Edisi 26 Desember 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

SENIN PON, 26 DESEMBER 2011

Bali Post

24 HALAMAN NOMOR 130 TAHUN KE 64 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

Pengemban Pengamal Pancasila

Catatan Akhir Tahun Kemerdekaan Pers 2011

Jurnalis Tewas 66 Orang TAHUN 2011 banyak memakan korban dari kalangan jurnalis ketika mereka berusaha menyuarakan kebebasan media. Selain tidak stabilnya situasi politik di banyak negara, risiko menjadi seorang pewarta di tahun ini juga makin meningkat seiring banyaknya negara yang mengalami demonstrasi akibat kegagalan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan. Jalanan menjadi salah satu tempat yang sangat berbahaya bagi jurnalis pada 2011. Seringkali demonstrasi berakhir bentrokan fisik antara aparat keamanan dan demonstran. Di saat-saat seperti itu, wartawan sering menjadi korban. Pada 2011, jumlah jurnalis yang tewas mengalami kenaikan 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, menurut catatan Reporters Without Borders (RWB), jurnalis yang tewas mencapai 66 orang. Laporan organisasi RWB yang dirilis Rabu, 21

Desember 2011, menyebutkan jumlah jurnalis tewas ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang tercatat 57 orang. Jumlah wartawan tewas terbanyak di Timur Tengah, lalu Benua Amerika, disusul Asia, selanjutnya Afrika dan Eropa. Sementara itu, sekitar 1.044 jurnalis ditahan dan 1.959 orang mengalami kekerasan fisik maupun ancaman. Tidak hanya itu, ada 71 jurnalis yang diculik. Sedangkan 73 orang harus pergi dari negaranya. Hal. 23 Pengguna Internet

Kekerasan terhadap Jurnalis 2011 66 jurnalis terbunuh. 1.044 jurnalis dipenjara. 1.959 jurnalis diancam maupun ditekan secara fisik.

499 media disensor. 71 jurnalis diculik. 73 jurnalis meninggalkan negaranya.

5 netizen tewas. 199 blogger dan netizen dipenjara.

62 blogger dan netizen

diserang secara fisik. 68 negara melakukan sensor terhadap media internet.

10 Lokasi Berbahaya 1. Manama di Bahrain Pemerintah Bahrain selalu melakukan segala daya upaya untuk mencegah adanya liputan dari pihak luar mengenai demonstrasi pro-demokrasi yang terjadi di ibu kota negaranya. Mereka menolak masuknya wartawan asing dan mengancam bahkan menyerang para wartawan asing ini atau kontak lokalnya. Wartawan Bahrain juga mendapat perlakuan serupa, terutama para fotografer. Mereka ditahan dengan periode waktu yang tidak menentu, beberapa jam hingga berminggu-minggu. 2. Abidjan di Pantai Gading Kota Abidjan merupakan tempat yang sangat berbahaya selama setengah tahun awal 2011. Para wartawan dihentikan di beberapa tempat pengecekan, diinterogasi atau diserang secara fisik. Bahkan pusat televisi nasional Pantai Gading, RTI, menjadi target serangan udara. Seorang pekerja media cetak dipukuli dan dibunuh pada akhir Februari. Seorang presenter Radio Yopougon merupakan korban dari eksekusi yang dilakukan sejumlah anggota pasukan elite Pantai Gading di bulan Mei. 3. Lapangan Tahrir Kairo di Mesir Gerakan pro-demokrasi yang akhirnya menumbangkan Hosni Mubarak pada 20 Februari lalu dimulai pada akhri Januari di Lapangan Tahrir Kairo, Mesir. Hal. 23 Secara Sistematis

Bali Post/ant

DIEVAKUASI - Seorang pengunjuk rasa yang mengalami luka parah dievakuasi aparat berseragam dan berpakaian sipil saat pembubaran paksa pengunjuk rasa di Pelabuhan Sape, Kecamatan Sape, Bima, Kabupaten Bima, NTB, Sabtu (24/12).

Pascakerusuhan Sape

Bima Mencekam, Ditetapkan 47 Tersangka Mataram (Bali Post) Situasi di Kecamatan Lambu dan Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, masih mencekam pascatragedi berdarah di Pelabuhan Sape. Sejak Minggu (25/12) pagi kemarin, warga mengamuk dan merubuhkan kantor yang dibakar sehari sebelumnya.

Wagub DKI Mundur

Merasa Sudah Tak Berarti Jakarta (Bali Post) Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Prijanto mengundurkan diri dari jabatannya. Surat pengunduran dirinya tertanggal 23 Desember 2011. Prijanto menyatakan dirinya mengundurkan diri demi kepentingan orang banyak. Selain itu, di akhir masa jabatan, Prijanto menilai keberadaan dirinya BP/ant sebagai wagub sudah Prijanto tidak berarti lagi. ‘’Saya adalah prajurit. Saya bekerja bukan karena mencari sesuap nasi. Saya harus bekerja bermanfaat bagi masyarakat,’’ tegasnya, Minggu (25/12) kemarin. Melalui siaran persnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyayangkan pengunduran diri Prijanto, yang masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta seharusnya baru berakhir Oktober 2012. Kendati demikian, Fauzi Bowo mengatakan menghormati keputusan Wakil Gubernur untuk mengundurkan diri dan yakin keputusan tersebut telah dipertimbangkan secara matang. Hal. 23 Selalu Terjaga

Warga yang membawa senjata tajam juga memblokir jalan guna membendung pergerakan polisi karena beredar kabar, polisi akan menggelar sweeping. Warga memblokade jalan akses menuju Kecamatan Lambu, yang menghubungkan Lambu dengan Kecamatan Sape. Khusus di Kecamatan Lam-

bu, warga berkonsentrasi di dua desa yakni Desa Rato dan Desa Suni. Delian Lubis, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Cabang Bima, yang dihubungi dari Mataram mengatakan, warga masih trauma dengan tindakan represif polisi sehingga mempersiapkan diri untuk melawan. ‘’Ka-

lau sweeping benar digelar polisi, dipastikan ada upaya perlawanan. Kami bersama warga menyiapkan diri,’’ ujar Lubis yang berada di Desa Rato. LMND merupakan salah satu elemen yang turut serta dalam aksi unjuk rasa bersama warga di Pelabuhan Sape. Mereka menamakan diri Front Rakyat Anti Tambang (FRAT). Pada 24 Desember 2011, aparat Polres Bima yang didukung Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda NTB dan satuan TNI serta aparat terkait lainnya membubarkan paksa aksi unjuk

Catatan Akhir Tahun Seni Budaya

Perlu Banyak Ruang Proses Kreatif Ruang proses kreatif perlu diperbanyak dalam rangka menumbuhsuburkan seni budaya Bali. Dengan makin banyak tersedia ruang-ruang untuk berproses kreatif, diharapkan lebih banyak lahir karya seni berkualitas. Sejauh mana ruang proses kreatif itu telah tersedia selama 2011 dan seluas apa yang diharapkan tahun 2012 mendatang, berikut laporannya.

DULU, banyak seni karawitan, tarian atau pertunjukan tradisional Bali lahir dalam proses penciptaan di balai banjar. Sebab, balai banjar adalah tempat berkumpulnya warga dengan segala ide kreatifnya. Sebuah bentuk seni akan digarap secara komunal. Meski selalu ada seseorang yang dianggap pelatih, namun sesungguhnya mereka saling mengisi, saling belajar, saling melengkapi. Kini, balai banjar sudah tak semeriah dulu. Meski selalu ada orang latihan menabuh atau menari, namun jarang terjadi proses kreativitas dan pros-

es penciptaan di dalamnya. Warga biasanya hanya berlatih tabuh-tabuh atau tari yang sudah tercipta sebelumnya di lingkungan akademis atau di tempat lain. Banyak seniman kini kangen dengan kehidupan seni di balai banjar. Meski pemerintah membangun banyak gedung untuk pentas kesenian, namun gedung itu memang semata-mata untuk pentas, di mana seniman hanya mempertunjukkan kemampuan. Hal. 23 Spirit Kebersamaan

Jajak Pendapat

Jangan Memaksakan Kehendak di Bali Jero Wacik selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali ‘’menyulut’’ wacana panas bumi (geothermal) di kawasan Bedugul. Proyek yang jelas-jelas sudah ditolak pemerintah daerah, DPRD dan masyarakat Bali itu, kembali dibangunkan Jero Wacik yang juga putra Bali. Menyikapi polemik di seputar wacana eksplorasi geothermal ini, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak bertujuan untuk mengetahui persepsi publik atas proyek di kawasan hutan lindung Bedugul, Tabanan ini. Jajak dilakukan dengan mengajukan kuisioner dan wawancara via telepon. Berikut rangkumannya?

RENCANA eksplorasi panas bumi (geothermal) di kawasan hutan lindung Bedugul kembali digulirkan. Setujukah Anda, jika proyek ini dilanjutkan? Ternyata responden yang menyatakan setuju relatif kecil. Hanya ada 20 persen responden yang menyatakan dukungannya jika proyek ini dilanjutkan. Responden umumnya beralasan, Bali harus mandiri dalam menyiapkan kebutuhan energi. Selain itu, ada juga yang beralasan bahwa proyek ini tak akan merusak ekosistem

lingkungan, karena dampak kerusakan lingkungannya telah diantisipasi dengan pendekatan teknis. Namun, responden yang menyatakan penolakannya atau tidak setuju mencapai 70 persen. Responden berpendapat, jika Bali ingin menyediakan cadangan energi untuk investor ada banyak alternatif yang bisa dilirik. Bisa saja menggunakan sumber tenaga air terjun, panas matahari dan energi terbarukan lainnya. Hal. 23 Terus Dikorbankan

Setujukah Anda proyek geothermal dilanjutkan? Tidak Setuju 70%

N = 500 Setuju 20% 10% Tidak tahu

grafis/dewiryawan

rasa ribuan warga disertai blokade ruas jalan menuju Pelabuhan Sape, yang telah berlangsung sejak 19 Desember 2011. Polisi menggempur pengunjuk rasa dengan tembakan hingga dua orang dilaporkan tewas terkena peluru, dan puluhan warga pengunjuk rasa lainnya luka-luka. Kedua korban tewas itu dilaporkan bernama Arif Rahman (18) dan Syaiful (17), keduanya warga Desa Suni Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Beberapa jam kemudian, pengurus Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah (IMM) NTB menginformasikan kader mereka Immawan Ashary juga tewas dalam tragedi itu. Ribuan pengunjuk rasa yang terdesak saat digempur polisi, berpencar dan berkelompok yang kembali ke Kecamatan Lambu, mureka membakar Kantor Desa Lambu, rumah Kepala Desa Lambu, dua unit rumah anggota DPRD NTB dapil IV (Kota Bima dan Kabupaten Bima), serta Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Lambu. Hal. 23 Bakar Kantor

‘’Kepada 47 tersangka, penyidik akan memeriksa dan mengurai satu per satu tindakan yang telah dilakukan mulai pendudukan di Pelabuhan penyeberangan feri Sape serta perusakan dan pembakaran fasilitas umum. Semua tersangka ini akan ditanyai keterlibatannya, tidak secara global dalam permasalahan yang ada, jadi jelasnya siapa berbuat apa.’’


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 26 Desember 2011 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu