Edisi 26 September 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN PAING, 26 SEPTEMBER 2011

Cok Ratmadi, Ketua DPRD Bali:

Mangku Pastika Jangan Emosi

24 HALAMAN NOMOR 40 TAHUN KE 64 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Bom Bunuh Diri di Solo

Terkait Jaringan Cirebon Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa aksi terorisme di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, terkait dengan jaringan teroris Cirebon. ‘’Investigasi sementara yang kita lakukan, pelaku bom bunuh diri ini adalah anggota dari jaringan teroris Cirebon,’’ kata Presiden Yudhoyono, Minggu (25/9) malam kemarin.

‘’DALAM menghadapi situasi masyarakat yang terjebak emosional seperti yang terjadi di Kemoning dan Budaga, saya mengharapkan jangan lagi Pak Mangku Pastika (Gubernur Bali) ‘berkelahi’ dengan media Bali Post. Seorang pemimpin harus arif dan sabar menghadapi masalah. Kalau pemimpinnya ‘berkelahi’, bagaimana rakyatnya di bawah. Ini akan menjadi tontonan yang tidak baik di mata masyarakat. Apalagi Gubernur di hadapan sidang DPRD telah menegaskan dan mengklarifikasi pembubaran desa pakraman yang diucapkan itu maksudnya untuk dua yang bermasalah. Apa pun maksudnya kalimat pembubaran desa pakraman sangat berbahaya diucapkan oleh seorang gubernur. Dan, wacana yang digulirkan oleh Bali Post adalah peringatan untuk kita semua, untuk menjaga keberadaan desa pakraman karena desa pakraman adalah benteng Bali di dalam menjaga agama, adat dan lingkungan. Hal. 23 Cari Solusi

Bali Post/afp

TERGELETAK - Tubuh seorang pengebom bunuh diri tergeletak di depan pintu Gereja Bethel Injil, Solo, Minggu (25/9) siang kemarin. Selain pengebom, satu warga dinyatakan tewas setiba di rumah sakit.

Ganti Baju di Warnet PELAKU bom bunuh diri di Gereja Kepunton, Solo, sebelum beraksi, Minggu kemarin, sempat masuk Warung Internet (Warnet) ‘’Solonet’’ tak jauh dari lokasi kejadian. Direktur Warnet ‘’Solonet’’ di Jalan Arifin, sekitar 200 meter dari Gereja Kepunton, mengatakan orang yang diduga pelaku bom bunuh diri itu sempat masuk ke kamar mandi di warnet setempat untuk ganti baju. ‘’Sempat masuk kamar mandi lalu keluar sudah ganti baju,’’ katanya tanpa menyebutkan warna baju pelaku. Pelaku, katanya, juga membuka komputer untuk akses internet dua kali di salah satu bilik dengan menggunakan nama ‘’Eko’’ dan ‘’Oki’’. Pelaku juga menitipkan tas ransel berwarna abu-abu yang antara lain berisi Alquran, sarung, masker, tas telepon seluler, dan kain pengelap kacamata di warnet tersebut. Penjaga SD Kepatihan Kota Surakarta, sekitar 200 meter dari gereja tempat kejadian bom bunuh diri itu, Nyonya Budi, mengatakan pelaku juga sempat masuk halaman sekolah kemudian keluar lagi meninggalkan tempat itu. (kmb/ant)

Bali Post/ant

DIDUGA PELAKU - Polisi nenunjukkan foto diduga pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton, Solo, Minggu (25/9) kemarin.

Kepala Negara mengatakan bahwa kelompok itu juga dinilai bertanggung jawab pada aksi terorisme di masjid Kompleks Mapolresta Cirebon sekitar enam bulan lalu. ‘’Pemerintah akan melakukan investigasi secara menyeluruh, saya menginstruksikan agar investigasi lanjutan dilakukan secara intensif untuk mengetahui dan membongkar habis rangkaian jaringan pelaku teror di Cirebon dan Solo,’’ katanya. Penyelidikan itu, kata Presiden, akan meliputi dana yang digunakan untuk membiayai aksi dan dalang di balik kelompok itu. Selain penyelidikan menyeluruh terhadap jaringan teroris kelompok Cirebon, Presiden juga meminta agar dilakukan investigasi internal jajaran keamanan. ‘’Ke dalam secara internal saya juga minta dilakukan investigasi, apa yang dilakukan jajaran kepolisian kita utamanya yang ada di daerah karena saya ketahui bahwa pihak intelijen sudah memberi peringatan dan Kapolri juga sudah memberi instruksi kepada jajaran kepolisian,’’ katanya. Hal. 23 Aparat Keamanan

Dua Tewas, 18 Luka-luka Solo (Bali Post) Bom bunuh diri, Minggu (25/9) siang kemarin, meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kapunton, Solo, Jawa Tengah. Selain merusakkan bangunan gereja, dua orang dinyatakan tewas dan 18 orang luka-luka. Di antara korban tewas tersebut, satu di antaranya adalah pelaku bom bunuh diri. Laporan wartawan Jogja TV (Kelompok Media Bali Post), peristiwa bom bunuh diri ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, seusai kebaktian di gereja tersebut. Ledakan tersebut membuat para jamaah panik dan berlarian keluar gereja sambil menjerit-jerit. Seusai ledakan, seorang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di depan pintu gereja. Sementara 18 orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Namun satu korban yang dilarikan ke rumah sakit akhirnya meninggal.

LENSA

KISRUH PSSI Bali Post/afp

BOM SOLO - Situasi Gereja GBIS Kepunton, Solo yang dibom Minggu (25/9) kemarin. Akibat bom tersebut tersangka pelaku tewas dan sedikitnya 18 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Kasus Chandra

Diusulkan Ditangani Kepolisian Jakarta (Bali Post) Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah mengatakan kasus pelanggaran yang dilakukan Wakil Ketua KPK Chandra M. Hamzah dan pejabat KPK lainnya karena bertemu dengan Muhammad Nazaruddin selaku pihak berperkara, dinilai sebagai pelanggaran berat. Oleh karena itu, agar kasus ini tidak bias sebaiknya penanga-

nannya tidak lagi dilakukan oleh Komite Etik KPK, tetapi diserahkan kepada kepolisian maupun kejaksaan. ‘’Bisa saja diserahkan kepada kepolisian atau kejaksaan karena KPK sampai saat ini tidak juga menindak orang-orang yang dituduh itu,’’ kata Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah, di Jakarta, Minggu (25/9) kemarin.

Sebelumnya, dalam keterangan persnya Jumat pekan lalu, Chandra M. Hamzah akhirnya mengakui tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M. Nazaruddin yang mengungkapkan beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Chandra untuk kasusnya. Hal. 23 Komite Etik

JAJAK PENDAPAT

Masyarakat Perlu Toilet

Tidak yakin 56%

FASILITAS Taman Budaya (Art Centre) terus ditingkatkan. Tak hanya panggung yang terus ditata, pengadaan sound system, tata lampu dan CCTV di Taman Budaya juga mendapat kucuran dana besar. Anggaran untuk pengadaan sound system ini mencapai Rp 21 miliar. Proyek ini sudah digulirkan. Lalu apakah publik memang mengharapkan fasilitas wah di Taman Budaya atau mereka hanya memerlukan kebutuhan umum yang membuat publik merasa nyaman ketika berkunjung? Untuk mengetahui apakah pengadaan sound system dengan dukungan dana yang cukup besar ini akan efektif, atau malah dijadikan lahan bermain oknum tertentu?

Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak dilakukan dengan mengajukan kuisioner dan wawancara via telepon. Berikut rangkumannya. Ketika responden diajukan pertanyaan, yakinkah Anda, apakah pengadaan sound system, tata lampu dan CCTV tidak ada unsur mark up-nya? Trenyata 56 persen responden tidak yakin proyek ini bebas dari unsur rekayasa anggaran. Bisa jadi, anggaran yang dipasang ini sudah melebihi klasifikasi dan spesifikasi barang yang akan dibeli. Kontrol atas realisasi proyek ini juga sulit. Peluang terjadinya kolusi akan tetap terbuka, ketika peserta tendernya sudah diatur.

Sementara responden yang yakin proyek ini tidak ada unsur rekayasa anggaran mencapai 35 persen. Alasannya, proyek pengadaan barang-barang elektronik pendukung di Taman Budaya menggunakan sistem tender. Flafon harganya pun merujuk standar harga yang ada. Jadi jika ada kelebihan estimasi harga, sisa dananya harus dikembalikan pada kas daerah. Responden yang tak memberikan jawaban atas pertanyaan ini hanya 9 persen. Mereka mengaku awam dengan peralatan teknologi dan tak mengerti tata lampu, termasuk sound system. Hal. 23 Terjadi Kolusi

9% 35%

Tidak tahu Yakin

Pengadaan sound system, lighting dan CCTV di Art Centre disorot masyarakat, dinilai kemahalan. Yakinkah anda, anggaran sebesar Rp 21,1 miliar itu tidak ada unsur mark upnya? N = 523

grafis/dewiryawan

Dijaga Ketat Pascaledakan itu, polisi memasang police line di area Gereja Bethel Indonesia Sepenuh Kepunton hingga radius 500 meter. Demikian pula puluhan polisi berjaga-jaga di sekitar area gereja tersebut. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Didiek Sutomo Triwidodo menyatakan bom bunuh diri itu mempunyai daya ledak rendah. Namun, untuk memastikan daya ledak bom bunuh diri tersebut, tim Gegana Satuan Brimob Polda Jateng tetap akan melakukan penyidikan. (kmb)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.