Edisi Rabu 27 Nopember 2019 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

16 HALAMAN

NOMOR 102 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

balipost http://facebook.com/balipost

Memuaskan, Hasil Panen Jagung

Kejaksaan Perkuat Pemahaman Hukum ASN

Kerja keras jajaran Kodim bersama masyarakat di Timpag membuahkan hasil memuaskan. Tanaman jagung pada demonstrasi plot (demplot) mencapai hasil yang memuaskan.

Peran kejaksaan dalam melakukan pembinaan nampak semakin kuat terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN). Ini untuk mencegah adanya penyimpangan hukum, yang bisa berakibat fatal pada konsekuensi hukum. KLUNGKUNG | HAL. 12

TABANAN | HAL. 7

Bali Post/kmb

LEMBAGA UMAT - Gubernur Bali didampingi para anggota DPR/DPD-RI, bupati/wakil bupati, Ketua DPRD kabupaten/kota se-Bali, ketua lembaga umat beragama dan sejumlah rektor saat menyerahkan draf RUU Provinsi Bali, di Jakarta, Selasa (26/11) kemarin.

Pembuangan sampah di kawasan hutan di Kintamani marak terjadi. Mengatasi permasalahan tersebut, semua desa di Kintamani diarahkan mengalokasikan anggaran penanganan sampah dalam APBDes. BANGLI | HAL. 14

A

lasan paling mendasar RUU ini diusulkan ke DPR-RI lantaran UU terkait pembentukan Provinsi Bali masih menyatu dengan provinsi lain yaitu NTB dan NTT. Selain itu, masih ada keterkaitan dengan UUD Sementara 1950 dengan bentuk negara Republik Indonesia Serikat. Padahal saat ini konteksnya adalah UUD 1945 dan NKRI. Ibu kota Provinsi Bali juga masih di Buleleng, padahal sekarang sudah di Denpasar. ‘’Tadi ketika menyampaikan isi secara umum mengenai RUU tentang Provinsi Bali, kelihatannya direspons bagus dan mendapat dukungan,’’ ujar Gubernur Bali Wayan Koster usai audiensi dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR-RI, di Jakarta, kemarin. Koster juga menegaskan, RUU Provinsi Bali tetap dalam konteks pelaksanaan UU No.23 Tahun 2014 dan bukan menyangkut otonomi khusus. Kemudian, RUU ini juga tidak secara spesifik membebani APBN dan pemerintah pusat. Hal. 15 Pancasila 1 Juni

Bali Post/kmb

DOKUMEN - Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan dokumen usulan draf RUU Provinsi Bali dan Naskah Akademik kepada pimpinan Komisi II DPR-RI Arif Wibowo, Selasa (26/11) kemarin.

’’…kami hanya butuh ruang untuk mengelola Bali secara terpadu, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam konteks bingkai NKRI dan Pancasila 1 Juni, serta mempertahankan Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945.’’ Wayan Koster Gubernur Bali

’’Saya menampung dan menyalurkan aspirasi sekaligus mendiskusikan apa yang menjadi aspirasi dari Pemerintah Provinsi Bali. Ini untuk memberi ruang untuk mengatur yang terkait budaya dan adat yang berkembang.’’

Menuai Banyak Pujian

Arif Wibowo Ketua Komisi II DPR-RI

’’Saya memuji orang Bali ini memang kompak. Kalau ini memang bagus harus kita dorong untuk daerah-daerah lain. Bali juga bisa menjadi salah satu contoh dalam penerapan toleransi antarpemeluk agama.’’ Johan Budi Fraksi PDI-P

’’Senang saya mendengar dan ini sebuah contoh baik yang mencoba menghubungkan antara Tuhan, manusia dan lingkungan. Demikian pula dalam menyinkronkan antara bupati dan wali kota dalam membangun kesejahteraan masyarakat Bali.’’ Hugua Fraksi PDI-P

’’Luar biasa Pak Gubernur karena didukung banyak komponen. Ini menandakan adanya kesatuan ide dalam membangun Bali. Bali ini memang spesial dan ini terobosan yang tidak perlu membuat iri orang lain. Ini ide baik yang juga perlu dicontoh. Teman-teman NTB dan NTT perlu mengikuti dong.’’ Mardani PKS

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Alokasikan Anggaran Penanganan Sampah

DPR-RI dan DPD-RI Respons Positif Aspirasi RUU Provinsi Bali Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan Dokumen Usulan Draf RUU Provinsi Bali dan Naskah Akademik kepada pimpinan Komisi II DPR-RI Arif Wibowo di Jakarta, Selasa (26/11) kemarin. Dokumen yang sama juga diserahkan kepada Ketua DPD-RI La Nyalla Mahmud Mattalitti. Kedua pimpinan lembaga tersebut merespons positif aspirasi Rancangan Undangundang (RUU) Provinsi Bali. Bahkan, pimpinan dan anggota Komisi II DPR-RI akan memasukkan aspirasi ini dalam Program Legislasi Nasional Prioritas Tahun 2020 sesuai permohonan Gubernur Bali.

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

Bali Post/kmb

DPD - Ketua DPD-RI La Nyalla Mattalitti menerima draf RUU yang diserahkan Gubernur Bali Wayan Koster.

La Nyala Sebut Perlindungan Adat Istiadat

DRAF RUU Provinsi Bali tak hanya diserahkan kepada Komisi II DPR-RI, Gubernur Bali Wayan Koster juga menyambangi pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)-RI untuk agenda sama. Ketua DPD-RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menerima langsung draf RUU yang diberikan Gubernur Koster di Ruang GBHN, Gedung Nusantara V, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,

Selasa (26/11) kemarin. Dalam sambutannya, La Nyalla berharap pengajuan RUU dan pembahasannya apabila disepakati secara Tripartit (pemerintah, DPR dan DPD) masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) dapat mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan. ‘’Kami selalu terbuka dalam menerima aspirai RUU Provinsi Bali dan Naskah Akademik untuk dilakukan

kajian dan pertimbangan oleh DPD-RI,’’ ucap La Nyalla. Pembentukan RUU Provinsi Bali diapresiasi La Nyalla agar Bali dapat memiliki payung hukum sendiri dalam rangka penguatan dan perlindungan kekayaan serta keunikan wilayah bagi adat istiadat yang menjadi aspirasi utama masyarakat Bali. Hal. 15 Peran Strategis

PEMAPARAN Gubernur Bali Wayan Koster soal substansi dari draf RUU Provinsi Bali dipuji anggota Komisi II DPR-RI. Mereka adalah Hugua dan Johan Budi Sapto Wibowo dari Fraksi PDI Perjuangan dan Mardani dari Fraksi PKS. Ketiganya memuji ide dan inisiatif yang baik dari Gubernur Bali untuk mengusulkan RUU Provinsi Bali. Johan Budi memuji kekompakan berbagai elemen masyarakat dari berbagai agama, hadir mendampingi Gubernur Bali. ‘’Saya memuji orang Bali ini memang kompak. Kalau ini memang bagus harus kita dorong untuk daerah-daerah lain. Bali juga bisa menjadi salah satu contoh dalam penerapan toleransi antarpemeluk agama,’’ kata mantan Juru Bicara KPK itu. Sementara itu, Hugua menyebut Bali keren dan mantap. ‘’Senang saya mendengar dan ini sebuah contoh baik yang mencoba menghubungkan antara Tuhan, manusia dan lingkungan. Demikian pula dalam menyinkronkan antara bupati dan wali kota dalam membangun kesejahteraan masyarakat Bali,’’ katanya. Langkah ini patut ditiru daerah lain yang mempunyai kesamaan dengan Bali. Sementara itu, Mardani memandang memang sangat layak Bali mendapat perhatian khusus, sesuai kekayaan budaya dan kearifan lokalnya yang telah membawa nama Bali sangat terkenal di dunia. ‘’Luar biasa Pak Gubernur Bali karena didukung banyak komponen. Ini menandakan adanya kesatuan ide dalam membangun Bali. Bali ini memang spesial dan ini terobosan yang tidak perlu membuat iri orang lain. Ini ide baik yang juga perlu dicontoh. Teman-teman NTB dan NTT perlu mengikuti dong,’’ ucapnya. Sementara itu, Pimpinan Komisi II DPR-RI Arif Wibowo mengatakan akan menampung dan meneruskan aspirasi ini. ‘’Saya menampung dan menyalurkan aspirasi sekaligus mendiskusikan apa yang menjadi aspirasi dari Pemerintah Provinsi Bali. Ini untuk memberi ruang dalam mengatur yang terkait budaya dan adat yang berkembang,’’ tegasnya ketika membuka pertemuan itu. (kmb32)

