Edisi Selasa 28 Mei 2019 | balipost.com

Page 1

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Bali Segera Terbitkan Pergub Atur Zonasi Transportasi Konvensional dan ’’Online’’ GUBERNUR Bali Wayan Koster menegaskan komitmennya untuk mendukung keberadaan transportasi konvensional di Bali. Bukan tanpa alasan hal ini dilakukan, mengingat transportasi konvensional memiliki sejarah yang panjang dalam mendukung perkembangan dan citra sektor pariwisata yang menjadi pendongkrak utama ekonomi Bali saat ini. ‘’Walaupun sudah ada yang lebih modern seiring perkembangan zaman, tapi kita jangan sampai melupakan yang sudah ada lebih dulu. Para driver transpor konvensional ini sudah ada jauh-jauh sebelumnya, yang direkrut berdasarkan kriteria-kriteria khusus, bukan asal-asalan,’’ tegas Gubernur Bali Wayan Koster saat menemui ratusan anggota perhimpunan Bali Transport Bersatu (BTB) di halaman Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (27/5) kemarin.

Menurut Gubernur Bali, seiring perkembangan pariwisata Bali, driver transpor konvensional ini ikut membangun Bali. Dengan menjadi para driver yang didukung kemampuan dalam menjelaskan keunggulan Bali yang berbasis pariwisata budaya kepada para tamunya. Artinya mereka ikut membangun pariwisata Bali. Untuk itu, para driver ini harus tetap didukung, bila perlu terus ditingkatkan kemampuannya. ‘’Jadi jangan ragukan komitmen saya, akan terus saya dukung keberadaan transportasi konvensional,’’ kata Koster. Gubernur menjelaskan, walaupun saat ini telah ada peraturan menteri yang mengatur keberadaan sarana transportasi di Bali, baik konvensional maupun online, namun Bali tidak bisa disamakan dengan daerah lain. Hal ini dikarenakan Bali sebagai daerah wisata harus memiliki penunjang sarana

Aktivitas Gunung Agung Meningkat

Periode Erupsi Enam Hari Sekali

APAKAH suatu kebetulan atau memang menjadi ‘’kebiasaan’’, erupsi Gunung Agung akhir-ahkir ini berlangsung secara periodik. Sebulan terakhir terjadi erupsi sebanyak tiga kali. Bahkan rutin setiap enam hari sekali. Erupsi pertama terjadi tanggal 12 Mei 2019 dilanjutkan pada 18 Mei dan terakhir erupsi terjadi 24 Mei. Pada erupsi terakhir, paparan abu sampai ke Tabanan. Sejak dua minggu terakhir, Gunung Agung mengalami peningkatan aktivitas. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali meyakinkan masyarakat bahwa sampai saat ini belum ada tanda-tanda erupsi dengan kapasitas besar. Ini sesuai hasil pantauan Kementerian ESDM melalui PVMBG di Pos Pantau Rendang, Karangasem. ‘’Pantauan seismograf di Pos Pantau Rendang, belum menunjukkan adanya getaran maupun peningkatan kapasitas erupsi Gunung Agung,’’ ujar Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin, Senin (27/5) kemarin. Menurut Rentin, kesiapsiagaan tetap harus ditingkatkan dalam mengantisipasi setiap kemungkinan erupsi. Di samping itu dilakukan pula upaya edukasi, sosialisasi dan diseminasi kepada masyarakat Bali, khususnya Karangasem. ‘’Artinya dengan kita ketahui intensitas, kemudian pola erupsi yang katakanlah periodik tanggal 12, 18, 24, enam hari sekali, maka masyarakat Bali dan Karangasem khususnya menjadi terbiasa,’’ imbuhnya. Terbiasa di sini, lanjut Rentin, bukan justru meremehkan setiap erupsi yang terjadi. Namun dengan terbiasa seperti itu, semua pihak menjadi lebih siap dan tahu ketika terjadi erupsi dalam kapasitas besar. Terutama mengenai pergerakan dalam proses evakuasi. BPBD Bali bersama BPBD Karangasem yang dibantu 28 desa lingkar Gunung Agung atau Pasebaya, juga sedang berupaya merampungkan rencana evakuasi dengan dua hal besar di dalamnya. Paling tidak, rencana pergerakan tersebut bisa rampung dalam waktu 2 hingga 2,5 bulan ke depan. ‘’Dusun-dusun dalam desa terdampak itu radius 4 km kami petakan dengan data real by name, by address dan ke mana pergerakannya,’’ jelasnya. Rentin menambahkan, evakuasi nantinya dilakukan dengan dua pilihan. Yakni evakuasi terpimpin yang dikomandoi kepala desa dan atau kepala dusun, serta evakuasi mandiri. Untuk evakuasi mandiri, masyarakat di desa terdampak bisa menuju keluarga terdekatnya. Baik yang masih berada di Karangasem maupun keluar dari kabupaten. Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan erupsi Gunung Agung beberapa hari lalu memang sempat menghentikan beberapa penerbangan. Namun sudah bisa berjalan normal kembali pada pagi keesokan harinya hingga sekarang. ‘’Bagaimana sikap kita di swasta, bagaimana juga pemerintah itu sudah punya SOP. Jadi tidak masalah,’’ ujar pria yang akrab disapa Cok Ace ini. Cok Ace menambahkan, surat pernyataan resmi juga sudah langsung dikeluarkan terkait erupsi Gunung Agung. Termasuk surat pernyataan mengenai situasi pasca-pemilu serentak yang sempat memicu adanya travel advisory dari sejumlah negara ke Indonesia. ‘’Cepat kita langsung bereaksi,’’ pungkasnya. (kmb32)

