Edisi 29 September 2017 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 41 TAHUN KE 70

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (158rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

Jumat Paing, 29 september 2017

@balipostcom (4.812rb Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Berdoa untuk Keajegan Gunung Agung, Umat Hindu Jangan Panik

Masyarakat Bali agar tetap tenang dan tidak panik menyikapi situasi terkait status awas Gunung Agung. Demikian pula umat Hindu harus tetap berdoa agar Bali terhindar dari bencana dan Gunung Agung tetap ajeg. Artinya, Gunung Agung kembali normal seperti biasa. Pemangku Pura Penataran Agung Besakih Jro Mangku Sueca dan Pemangku Pura Basukian Jro Mangku Pinda menyatakan hal itu usai persembahyangan bersama Tim Bhakti Gunung Agung, Kamis (28/9) kemarin. Kepada wartawan Bali Post dan Bali TV, Mangku Sueca mengatakan, masyarakat Bali harus tenang dan jangan panik menyikapi situasi yang terjadi saat ini. ‘’Mari kita tetap berdoa semoga Bali terhindar dari bencana dan Gunung Agung kembali normal seperti sebelumnya,’’ kata pemangku yang tetap tinggal di Besakih ngaturang bhakti walaupun status Gunung Agung telah ditingkatkan menjadi awas. Jro Mangku Sueca mengungkap-

kan, sejak level Gunung Agung naik dari siaga menjadi awas dirinya tetap ngaturang bhakti di Pura Penataran Agung Besakih. Sementara keluarganya telah mengungsi ke Denpasar. ‘’Saya setiap hari ngaturang bhakti di Pura Penataran Agung. Bahkan saya makemit di sini. Saya tidak ikut mengungsi. Kalau keluarga memang semuanya sudah mengungsi meninggalkan Besakih,’’ ungkap Mangku Sueca. Ia mengungkapkan, dirinya me-

mang tidak sendirian ngaturang bhakti di Pura Penataran Agung Besakih. ‘’Jumlah pemangku yang ngaturang ayah sekarang ini ada enam orang. Kalau semuanya ada sekitar 25 pemangku, tetapi pemangku yang lainnya sudah mengungsi bersama keluarganya,’’ katanya. Lebih lanjut dikatakannya, secara kasat mata belum melihat ada tanda-tanda perubahan mengarah terjadinya letusan. Bahkan, beberapa hari lalu ada warga yang mengecek langsung kondisi gunung sampai ke pinggir kawah. Menurutnya, berdasarkan informasi warga yang naik ke puncak, belum terjadi sesuatu dalam kawah. ‘’Katanya di atas belum ada perubahan apa-apa. Di kawah juga tidak ada apa-apa. Juga tidak terasa panas,’’ ucap Mangku Sueca menirukan infor-

masi warga. Meski begitu, kata Mangku Sueca, pihaknya tetap meminta kepada warga Besakih dan sekitarnya tetap waspada sesuai dengan imbauan yang telah diterima dari pemerintah. ‘’Saya minta masyarakat tetap mengikuti arahan pemerintah. Jangan sampai menyalahi aturan. Karena hal ini menyangkut keselamatan. Mari kita taati apa yang telah menjadi keputusan pemerintah. Tentu juga kita tetap berdoa semoga Gunung Agung kembali normal seperti sedia kala,’’ pesan Mangku Sueca. Sementara itu, Pemangku Pura Basukian Jro Mangku Pinda juga mengakui kalau dirinya setiap hari ngaturang bhakti di Pura Basukian. Namun, ia tidak sampai makemit di Pura Basukian. Setiap sore ia

kembali ke tempat pengungsian. ‘’Saya setiap pagi ngaturang ayah di sini. Tapi kalau sore saya balik ke pengungsian karena istri, anak dan menantu sudah mengungsi. Besok pagi saya kembali ngayah,’’ ucap Jro Mangku Pinda. Sementara itu, Kepala Keamanan Desa Besakih I Nengah Dapet mengakui tetap melakukan pengamanan di Besakih, walaupun sudah banyak warga yang mengungsi. ‘’Kami tetap melakukan penjagaan. Selain kami yang melakukan pengamanan, kepala keluarga pasti ada yang pulang setiap paginya untuk menyabit dan memberi pakan ternak. Bahkan, ada beberapa warga tetap berada di rumah mereka untuk menjaga rumahnya,’’ ucap Nengah Dapet. (kmb41)

Tak Masuk Akal, Pengungsi Tembus 134.229 Orang

Warga di Luar KRB Sebaiknya Pulang Amlapura (Bali Post) – Data jumlah pengungsi terus meroket. Enam hari pascastatus Gunung Agung naik menjadi level awas, jumlah pengungsi yang tercatat di Posko Komando Siaga Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung, sampai pukul 18.00 Wita, sudah menembus angka 134.229 orang. Jumlah pengungsi ini jauh membengkak dari perkiraan BNPB sebanyak 64.000 orang. Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Wijaya menyebut jumlah pengungsi terbaru ini tidak masuk akal. Ini terungkap saat rapat evaluasi Satgas Siaga Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung di Posko Komando, Gedung Pelabuhan Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kamis (28/9) malam. Kenaikan jumlah pengungsi ini disebabkan pemahaman tentang bahaya bencana yang keliru, hingga membuat warga di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, II mampun I, ikut berbondong-bondong mengungsi. ‘’Kalau jumlah pengungsi naik terus,

