Edisi 27 Januari 2016 | Balipost.com

Page 8

BANGLI

8

Rabu Umanis, 27 Januari 2016

Dinas P2 Segera Data Ulang Populasi Anjing Kintamani Bangli (Bali Post) Dinas Peternakan dan Perikanan (P2) Kabupaten Bangli bakal melakukan pendataan ulang terhadap populasi anjing Kintamani. Proses pendataan rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat di tiga desa di Kecamatan Kintamani yang merupakan habitat asli anjing ras tersebut. Kepala Dinas P2 Kabupaten Bangli Wayan Sukartana, Selasa (26/1) kemarin Bali Post/ina mengatakan, untuk Wayan Sukartana proses pendataan ini pihaknya akan melibatkan beberapa pihak, salah satunya Fakultas Kedokteran Hewan Unud. Adapun tiga desa yang akan didata yakni Sukawana, Siakin dan Songan. ‘’Tadinya akan dilaksanakan tanggal 22 ini. Tapi karena masih ada penyempurnaan teknis sehingga jadwalnya diundur,’’ terangnya. Sukartana mengatakan, tujuan dilakukannya pendataan ulang adalah mengetahui secara pasti berapa jumlah populasi anjing yang tersebar di Kintamani. Dengan adanya data yang jelas, nantinya Dinas P2 akan lebih mudah untuk memantau anjing yang telah mendapat pengakuan sebagai anjing ras Indonesia di Asian Kennel Union (AKU). ‘’Dari data terakhir, jumlah populasi yang ada di tiga desa sekitar 2.000-an ekor,’’ terangnya. Selain melakukan pendataan ulang, mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) ini juga mengungkapkan rencana menggelar event anjing Kintamani di Desa Sukawana tahun ini. Dalam event tersebut pihaknya akan melibatkan para penggemar anjing Kintamani serta kalangan pemerhati. Selain untuk mempromosikan keberadaan anjing kintamani, event tersebut juga bertujuan menggairahkan para peternak anjing Kintamani. ‘’Bulan apa dilaksanakan, nanti akan kami tentukan,” ujarnya seraya meminta para peternak untuk mewaspadai anjing liar agar tidak menularkan rabies. (kmb40)

TERBENGKALAI Salah satu restoran di Kintamani, tepatnya di pertigaan Penelokan sejak beberapa tahun lalu terbengkalai. Kondisinya kini kerap dianggap mengganggu keindahan kawasan wisata tersebut.

Bali Post/sos

Sejak 2011, 248 PNS Pindah ke Daerah Lain

Angka Kekurangan Pegawai Makin Bengkak

Bangli (Bali Post) -

Selama kurun waktu lima tahun, ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Bangli memilih pindah tugas ke luar kabupaten. Padahal banyak di antara para PNS tersebut justru berasal dari Bangli. Alasan pindah, selain karena keluarga juga diduga akibat tergiur pendapatan yang lebih besar. Masalah ini dikhawatirkan makin menambah angka kekurangan pegawai yang selama ini menjadi persoalan di Pemkab Bangli. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bangli Ni Putu Koesalireni, Selasa (26/1) kemarin, menjelaskan berdasarkan data yang dikantonginya, PNS fungsional dan struktural yang pindah ke luar daerah sejak 2011 hingga 2015 mencapai 248 orang. Rinciannya, tahun 2011 sebanyak 23 orang, tahun 2012 (15 orang), tahun 2013 (70 orang), tahun 2014 (63 orang) dan tahun 2015 sebanyak 77 orang. ‘’Mutasi

mulai meningkat sejak 2013,’’ kata Koesalireni saat ditemui di ruang kerjanya. Dikatakannya, PNS yang memilih pindah ini ada yang berasal dan bertugas di Bangli. Namun jumlahnya tidak disebutkannya secara rinci. Terkait alasan melakukan mutasi, disampaikan karena ada persoalan keluarga maupun tempat tinggal. Di samping itu, diduga juga akibat nafkah yang didapatkan

