sikap, yakni eksekusi tidak dilaksanakan dan mohon agar kasus ini diambil alih dan diselesaikan secara hukum adat,’’ tegasnya. Klian Pura Hyang Ibu Pasek Gaduh, Made Widiana, mengatakan sengketa pura ini telah berlangsung lama. Sejumlah upaya damai telah dilakukan, namun gagal dilaksanakan sehingga berujung ke meja hijau. ‘’Harapan kami agar tanah itu dikembalikan seperti semula, bahwa itu tanah pura,’’ harapnya. Dalam perjalanan kasus ini, pihak pangempon kalah di Pengadilan Negeri (PN). Namun, menang di Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. Kemudian, dalam PK (peninjauan kembali) kembali menguatkan keputusan PN. Penolakan warga atas kasus tersebut juga mendapatkan dukungan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali. Hal. 15 Kepala Dingin
Bali Post/par
RENCANA EKSEKUSI - Masyarakat Canggu, Kuta Utara mendatangi Kantor Kepala Desa Canggu, Selasa (29/10) kemarin. Mereka menyampaikan aspirasi penolakan terhadap rencana eksekusi Pura Hyang Ibu Pasek Gaduh.
Batal Dibacakan karena Situasi Tidak Kondusif Harian Bisnis Bali Pecahkan Rekor Pada akhir September 2019, harga jual gabah kembali menggeliat. Harga ini pun memecahkan rekor karena menyentuh Rp 5.200 per kg. Apa yang menyebabkan? www.bisnisbali.com
Harian DENPOST Kuburan Wanita Filipina Dibongkar Tim Lab Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar membongkar kuburan yang diduga berisi tulang-belulang wanita Filipina yang sebelumnya ditemukan tewas di Tegallenga, Seririt. www.denpostnews.com
Denpasar (Bali Post) Ribuan masyarakat Canggu, Kuta Utara mendatangi Kantor Kepala Desa Canggu, Selasa (29/10) kemarin. Mereka menyampaikan aspirasi penolakan terhadap rencana eksekusi Pura Hyang Ibu Pasek Gaduh, Banjar Babakan, Canggu, Badung. Pihak Pengadilan Negeri Denpasar melalui juru sita Komang Bayu Wirawan dkk. yang ditemui di kantornya di PN Denpasar, membantah akan melakukan eksekusi. Namun pihaknya berencana membacakan putusan MA atas perkara antara I Wayan Medri melawan Kornelius I Wayan Mega, Thomas I Nengah Supratpa, I Wayan Emilius dan I Nyoman Ber-
nadus. ‘’Tidak ada eksekusi. Kami hanya ingin membacakan penetapan putusan MA. Namun karena situai tidak kondusif dan juga ada permintaan dari pihak kepolisian, maka kami tunda pembacaan penetapan putusan MA itu,’’ tandas Komang Bayu. Dijelaskan, sengketa antara I Wayan Medri melawan Kornelius I Wayan Mega, Thomas I Nengah Supratpa, I Wayan Emilius dan I Nyoman Bernadus di PN Denpasar, dalam eksepsi menolak eksepsi yang diajukan tergugat untuk seluruhnya. Sedangkan dalam pokok perkara menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya. Sedangkan dalam putusan PT
tertanggal 12 Agustus 2015, amarnya berbunyi; menerima permohonan banding dari pembanding semula penggugat, dan membatalkan putusan PN Denpasar tertanggal 22 Januari 2015. PT Mengadili sendiri dan memutuskan; dalam eksepsi berbunyi menguatkan putusan PN Denpasar dan menyatakan sah tanah sengketa, menyatakan demi hukum para tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dan menyatakan demi hukum buktibukti penguasaan atas tanah sengketa atas nama para tergugat adalah cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Hal. 15 Menguatkan Putusan
Pura Hyang Ibu Pasek Gaduh.
Bali Post/par