transportasi yang mengedepankan pelayanan. Koster pun berjanji akan segera mengambil langkahlangkah yang mendukung keberadaan transpor konvensional. Salah satunya, segera menerbitkan peraturan gubernur (pergub) yang mengatur zonasi operasi antara konvensional dan taxi online (taxol). ‘’Dalam pergub akan dimuat pengaturan wilayah, jadi taxol tidak boleh memasuki wilayah transpor-transpor konvensional yang sudah memiliki pangkalan tetap dan menjalin kerja sama dengan organisasi peguyuban. Jika taxol ingin ikut, ya… mereka harus terdaftar sebagai anggota peguyuban. Kita pun akan dukung kualitas para driver konvensional ini, semisal kita bantu fasilitasi peremajaan kendaraan bersama BPD, tentunya dengan bunga paling rendah,’’ urai Koster yang disambut dukungan para anggota

BTB. Sebelum berinisiatif menemui ratusan anggota BTB untuk menyampaikan komitmennya secara langsung, Koster sebelumnya juga berkesempatan menerima audiensi dari perwakilan BTB di ruang kerjanya. Dalam kesempatan itu, Ketut Suriadi selaku pembicara menyampaikan harapannya agar ada jalan keluar dari pemerintah untuk mengatur keberadaan sarana transportasi konvensional bersama taxol, supaya bisa meredam perselisihan yang sering timbul. Ia pun menjelaskan bagaimana para driver transportasi konvensional tergabung dalam sebuah peguyuban dan hanya bisa menarik penumpang di pangkalan yang dibawahi paguyubannya. Hal. 15 Tidak Berhak

ANGGOTA BTB - Gubernur Bali Wayan Koster berada di tengah-tengah ratusan anggota perhimpunan Bali Transport Bersatu (BTB) di halaman Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (27/5) kemarin.

Empat Tokoh Nasional Jadi Target Pembunuhan Perusuh 21-22 Mei

Jakarta (Bali Post) – Mabes Polri kembali mengungkap fakta penting terkait aksi rusuh 21-22 Mei lalu. Sebelumnya polisi menangkap mantan Danjen Kopassus Soenarko terkait dugaan penyelundupan senjata dan menetapkan hampir 200 perusuh pascaperistiwa pembakaran 21-22 Mei. Kini polisi kembali mengungkap adanya rencana pembunuhan empat tokoh nasional oleh kelompok perusuh. ‘’Kelompok ini diduga kuat ingin menciptakan martir atau kerusuhan di dalam aksi unjuk rasa 21 dan 22 Mei 2019 lalu,’’ kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Mohammad Iqbal di Media Center Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (27/5) kemarin.

Target

Membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.

Tersangka

Enam orang, salah satunya perempuan. Mereka berbagi peran masing-masing. Ada yang mencari eksekutor, sebagai eksekutor dan penjual senjata.

Peran Tersangka HK, warga Bogor.

- Perannya leader mencari senjata api, mencari eksekutor sekaligus eksekutor. - Memimpin tim turun aksi 21 Mei. - Saat kerusuhan 21 Mei membawa revolver jenis Taurus. - Menerima uang Rp 150 juta. - Ditangkap Selasa (21/5) pukul 13.00 di lobi Hotel Megaria, Menteng, Jakarta Pusat. AZ, warga Ciputat, Tangerang Selatan.

Bali Post/ant

SENJATA API - Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam menunjukkan barang bukti senjata api dan rompi antipeluru, Senin (27/5) kemarin. Enam tersangka itu yakni berinisial HK (Iwan), Azeb, IF, TJ, AD dan AF alias Fifi, yang masing-masing memiliki peran yang berbeda. ‘’Pada 14 Maret 2019, HK menerima uang Rp 150 juta dan TJ mendapat Rp 25 juta dari seseorang. Seseorang itu kami kantongi identitasnya dan tim mendalami. TJ diminta membunuh dua orang tokoh nasional. Saya tidak sebutkan (identitasnya) di depan publik,’’ katanya.

Polisi tak mau mengungkap nama dua tokoh nasional yang jadi target pembunuhan. Namun, kata Iqbal, baik Polri maupun TNI sudah tahu siapa targetnya dan juga siapa ‘’seseorang’’ yang meminta pembunuhan itu. Tak berhenti di situ, ternyata ada tambahan permintaan untuk membunuh dua tokoh nasional lain, selain yang sudah diminta untuk dibunuh sebelumnya. ‘’12 April 2019,

HK mendapat perintah untuk membunuh tokoh nasional. Jadi empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional,’’ ujar Iqbal. Selain ada perencanaan membunuh tokoh nasional, ada perintah lain untuk membunuh pimpinan suatu lembaga (swasta) survei. Tersangka tersebut sudah beberapa kali mengintai rumah target. Hal. 15 Senjata Rakitan

- Peran mencari eksekutor sekaligus eksekutor. - Ditangkap Selasa (21/5) pukul 13.30 WIB di terminal 1 C Bandara Soekarno-Hatta. IF, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

- Perannya eksekutor menerima uang Rp 5 juta. - Ditangkap Selasa (21/5) pukul 20.00 WIB di pos Peruri kantor Sekuriti KPBD Kebon Jeruk, Jakarta Barat. TJ, warga Cibinong.

- Peran sebagai eksekutor. - Menguasai senpi rakitan Mayer Cold 22, senpi laras panjang Mayer Cold 22. - Menerima uang Rp 55 juta. - Ditangkap Jumat (24/5) pukul 08.00 WIB di parkiran Indomaret Sentul, Citereup. AD, warga Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara.

- Peran penjual 3 pucuk senpi. Satu rakitan jenis Mayer, satu laras pajang, satu laras - pendek ke HK. Menerima Rp 26,5 juta. - Ditangkap Jumat (24/5) pukul 08.00 WIB di daerah Swasembada. AF alias Fi (perempuan), warga Rajawali, Pancoran, Jakarta Selatan.

- Peran pemilik dan penjual senpi Revolver Ttaurus ke HK. - Menerima Rp 50 juta. - Ditangkap Jumat (24/5) di Bank BRI Thamrin.

