Edisi 28 Maret 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 214 TAHUN KE 68

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

E-mail: balipost@indo.net.id

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (112rb Like) http://facebook.com/balipost

SENIN PAING, 28 MARET 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (3,9rb Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Desa Pakraman Denpasar Tolak Reklamasi Denpasar (Bali Post) – Penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa terus mengalir. Desa pakraman yang ada di Kota Denpasar makin banyak yang membulatkan tekadnya untuk menolak rencana tersebut. Setelah desa pakraman se-Sanur melakukan penolakan, kini aksi penolakan juga datang dari Desa Pakraman Denpasar. Sikap penolakan tersebut mengemuka dalam paruman desa pakraman, Sabtu (26/3) malam. Penyarikan Desa Pakraman Denpasar A.A. Putu Gede Wibawa, Minggu (27/3) kemarin, mengungkapkan penolakan itu terungkap dalam paruman desa adat yang diikuti prajuru kerta desa, prajuru desa, para pemangku desa serta para pemangku Pura Desa. Paruman ketika itu juga membahas masalah pujawali yang akan berlangsung 5 April mendatang. Wibawa mengatakan, paruman memutuskan menolak reklamasi Teluk Benoa. Salah satu alasan yang mendasar adalah keyakinan bahwa Teluk Benoa adalah kawasan suci, yang perlu dijaga bukan saja oleh krama pesisir tetapi seluruh masyarakat Bali. Alasan lain, tentu saja terkait masalah sosial, budaya dan ekonomi. Bukan hanya itu, daya tampung Bali Selatan juga perlu mendapat perhatian semua pihak. ‘’Bali Selatan sudah sarat beban,’’ ujar Wibawa yang juga anggota DPRD Denpasar ini. Menurut Wibawa, apa yang diputuskan dalam paruman tersebut nantinya akan diteruskan kepada krama Desa Pakraman Denpasar. ‘’Nantinya para klian adat akan meneruskan hasil rapat ini kepada seluruh masyarakat Desa Pakraman Denpasar. Dengan demikian masyarakat bisa memahaminya, bahwa Desa Pakraman Denpasar dengan tegas menolak reklamasi Teluk Benoa,’’ paparnya. Hal. 19 Ikut Paruman

Bali Post/nik

TOLAK REKLAMASI - Warga Adat Ketewel, Gianyar menggelar aksi tolak reklamasi di Jaba Pura Taman Merta Dasa Pekraman Ketewel, Minggu (27/3) kemarin.

Warga Ketewel Gelar Aksi Tolak Reklamasi Gianyar (Bali Post) -

Ribuan warga Desa Adat Ketewel, Minggu (27/3) kemarin, menggelar aksi tolak reklamasi Teluk Benoa. Aksi ini diselenggarakan di Pantai Ketewel tepat di Jaba Pura Taman Merta, Desa Pakraman Ketewel, Sukawati, Gianyar. Aksi ini diawali dengan berkumpul di Banjar Kubur Desa Pakraman Ketewel pukul 13.00 Wita. Diiringi baleganjur, ribuan warga berjalan kaki menuju Pantai Ketewel. Setiba di Jaba Pura Taman Merta, mereka menggelar tari Cak hingga pukul 16.00 Wita. Bendesa Pakraman Ketew-

el I Wayan Loci mengatakan, aksi tolak reklamasi Teluk Benoa tersebut didasarkan atas keresahan krama terhadap derasnya abrasi. Kondisi tersebut sudah menyasar hampir sepanjang pantai di Desa Pakraman Ketewel. ‘’Sekarang kami tidak lagi memiliki pantai berpasir, yang ada hanya pantai ber-

batu untuk menahan abrasi,’’ ucapnya. Ia mengatakan, ganasnya abrasi telah menelan puluhan hektar sawah. Bahkan pura yang berada di kawasan pesisir juga tergerus. Seperti Pura Sang Hyang Aya yang sudah roboh akibat abrasi. ‘’Pura Sang Hyang Aya sebenarnya sudah sempat kami perbaiki

senderannya secara swadaya. Tetapi gerusan ombak semakin deras, hingga akhirnya tiga palinggih roboh, dan sampai saat ini tidak bisa kami perbaiki, hanya pratima bisa kami selamatkan dan kini distanakan di rumah jero mangku,’’ tuturnya. Setelah menghancurkan Pura Sang Hyang Aya, kini belasan pura dan setra di Desa Pakraman Ketewel juga terancam abrasi. Bila didata, pura yang terancam abrasi adalah Pura Hyang

