Edisi 28 Desember 2015 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 130 TAHUN KE 68

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (98rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

senin umanis, 28 desember 2015

@balipostcom (3,8rb Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

’’Menyusun strategi keamanan ke depan mutlak diperlukan. Kasus bentrok di Lapas Kerobokan dan Jalan Teuku Umar contoh kasusnya. Ini harus jadi bahan evaluasi dan koreksi terkait keamanan. Jangan sampai terjadi lagi penimbunan senjata di lapas dan di tempat lainnya.’’

’’Mau dibawa ke mana Bali, mau dibuat seperti apa Bali, masyarakat Bali yang tentukan sendiri. Jangan sampai terjadi seperti pada tahun 2002 dan 2005 (Bom Bali 1 dan 2).’’

’’Banyak hal positif maupun negatif yang terjadi dalam satu tahun belakangan ini. Salah satu yang menguras pikiran adalah bentrokan antarsaudara yang terjadi beberapa waktu lalu. Kejadian bentrok antarsaudara itu melumpuhkan konsep manyama braya.’’

Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf. I Nyoman Cantiasa

Kapolda Bali Irjen Pol. Sugeng Priyanto

Gubernur Bali Made Mangku Pastika

Masyarakat Bali Jangan Terlena POLDA Bali dan Korem 163/Wirasatya telah mengambil inisiatif untuk memfasilitasi Baladika dan Laskar Bali untuk menandatangani perdamaian. Tak hanya itu, Kapolda Bali Irjen Pol. Sugeng Priyanto mengancam akan mengamankan pentolan ormas apabila ada yang bentrok lagi. Selain itu, Kapolda juga meminta agar anggota kedua ormas menyerahkan senjata yang dimilkinya. Apabila tidak maka pemiliknya akan diproses hukum jika nantinya tertangkap dalam sweeping. Alhasil, puluhan anggota ormas menyerahkan senjatanya secara sukarela. Kesadaran ini tentu mendapat apresiasi, dan masyarakat Bali tetap berpegang pada janji ormas bahwa bentrok 17 Desember adalah yang terakhir kalinya. Kapolda mengatakan bahwa masa depan Bali ditentukan oleh orangorang yang tinggal di Pulau Dewata ini, terutama masyarakat Bali. ‘’Mau dibawa ke mana Bali, mau dibuat seperti apa Bali, masyarakat Bali yang tentukan sendiri. Jangan sampai terjadi seperti pada tahun 2002 dan 2005 (Bom Bali 1 dan 2),’’ tegasnya. Oleh karena itu, Kapolda berharap masyarakat Bali jangan terlena dan

sangat disesalkan apabila peristiwa itu terjadi kembali. Selain itu, ia juga menggarisbawahi keributan yang terjadi di Lapas Kerobokan. ‘’Manajemen lapas harus dikaji ulang supaya peristiwa tersebut tidak terjadi di tahun 2016,’’ tegasnya. Diakuinya, Bali juga dijadikan sasaran kejahatan oleh sindikat internasional. Terbukti beberapa pelaku kejahatan internasional tertanggkap di Bali. Di antaranya prembuat SIM internasional, prostitusi online yang melibatkan warga asing, sindikat narkotika serta penipuan melalui online. Atas peristiwa itu, Kapolda berjanji tahun depan akan mengintensifkan koordinasi dengan Interpol untuk

Harus Ada Strategi Amankan Bali RATUSAN senjata tajam (sajam) yang disita dari Lapas Kerobokan membuat Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf. I Nyoman Cantiasa prihatin. Ia mengaku marah. Bali yang dikenal aman ternyata masih ada tempat yang belum terjamah. Melihat begitu banyaknya hasil sitaan sajam dan senpi di lapas, ia mengaku tidak terpikirkan seandainya tidak dibersihkan dari sana. ‘’Kemungkinan akan terjadi pembantaian antarsesama napi, terutama orang Bali. Jumlah napi di lapas 1.100 orang, akan terjadi perang saudara atau antarblok. Jika itu terjadi, akan menggemparkan dunia. Puji syukur kepada Tuhan karena kita diberi petunjuk jika di lapas ada barangbarang seperti itu,’’ ungkapnya. Meski demikian, katanya, secara umum situasi Bali masih aman dan terkendali. Namun diperlukan langkah-langkah pengamanan yang lebih terkoordinatif. TNI khususnya Korem akan bersinergi dengan aparat keamanan lain untuk menyusun strategi menangani keamanan dan keselamatan masyarakat Bali lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. ‘’Menyusun strategi keamanan ke depan mutlak diperlukan. Kasus bentrok di Lapas Kerobokan dan Jalan Teuku

mengantisipasinya dan bersama-sama menumpas pelaku kejahatan internasional yang merusak citra Bali. Mengenai perayaan malam tahun baru, Kapolda menjamin Bali aman. Meskipun Mabes Polri menetapkan Bali menjadi prioritas satu dalam pengamanan. Menurut Irjen Sugeng, Bali menjadi tujuan wisatawan internasional sehingga dinilai wajar masuk prirotas tersebut. ‘’Beberapa hari terakhir ada keributan ormas di dalam dan luar lapas. Atensinya patroli kita tingkatkan, jumlah pengaman dipertebal, razia di dalam dan luar lapas terus dilakukan,’’ kata Kapolda. (rah)

BENTROK ORMAS

Umar contoh kasusnya. Ini harus jadi bahan evaluasi dan koreksi terkait keamanan. Jangan sampai terjadi lagi penimbunan senjata di lapas dan di tempat lainnya,’’ tegas Kolonel Cantiasa, beberapa waktu lalu. Atas peristiwa itu, kata putra asal Buleleng ini, Korem atau Kodam IX/Udayana langsung mengambil langkah-langkah untuk mem-back up aparat kepolisian dalam rangka menegakkan hukum di wilayah Bali. ‘’Atas apa yang terjadi di lapas, mudah-mudahan biang kerok terjadinya kriminal dan sebagainya, dari dalam hingga di luar lapas pelan-pelan bisa diminimalisir,’’ harap Cantiasa yang baru empat bulan menjabat sebagai Danrem 163/Wira Satya. Bagaimana dengan sanksi ormas anarkis? Menurut Danrem, yang disebut organisasi kemasyarakatan (ormas) harus terdaftar atau berizin. Sedangkan di Bali banyak yang tidak terdaftar. ‘’Kalau Bapak Gubernur bilang mereka itu sejenis preman dan sebagainya karena tidak jelas. Saya berharap ke depan atributatribut seperti ini dihilangkan. Dengan demikian tidak lagi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti bentrok dan mengedepankan ego,’’ tegasnya. (rah)

Bali Post/eka

Bali Post/eka

BENTROK - Ratusan aparat berjaga-jaga di Lapas Kerobokan saat bentrok antar-napi di lapas terbesar di Bali itu, 17 Desember lalu.

Melumpuhkan Konsep ’’Manyama Braya’’

SENJATA - Ratusan senjata, sabusabu, pohon ganja dan senjata api diamankan dari Lapas Kerobokan saat sweeping pascabentrok antar-napi, Kamis (17/12) malam.

PEMPROV Bali akan mendeklarasikan Gerakan Revolusi Mental di Bali, 2 Januari 2016 mendatang. Selain mendukung program nasional, deklarasi ini juga untuk mengajak masyarakat Bali khususnya generasi muda mengubah perilaku yang tidak baik menjadi baik. Dengan demikian, slogan-slogan yang ada di Bali seperti Tri Hita Karana atau manyama braya tidak sekadar slogan tanpa implementasi nyata. “Banyak hal positif maupun negatif yang terjadi dalam satu tahun belakangan ini. Salah satu yang menguras pikiran adalah bentrokan antarsaudara yang terjadi beberapa waktu lalu. Kejadian bentrok antarsaudara itu melumpuhkan konsep manyama braya,” ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Minggu (27/12) kemarin. Pastika berharap deklarasi gerakan revolusi mental dapat membuat masyarakat Bali lebih terbuka, rendah hati, bertoleransi antarsaudara sendiri, serta jauh lebih baik dari sebelumnya. “Kunci dari pelaksanaan gerakan tersebut adalah para generasi muda bangsa, yang masih memiliki semangat juang tinggi serta mampu mengajak masyarakat secara keseluruhan mengubah perilakunya dari yang negatif menjadi positif, dari yang tidak disiplin menjadi disiplin dan dari yang tidak bermutu menjadi berkualitas,” jelasnya. Sebelumnya, Pastika menyesalkan bentrok yang terjadi di Lapas Kerobokan hingga merembet ke luar lapas. Secara langsung maupun tidak langsung, para pelaku bentrok telah mencoreng Bali sebagai pulau yang damai dan penuh toleransi. Bentrokan yang juga melibatkan organisasi masyarakat (ormas) itu, menurutnya, tidak boleh terjadi lagi. Meski demikian, pihaknya tidak bisa sembarangan membubarkan ormas. Pasalnya, pembubaran hanya bisa dilakukan pada ormas yang terdaftar melalui tahapan atau prosedur yang berlaku. “Banyak juga ormas ini, sebagian besar tidak terdaftar, hanya satu yang terdaftar. Jadi yang terdaftar bisa dibubarkan dengan benar, melalui prosedur ada peringatan pertama, kedua, ketiga. Intinya dibina karena mereka ini adalah kelompok masyarakat yang menghimpun dirinya. Organisasi kemasyarakatan itu penting, tetapi jangan bikin onar, jangan bikin seperti kemarin, itu tidak benar,” ujarnya.(kmb32)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.