Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Perang Dagang AS - Cina Mulai Mencair Osaka Perang dagang AS dan Cina yang dinilai memicu krisis ekonomi global mulai mencair. Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan pertemuan serius dengan Presiden Cina, Xi Jinping, terkait perang dagang di antara kedua negara.
BPM/afp
G20 - PM Jepang Shinzo Abe, penasihat Presiden AS Ivanka Trump, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Joko Widodo bergambar bersama saat KTT G20 di Osaka, Sabtu (29/6) kemarin.
Menanti Ucapan Selamat Prabowo
Jakarta ( Bali Post)Rakyat Indonesia kini menunggu nuansa politik santun dan berkualitas dari para elitenya. Usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sengketa Pilpres 2019, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, belum juga menyampaikan ucapan selamat
kepada Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 20192024. Dalam pernyataannya, Prabowo bahkan mengaku kecewa meskipun menghargai keputusan MK tersebut. Masyarakat menanti kapan kedua pemimpin ini bertemu guna menghilangkan kesan
benci tapi rindu. Politikus Partai Gerindra Hendarsam Marantoko mengungkapkan, tidak adanya kata ‘menerima’ dan ‘selamat’ dalam pidato Prabowo hanya soal pilihan kata. Menurutnya, kata-kata yang disampaikan Prabowo tersebut sudah menaungi seluruh makna yang ingin disampaikan.
“Ketika mengambil kata ‘menghormati’ itu terkandung ucapan selamat dan menerima putusan itu. Spirit Pak Prabowo dan Pak Sandi adalah taat dan patuh pada putusan MK,” ujar Hendarsam dalam diskusi bertajuk ‘Peta Politik PascaPutusan MK’ di Jakarta, Sabtu (29/6) kemarin.
Menurut Hendarsam, alasan Prabowo menyampaikan ucapan selamat secara tersirat adalah karena pembawaan atau gaya dari Prabowo itu sendiri. Namun, ditegaskannya, Prabowo mengikuti keputusan MK. Hal. 11 Akuilah yang Menang
Pembicaraan Trump-Xi Jinping berlangsung di selasela KTT G-20, Sabtu (29/6) kemarin. Pertemuan keduanya berlangsung selama sekitar 80 menit. Usai pertemuan, Presiden Donald Trump memberi lampu hijau buat perusahaan AS untuk kembali berbisnis, lebih tepatnya menjual lagi produk mereka ke perusahaan Cina, Huawei. “Perusahaan-perusahaan AS boleh menjual peralatan ke Huawei. Kita bicara soal peralatan yang tidak memberikan masalah terhadap keamanan nasional,” kata Trump menjelaskan, seperti dikutip Bloomberg. “Saya bilang tak ada masalah, bahwa kami akan terus menjual produk tersebut, ini merupakan produk-produk yang dibuat oleh perusahaan Amerika. Omong-omong, masalah ini amat kompleks.” Pernyataan Trump memberi angin segar buat Huawei dan perusahaan-perusahaan AS yang menjalin bisnis dengannya. Perusahaan-perusahaan AS sempat dilarang berbisnis dengan Huawei setelah pemerintahan Trump memasukkan raksasa telekomunikasi Cina itu ke dalam “daftar hitam” karena dianggap sebagai ancaman nasional terkait spionase. Dilaporkan, Trump juga mengindikasikan pembahasan secara spesifik mengenai Huawei akan dilakukan lebih lanjut
pada kesempatan berikutnya, dengan mengatakan, “Huawei merupakan sebuah situasi rumit.” Sementara itu Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan beberapa negara pada hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di INTEX, Osaka, Jepang, Sabtu kemarin. Jokowi juga sempat berfoto bersama pemimpin dunia di G20. Kerja sama ekonomi dan maritim, menjadi pokokpokok pembicaraan saat Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi. Presiden Jokowi juga bertemu dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman. Pembahasan meliputi soal pembentukan Dewan Konsultasi Tingkat Tinggi yang diusulkan pihak Arab Saudi. Pembahasan mengenai kerja sama di bidang pendidikan vokasi jadi perbincangan saat Presiden Jokowi bertemu PM Australia Scott Morrison. Menurut Jokowi dalam lima tahun ke depan, prioritas pembangunan di Indonesia akan difokuskan pada isu pengembangan sumber daya manusia, termasuk di bidang pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi. Oleh karenanya diharapkan adanya peningkatan kerja sama kedua negara di bidang tersebut. (afp)
Perbanyak Stand Penyandang Disabilitas Dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini, penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan untuk ikut serta. Ini tentu menjadi peluang baik untuk bisa menunjukkan jika penyandang disabilitas pun memiliki keterampilan yang tidak kalah dengan orang normal. Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, berharap stand untuk penyandang disabilitas khusus ke depan semestinya diperbanyak karena masih banyak hasil keterampilan dan kerajinannya berkualitas dan pantas untuk dipamerkan. Tahun ini lanjut Mahendra, untuk penyandang disabilitas baru tersedia satu stand. Dalam stand tersebut diisi oleh Per-
satuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Bali berupa keterampilan pijat dan Spa serta kerajinan puzzle yang diisi oleh Disabilitas Daksa dari Bunga Bali Craft. ‘’Baru dua ini. Ke depan tentu diharapkan akan lebih banyak lagi hasil karya dan keterampilan penyandang disabilitas bisa diikutkan dalam PKB,’’ ujarnya. Menurut Mahendra, di Bali sebenarnya masih banyak potensi-potensi dari penyandang disabilitas berkualitas baik itu keterampilan, kerajinan hingga karya seni. Pihak Dinas Sosial terus-menerus memberikan pelatihan serta membina penyandang disabilitas ini untuk terus berkarya. Hal. 11 Sebuah Peluang
Pesta Kesenian Bali (PKB) adalah pestanya seniman, penikmat seni dan rakyat Bali. Segala jenis seni ditampilkan di ajang ini. Namun, sayang belum didukung oleh harga kuliner yang merakyat. Sebagian pengunjung PKB yang sempat menikmati kuliner di PKB mengaku kecewa. Makannya enak namun harganya yang tak enak alias melangit. Ada kesan pedagang menerapkan jurus aji mumpung, padahal masyarakat kita sudah semakin cerdas. Bayangkan harga satu porsi ketupat dan sate dibandrol Rp 25.000, sangat jauh dengan harga di luar PKB sekitar Rp 15.000. Kondisi ini yang membuat sejumlah penonton menghindari stand
kuliner. ’’Saya ngak ngerti, katanya semua stand digratiskan,’’ ujar Ni Ketut Budiani, seorang penonton. Tidak itu saja. Belum lama ini Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar menemukan produk makanan mengandung rhodamin B yang dijual di PKB. Mengacu pada UU no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, konsumen punya hak atas keselamatan, kenyamanan dan keamanan. Direktur Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Putu Armaya mengatakan, produk yang dijual di PKB harus benarbenar aman. Hal. 11 Harus Sehat
Kuliner PKB Belum Merakyat
BPM/eka
BPOM - Stand kuliner PKB saat diperiksa BPOM.
terutama setiap ada agenda gong kebyar. Apalagi, untuk PKB kali ini esensi gong kebyar telah kembali pada pakemnya. Dimana, para penabuh fokus untuk menabuh, dan para penari fokus untuk menari. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimana, penabuh juga bertindak sebagai penari, sehingga identitas penabuh maupun penari tidak sesuai dengan pakemnya. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan “Kun” Adnyana men-
Perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 telah memasuki pekan kedua. Berbagai suguhan seni dan budaya masing-masing daerah di Bali dipentaskan. Bahkan, beberapa kesenian daerah luar Bali dan mancanegara turut andil memeriahkan event tahunan ini. Tidak hanya unsur kesenian, PKB juga tetap menyediakan ruang dan waktu untuk unsurunsur budaya lainnya, seperti unsur-unsur tradisi, ekonomi kreatif dan jenis kerajinan lain-
Secara umum pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 berjalan baik. Agenda pementasan sudah berjalan sesuai dengan jadwal yang disepakati. Ini tidak lepas dari keberadaan LO di masing-masing pagelaran. LO mewakili panitia dan berhubungan langsung dengan kontingen, sekaligus mengkomunikasikan keperluan
nya yang bernapaskan Hindu. Sehingga PKB ini betul-betul menjadi pesta budaya rakyat untuk kesejahteraan rakyat Bali. Apalagi, keberpihakan Gubernur Wayan Koster kepada rakyat Bali sudah tampak dalam tahun ini, dengan dibebaskannya biaya sewa bagi para perajin Bali yang memanfaatkan stand pameran tersebut, sehingga mengurangi beban mereka. Budayawan Dr. Drs. A.A. Gde Raka, M.Si. mengatakan, PKB memang lebih menampilkan kesenian tradisional
masing-masing daerah. Namun, seni tradisi tersebut telah dikemas seenovatif mungkin oleh para kreator seni yang dituangkan dalam bentuk seni kreasi, baik seni tari maupun seni musik gamelan. Tentu hal ini sebagai upaya dalam pengembangan seni tradisi, selain juga untuk melestarikannya. Selama dua pekan berlangsung, kesenian daerah yang ditampilkan di PKB selalu mendapat respons positif bagi kebanyakan orang,
kontingen kepada panitia, stage manager, dan kru. Selain itu, pameran juga sudah berlangsung dengan baik. Namun demikian, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali terus melakukan evaluasi melibatkan komponen panitia dan kurator. Di samping menghimpun berbagai masukan untuk membuat PKB lebih baik ke depannya. “Sa-
rana prasarana, kebutuhan di panggung itu apa saja sebenarnya. Itu ada penataan lebih rigid. Terus juga terkait penempatan pentas perlu dievaluasi,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan “Kun” Adnyana dikonfirmasi, Sabtu (29/6) kemarin. Ke depan, lanjut Kun, pihaknya akan menggandeng ISI Denpasar untuk membi-
gatakan, gong kebyar sejatinya merupakan salah satu materi parade dan bukan sebuah lomba. Kendati demikian, seniman tetap dituntut untuk menampilkan kreasi terbaiknya. Hal. 11 Seni Kontemporer
carakan lokasi pementasan khususnya pagelaran dan parade. Sebab, kampus tersebut memiliki Panggung Kertya Mandala yang bisa dimanfaatkan. Saat ini, ruang di ISI Denpasar yang dimanfaatkan untuk mendukung PKB baru sebatas Gedung Citta Kelangen untuk kegiatan sarasehan. “Sukses yang terlihat bah-
wa animo masyarakat untuk mengunjungi PKB sangat banyak. Utamanya di malam hari,” imbuhnya. Menurut Kun, sekarang tengah dilakukan upaya untuk menghitung rata-rata jumlah kunjungan masyarakat per hari. Baik di hari biasa maupun di akhir pekan. Hal. 11 Kapasitas Panggung