Jembrana Jangan Hanya sebagai Jalur Perlintasan (1)

Jadikan Kawasan Industri dan Pergudangan Kabupaten Jembrana yang berada di ujung barat Bali selama ini hanya sebagai perlintasan kendaraan. Sebagai wilayah pinggiran sekaligus perbatasan, sejatinya banyak potensi yang dapat mengangkat ekonomi masyarakatnya. Tanpa mengesampingkan pariwisata Bali Barat yang sedang gencar dikembangkan daerah, banyak potensi yang mampu mengangkat derajat masyarakat Jembrana berbasis ekonomi kerakyatan.

I Putu Artha

I Made Kembang Hartawan

Perlu keseriusan dan sinergi dari berbagai pihak untuk bersama-sama memandang Jembrana sebagai satu-kesatuan Bali. Bukan sekadar menjadi daerah perlintasan kendaraan ataupun penjaga pintu masuk Bali saja. Sejumlah solusi sejatinya sudah digagas sejak awal kepimpinan Bupati Jembrana I Putu Artha dan Wabup Made Kembang Hartawan. Dalam setiap kesempatan, Bupati Artha menyebutkan bahwa Pemkab Jembrana telah mengusulkan dan sudah masuk di RTRW Provinsi Bali. Salah satunya, lima desa ditetapkan sebagai kawasan industri. Kelimanya: Desa Pengambengan,

Baluk, Tegal Badeng Timur dan Tegal Badeng Barat serta Cupel. Kelimanya meliputi areal seluas 950 hektar dan disebut sebagai kawasan perekonomian terpadu. Usulan itu didasarkan karakteristik yang cocok untuk industri sebagai daerah penyangga, sehingga mengurangi juga kemacetan di Denpasar-Badung akibat truk-truk bermuatan besar melintas. ‘’Yang sudah terealisasi baru gudang transit otomotif di Klatakan, Melaya. Sebenarnya banyak lahan yang terbuka di sini. Dari sisi lokasi juga strategis (dekat dengan Pelabuhan Gilimanuk), lahan masih memadai dan biaya tenaga kerja yang lebih

murah. Kami sangat terbuka dengan luasan (tanah) yang memadai untuk investor datang,’’ ujar Bupati Artha. Namun, katanya, hal itu perlu komitmen bersama dari berbagai lini. Satu jalur dalam pengembangan daerah mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Sehingga ketika pergudangan atau transit berbagai produk baik untuk lokal ataupun ekspor berada di Jembrana, otomatis sektor lain untuk kesejahteraan seperti tenaga kerja dan ekonomi masyarakat otomatis terdongkrak. ‘’Tidak perlu warga kita kerja sampai ke Badung, perekonomian berjalan di sini dan membangun desa,’’ ujar Bupati Artha. Terkait kendaraan berat yang melintas, Pemkab Jembrana juga telah menyediakan lahan seluas 4 hektar di Gilimanuk yang dapat dikembangkan menjadi transit kendaraan barang. Sehingga truk bermuatan berat yang selama ini dinilai sebagai ‘’biang kerok’’ kemacetan bisa berkurang minimal

saat jam-jam padat kendaraan. Solusi untuk mempercepat waktu tempuh perjalanan DenpasarGilimanuk juga sejatinya telah dipikirkan. Di samping terus memperjuangkan jalan tol dan kereta api, juga telah diusulkan sejumlah solusi jangka pendek. Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan membeberkan, selain terus memperjuangkan jalan tol dan kereta api, juga ada tiga solusi jangka pendek terkait permasalahan transportasi darat ini. Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan ini, solusi pertama di antaranya mengintensifkan prasarana yang ada saat ini. Salah satunya Terminal Kargo di Gilimanuk. Kendaraan bertonase berat agar transit di Terminal Kargo (Gilimanuk) sampai waktu yang ditentukan malam hari atau di atas jam 21.00 Wita, sehingga kendaraan lebih leluasa di saat jam padat (siang). Hal. 15 Jalankan Aturan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.