20 HALAMAN
NOMOR 10 TAHUN KE 70 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
minggu wage, 27 agustus 2017
Tampil Agresif, Garuda Muda Gagal ke Final Kuala Lumpur – Tampil agresif dan penuh semangat, belum mampu membuat Timnas Garuda Muda Indonesia lolos ke babak final ajang sepak bola SEA Games ke29. Gol Malaysia melalui sundulan kepala Thanabalan Nadarajah di menit–menit akhir mengubur peluang Garuda Muda ke partai puncak. Di laga semifinal yang digelar di Stadion Shah Alam, Sabtu (26/8) kemarin, Indonesia menguasai jalannya pertandingan sejak kick off. Lini tengah timnas yang dimotori sang kapten Evan Dimas mendominasi permainan. Beberapa kali terobosan yang dilakukan dari sisi sayap oleh Yabes Roni dan Febri Hariyadi merepotkan barisan pertahanan lawan. Namun, tusukan-tusukan kedua pemain ini gagal dimanfaatkan oleh Ezra Walian yang diplot sebagai striker tunggal oleh pelatih Luis Milla. Di tengah gempuran dahsyat, justru Malaysia yang mendapatkan peluang yang paling berbahaya pada menit ke-30. Penjaga gawang Satria Tama berhasil memblok tendangan pemain Malaysia dari jarak dekat. Skor kacamata menjadi penutup babak pertama. Di babak kedua, pola pertandingan tidak banyak berubah. Indonesia masih memegang kendali permainan dan Malaysia sesekali melakukan serangan balik. Evan Dimas sempat melakukan tembakan keras namun masih mengarah lurus ke penjaga gawang Haziq. Luis Milla melakukan pergantian dua pemain. Septian David Maulana yang cedera digantikan oleh pemain sayap Saddil Ramdani serta Ezra Walian yang kehabisan bensin digantikan oleh pemain sayap Osvaldo Hay. Hal. 19 Tanpa Striker KONTRADIKTIF — Suasana kontradiktif terlihat usai pertandingan semifinal SEA Games, Sabtu malam (26/8) kemarin. Pemain Malaysia bergembira menyambut kemenangan, sementara pemain Indonesia tertunduk gagal maju ke final.
Di Pura Luhur Tamba Waras
@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Mes Dirjen Hubla Digeledah KPK Bay Gantikan Antonius
Jakarta (Bali Post) KPK bergerak cepat mengungkap kasus suap yang menimpa Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Antonius Tonny Budiono. KPK langsung menggeledah mes tempat tinggal Antonius yang menjadi tersangka kasus korupsi. Sebanyak 50 benda dari keris hingga tombak disita penyidik KPK. “Dari mes perwira Ditjen Hubla di Gunung Sahari penyidik menemukan sekitar 5 buah keris, 1 tombak, lebih dari 5 jam tangan, dan lebih dari 20 cincin dan batu akik dengan ikatan yang diduga emas kuning dan putih. Total sekitar 50 item yang disita,” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Sabtu (26/8) kemarin. Nilai benda yang diduga hadiah terkait jabatan itu kemudian akan ditaksir. Ini tentu di luar uang Rp 18,9 miliar dari 33 tas yang disita dari tempat yang sama sebelumnya. “Perlu kami ingatkan agar kasus ini menjadi pelajaran bagi seluruh pejabat negara dan PNS untuk membiasakan menolak gratifikasi pada kesempatan pertama. Hal ini lebih tepat dilakukan agar tidak menjadi persoalan hukum di kemudian hari,” imbau Febri. Jika memang tidak dapat ditolak langsung, lanjut Febri, pejabat yang menerima wajib melapor dalam waktu maksimal 30 hari kerja. Dirjen Hubla kini terancam hukuman minimal 4 tahun penjara dan maksimal 20 tahun kurungan atau seumur hidup akibat diduga melanggar pasal 12B UU Tindak Pidana Korupsi tentang Gratifikasi. Tonny telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap proyek pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Dia diduga menerima suap dari tersangka lainnya, yakni Komisaris
PT Adhi Guna Keruktama (AGK) Adiputra Kurniawan. Keduanya terkena operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (23/8). Nilai suap yang diterima Tonny terbilang fantastis, mencapai Rp 20,7 miliar. Jumlah itu merupakan barang bukti terbanyak yang diamankan KPK dari OTT. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan turut menyoroti kasus yang menjerat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono. Luhut mengaku tidak menyangka Tonny, sapaan akrab Antonius Tonny Budiono, menerima suap. “Saya sangat menyayangkan kenapa Pak Tonny sampai (menerima suap) begitu. Itu saja saya bilang, padahal dia sudah mau pensiun, masih begitu,” kata Luhut di Universitas Hasanuddin Makassar, Sabtu (26/8) kemarin. Menurut Luhut, perilaku koruptif seperti menerima suap di Indonesia memang masih marak terjadi. Sejumlah upaya dilakukan untuk mencegah perilaku tersebut, termasuk kata Luhut, memanfaatkan kecanggihan teknologi. Komitmen pemerintah memberantas korupsi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, menurut Luhut, sudah sangat jelas dan tegas. Hal. 19 Diganti Bay Mokhamad
Wisata ’’Malukat’’
’’Malukat’’ Sambil Berobat
Krama Bali sebenarnya tak perlu berwisata ke liar negeri. Di Bali banyak tersedia tempat wisata termasuk yang bernuansa wisata spiritual. Salah satu tren yang dilakukan umat Hindu saat ini yakni malukat ke sejumlah sumber air. Bahkan, wisatawan pun menyukai wisata ini.
TABANAN juga kaya dengan objek wisata tirtayatra malukat. Pura Luhur Tamba Waras yang berlokasi di Kecamatan Penebel memiliki tujuh pancoran memberi keunikan tersendiri. Bahkan, pamedek yang malukat tak hanya dari umat Hindu juga umat lainnya. Di sini pamedek sambil malukat juga untuk berobat. Karena sehabis malukat, pamedek disiapkan air kelapa hijau dicampur minyak sebagai sarana pengobatan. Tujuh pancoran merupakan tempat panglukatan baru di pura yang dikenal sebagai tempat berobat sekala-niskala itu. Dulunya ritual panglukatan dilakukan di Pura Beji. Hal. 19 Sapta Gangga
PROSESI malukat yang dilakukan umat Hindu dan wisatawan di tempat-tempat pemandian suci di Bali, ternyata membawa dampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Sebab, selain dapat meningkatkan kunjungan pamedek ataupun wisatawan, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Pasalnya, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk berjualan sarana dan prasarana pelukatan (canang, dupa, kain), cenderamata, maupun aksesori dan berbagai jenis makanan. Hal. 19 Sangat Menguntungkan
Karangasem Miliki Pura Pasimpenan Baturaya
BPM/san
MALUKAT - Umat berbagai agama saat malukat di Pancoran Sapta Gangga di Pura Luhur Tamba Waras.
DIPADATI - Pura Dalem Pingit Sebatu, Gianyar. dipadati pamedek yang malukat.
Tempat Baru Wisata ’’Malukat’’ di Bali
Bangli Miliki Enam Lokasi, Gianyar Andalkan Goa Rang Reng
Pura Pasimpenan Baturaya terlihat unik. Palinggih yang identik dengan umat Hindu jadi satu dengan stupa, simbol umat Buddha, dalam satu areal pura ini. Selain stupa sebagai palinggih utama, juga ada banyak patung sang Buddha, di dalam areal pura. Pura Pasimpenan Baturaya, rupanya adalah Pura Siwa-Budha yang sempat lama terkubur dan akhirnya dibangun lagi sejak tahun 2005 dan setiap tahun dilakukan pemugaran hingga menjadi semakin megah. Belakangan, pura ini terus menjadi buah bibir, karena kerap didatangi masyarakat biasa hingga pejabat. Sebagian besar umat ke sana ingin malukat hingga memohon berkah. Seperti apa cerita berdirinya pura ini? Salah satu peneliti Belanda, bernama Dr. R. Goris, dalam sebuah bukunya pernah menyebut adanya keberadaan pura ini, berlokasi di Desa Tumbu, Karangasem. Hal. 19 Sebelum Mpu Kuturan
Wisata spiritual berupa malukat belakangan ini menjadi tren di masyarakat. Hal itu terbukti dari ramainya kunjungan wisatawan di hampir seluruh tempat wisata spiritual yang ada di Bali.
BARU - Objek wisata malukat baru di Campuhan, Bangli
BPM/ina/nik
KABUPATEN Bangli sebagaimana data yang dimiliki Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli, sedikitnya kini ada enam tempat wisata spiritual yang sedang berkembang. Di antaranya Tirta Sudamala di Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Pancoran Solas di Banjar Guliang Kangin Desa Tamanbali, Patirtan Nawa Ratna di Tukad Cepung Desa Tembuku, Pancoran Solas di Desa Pakraman Batur, Pancoran Jaga Satru di Desa Kayubihi dan yang terbaru Taman Pecampuhan di Desa Pakraman Sala, Susut. Dengan ciri dan keunikan masing-masing, keenam tempat wisata spiritual tersebut memiliki sumber mata air yang dialirkan melalui pancoran. Oleh masyarakat, ke-
beradaan sumber air itu diyakini sangat baik dipakai untuk membersihkan diri. Kabid Promosi Disparbud Bangli, Wayan Merta, Sabtu (26/8) kemarin, mengatakan keberadaan enam tempat wisata spiritual di Bangli yang kini berkembang pesat tersebut sejatinya sudah ada sejak lama. Hanya, baru pada tahun 2000-an keberadaan tempat wisata itu mulai muncul di permukaan setelah dilakukan penataan dan pengembangan oleh masyarakat di wilayah masing-masing. “Dari enam tempat wisata spiritual itu, yang paling baru muncul adalah Taman Pecampuhan di Desa Sala,” terangnya. Hal. 19 Saat Hari Raya
BPM/gik
PALINGGIH - Palinggih Pura Baturaya, stupa Buddha di areal yang sama dengan palinggih lainnya.