Edisi Selasa 30 Juli 2019 | balipost.com

Page 1

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Sektor Properti di Bali Sedang ’’Sakit’’ Denpasar (Bali Post) Sektor properti di Bali sedang ‘‘sakit’’. Ini tidak terlepas dari pengaruh kondisi tahun-tahun sebelumnya. Salah satu indikatornya, rasio NPL di Bali yang terus merangkak naik. Akibatnya sektor properti anjlok dan mengalami kemunduran. Perbankan sedang menunggu titik equilibrium baru, pertumbuhan properti. Parahnya belum dapat diprediksi hingga kapan kondisi kemunduran ini akan terjadi.

Alex P. Candra Demikian disampaikan Chairman Lestari Group Alex P. Candra, belum lama ini. Ia mengatakan rasio NPL properti di Bali yang merangkak naik, bahkan NPL Bali setengah dari ratarata NPL nasional. Kondisi ini mulai dirasakan sejak tahun 2015, sehingga dari sisi risiko kredit saat ini jauh lebih besar dibandingkan sebelum 2015. ‘’Sektor properti anjlok.

Dari 2015 semakin ke sini, semakin declining (mundur). Ujungnya belum kelihatan, kita maping juga belum kelihatan ujungnya,’’ selorohnya, belum lama ini. Kemunduran properti ini, menurutnya, terjadi karena beberapa faktor. Bali dengan core business pariwisata, lapangan usaha yang mendominasi adalah akomodasi makan dan minum. Akomodasi tersebut terdiri dari hotel dan vila yang merupakan sektor properti. Sementara saat ini Bali mengalami over supply hotel. Apalagi triwulan II 2019 ini ada penambahan hotel berbintang baru di Bali. Oleh karena terjadi perang tarif antarhotel, akibatnya bisnis perhotelan menurun. ‘’Kalau ditanya ke bank, dari 10 debitur bermasalah, 5 di antaranya pasti hotel, karena hotelnya sakit, perang tarif,’’ ungkapnya. Kondisi over supply hotel ini membuat bisnis hotel berpotensi merugi sehingga investor enggan membangun

Bentuk Dinas Pemajuan Desa Adat

Koster Minta Bantuan Komisi II DPR-RI Denpasar (Bali Post) Gubernur Bali Wayan Koster sebelumnya telah mengutarakan hendak membentuk dua organisasi perangkat daerah baru. Salah satunya adalah Dinas Pemajuan Desa Adat, di samping Badan Riset dan Inovasi Daerah. Koster bahkan meminta dukungan Komisi II DPR-RI agar membantu meloloskan rencana tersebut di Kementerian Dalam Negeri. ‘’Kami mohon dukungan Komisi II, bantu kami di Kemendagri. Takutnya tidak disetujui mengenai OPD Desa Adat karena tidak ada provinsi lain yang punya dinas yang ngurusin desa adat,’’ ujar Koster saat menerima kunjungan kerja Komisi II DPR-RI di Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali, Senin (29/7) kemarin. Menurut Koster, Bali memiliki 1.493 desa adat selain 636 desa dinas dan 80 kelurahan. Inilah yang menjadi kekuatan Pulau Dewata. Mengingat, desa adat merupakan lembaga atau pilar yang memelihara, menjaga, dan melestarikan adat istiadat, tradisi, seni serta budaya Bali. Saat ini desa adat sudah dijaga dengan terbitnya Perda No. 4Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali yang akan ditindaklanjuti dengan pembentukan Dinas Pemajuan Desa Adat. ‘’Kalau Bali tidak ada desa adatnya sudah mati. Bali tidak akan berbeda dengan provinsi lain, akan sama saja,’’ jelas Ketua DPD PDI-P Bali ini. Koster menambahkan, desa adat dan desa dinas memiliki urusan yang sangat berbeda, baik secara historis maupun sosiologis. Oleh karena itu, Bali jangan sampai disamakan dengan daerah lain yang tidak memiliki desa adat. Kalau perlu, Bali harus dijadikan contoh untuk menjaga dan menghidupkan desa adat di Tanah Air. Pasalnya, kearifan lokal ini sangat terkait dengan karakteristik, potensi dan jati diri daerah. (kmb32)

hotel lagi. Kalaupun ada, menurutnya, pembangunan itu sudah telanjur dilakukan sehingga diteruskan. Sementara dari sisi permintaan properti, dikatakan, berkurang bahkan tidak ada. Permintaan properti yang berkurang ini karena sebelum tahun 2015, properti lebih banyak dibeli dengan uang haram, seperti uang korupsi. Sebesar 30 persen properti di Bali dibeli dengan uang haram itu. Dengan pencegahan dan penindakan korupsi yang semakin tegas, pembelian properti yang dibeli dengan uang haram juga semakin berkurang. Urusan pajak yang agresif membuat orang kaget, sehingga mengurungkan niat membeli properti. Pemungutan pajak yang agresif ini dinilai membuat calon pembeli tidak nyaman, karena barang mewah dipertanyakan asal-usulnya, termasuk properti. ‘’Kebijakan pajak agresif itu buat orang kaget. Akibatnya investor ini

diam padahal uang ada, likuiditasnya ada tapi diam,’’ ungkapnya. Faktor ketiga yang membuat properti masih stagnan adalah suku bunga kredit untuk perumahan tinggi. Untuk mengobati kon-

disi properti yang stagnan, faktor-faktor penghambat tersebut harus diselesaikan satu per satu. ‘’Tapi untuk korupsi, tidak bisa lagi toleransi,’’ pungkasnya. Sementara faktor lain yaitu suku bunga

kredit untuk perumahan sudah diturunkan, perpajakan juga sudah mulai direlaksasi. Dengan adanya perbaikan kondisi itu, ditambah dengan tidak adanya penambahan supply baru, perlahan-lahan properti dinilai akan rebond.

‘’Demand naik terus sebenarnya, tapi supply-nya banyak. Kalau supply-nya berhenti, kita harus menunggu sampai ketemu titik equilibrium hotelnya. Setelah itu baru akan investor baru datang,’’ bebernya. (kmb42)

Penangguhan Penahanan Kivlan Zen

Menhan Tak Mampu Beri Jaminan Jakarta (Bali Post) – Permohonan kepada Menteri Pertahanan agar bersedia menjamin penangungguhan penahanan mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zen, tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal, sulit dipenuhi. Hal tersebut tidak lepas dari kasus yang menimpa Kivlan Zen merupakan pelanggaran hukum. Pemberian jaminan penangguhan ditakutkan justru melanggar hukum. Penegasan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Senin (29/7) kemarin. Ia menegaskan tidak memiliki kemampuan untuk memberikan jaminan penangguhan penahanan kepada Kivlan Zen yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal pada 29 Mei lalu. ‘’Saya tidak ada kemampuan ke situ (terkait hukum). (Kalau) Nanti dipaksakan begitu, saya melanggar hu-

kum, melanggar apa segala macam, saya enggak mau itu. Tapi untuk berharap dia ditangguhkan (penahanan), ya… harapan kita semua. Itu aja,’’ kata Ryamizard kepada wartawan di kantor Kemenhan saat ditanya mengenai putusan praperadilan yang diajukan Kivlan Zen di PN Jakarta Selatan. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini mengaku tidak ingin ikut campur dalam kasus hukum tersebut. ‘’Begini, apa pun yang diminta dengan saya itu pasti saya kabulkan. Tetapi sudah saya sampaikan masalah hukum, masalah politik, saya tidak ada kemampuan ke sana. Ini sudah masalah politik ini, orang bermain politik saya masuk, wah bahaya saya,’’ tegasnya. Kepolisian menyebut mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu menunggangi aksi 22 Mei di Jakarta serta berperan memberi

perintah kepada tersangka lainnya berinisial HK alias I dan AZ untuk mencari eksekutor pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei. Keempat target pembunuhan itu adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Berikutnya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere. Satu lagi pimpinan lembaga survei

Rusun di Penatih

Belum Kantongi IMB, Hanya untuk ASN Lajang Denpasar (Bali Post) Tahun 2016 lalu Kementerian Perumahan Rakyat membangun rumah susun (rusun) di atas lahan aset Pemprov Bali di Desa Penatih, Denpasar Timur. Rusun tersebut diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya yang masih

lajang. Saat ini rusun yang memiliki 90 kamar itu sudah ditempati oleh 78 ASN lajang. Namun, setelah dicek ternyata rusun tersebut belum mengantongi IMB. Sampai saat ini Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Denpasar belum mengeluarkan izin terkait pembangunan gedung berlantai empat tersebut. Kepala DPMPTSP Denpasar I.B. Benny Pidada yang dikonfirmasi, Senin (29/7) kemarin, mengatakan bangunan tersebut belum mengantongi IMB. Karena dari file yang mereka cek, belum ada data bangunan tersebut. ‘’Setelah kami telusuri, belum ada IMB untuk bangunan tersebut,’’ ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali Gede Pramana dikonfirmasi, Senin kemarin, mengakui belum adanya IMB untuk rusun di Penatih tersebut. Pihaknya masih mengurus IMB ke instansi terkait. Karena belum memiliki IMB, serah terima dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah belum bisa dilakukan. Tentang jumlah penghuni, Pramana mengatakan saat ini