Soal Eksploitasi Anak

Meski Dikritik, DPR Tetap Ngotot Bangun Perpustakaan Parlemen

Menteri Yohana ’’Interogasi’’ Tersangka MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise, Minggu (27/3) kemarin bertandang ke Polres Jakarta Selatan. Selain menemui Kapolres, ia juga sempat menginterogasi tersangka eksploitasi anak. Tersangka berinisial SM (43) sempat diinterogasi Menteri Yohana yang bertanya kenapa anakanak kecil ini dieksploitasi. ‘’Ibu sadar bahwa bayi sekecil itu tidak boleh dieksploitasi seperti itu? Artinya tidak boleh melakukan kekerasan terhadap anak-anak. Sudah melanggar peraturan perundang-undangan. Sadar, tahu ada undang-undang atau tidak?’’ tanya Yohana. Wanita yang menggunakan baju tahanan warna oranye itu hanya menggelengkan kepalanya. Wanita itu juga ditanya alasannya mengapa mencekoki bayi berusia sekitar enam bulan dengan obat penenang. ‘’Tidak tahu. Terus yang menyuruh untuk kasih obat untuk bayi itu siapa?’’ ketus Yohana. ‘’Pengamen yang gede. Gimbal namanya,’’ jawab SM. Sebelumnya Menteri Yohana meminta kepolisian lebih serius lagi menangani kasus-kasus kekerasan yang menimpa anak dan perempuan. Menurutnya, dalam kasus eksploitasi anak dan perempuan, harus dapat dibedakan dan dipastikan apakah anak jalanan sengaja dieksploitasi oleh orangtua kandungnya atau dieksploitasi oleh penyewa. Hal. 19 Anak Jalanan Eric Dier

Yohanna Yembise

Bali Post/ant

Bali Post/rtr

Inggris Balikkan Keadaan

Jajak Pendapat

Kalahkan Jerman 3-2

Tuntaskan Konflik Investasi di Bali

TIM sepak bola Inggris berhasil membalikkan keadaan untuk mengalahkan Jerman 3-2 setelah tertinggal 0-2 pada laga pemanasan jelang Piala Eropa 2016 Prancis, di Olympiastadion Jerman, Minggu (27/3) dini hari WIB. Tiga gol Inggris diciptakan Harry Kane, Jamie Vardy, dan Eric Dier dalam waktu 30 menit setelah Jerman unggul 2-0 lewat gol Kroos dan Gomez hingga menit ke-57. Jerman membuka keunggulan melalui gol cantik yang dicetak Toni Kroos pada menit ke-43. Pemain Real Madrid itu menggiring bola menyusuri sisi kanan pertahanan Inggris kemudian melepaskan tembakan keras jarak jauh yang masuk ke sudut kanan gawang yang dijaga Jack Butland. Butland yang terjatuh saat menangkap bola sepakan Kroos mengalami cedera, sehingga terpaksa digantikan kiper cadangan Forster pada menit ke-45. Hal. 19 Bobol Gawang

PEREKONOMIAN Bali masih dalam tekanan. Pertumbuhan ekonomi Bali bahkan tidak didukung penguatan pengusaha lokal. Pelaku usaha Bali diharapkan segera membangun fondasi ekonomi yang dilandasi kearifan lokal dan dengan memperkuat ekonomi gotong royong. Keberpihakan regulasi untuk menghadapi persaingan global juga tetap diharapkan. Langkah ini diyakini bisa terwujud jika ada keberpihakan dari pemerintah Bali. Pandangan itu terungkap saat Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali terkait dengan daya tahan ekonomi Bali pada triwulan I/2016. Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara ini, sebagian besar krama Bali mengaku belum melihat

Sangkur, Pura Taman Sari, Pura Segara, Pura Hyang Mayun, Pura Taman Merta, Pura Dalem Pulaki, Pura Ratu Gede, Pura Segara Manyar, Pura Catur Segara, Pura Hyang Bukit, Pura Mas Keling, Pura Segara Pabeyan, Pura Hyang Ayun, Pura Mraja Pati, Pura Temu Lawang Ketewel. Selain itu, Setra Desa Pakraman Ketewel dan kuburan Islam kini juga terancam abrasi. Hal. 19 Jadi Korban

ada terobosan khusus yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota di Bali untuk membangun daya tahan ekonomi kerakyatan pada tiga bulan pertama 2016. Konflik investasi justru diyakini akan memperlambat laju pertumbuhan perekonomian Bali. Pemerintah Bali didesak segera mengakhiri konflik investasi di sejumlah sector, baik pariwisata maupun trasportasi dengan mengedepankan kepentingan adat dan budaya. Tercatat 64,45 persen responden mendesak pemerintah menuntaskan konflik investasi yang terjadi. Ekonomi berbasis investasi yang ditentang rakyat harus ditolak. Responden yakin investasi yang dikelola dengan memberikan keleluasaan kepada pemodal atau investor untuk mengelola Bali hanya akan menimbulkan bencana dan hambatan ekonomi. Harus ada

keberpihakan terhadap budaya dan kearifan lokal dalam menerima investasi. Investasi berpotensi merusak lingkungan dan alam Bali mestinya disikapi dengan pendekatan kearifan lokal dan aspirasi publik. Sementara itu, 34,05 persen responden mengaku sudah melihat ada upaya-upaya pemerintah daerah membangun perekonomian Bali pada triwulan I/2016. Pemerintah juga menggulirkan berbagai program yang memberikan ruang kepada krama Bali ikut bersaing merebut peluang yang ada. Perberdayaan LPD dan BPD Bali diharapkan memberikan daya dukung terhadap ekonomi pedesaan. Salah satunya dengan pemberian kredit tanpa agunan bagi pengusaha kecil di Bali yang ingin mandiri. Hal. 19 Terobosan Mendasar

Jakarta (Bali Post) Ketua DPR Ade Komarudin menyatakan tetap memperjuangkan pembangunan perpustakaan parlemen. Ade mengklaim rencana ini telah mendapat dukungan dari para cendekiawan, dan nantinya tidak hanya digunakan oleh anggota MPR, DPR dan DPD saja tetapi juga untuk masyarakat umum. ‘’Kualitas parlemen Indonesia dan rakyat Indonesia dapat dilihat dari situ. Belajarlah ke negara-negara yang sudah maju. Dulu Amerika Serikat membuat perpustakaan terbesar di dunia pada saat ekonominya belum bagus. Kita sekarang sudah bagus tetapi belum mempunyai perpustakaan yang memadai,’’ kata Ade Komarudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (27/3) kemarin. Penegasan tersebut disampaikan menjawab kritik dari sejumlah pihak yang menyebut bahwa rencana pembangunan perpustakaan parlemen di lingkungan kompleks parlemen ini hanya akalakalan DPR untuk mencari proyek. Politisi dari Partai Golkar ini mengatakan menerima semua masukan dan kritikan masyarakat. ‘’Saya akan dengarkan semua kritik dan masukan. Yang menurut saya baik dan membawa kebaikan bagi banyak orang akan saya pertimbangkan. Namun, jika hanya berpikir negatif, saya tidak akan gubris. Lebih baik waktu yang ada dipergunakan untuk kebaikan orang banyak. Mari kita bicara untuk kebaikan negeri ini,’’ ujarnya. Dia menjelaskan, perpustakaan parlemen rencananya akan menjadi rumah bagi 600 ribu buku, terbuka bagi siapa pun yang memerlukan referensi atau untuk pengetahuan bagi yang membacanya, serta tidak akan dipungut bayaran. Hal. 19 Harus Pintar


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.