12 HALAMAN
NOMOR 324 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
minggu Kliwon, 29 juli 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 ,233801Faksimile: 227418
BPM/edi
GERHANA - Inilah gerhana bulan terlama (103 menit) abad ini berlangsung Sabtu dini hari (28/7). Kombo fase gerhana bulan total atau blood moon terlihat dari kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung.
PKS Bisa ’’Ceraikan’’ Prabowo Jakarta (Bali Post) Suhu politik makin memanas menjelang pendaftaran nama capres dan cawapres. PKS yang saat ini berkoalisi dengan Gerindra bisa ‘’menceraikan’’ Prabowo. PKS dan Prabowo tak tertutup kemungkinan akan berpisah. Direktur Pencapresan DPP PKS, Suhud Aliyudin, menegaskan PKS akan tetap maju terus, dengan atau tanpa Prabowo. Bisa jadi ancaman ini dilakukan PKS agar elitenya menjadi cawapres Prabowo. Makanya, Suhud mengatakan komunikasi di antara partai politik masih berlangsung dinamis dan memungkinan perubahan. Suhud Aliyudin mengatakan bahwa PKS akan menawarkan sejumlah format nama pasangan caprescawapres kepada Partai Demokrat pada pekan depan nanti. Formatnya pasangan antara lain Anies BaswedanAhmad Heryawan hingga Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Anies-Ahmad Heryawan bisa jadi opsi alternatif di tengah kebuntuan, karena kami melihat akan ada perubahan konstalasi. Akan disampaikan sebagai salah satu opsi. Jadi, memang ada sejumlah opsi yang kami punya dan akan dikomunikasikan ke pihak Demokrat. Misal AniesAhmad Heryawan, Anies-AHY, Ahmad Heryawan-AHY. Itu kan kombinasi yang bisa kami ramu,” kata Suhud usai diskusi di Jakarta, Sabtu (28/7) kemarin. Ia menambahkan, Anies merupakan salah satu figur yang bisa diterima oleh semua kalangan. Oleh karena itu, faktor figur dibutuhkan menjadi presiden ada di figur Anies. “Di samping juga Pak Anies itu muncul namanya di internal Pemilu PKS selain nama Pak Gatot Nurmantyo dan Pak TGB,” kata Suhud. (kmb)
Alih Fungsi Lahan dan Rebutan Air SEKTOR pertanian Bali utamanya menghadapi tantangan alih fungsi lahan dan persaingan pemanfaatan air. Di samping hal-hal insidentil seperti penyakit tanaman. Untuk mengatasi persoalan yang muncul di sektor pertanian, Pemprov Bali khususnya selalu menggandeng perguruan tinggi. Utamanya agar perguruan tinggi menghasilkan kajian yang sifatnya aplikatif untuk petani. “Kita kan selalu bekerja sama dengan peneliti. Jadi, yang melaksanakan penelitian itu kan perguruan tinggi sama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP),” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, yang dikonfirmasi Sabtu (28/7) kemarin. Menurut Wisnuardhana, kerja sama dan koordinasi selama ini telah berjalan dengan bagus. Pemerintah dan peneliti saling mengisi terkait penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian kemudian direkomendasikan untuk diterapkan di lapangan. “Kalau kita menganggap perlu dilakukan penelitian tertentu, kita siapkan anggarannya. Kalau mereka punya anggaran, mereka yang (berinisiatif) meneliti,” imbuhnya. Wisnuardhana menambahkan, penelitian yang ‘‘dipesan’’ pemerintah ditekankan agar aplikatif atau mudah diterapkan oleh petani. “Tinggal sekarang petaninya mau tidak,” ujarnya. Hal.11 Alih Fungsi
Mega Dikritik Tak Pernah Hadiri Apel 17 Agustus Jakarta (Bali Post) Setelah Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim kegagalannya bergabung dengan parpol koalisi Jokowi dihadang hubungannya dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Kini, Mega kembali dikritik elite Partai Demokrat. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didi Irawadi, mengatakan, Megawati tak pernah menghadri apel 17 Agustus ketika diundang SBY. “SBY selalu menjaga hubungan dengan Mega. SBY selalu mengundang saat 17 Agustus, saya tak tahu kenapa Bu Mega tak hadir. SBY datang ke Istana, hormati Jokowi dan semua pihak yang ada,” kata Didi dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (28/7) kemarin. Ia mengatakan, SBY juga menjaga silaturahim saat transisi dari pemerintahannya ke pemerintahan Jokowi. SBY membentuk tim transisi untuk memudahkan pemerintahan Jokowi. “SBY selalu ingin menjaga persatuan dan silaturahmi anak bangsa. Walau ada perbedaan politik, tapi bukan berarti silaturahmi terganggu. Sebab ketika tokoh-tokoh besar bisa duduk bersama, menjadi contoh para pemimpin rukun,” kata Didi. Ia menegaskan bahwa tak ada masalah pada SBY atau Megawati. “Almarhum Taufik Kiemas kalau masih hidup mungkin yang menjembatani kami dengan PDI-P. Kita harap semua akan menjadi baik,” ujarnya. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga angkat bicara terkait kebekuan hubungan SBY dan Megawati. JK mengaku dekat dengan dua tokoh elite politik itu. JK pernah menjadi menteri pada era Presiden Megawati, dan pernah menjadi Wakil Presiden mendamping SBY tahun 2004. Hal.11 Ada Kepercayaan
BPM/ist
DIKRITIK - Megawati dikritik tak pernah menghadiri apel 17 Agustus saat SBY menjadi presiden.
’’Sing Seken-seken’’ Ngurus Petani
BPM/wan
MERANA - Petani Bali kian merana, tak ada pihak yang serius mengurus mereka.
Pernyataan sing ada ne seken-seken (tak ada yang sungguh-sungguh) ngurus petani patut menjadi renungan atas pernyataan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, yang menuding para ahli pertanian yang dianggap tidak mampu menangani masalah penyakit pada tanaman cabai. Pemerintah termasuk petaninya sendiri tak sungguh-sungguh memberdayakan sektor ini. SALAH seorang petani, Gusti Putu Adnyana alias Ajik Kurnia, menyayangkan kalau sampai kegagalan mengatasi penyakit pada cabai kita sampai menutup Fakultas Pertanian di Bali. Petani asal Subak Mambal, Abiansemal, Badung
ini mengatakan bahwa menanam cabai merupakan suatu pekerjaan yang susah-susah gampang. Sebab, tumbuh dan berkembangnya tanaman cabai sangat tergantung pada cuaca dan inovasi, serta kekreatifan petani. Dia menconto-
hkan kalau menanam cabai pada bulan Juli, 90 persen cabai pasti cepat kriting atau pertumbuhan lambat. ‘’Tetapi kalau petani rajin dan kreatif hanya disemprot dengan air biasa sebelum matahari terbit, pasti pertumbuhannya normal kembali,” ujar Ajik Kurnia. Dia mengatakan perlunya sosialisasi dari Dinas Pertanian yang melibatkan petani sukses tentang bagaimana cara merawat tanaman cabai dengan baik saat musim tertentu harus dilakukan. Hal.11 Cara Berbeda
Selain Perlu Bantuan, Petani Mesti Inovatif Di tengah harga kebutuhan yang melambung saat ini, profesi petani tidak menjadi pilihan generasi muda. Dilihat dari berbagai sisi, pendapatan petani dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tinggi. Tidak heran jika profesi ini semakin ditinggalkan. Hanya yang tidak punya pilihan dan tidak punya keterampilan lain yang tetap menjadi petani. Ternyata pertanian tidaklah seburuk yang terlihat. Jika petani cerdas dan mampu menerapkan teknologi dan inovasi, petani justru menjadi profesi yang menguntungkan. Pengamat pertanian sekaligus anggota
DPRD Tabanan, Gusti Nyoman Omardani, memaparkan diperlukan keterpaduan atau kerja sama antara petani itu sendiri dengan pemerintah. Petani harus mampu berinovoasi dan mengembangkan diri serta tidak terpaku pada produk mentah. Namun harus menerapkan teknologi dan inovasi dalam sistem penanaman maupun pengolahan produk pertaniannya sehingga menjadi produk lain dengan nilai jual lebih tinggi. Peran pemerintah adalah memberikan informasi, ilmu, dan pembinaan mengenai teknologi ini. Hal.11 Pupuk Subsidi
Perlunya Diseminasi Hasil-hasil Pertanian Oleh: Dr. Ir. Gede Sedana
PERTANIAN bukanlah barang yang berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan dalam suatu sistem yang saling terintegrasi. Salah satu sistem yang dikenal pada pertanian adalah sistem agrobisnis yang mencakup subsistem penyediaan sarana produksi dan alat pertanian, subsistem budi daya pertanian, subsistem pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem penunjang. Para petani melakukan usaha tani di alam yang terbuka sangat rentan terhadap ancaman gagal panen dan akan merugikan mereka. Dengan demikian, jika kemudian terjadi risiko kematian pada tanaman, seperti cabai di tingkat petani, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah karena Fakultas Pertanian? Pertanyaan ini muncul seiring dengan adanya pernyataan Gubernur Bali beberapa waktu lalu yang memberikan kritik tajam hanya karena tanaman cabai yang mati. Pernyataan Gubernur perlu dicermati apakah memang merupakan kritik semata kepada akademisi atau meniadakan arti keberadaan akademisi (profesor dan doktor) di dalam peran sertanya pada pembangunan pertanian. Pernyataan yang diungkapkan tersebut kemudian menjadi “gorengan” lezat dan bahkan membuat ketersinggungan para akademisi khususnya pada lingkup pertanian karena adanya pernyataan Gubernur agar Fakultas Pertanian ditutup atau dievaluasi. Separah itukah kondisi Fakultas Pertanian yang ada? Sebenarnya, tugas pokok dan fungsi dari perguruan tinggi termasuk Fakultas Pertanian adalah sangat jelas yaitu melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Hal.11 Hasil Penelitian