Edisi 28 September 2017 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 40 TAHUN KE 70

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (158rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

kamis umanis, 28 september 2017

@balipostcom (4.812rb Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Erupsi Tinggal Menunggu Waktu

Gunung Agung ’’Membengkak’’ Amlapura (Bali Post) Aktivitas kegempaan vulkanik dalam maupun vulkanik dangkal cenderung menurun. Namun energi gempa yang dihasilkan makin besar. Terbukti, pada Rabu (27/9) kemarin pukul 13.00 Wita terjadi gemba 4,3 SR. Kekuatan gempa ini terbesar sejak level Gunung Agung dinaikkan dari Siaga ke Awas. Selain itu, berdasarkan pemotretan satelit, terjadi pembengkakan di perut Gunung Agung. Kondisi ini menandakan potensi untuk terjadinya erupsi semakin besar dan tinggal menunggu waktu.

Bali Post/ant

PENDETEKSI - Alat pendeteksi erupsi Gunung Agung yang dipasang BNPB di Pura Bale Agung, Desa Selat, Karangasem.

BNPB Pasang Alat Pendeteksi Erupsi

Amlapura (Bali Post) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memasang alat untuk mendeteksi bakal terjadinya erupsi pada Gunung Agung. Alat tersebut dipasang di Pura Bale Agung Desa Selat, Karangasem, Rabu (27/9) kemarin. Berdasarkan pantauan, terlihat alat berwarna orange menyerupai pemancar yang tingginya sekitar 4 meter itu sudah berdiri kuat di dalam pura. Alat tersebut merupakan alat peringatan ketika Gunung Agung akan erupsi. Menurut informasi, alat tersebut akan berbunyi dua jam sebelum gunung erupsi. Selain di Selat, alat yang sama dipasang di empat kecamatan lainnya. Hal. 19 Alami Peningkatan

Peduli Pengungsi Gunung Agung

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG/BG ESDM I Gede Suartika, Rabu kemarin mengungkapkan, aktivitas gempa-gempa vulkanik dalam maupun vulkanik dangkal yang terjadi memang cenderung mengalami penurunan dari jumlah sebelumnya. Meski gempa berkurang, namun energi gempa yang dihasilkan semakin besar. ‘’Kekuatan gempa yang terjadi naiknya memang tidak terlalu tajam dan masih merangkak. Ini menandakan Gunung Agung saat ini masih kritis. Dan ini artinya potensi untuk terjadinya erupsi semakin besar dan tinggal menunggu waktu saja. Karena per-

gerakan magma kini berada di kedalaman 1-2 kilometer di bawah permukaan. Gempa yang terjadi akibat dorongan magma yang ingin menerobos ke atas,’’ ungkapnya. Suartika menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan dari satelit, saat ini Gunung Agung mulai mengalami perubahan yakni terjadinya pembengkakan di perut gunung. Kata dia, dengan adanya pembengkakan ini menandakan kalau Gunung Agung masih tetap aktif. ‘’Aktivitas itu kita lihat dari gempa-gempa yang terjadi selama ini,’’ katanya. Hal. 19 Lereng Gunung

pengungsi usia sekolah

Kabupaten

Badung Bangli Buleleng Denpasar Gianyar Jembrana Klungkung Tabanan Karangasem

Jumlah 30 595 720 348 305 58 2.740 220 60

Asap Putih Terus Muncul, Magma Dekati Permukaan

Amlapura (Bali Post) Banyak tanda yang menguatkan bahwa Gunung Agung berpotensi untuk erupsi. Selain gempa yang lebih besar, naiknya magma mendekati permukaan, juga muncul asap putih dari kawah yang tingginya 500 meter. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menegas-

kan, potensi Gunung Agung untuk erupsi cukup besar. Itu bisa dilihat dari magma yang saat ini sudah berada sekitar 1-1,5 kilometer dari permukaan kawah. Namun kapan meletus belum bisa dipastikan. Karena tren untuk turun dari level awas masih belum ada. Mengingat desakan energi magma untuk bisa menerobos ke atas terus

terjadi. ‘’Ahli mana pun belum tahu kapan akan erupsi, satu jam atau besok kita belum tahu. Tinggal menunggu waktu saja,’’ tegas Kasbani sembari menyatakan sudah ada asap putih di puncak dengan ketinggian sekitar 500 meter yang terlihat terus terjadi. Hal. 19 Otoritas Penerbangan