di tepat barunya lebih besar. ‘’Kalau dilihat, kenaikan nafkah di beberapa kabupaten lain terjadi sejak 2013. Saat itu yang melakukan mutasi juga cukup banyak. Mungkin nafkah itu yang menjadi alasan. Yang lain ada juga karena keluarga,’’ jelasnya. Adanya perpindahan pegawai ini diakui Koesalireni tak sebanding dengan jumlah perpindahan pegawai dari daerah lain

ke Bangli. Jumlahnya sekitar satu sampai dua orang per dua tahun. Jika ketidakseimbangan ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan menyebabkan jumlah kekurangan pegawai semakin meningkat. ‘’Agar yang mutasi ke luar daerah tak banyak, Pemkab kini tengah berupaya untuk bisa meningkatkan nafkah PNS secara berangsur-angsur sampai sama dengan daerah lain,’’ terangnya. Ditambahkannya, selain perpindahan pegawai, PNS yang pensiun sejak tahun 2011 sampai 2015 mencapai 614 orang. ‘’Yang pensiun juga ada,’’ pungkasnya. (kmb45)

Ni Putu Koesalireni

Bangli (Bali Post) Bukannya sadar dan minta maaf saat tepergok selingkuh, I Ketut P (27), warga Banjar Tabu, Desa Songan A Kintamani, justru tega menganiaya istrinya, Ni Wayan R (24), hingga luka memar. Akibat perbuatannya itu, I Ketut P harus berurusan dengan pihak kepolisian. Informasi yang dihimpun Selasa (26/1) kemarin, kasus penganiayaan yang dilakukan I Ketut P terhadap istrinya tersebut terjadi pada Minggu (24/1) lalu di rumah mereka di Banjar Tabu Desa Songan A Kintamani. Namun, oleh korban Ni Wayan R, kasus kekerasan yang dialaminya itu baru dilaporkan pada Selasa (25/1) kemarin. Kejadian bermula saat korban pergi sembahyang ke Pura Ulundanu Batur di Songan pada Minggu sekitar pukul 23.30 wita. Sekitar pukul 23.30 wita, korban kembali ke rumahnya. Saat masuk ke dalam kamarnya, korban sangat terkejut karena mendapati suaminya sedang tidur berduaan bersama seorang wanita lain. Korban yang geram dengan pemandangan tersebut lantas berupaya menghampiri wanita idaman lain suaminya yang diketahui berinisial LR (27) warga Banjar Serongga, Desa

Songan itu. Namun, upaya korban dihalangi oleh suaminya. Dengan tega, I Ketut P lantas menjambak rambut dan menyeret tubuh istrinya hingga mengakibatkan korban mengalami luka memar pada bahu kanan dan benjol di kepala bagian belakang. Tak terima dengan perbuatan suaminya, korban selanjutnya melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kintamani. Kanit Reskrim Polsek Kintamani AKP Dewa Gde Oka mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah sempat melakukan upaya mediasi dengan harapan agar kasus ini bisa diselesaikan dengan damai. Akan tetapi, korban tetap ngotot meminta agar suaminya diproses secara hukum. ‘’Korban tetap meminta peristiwa kekerasan oleh suaminya terhadap dirinya diproses hukum. Sedangkan dugaan perzinahan suami korban dengan LR tidak dipermasalahkan oleh korban,’’ terangnya. Terkait hal tersebut, AKP Dewa Oka mengaku telah mengamankan I Ketut P untuk dilakukan pemeriksaan. Atas perbuatannya pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga kuat telah melanggar pasal 44 ayat (4) UU Nomor 23/2014 tentang PKDRT. (kmb40)

Bali Post/sos

Suami Tepergok Selingkuh, Malah Hajar Istri hingga Memar

Bali Post/sos

TURUN HARGA - Pedagang bawang dan cabai di Pasar Kidul Bangli. Sejak beberapa hari lalu, harga dua komoditi tersebut mengalami penurunan.

Harga Bawang dan Cabai Turun Bangli (Bali Post) Harga komoditas pertanian berupa bawang dan cabai yang belakangan melonjak tajam, sejak beberapa hari lalu mulai menurun. Meskipun kondisinya demikian, pedagang tetap mengeluh lantaran sepi pembeli. Pedagang di Pasar Kidul Bangli Nengah Sudini, Selasa (26/1) kemarin menuturkan, harga bawang sempat melonjak hingga kisaran Rp 36 ribu per kilogram. Kondisi ini terjadi menjelang Tahun Baru 2016. Akan tetapi, sejak Minggu (24/1) lalu harganya mulai turun di kisaran Rp 14 ribu/kg. Demikian juga dengan cabai yang sebelumnya sempat bertengger di Rp 30 ribu, turun menjadi Rp 20 ribu per kg. “Harga bawang dan cabai sudah mulai turun sejak dua hari lalu,” katanya. Disampaikannya, penurunan harga ini diduga akibat banyaknya pasokan yang datang dari petani. Biasanya, musim hujan mengakibatkan pasokan seret. Namun yang terjadi kini justru sebaliknya. ‘’Pasokan tak ada masalah. Semua lancar,’’ katanya. Kata pedagang paruh baya ini, penurunan harga disambut dingin sebagian besar pedagang, sebab tak berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pembeli. Hujan yang belakangan ini mulai sering turun mengakibatkan masyarakat enggan datang ke pasar. Kebutuhan pokok untuk sehari-hari didapatkan dari pedagang keliling. ‘’Walaupun harga turun, pembeli yang datang tetap saja sedikit. Di samping karena musim hujan, juga karena banyak ada pedagang keliling,’’ keluhnya. Selain bawang dan cabai, harga bawang putih juga turun. ‘’Bawang putih harganya turun dua ribu. Sebelumnya Rp 20 ribu per kilonya,” ungkap pedagang bernama Eka. Kata dia juga, pasokan komoditi dari daerah lain juga tetap lancar. Saat disinggung dampak putusnya jembatan jalur GilimanukDenpasar, diakui tidak ada. ‘’Pasokan lancar terus. Tak ada dampak dari peristiwa itu,’’ ujarnya. Selain penurunan harga, berdasarkan pantauan, sejumlah kebutuhan pokok mengalami lonjakan harga. Gula yang sebelumnya Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 12 ribu. Demikian juga dengan harga kacang-kacangan yang naik kisaran Rp 2 ribu per kilogram. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli I Nengah Sudibia mengakui sejak beberapa hari belakangan harga sejumlah komoditi memang turun. Hal itu tergantung jumlah pasokan yang ada. ‘’Jika pasokannya lancar, pasti harga itu turun. Ini sudah biasa terjadi,’’ tandasnya. (kmb45)

Bali Post/kmb45

JERUK - Lahan pertanian jeruk di Kintamani. Saat panen raya, harga jual kerap anjlok. Oleh sebab itu, dinilai perlu adanya sentuhan teknologi pengolahan.

Pengembangan Jeruk Perlu Sentuhan Teknologi

Bangli (Bali Post) Potensi pertanian jeruk di Kabupaten Bangli sangat tinggi. Bahkan, tak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada komoditas ini. Akan tetapi, saat panen raya tiba, jeruk tak seluruhnya bisa terjual dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, perlu ada sentuhan teknologi pengolahan agar harga jualnya bisa lebih tinggi. Hal tersebut disampaikan Kabid Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan (P3) Bangli I Wayan Tagel Sujana, Selasa (26/1) kemarin. Dikatakan, Kabupaten Bangli utamanya di Kecamatan Kintamani sangat terkenal dengan hasil pertaniannya berupa jeruk. Sektor ini hampir digeluti seluruh

masyarakat lantaran mampu menopang kebutuhan hidupnya. Berdasarkan data yang dimiliki, luas lahan perkebunan jeruk mencapai lima ribu hektar dan hasil panennya mencapai 128 ribu ton. Hasil panen ini sekitar 15 persen terjual saat harga anjlok. Hal ini menyebabkan petani berada di ambang kerugian. ‘’Hasil panen jeruk cukup tinggi. Tapi saat harga jual murah, petani bisa merugi,’’ ujarnya. Menurut Sujana, untuk mengatasi harga murah ini, jeruk itu bisa diolah menjadi produk lain yang lebih awet. Jika hal ini bisa dilakukan, secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan ekonomi petani. Sayangnya, upaya ini belum bisa digeluti petani lantaran keterbatasan pengetahuan dan teknologi pen-

dukung. Saat disinggung langkah Dinas P3 dalam menyikapi hasil panen jeruk ini, dia mengatakan, sudah berusaha menjalin kerja sama dengan beberapa pelaku industri. Namun sayang, hal itu belum mendatangkan hasil. ‘’Mencari mitra usaha sudah kami lakukan. Tapi sampai sekarang belum ada yang tertarik,’’ ungkapnya. Pejabat asal Banjar Gaga Desa Tamanbali Bangli ini menambahkan, minimnya minat pelaku industri untuk mencoba peruntungan di Bangli diduga akibat sulitnya pemasaran. Di samping itu, industri pendukung lainnya juga sangat sedikit ada di Bali. ‘’Mungkin karena kesulitan di pemasaran makanya olahan jeruk itu belum dilirik,’’ pungkasnya. (kmb45)

Dewan Gelar Rapat Paripurna Istimewa

Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wabup Terpilih

Bali Post/kmb40

PARIPURNA ISTIMEWA - Ketua DPRD Bangli Ngakan Kutha Parwata didampingi dua wakilnya saat rapat paripurna istimewa di DPRD Bangli.

Bangli (Bali Post) DPRD Kabupaten Bangli, Selasa (26/1) kemarin menggelar rapat paripurna istimewa dengan agenda pengumuman penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati (wabup) terpilih dalam Pilkada 2015 serta pengumuman akhir masa jabatan bupati dan wabup Bangli periode 2010-2015. Rapat paripurna yang dipimpin langsung Ketua DPRD Bangli Ngakan Kutha Parwata itu dihadiri unsur pimpinan dan anggota DPRD, Ketua Pengadilan, Sekda, Ketua KPU, SKPD serta instansi vertikal di lingkungan Pemkab Bangli. Rapat paripurna istimewa ini digelar untuk menindaklanjui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 100/140/SJ tentang Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Gubernur/ Wakil Gubernur, Bupati/Wakil

Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota dan memenuhi ketentuan pasal 160 dan pasal 160 A undang-Undang Nomor 8 tahun 2015. Dalam aturan tersebut, telah ditegaskan bahwa pengesahan pengangkatan pasangan calon bupati dan wabup terpilih dilakukan berdasarkan penetapan pasangan calon terpilih oleh KPU Kabupaten yang disampaikan oleh DPRD Kabupaten kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur. ‘’Pada kesempatan ini kami tak lupa mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya pemilihan bupati dan wakil bupati yang secara umum dapat dikatakan telah berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Walaupun masih ada permasalahan dan kekurangan dalam penyelenggaraannya, namun

karena peran serta semua pihak yang terkait serta partisipasi masyarakat yang sangat responsif sehingga semua permasalahan dapat diselesaikan,’’ kata Kutha Parwata. Selanjutnya, dalam rapat kemarin Kutha Parwata mengumumkan hasil penetapan pasangan calon bupati dan wabup terpilih sesuai keputusan KPU Bangli tertanggal 22 Desember 2015 Nomor: 29/Kpts/KPUKab.016.433770/2015 tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangli tahun 2015 yakni pasangan nomor urut 1, I Made Gianyar dan Sang Nyoman Sedana Arta. Diumumkan juga bahwa masa jabatan bupati dan wakil bupati Bangli periode 20102015 telah berakhir pada tanggal 5 Agustus 2015. (kmb40)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 27 Januari 2016 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu