Edisi Senin 29 Juli 2019 | balipost.com

Page 1

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

16 HALAMAN

NOMOR 325 TAHUN KE 71

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila

Senin Kliwon, 29 Juli 2019

Rumah Susun di Bali

Kurang Harmoni, Jangan Hanya untuk Kepentingan Investor Denpasar (Bali Post) Pembangunan rumah susun di Bali sebagai solusi cegah alih fungsi lahan di Bali yang semakin tinggi, memerlukan kajian dan pertimbangan mendalam. Secara budaya, rumah susun dinilai tidak harmoni dengan kehidupan manusia Bali. Selain itu, perhitungan jumlah yang dibutuhkan dan yang akan dibangun harus jelas terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari pembangunan rumah susun hanya demi memenuhi spekulasi para investor perumahan. Demikian disampaikan Ketua PHDI Provinsi Bali Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. dan Akademisi Fakultas Teknik Universitas Warmadewa I Nyoman Gde Maha Putra, S.T., M.Sc., Ph.D. di Denpasar, Minggu (28/7) kemarin, menanggapi soal keberadaan rumah susun di Bali. Sudiana yang juga Rektor IHDN ini mempertanyakan untuk siapa wacana pembuatan rumah susun tersebut dibuat. Menurutnya, sesuai dengan budaya orang Bali Hindu, rumah susun adalah rumah tradisi baru. Sehingga orang Bali Hindu tidak biasa dengan budaya tradisi rumah susun. ‘’Kalau rumah tersebut (rumah susun - red) tujuannya untuk orang Bali kemungkinan kurang harmoni, kemungkinan rumah susun kurang harmoni dengan orang Bali,’’ tegas Sudiana, Minggu kemarin.

’’Kalau rumah tersebut (rumah susun) tujuannya untuk orang Bali kemungkinan kurang harmoni, kemungkinan rumah susun kurang harmoni dengan orang Bali.’’

’’Jika perhitungan tidak dibuat maka akan terjadi spekulasi. Pemilik modal akan membeli lahan lalu membangun rusun, padahal kebutuhannya belum jelas. Akhirnya ruang dan bangunan di Bali hanya menjadi instrumen investasi.’’

I Gusti Ngurah Sudiana Ketua PHDI Bali

I Nyoman Gde Maha Putra Akademisi FT Unwar

Sudiana juga mengingatkan ketinggian maksimal bangunan di Bali yakni 15 meter sudah tepat dan didukung oleh Bhisama PHDI. ‘’Bhisama rumah susun ketinggiannya tidak lebih dari pohon kelapa (15 meter - red) dan 50 meter dari Pura Khayangan Desa, 2 kilometer dari Dhang Khayangan, 5 kilometer dari Pura Sad Khayangan dan menyesuaikan dengan

bhisama kesucian pura sesuai Tri Wana, Maha Wana, Tapa Wana dan Sri Wana,’’ ujar Sudiana. Sementara itu, Maha Putra mengatakan dalam soal ketinggian bangunan untuk rusun bisa dirancang sesuai dengan nilai budaya Bali, sehingga bisa memenuhi kebutuhan orang Bali. Hal. 15 Spekulasi

Jaksa Agung Sebaiknya Bukan dari Parpol Jakarta (Bali Post) – Penegakan hukum menjadi kunci penting dalam sistem negara demokrasi. Hukum seringkali digunakan oleh kekuasaan menekan lawanlawan politiknya. Karena itu, jaksa agung sebagai salah satu pejabat penegak hukum sebaiknya bukan dari parpol. Penegakan hukum tebang pilih pun diyakini dapat ditekan jika jaksa agung dipilih dari kalangan profesional. Demikian disampaikan analis politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Minggu (28/7) kemarin. Pangi Syarwi Chaniago mengusulkan jaksa agung pada pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua sebaiknya dari kalangan profesional yang sangat memahami tata kelola kejaksaan agung bukan dari partai politik. ‘’Jaksa agung sebaiknya tidak berasal dari partai politik, baik kader partai politik, pernah menjadi partai politik maupun diusulkan oleh partai politik,’’ kata Pangi Syarwi Chaniago. Menurut Pangi Syarwi, kalau jaksa agung dari partai politik dikhawatirkan ada bias orientasi penegakan hukum dan dapat terjadi sikap ‘’tebang pilih’’ dalam pemberantasan korupsi. ‘’Hal ini dikhawatirkan dapat merusak jalan pemberantasan

korupsi,’’ katanya. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menambahkan, jaksa agung dari partai politik dikhawatirkan akan memainkan peran politik lebih besar daripada peran penegakan dalam upaya pemberantasan korupsi. ‘’Jaksa agung dari kader partai politik, tidak bisa keluar dari garis komando dan kepentingan partai, meskipun tidak dalam posisi pengurus partai,’’ katanya pula. Pangi mengusulkan agar Presiden terpilih Joko Widodo jika ingin meningkatkan pemberantasan korupsi pada pemerintahannya pada periode kedua, maka harus berani bersikap tegas dengan partai politik untuk tidak memilih jaksa agung dari partai politik. ‘’Untuk penegakan supremasi hukum dan pemberantasan korupsi yang lebih baik, saya mengimbau kepada Pak Jokowi untuk tidak memilih jaksa agung dari partai politik,’’ katanya lagi. Menurut Pangi, dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi agar ditegakkan secara adil berdasarkan fakta-fakta hukum yang ada, tidak ada kompromi karena adanya kepentingan politik. Pangi mengusulkan, jaksa agung sebaiknya berasal dari jaksa karier yang mumpuni, independen, dan memiliki rekam jejak baik. (ant)

Bali Post/wan

RUSUNAWA PENATIH - Rumah susun sewa (rusunawa) yang berlokasi di Penatih, Denpasar dikelola Pemerintah Provinsi Bali diperuntukkan bagi PNS berpenghasilan rendah. Dibangun dengan APBN melalui Kementerian PUPR.

Nama-nama Calon Menteri Mulai Masuk Sukoharjo (Bali Post) –

Penetapan menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin menjadi perhatian. Banyak spekulasi bermunculan mengenai calon menteri terutama dari partai politik pendukung. Muncul pula harapan agar kabinet periode kedua kepemimpinan Jokowi lebih banyak dari profesional. Hingga kini belum ada sinyal pasti soal pembagian kue menteri untuk parpol. Namun, Jokowi mengaku nama-nama calon menteri sudah mulai masuk.

Bali Post/ant

LIBURAN - Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana dan cucu saat liburan di Solo, Minggu (28/7) kemarin. Dalam kesempatan itu Jokowi menyampaikan bahwa nama-nama calon menteri sudah mulai masuk. Dirinya mengaku semakin banyak nama semakin mudah memilih. Generasi muda juga dipastikan masuk jajaran kabinet.

‘’Pembentukan kabinet belum, tetapi sudah mulai masuk nama-nama calon itu, dan terus semakin banyak mengumpulkan pilihan-pilihan memilihnya akan menjadi semakin mudah,’’ kata Jokowi di sela menikmati kuliner ayam goreng sambal blondo di Warung Makan Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (28/7) kemarin. Menurut Jokowi, banyak nama calon menteri dan semakin banyak alternatif akan lebih baik. Menyinggung soal pembentukan Kabinet Kerja II apakah ada rencana perampingan, kata Jokowi, pihaknya belum sampai ke sana. Jokowi mengatakan Kabinet Kerja periode mendatang akan banyak warna, tenaga muda-muda. Hal ini perkembangan dinamis yang direspons secara cepat dan energik. Namun, menteri anak muda sudah pernah disampaikan berulang kali yang akan mewarnai di kabinetnya mendatang. Menurutnya, hal tersebut untuk menghadapi perkembangan dunia sangat dinamis,

sehingga diperlukan energi yang ekstra untuk merespons permasalahan ke depan. Jokowi yang pulang ke Solo pada liburan akhir pekan bersama keluarga, sebelumnya berkunjung ke Mall Paragon bersama cucunya, Jan Ethes. Selain itu, Ibu Negara Iriana Jokowi bersama putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Selvi Ananda, pada Sabtu (27/7) malam. Generasi Milenial Pengamat politik Silvanus Alvin mengatakan menteri muda dari generasi milenial yang masuk ke dalam Kabinet Kerja II diharapkan akan berasal Dari kalangan profesional agar bisa bekerja lebih baik tanpa tekanan dari partai. ‘’Lebih baik menteri muda atau milenial lebih berasal dari kalangan professional, karena kalau partai nanti takutnya mereka akan jadi boneka saja, didikte partai,’’ ujar Alvin. Hal. 15 Muda Profesional

Japan Open 2019

Kevin/Marcus Selamatkan Wajah Indonesia

Bali Post/ant

PANGGUNG AMBROL - Warga berusaha menyelamatkan diri saat panggung upacara adat Larung Sesaji dan Labuh Bumi ambrol di bantaran Sungai Brantas, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (28/7) kemarin. Sejumlah orang terluka akibat panggung setinggi satu meter tersebut ambrol karena tidak mampu menahan beban.

Tokyo Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi satu-satunya juara di ajang Japan Open 2019. Mereka menundukkan seniornya Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan 21-18 dan 23-21 di nomor ganda putra. Pemain Indonesia sebenarnya berlaga di dua normor lainya yakni Jonatan Christie di tunggal putra dan Praveen Jonatan/Melati Daeva Oktavianti di ganda campuran. Namun keduanya gagal menyabet gelar juara Dalam final Japan Open 2019 yang digelar di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Minggu (28/7) kemarin, Kevin/Marcus langsung menerapkan permainan

agresif dan cepat. Pasangan berjuluk Minions ini membuka skor 5-2 di awal. Tetapi Ahsan/Hendra tak membiarkan juniornya melenggang begitu saja. The Daddies sempat menempel hingga 7-7, meski kemudian menutup interval tertinggal 8-11. Kevin/Marcus terus memimpin, namun Ahsan/Hendra sempat menipiskan selisih jadi 18-19. Berbekal kecepatan, Minions akhirnya mengunci gim pertama dengan 21-18. Kevin/Marcus memulai gim kedua dengan keunggulan 2-0, hingga Ahsan/Hendra membalikkan keadaan. The Daddies meraih lima poin beruntun untuk memimpin 5-2 dan berhasil menjaga situasi unggul hingga interval.

Setelah itu Kevin/Marcus tancap gas untuk menyamakan skor menjadi 18-18. Ahsan/ Hendra mencoba mengunci gim, tetapi keunggulan 2018 kembali bisa disusul duet juniornya. Pada akhirnya Kevin/Marcus memenangi gim dengan 23-21, sekaligus memastikan diri juara yang ketiga kalinya secara beruntun. ‘’Kami senang bisa hat-trick di turnamen ini. Tentang permainan tadi, di gim kedua kami bikin banyak salah tapi kemudian kami bisa menguasai, secara keseluruhan hari ini kami bisa menunjukkan penampilan terbaik kami,’’ ujar Kevin. Ini jadi satu-satunya gelar yang dibawa Indonesia dari Japan Open 2019. (kmb33/ant)

Bali Post/ant

JUARA - Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon menunjukkan piagam di podium usai menjuarai Japan Open 2019 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Minggu (28/7) kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.