Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Raih Predikat WTP Keenam Kalinya Bali Salah Satu Provinsi Terbaik di Indonesia PEMERINTAH Provinsi Bali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tahun Anggaran 2018 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)-RI untuk keenam kalinya secara berturut-turut. Hal ini disampaikan anggota VI BPK-RI Harry Azhar Aziz pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Bali dengan agenda Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI di Gedung DPRD Bali, Denpasar, Selasa (28/5) kemarin. Harry Azhar Aziz mengatakan, dengan pencapaian ini ditambah indeks kemakmuran yang ditunjukkan Bali sepanjang tahun 2018, maka Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi terbaik di Indonesia. ‘’Ini menurut pendapat saya. Ditambah lagi dengan pencapaian dampak dari pengelolaan keuangan yang dikelola oleh Provinsi Bali terhadap indikator kemakmuran seluruh indikator kemakmuran yaitu IPM, kemiskinan, pengangguran dan gini ratio bah-
kan pertumbuhan ekonominya di Bali, angkanya jauh lebih baik daripada angka di tingkat nasional,’’ ujarnya. Sebelumnya, Harry Azhar mengatakan pengelolaan APBD yang baik adalah bentuk penghormatan terhadap kepercayaan yang diberikan rakyat. Gubernur Bali Wayan Koster memberi apresiasi terhadap hasil penilaian ini, sekaligus menjadikan laporan hasil pemeriksaan BPK ini sebagai pemicu dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta mewujudkan visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. ‘’Untuk itu, saya minta kepada seluruh aparat di Pemerintah Provinsi Bali agar senantiasa meningkatkan kinerjanya dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, serta tetap berpijak pada Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK), khususnya kesesuaian antara pelaksanaan dengan pertanggungjawaban laporan keuangan,’’ ujarnya.
Ida Pedanda Gede Made Tembau ’’Lebar’’
SETELAH empat hari dirawat di rumah sakit, Ida Pedanda Gede Made Tembau lebar, Selasa (28/5) malam. Pelantun Puja Tri Sandya yang cukup populer di Bali ini meninggal di RS BaliMed. Kabar duka itu dibenarkan putra bungsunya, Ida Bagus Wibawa. ‘’Ida sampun lebar, tadi sekitar jam 7 malam. Saya akan menyampaikannya kepada Ida Nabe terkait bagaimana prosesi selanIda Pedanda Gede Made jutnya di geria,’’ ujar Ida Tembau (alm) Bagus Wibawa seraya menyampaikan sedang mengurus kepulangan layon Ida Pedanda dari Rumah Sakit BaliMed Denpasar ke Geria Kulon Aan. Hal. 15 Keluarga Besar
Jadi Tersangka, Kivlan Zen Diperiksa Rabu Ini
Jakarta (Bali Post) – Penyidik Mabes Polri menetapkan tersangka terhadap mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong dan makar. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin (27/5) malam. ‘’Sudah tersangka,’’ kata Brigjen Dedi. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Kivlan Zen rencananya diperiksa penyidik Badan Reserse Kriminal Polri, Rabu (29/5) hari ini. ‘’Sedianya dipanggil penyidik Bareskrim itu tanggal 21 Mei, tetapi karena yang bersangkutan ada kegiatan, pengacaranya menginformasikan kepada penyidik minta ditunda untuk pemeriksaannya tanggal 29 Mei 2019 pada pukul 10.00 WIB,’’ ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/5) kemarin. Hal. 15 Diperiksa Polisi
Koster juga berharap peran lebih dan kerja keras dari Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dalam mengawal pelaksanaan program kegiatan Pemerintah Provinsi Bali ke depan dalam mewujudkan visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Terhadap temuan administrasi yang masih terjadi, Koster berkomitmen akan menindaklanjutinya sesegera mungkin. ‘’Hal ini menjadi komitmen saya beserta jajaran untuk menindaklanjutinya dalam waktu sesegera sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,’’ kata Ketua DPD PDI-P Provinsi Bali ini. (kmb) BPK - Gubernur Koster bersama Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama usai menerima Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI di Gedung DPRD Bali, Denpasar, Selasa (28/5) kemarin.
Polisi Ungkap Tokoh Jadi Target Pembunuhan
Wiranto, Luhut, Goris dan Budi Gunawan
Jakarta (Bali Post) – Polisi telah mengungkap enam tersangka kerusuhan 21-22 Mei yang ‘’bertugas’’ membunuh pejabat negara. Kini polisi mengungkap siapa saja pejabat negara itu yang menjadi target untuk dibunuh. Mereka adalah Wiranto (Menko Polhukam), Luhut B Panjaitan (Menko Kemaritiman), Budi Gunawan (Kepala BIN) dan Gories Mere (Stafsus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan). Informasi itu diungkapkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Selasa (28/5) kemarin. ‘’Dasar kami sebenarnya hanya BAP yang resmi. Hasil pemeriksaan para tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan informasi intelijen,’’ kata Kapolri saat jumpa pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa kemarin. Sementara satu pemimpin lembaga survei yang juga menjadi target pembunuhan, Kapolri enggan menyebutkannya. Menurutnya, setelah mendapatkan laporan adanya rencana pembunuhan kepada para tokoh nasional yang juga pejabat negara serta satu pimpinan lembaga survei, pihaknya langsung memberikan pengamanan dan pengawalan kepada yang bersangkutan. ‘’Ini para pelakunya yang disuruh untuk melakukan eksekusi sudah ditangkap,’’ ka-
tanya. Sementara itu, penyidik Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal Polri bersama Poldapolda di daerah menangkap 10 pelaku ujaran kebencian serta penyebar berita bohong atau hoax terkait aksi 22 Mei 2019. ‘’Untuk pelaku ujaran kebencian dari 21-28 Mei ada 10 tersangka yang sudah diamankan. Ini cukup meningkat,’’ ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa kemarin. Selain menangkap tersangka di sejumlah wilayah di Jawa, polisi menangkap tersangka di Sulawesi Selatan. Tersangka MS ditangkap Polda Sulawesi
Tidak Terbit Terkait hari raya Kenaikan Yesus Kristus yang juga merupakan hari libur nasional, maka Bali Post pada Kamis, 30 Mei 2019 tidak terbit. Bali Post terbit kembali seperti biasa pada Jumat, 31 Mei 2019 lusa. Untuk itu kepada para pelanggan dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit
Selatan pada 27 Mei 2019 karena menyebarkan konten tokoh nasional yang digantung serta narasi-narasi provokatif.
Sementara tersangka MA ditangkap penyidik Polda Papua Barat pada 27 Mei 2019 karena menyebarkan konten
Gories Mere (Stafsus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan)
Budi Gunawan (Kepala BIN)
MENKO Polhukam Wiranto menyatakan tidak gentar menjadi target pembunuhan oleh kelompok penunggang gelap aksi massa 22 Mei 2019. ‘’Soal nyawa itu ada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT,’’ kata Wiranto, Selasa (28/5) kemarin. Kata dia, memang rencana pembunuhan
kepada pejabat itu kan ditujukan atau dimaksud untuk memberikan rasa takut agar pejabat yang bersangkutan kemudian mengurangi aktivitasnya, lemah. Meskipun ada ancaman pembunuhan, ia dan pejabat lainnya tetap bekerja keras sesuai dengan prosedur yang ada. ‘’Orientasi kami adalah mengamankan keselamatan negara,’’ kata Wiranto. Sebelumnya, Korps Bhay-
video dan foto bernarasi provokatif dan berisi ancaman terhadap salah satu tokoh nasional. (ant)
Luhut B Panjaitan (Menko Kemaritiman)
Wiranto Tak Gentar
angkara berhasil meringkus enam tersangka pemilik senjata api, yaitu HK alias Iwan, AZ, IR, TJ, AD, dan seorang wanita berinisial AF alias Fifi. Mereka merupakan kelompok ketiga yang menunggangi aksi massa pada 21-22 Mei di Jakarta. Seluruhnya ditangkap secara estafet di wilayah Jakarta, Bogor, dan Bandara Soekarno-Hatta pada 21 dan 24 Mei 2019. (ant)
Jembrana Jangan Hanya sebagai Jalur Perlintasan (2-Habis)
Mengelola Kakao yang Mendunia SELAMA kurun waktu lima tahun terakhir, tanaman kakao (cokelat) menjadi salah satu komoditi unggulan Kabupaten Jembrana. Kebun kakao milik masyarakat kini menjadi ‘’tambang emas’’ di gumi makepung. Di samping harga yang cenderung tinggi dan stabil, produksi cokelat Jembrana memiliki kekhasan aroma dan rasa. Keunggulan inilah menjadi incaran produsen cokelat dari luar negeri.
KAKAO – Kakao Jembrana yang menjadi komoditi inti Kabupaten Jembrana.
Luas kebun kakao di Jembrana mencapai 6.227 hektar. Produksi rata-rata per tahun mencapai 680 kilogram per hektarnya. Hal inilah yang menjadikan Jembrana sebagai penghasil kakao terbesar di Bali. Potensi ini menjadi concern pemerintah daerah dalam bidang agro. Di awal program Kakao Lestari (proses sertifikasi) tahun 2011, baru segelintir subak abian yang bergabung. Tahun 2019 ini dari total 147 subak abian di Jembrana, sudah 51 subak yang bergabung un-
tuk menyuplai kakao untuk ekspor. Ditargetkan akhir tahun ini sudah ada 60 subak yang bergabung dalam program Kakao Lestari. Dari sisi pasar, jumlah permintaan untuk ekspor juga terus meningkat. Tahun 2016 lalu target suplai 100 ton biji kakao kering ke Prancis dan Jepang. Pada 2019 target biji kakao ekspor bertambah menjadi 300 ton. Hingga Mei ini sudah terealisasi 150 ton. Selain potensi pasar luar negeri, hasil produksi petani kakao di Jembrana juga dis-
alurkan untuk perusahaanperusahaan cokelat di dalam negeri. Rata-rata antara l5 hingga 12 ton per tahun. Kakao Jembrana memiliki cita rasa khas dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Salah satu yang membedakan adalah lemak kakao yang dihasilkan. Secara mutu, biji kakao Jembrana terbaik. Biji kakao kering tidak selalu untuk bahan makanan atau minuman, namun juga bisa digunakan untuk bahan kosmetik, powder, butter dan lain-lain. Terutama untuk lemak dari minyak kakao yang dihasilkan. Bagi para petani tentu ini sangat menguntungkan. Sebab, memberikan pendapatan lebih karena harga jual lebih tinggi. Bahkan harga jual kakao dari Jembrana tecatat tertinggi di Indonesia, yakni antara Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu per kilogram. Jauh
lebih tinggi dibandingkan daerah penghasil kakao lainnya, seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Aceh, Lampung, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain meningkatkan produksi, ke depan juga mulai melakukan pengolahan kakao terutama dari usaha mikro kecil menengah (UMKM). Bupati Jembrana I Putu Artha mengungkapkan potensi agro di Jembrana ini akan terus dikembangkan. Ke depan bukan saja memproduksi biji kakao, melainkan bagaimana Jembrana ke depannya bisa menjadi sentra produksi cokelat di Bali. Dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi biji kakao hingga pengolahan menjadi produk hasil bumi khas Bali Barat. Hal. 15 Dana Talangan