KEGIATAN DI KAWASAN RAWAN BENCANA

Bali Post Jumat (22/9) kemarin menerima titipan sumbangan untuk disalurkan kepada para pengungsi Gunung Agung. Bagi masyarakat yang peduli dan ingin membantu saudara kita yang kini berada di pengungsian, bisa menitipkan sumbangan ke Bali Post. Sumbangan bisa langsung diserahkan ke Sekretariat Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar, telepon (0361) 225764 atau melalui dompet simpati Anda Bali Post BCA Cabang Denpasar NO: 040-3555000. Karyawan Halo Bali Spa dan INKO Bali Rp 4.050.000 Staf Guru dan Siswa SD Bina Insan Mandiri Sejahtera Abianbase, Badung Rp 3.060.000 Werner Alfred Bellezer Rp 3.000.000 SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar Rp 2.448.600 Team Bola Volly Putri Denpasar Rp 2.165.000 Yayasan Widya Wrddhi Sabha, Denpasar Rp 1.500.000 Kie Tjeng, Jakarta Rp 1.000.000 Luh Rita Suastari Rp 1.000.000 Karyawan PT Setiawan Sedjati Rp 730.000 Ciawignam, Jl. Pratama Gg. Badak 4 Nusa Dua Rp 700.000 I Gede Ngurah, Peguyangan Rp 700.000 Hendra Madra, S.Pd., Pramuka SMP Pemecutan Denpasar Rp 500.000 Keluarga Besar Jl. Nenas No. 3 Denpasar Rp 500.000 IB Gede Wirananda Rp 500.000 Siswa Kelas VI SDN 7 Sumerta, Denpasar Timur Rp 405.000 AA Ayu Martini, S.Sos., M.Si. Rp 100.000 Wanda Ponika Jakarta 5 ball tisu, 1 dus sampo, 25 pcs sikat gigi, 20 botol minyak telon, 24 botol minyak kayu putih, 5 lusin pasta gigi, 20 pak detergen, 40 pcs sabun mandi, 20 botol antinyamuk, 10 lusin lotion antinyamuk Hal. 19 Jumlah diterima kemarin Rp 22.358.600

BNPB dan instansi terkait telah melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan di kawasan rawan bencana pascapenetapan status awas Gunung Agung. Namun hal tersebut belum sepenuhnya ditaati. Tampak warga merawat tanaman sawi di kawasan Desa Rendang, Karangasem, Rabu (27/9) kemarin. Selain itu, warga Dusun Pemuteran, Karangasem menaikkan sapinya ke atas mobil untuk dibawa ke tempat penampungan, Rabu kemarin. Sementara itu puluhan warga Pemuteran juga menggelar upacara di pura setempat untuk memohon keselamatan.

Aktivitas di Pengungsian

Jual ’’Porosan’’ untuk Beli Lauk-pauk

Bali Post/gik

BAWA HEWAN - Sejumlah pengungsi Gunung Agung membawa serta hewan peliharaannya ke pengungsian. Selain ayam, ada pula yang membawa anjing dan monyet.

BERADA di pengungsian tentu sangat tidak diharapkan. Apalagi mereka yang sudah terbiasa berkegiatan setiap harinya. Diam di tenda pengungsian tentu sangat menjemukan. Namun tidak demikian halnya pengungsi di Banjar Dinas Griya Cucukan, Desa Selat, Klungkung. Ibu-ibu di pengungsian disibukkan dengan membuat porosan (sarana upacara – red). Bukan untuk mereka, namun dijual ke pasar. Keuntungannya tak langsung masuk kantong, tetapi dibelikan bahan lauk-pauk sebagai teman nasi. Tak ada yang merasa istimewa. Semua sama. Pengungsi asal Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Desak Ayu Sugiantini, menuturkan aktivitasnya itu telah dilakoni sejak 23 September, sehari setelah mengungsi. Itu juga untuk menghilangkan rasa kantuk. ‘’Biar tidak jenuh, makanya buat porosan. Ini dijual,

biar ada pakai beli lauk,’’ tuturnya. Ia yang mengungsi bersama anak dan suaminya juga membuat anyaman bambu. Bahannya didapatkan dari sekitar balai banjar. Diberikan warga setempat. Keterampilan itu bukan baru pertama kali dilakoni. Tetapi sudah bertahuntahun, sebelum kenyataan pahit mengharuskannya untuk mengungsi ke bumi serombotan. Hal. 19 Mengaku Beruntung NGUKIR - Warga Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem mengungsi di Balai Banjar Griya Cucukan, Desa Selat, Klungkung. Guna menghilangkan rasa jenuh, mereka memilih untuk mengukir. Seperti yang terlihat Rabu (27/9) kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.