Soal Cekal Harian Bisnis Bali Wirausaha Muda pun ’’Dipacu’’ Wirausaha memiliki peran penting dalam peningkatan ekonomi daerah dan negara, sehingga pertumbuhan wirausaha terus dipacu, termasuk di kalangan generasi muda. Seperti apa? www.bisnisbali.com

Harian DENPOST Garong Bobol Polda Bali Enam buruh yang tengah merenovasi gedung Mapolda Bali nekat beraksi membobol loker di ruangan Dit. Intelkam.

www.denpostnews.com

Moeldoko Tepis Pengakuan Habib Rizieq

Jakarta (Bali Post) – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan bahwa pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tidak pernah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Arab Saudi. ‘’Saya sudah cek, selama ini Pak Rizieq itu tidak pernah berkomunikasi ke kedutaan, sudah cek. Tadi Pak Mahfud (Menko Polhukam - red) mengatakan seperti itu, tidak pernah koordinasi ke kedutaan,’’ kata Moeldoko di kantor KSP Jakarta, Selasa (26/11) kemarin. Rizieq pergi ke Arab Saudi sejak 26 April 2017. Saat itu, mulanya Rizieq pergi ke Arab

Saudi untuk ibadah umroh. Pada saat yang sama, pihak kepolisian akan memeriksa Rizieq terkait kasus ‘’baladacintarizieq’’ namun pada Juni 2018, polisi menghentikan penyidikan kasus ini. Persoalannya, Rizieq tak kunjung pulang ke Indonesia. ‘’Dia (Rizieq) hanya bicara di media sosial, sehingga tidak terjadi komunikasi yang baik, mungkin bagi teman-teman kita di luar negeri berkomunikasi ketika ada masalah dengan kedutaan, pasti kedutaan akan mengatasinya dengan baik,’’ ungkap Moeldoko. Moeldoko pun meminta agar Rizieq mulai berkomunikasi

dengan Kedubes RI di Arab Saudi. ‘’Saya pikir lebih bagus lagi membuka komunikasi dengan kedutaan, kan sudah menjadi tanggung jawab kedutaan menerima berbagai persoalan yang dihadapi oleh warganya di luar negeri, karena itu bagian dari tugas,’’ tambah Moeldoko. Moeldoko pun kembali menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak melakukan pencekalan terhadap Rizieq. ‘’Pak Rizieq sering mengatakan dicekal, saya sudah cek ke mana-mana, enggak ada pencekalan itu. Saya sudah cek ke Dirjen Imigrasi, tidak ada pencekalan dan tidak boleh, sesuai undang-undang kan tidak

boleh orang Indonesia dicekal pemerintahan sendiri. Berikutnya, saya telepon Menteri Luar Negeri juga tidak ada itu. Saya telepon Menko Polhukam juga tidak ada,’’ jelas Moeldoko. Ia meminta agar Rizieq tidak menyampaikan sesuatu yang tidak ada. ‘’Jadi jangan mengembangkan sesuatu yang memang pemerintah tidak melakukan, tidak ada yang bermasalah sebenarnya. Pak Rizieq mau pulang, pulang saja, kan begitu,’’ ungkap Moeldoko. Rizieq mengaku tidak bisa pulang ke Indonesia karena sejumlah alasan, pertama terkait masalah izin tinggal di Arab Saudi. Dubes RI untuk Arab

Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, Rizieq tak bisa pulang karena tinggal di suatu tempat lebih lama dari masa yang diizinkan (overstay). Solusi dari masalah itu adalah dengan membayar denda overstay sekitar 15 sampai dengan 30 ribu riyal atau Rp 110 juta per orang. Namun, faktor overstay ini ditanggapi oleh pengacara Habib Rizieq bahwa itu bukan kesalahan Rizieq karena habisnya visa Rizieq pada 20 Juli 2018 dan sebelum tanggal 20 Juli 2018, Rizieq sudah mencoba untuk keluar dari Saudi supaya visanya masih bisa berlaku. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Rabu 27 Nopember 2019 | balipost.com by e-Paper KMB - Issuu