sudah dihuni. ‘’78 sudah terisi di sana. ASN itu artinya ada PNS, ada pegawai kontrak,’’ ujarnya. Pramana menambahkan, para ASN sudah mulai menempati rusun sejak akhir 2017 lalu. Satu kamar sejatinya direncanakan diisi oleh dua orang. Namun sementara ini, satu kamar masih diisi dengan satu orang ASN untuk meramaikan setiap lantai. Menurut Pramana, para ASN masih belum dipungut biaya sewa. Namun hanya sebatas membayar listrik sesuai yang mereka gunakan. Mereka langsung mendapatkan fasilitas seperti 2 tempat tidur, 2 lemari, masing-masing 2 meja dan kursi, serta 2 kamar mandi. Ditambah lagi, lampu penerangan sudah bagus dan halaman yang dipaving. ‘’Yang penting mereka lajang, belum menikah. Kalau sudah menikah, tidak boleh tinggal di sana,’’ imbuhnya. ASN lajang yang boleh menempati yang penghasilannya di bawah Rp 6 juta atau Rp 8 juta. ‘’Kalau itu dipungut bayaran, sudah ada sih perda-nya. Tapi kita belum memungut. Setiap lantai berbeda, satu kamar paling mahal sekitar Rp 100 ribu. Kalau berdua, berarti kan hanya Rp 50 ribu. Kan murah sekali daripada mereka kos,’’ jelasnya. (kmb32)

yang dijadikan target pembunuhan adalah Yunarto Wijaya. Kivlan Zen melalui kuasa hukumnya sebelumnya mengajukan surat kepada Menhan agar bersedia menjadi penjamin dalam penangguhan penahanan Kivlan. (ant)

Sudah Ada 16 Unit 4 Lagi Sedang Diusulkan MUNGKIN tidak banyak masyarakat yang mengetahui jika di Bali telah berdiri belasan unit rumah susun (rusun). Keenam belas rusun tersebut tersebar di tujuh kabupaten/ kota di Bali. Denpasar menjadi wilayah dengan jumlah rusun terbanyak yakni 7 unit. Sementara itu di Kabupaten Jembrana, Buleleng dan Klungkung masing-masing 2 unit. Kabupaten Karangasem dan Gianyar masing-masing 1 unit. Hampir seluruh rusun tersebut dibangun oleh Satuan Kerja (Satker) Pusat Kementerian PUPR, merupakan bantuan kepada instansi atau lembaga yang ada di Bali. Berdasarkan data yang ada, rusun pertama yang dibangun dari Satker pusat tersebut adalah di Kampus Universitas Udayana Jimbaran yang dibangun tahun 2007. Sementara yang paling baru dibangun tahun 2017 untuk Kantor Imigrasi kelas I Denpasar yang berlokasi di Jalan Pulau Nias, Sanglah, Denpasar. Keberadaan rusun di Denpasar masing-masing untuk Polda Bali (2 unit), ISI Denpasar, STIKIP STIKOM, TNIAD, Dinas PU Bali dan Kantor Imigrasi. Di Kabupaten Jembrana rusun untuk PP Al Karomah dan TNI-AD. Di

Karangasem untuk PP Nurul Huda, di Gianyar untuk Kipan II Yonif Mekanis 741/SBW. Di Badung rusun untuk Universitas Udayana di Kampus Bukit Jimbaran. Di Klungkung rusun untuk Polda Bali dan di Nusa Penida. Sementara di Buleleng rusun diberikan kepada PP Nurul Altam Buleleng dan TNI-AD. Untuk tahun 2019, belum ada lagi pembangunan rusun dari Sakter Pusat Kementerian PUPR. Meski demikian, sedang diusulkan empat rusun ke pemerintah pusat yaitu untuk Universitas Udayana (Unud), Universitas Hindu Indonesia (Unhi), Lapas dan BWS. Diharapkan tahun 2020 bisa terealisasi. Menurut Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali Gede Premana, saat musrenbang beberapa waktu lalu di Jakarta, rencana pembuatan rumah susun tersebut telah disampaikan ke pusat. Rumah susun yang rencananya diperoleh tahun 2020 diutamakan bagi PNS di Lapas dan BWS, sedangkan usulan dari Unud dan Unhi masih perlu dibicarakan lagi. ‘’Kami akan berjuang agar rumah susun untuk Unud dan Unhi tercapai,’’ katanya. (dar)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.