Wisnu Wijaya

Peduli Pengungsi Gunung Agung Bali Post menerima titipan sumbangan untuk disalurkan kepada para pengungsi Gunung Agung. Bagi masyarakat yang peduli dan ingin membantu saudara kita yang kini berada di pengungsian, bisa menitipkan sumbangan ke Bali Post. Sumbangan bisa langsung diserahkan ke Sekretariat Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar, telepon (0361) 225764 atau melalui dompet simpati Anda Bali Post BCA Cabang Denpasar NO: 040-3555000. Keluarga Besar SMKTI Bali Global Dps Rp Alumni Bali Usada Rp NPO WKM Sakura Ijuin, Dainosuke Bushi, Masato Ono, Island C, Ajee H & M Villas Rp Alumni SMA 2 Tabanan 1984 Rp Karyawan KUD Panca Satya Dawan, Klungkung Rp Siswa dan Guru SDN 8 Padangsambian, Denpasar Rp NN 7700 (26/9) via BCA Rp SD No. 1 Munggu Rp Keluarga I Nyoman Adnyana, Dps Rp SMKN 2 Tabanan Rp Ni Nyoman Suteni S Rp Anton Adijaya Rp Karyawan Toko Obat Saudara Rp Bambang Suryanto Rp I Ketut Ariana, SH Rp CV Bayu Pasupati Rp I Ketut Butarja, Blahbatuh Rp Odie dan Deby, Sanur Rp SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar Rp SHR Gatsu, Denpasar Rp I Ketut Oka Wiluga Rp Karyawan Sewatama Rp I Nyoman Arya Gunawan Rp I Made Wiradnyana Rp I Ketut Suparta Rp Prof. Dr. I Gst Ngr Rp Harmoni Sofa Rp I Made Putrajaya Rp NN 8270 (28/9) via BCA Rp I Gede Suryan Rp Wayan Nurkancana Rp Hal. 19 Jumlah diterima kemarin

6.792.500 5.000.000 5.000.000 3.000.000 2.400.000

ini bisa chaos (kacau). Perkembangan jumlah pengungsi ini sudah tidak masuk akal,’’ papar Wisnu Wijaya. Hal. 19 Segera Disikapi Level Siaga

STATUS GUNUNG AGUNG

18-22 September 2017 Aktivitas kegempaan sudah mencapai 300 kali dan gempa besar dengan kekuatan 3,2 SR.

Level Waspada

14-18 September 2017 Aktivitas kegempaan terus meningkat. Data pemantau Gunung Agung di Rendang menunjukkan, aktivitas kegempaan mencapai 27 kali sampai 50 kali per hari.

Pengungsi sudah mulai ditampung di Menanga, Klungkung, Buleleng dan Amlapura.

Jro Mangku Sueca

Jro Mangku Pinda

Level Awas

22 September 2017 sampai sekarang Aktivitas kegempaan alami peningkatan bahkan mencapai 400 kali per hari. Gempa dangkal dengan kekuatan lebih besar juga sering terjadi. Ada kepulan asap putih yang keluar dari kawah Ada pembekakan perut Gunung Agung. Pengungsi ‘’menyerbu’’ Kota Amlapura, Klungkung, Gianyar, Tabanan, Bangli, Denpasar, Badung, Buleleng, dan Jembrana. Hingga Kamis malam kemarin jumlah pengungsi seluruhnya mencapai 134.299 orang.

Belum Ada Penurunan Status

Amlapura (Bali Post) Hingga Kamis (28/9) kemarin masih belum ada tandatanda penuruan status Gunung Agung. Selain intensitas kegempaan masih tinggi, juga masih muncul asap putih, walaupun tidak secara terusmenerus. Hal itu ditegaskan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, Kamis (28/9) kemarin. Ia menjelaskan, sebelum level Gunung Agung dinaikkan dari siaga ke awas, memang tidak pernah terlihat adanya asap putih tipis di puncak. Karena asap baru muncul setelah level

naik ke awas. Dengan begitu, menandakan kalau gunung sedang ada aktivitas yang cukup tinggi. Dikatakannya, dengan adanya kegempaaan yang semakin besar Gunung Agung cenderung mengalami pembengkakan. ‘’Keberadaan magma kisaran 1-1,5 kilometer d a r i

kawah. Kalau pastinya kita tidak tahu. Karena posisinya berubah-ubah setiap waktu,’’ tegas Kasbani. Sementara itu, Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan evakuasi ternak. Dari target 20.000 ekor sapi dari wilayah terdampak, per tanggal 28 September telah dievakuasi sebanyak 1.771 ekor. Ternak-ternak yang dievakuasi oleh satgas maupun oleh pemilik ternak ditampung di tempat penampungan. Sampai tanggan 27 September telah tersedia 30 titik penampungan yang tersebar di lima kabupaten. Demikian disampaikan Ketua Satgas Pos Komando Siaga

Peternakan dan Kesehatan Hewan Antisipasi Erupsi Gunung Agung Drh. IKG Nata Kesuma, M.MA., Kamis kemarin. Satgas yang terdiri dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem itu juga memberikan bantuan berupa 5 ton pakan konsentrat, 10.000 dosis obat-obatan, 1 truk untuk evakuasi ternak, pembangunan kandang, atap dan kelengkapannya, dan kelengkapan untuk identifikasi ternak. Pihaknya juga memfasilitasi bantuan dari berbagai pihak. Bantuan yang telah diterima dan disalurkan

yaitu pakan konsentrat sebanyak 55 ton, kendaraan evakuasi ternak 9 unit truk, rumput gajah 3 ton, bambu 70 batang, hijauan makanan ternak 1 truk. Meski bantuan mengalir dan satgas telah dibentuk, pihaknya masih mengalami kendala kurangnya armada untuk mengevakuasi ternak sebanyak 20 truk, kurangnya persediaan pakan. Berupa kebutuhan konsentrat sapi untuk satu bulan sebanyak 1.200 ton dan sudah tersedia 60 ton, kebutuhan pakan hijauan 15.000 ton. ‘’Saat ini masih disediakan secara mandiri oleh para peternak,’’ ujar Nata yang juga Kabid Keswan Dinas PKH Bali. (kmb41/kmb42)

2.101.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 1.520.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 800.000 550.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 300.000 300.000 Bali Post/wan

Rp 48.733.500

TIDAK BERKABUT - Pura Besakih sempat diselimuti kabut beberapa hari lalu. Ketika itu jarak pandang sangat pendek. Namun Kamis (28/9) kemarin, kawasan Pura Besakih kembali normal, tidak berkabut sejak pagi hingga sore.

Empat Program Pengembangan Unud GELAR rektor perempuan pertama di Universitas Udayana (Unud) kini disandang Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K). Selama empat tahun ke depan, Raka Sudewi telah menyiapkan empat program pengembangan universitas negeri tertua di Bali ini. Diawali dengan program peningkatan kualitas tata kelola, baik tata kelola akademik maupun tata kelola administrasi dan keuangan. ‘’Tata kelola perlu disesuaikan dengan

Berita Siang, Pukul 12.30 Wita Seputar Bali, Pukul 18.00 Wita Jumat, 29 September 2017

aturan-aturan baru. Terlebih dengan lahirnya Organisasi Tata Kelola 2016 dan terbitnya statuta Unud 2017,’’ ujarnya dalam wawancara khusus dengan Bali TV, Bali Post, dan Indonesia Network. Program selanjutnya, lanjut Raka Sudewi, berkaitan dengan peningkatan sumber daya. Meliputi sumber daya manusia, sumber daya informasi, dan aset. Terkait SDM, saat ini Unud memiliki 1.500 dosen yang 150 orang di antaranya adalah guru besar dan 300 doktor. Selain itu, ada pula 1.500 tenaga kependidikan yang 700 di antaranya berstatus PNS. Selain dosen dan tenaga kependidikan, Unud juga memiliki 25.000 mahasiswa. ‘’SDM ini kalau kita berdayakan dengan

baik sangat mendukung terwujudnya visi dan misi Unud,’’ jelasnya. Raka Sudewi menambahkan, untuk sumber daya informasi telah ada Unit Sumber Daya Informasi. Semua informasi di sana sudah diatur secara digital dan terintegrasi satu sama lain. Hal ini sangat mendukung pelaksanaan program di Unud dengan baik dan terstruktur. Kemudian yang tidak kalah penting adalah sumber daya aset. Pascaditetapkan menjadi Badan Layanan Umum (BLU), aset mulai diberdayakan sebagai sumber pendapatan di samping dari Uang Kuliah Tunggal (UKT). ‘’Berkaitan dengan peningkatan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi, saat ini sudah boleh dikatakan optimal.

Tercermin dari akreditasi Unud yang sudah A atau teratas di tingkat nasional,’’ imbuhnya. Ke depan, Raka Sudewi merencanakan akreditasi Unud lebih dikembangkan lagi ke tingkat internasional. Pihaknya bahkan sudah menyiapkan beberapa program studi S-1 agar bisa mendapatkan sertifikat dari ASEAN University Network (AUN). Di sisi lain, guru besar dan lektor kepala juga didorong untuk melakukan penelitian berkualitas dengan metodologi yang lebih valid. Mengingat, guru besar dan lektor kepala kini wajib mempublikasikan jurnal internasional sesuai aturan Kemenristek Dikti. Hal. 19 Nilai Ekonomi

A.A. Raka Sudewi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 29 September 2017 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu