16 HALAMAN
NOMOR 321 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Ombak Besar di Pantai Selatan Bali
Bali Post
SEJAK 1948
Reformasi Budaya Politik BALI itu sesungguhnya untuk apa dan untuk siapa? Kalau proses degradasi dan marginalisasi itu terus terjadi, lalu apakah kita masih layak membanggakan Tri Hita Karana (THK) sebagai filosofi pembangunan Bali? Pertanyaan mendasar ini saya catat ketika berdialog dengan salah satu narasumber Bali Post, seorang praktisi perbankan yang juga memiliki kepedulian terhadap Bali. Selain itu, ada sederet nama populer lainnya dari kalangan politisi, pelaku pariwisata dan akademisi dari berbagai bidang keilmuan yang juga teramat sering saya ajak dialog soal nasib Bali. Secara garis besar kesimpulan mereka adalah menguatnya kekhawatiran terhadap masa depan Bali. Kekhawatiran itu tentu bisa kita setarakan dengan kekhawatiran mereka terhadap nasib generasi Bali ke depan. Makin kuatnya degradasi dari berbagai aspek kehidupan, baik sosial, budaya, lingkungan, daya tahan ekonomi termasuk politik membuat mereka ‘’bersepakat’’ untuk memosisikan Bali berada dalam zona rawan yang mesti segera diselamatkan. Asumsi terhadap Bali, bahwa Bali saat ini berada dalam keadaan kritis, mereka harapkan bisa menantang kita untuk merancang strategi dan aksi menjaga Bali yang lebih holistik. Apabila tidak ada tindakan nyata, sungguh-sungguh dan memadai dari semua elemen maka keprihatinan terhadap nasib Bali akan makin nyata dan mendekat. Untuk itu, semua sektor mestinya berbenah dan melakukan semacam reformasi bahkan restorasi. Langkah cerdas dan efektif untuk mengatasi masalah Bali bisa dilakukan dengan beragam cara, salah satunya melalui pendekatan politik. Pendekatan reformasi dalam politik, tentu bukan dalam konteks pemilihan kepala daerah semata. Pendekatan politik tentu bisa masuk dalam segala aspek, terutama terkait dengan budaya dan perilaku mengelola hak-hak politik. Selama ini Redaksi Bali Post mencatat dari setiap pelaksanaan pesta politik kesan abai terhadap pesta politik menguat. Indikatornya golput yang tinggi. Pergeseran pola penggunaan hak pilih juga terjadi. Hal. 15 Kebulatan Tekad
Yudhoyono Tutup Pintu Koalisi dengan Jokowi Jakarta (Bali Post) – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyiratkan partainya menutup pintu koalisi dengan Presiden Joko Widodo, karena banyak rintangan menuju kesepahaman. Hal itu disampaikan SBY di sela konferensi pers sesuai pertemuannya dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (24/7) malam. ‘’Saya menjalin komunikasi dengan Pak Jokowi hampir setahun untuk juga menjajaki kemungkinan kebersamaan dalam pemerintahan. Pak Jokowi juga berharap Demokrat bisa di dalam pemerintahan, tetapi saya sadari banyak sekali rintangan dan hambatan
menuju koalisi itu,’’ kata SBY. SBY merasa tidak perlu menyampaikan secara detail soal rintangan dan hambatan itu. Namun, secara garis besar dia menyampaikan bahwa koalisi dapat terbangun jika ada iklim yang baik, ada kesediaan berkoalisi, ada kepercayaan bersama, dan saling menghormati. Di sisi lain mengenai hasil pertemuannya dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, SBY mengatakan bahwa jalan koalisi Demokrat dengan Gerindra terbuka lebar karena syarat koalisi tersedia. SBY mengaku tidak berbicara soal capres/cawapres dalam pertemuan itu. Menurutnya, Demokrat tidak mematok sosok cawapres sebagai harga mati, meskipun wajar apabila setiap partai menginginkan kadernya menjadi capres atau cawapres. Hal. 15 Forum Ter tinggi
Rusak Pura di Nusa Dua, di Kuta Dilarang Mandi
DITERJANG OMBAK - Puluhan warung di Pantai Kelating, Kerambitan, Tabanan rusak diterjang ombak besar. Mangupura (Bali Post) Ombak besar di pantai selatan Bali berlangsung sejak beberapa hari lalu. Puncaknya Rabu (25/7) kemarin. Empasan ombak merobohkan sejumlah fasilitas umum. Demikian pula angkutan penyeberangan dari Sanur ke Nusa Penida atau Klungkung-Nusa Penida dihentikan sementara. Sedangkan nelayan yang sejak sebulan lalu tidak bisa melaut juga telah memindahkan perahunya menjauh dari pantai. Sementara Rabu kemarin, ombak mulai membesar sekitar pukul 06.00 Wita. Puncaknya terjadi pada pukul 09.00 Wita. Empasan
gelombang mencapai lebih dari 10 meter. Akibatnya air laut meluber sampai ke jalan raya. Bahkan merusak sejumlah fasilitas umum. Di Nusa Dua, misalnya. Ombak besar menghantam pura di Pulau Paninsula, Nusa Dua. Managing Director The Nusa Dua ITDC, I Wayan Karioka, menyatakan ombak besar ini terjadi sejak pukul 09.00 Wita. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini. ‘’Diperkirakan tinggi empasan ombak mencapai ketinggian 15-20 meter. Akibat kerusakan Bale Piasan ini, kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta lebih,’’ pungkasnya. Tidak hanya itu, ombak
besar juga terjadi di sejumlah tempat. Seperti yang terlihat di Pantai Kuta. Empasan ombak sampai meluber ke jalan raya Pantai Kuta. Banyak kursi pedagang dan barang dagangan juga ikut terempas. Koordinator Balawista Badung I Ketut Ipel mengatakan, ombak besar ini sudah mulai terlihat sehari sebelumnya. Dia mengaku tak hanya ombak yang besar tetapi pasang naik air laut juga terlihat lebih besar. ‘’Ombak besar ditambah dengan pasang naik besar empasan ombak sampai ke trotoar di depan kantor Balawista Pantai Kuta,’’ ujarnya. Dengan kondisi seperti ini, tim Balawista harus
bekerja lebih ekstra lagi. Untuk menghindarkan hal yang tak diinginkan, areal berenang terpaksa ditutup demi keamanan. ‘’Kami mengimbau pengunjung untuk selalu waspada. Patuhi rambu-rambu yang terpasang,’’ katanya. Di Sanur juga demikian. Penyeberangan Sanur-Nusa Penida ditutup sementara (ditunda). Para pemilik perahu telah memindahkan perahunya ke tempat yang lebih aman. Petugas Pos Syahbandar Sanur Dewa Ketut Kondra menuturkan, air laut pasang terjadi sejak pagi. Tanda-tanda tersebut sudah dibaca para pemilik perahu sehari sebelumnya. Karena
Bali Post/28
itu, banyak di antara mereka yang memindahkan parkir perahu kapalnya ke Serangan. ‘’Agar tidak terjadi kerusakan pada perahunya, mereka telah memindahkan perahunya ke Serangan,’’ ujar Kondra, Rabu kemarin. Di Tabanan juga terjadi hal yang sama. Para pemilik perahu di Pantai Yeh Gangga juga telah memindahkan perahunya, menjauhi pantai. Terparah terjadi di pesisir Pantai Kelating, Banjar Dukuh, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan. Sepuluh warung dan kantor Badan Pengelola Pariwisata Desa rusak. Hal. 15 Pemilik Warung
Penggunaan Dana Desa Jangan Ngawur
Yogyakarta (Bali Post) – Presiden Joko Widodo mengingatkan para kepala desa agar tidak ‘’ngawur’’ dan sembarangan menggunakan dana desa, sehingga tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari. ‘’Jangan sampai dana desa menimbulkan masalah dalam pengunaannya, harus hati-hati,’’ kata Presiden Jokowi, Rabu (25/7) kemarin.
Bali Post/ant
TINJAU PASAR - Presiden Joko Widodo berdialog dengan pedagang ketika meninjau Pasar Kranggan, Yogyakarta, Rabu (25/7) kemarin.
Menurutnya, dana desa akan bermafaat bagi masyarakat jika digunakan dengan benar. Tetapi bisa juga menjadi malapetaka kalau penggunaannya ‘’awur-awuran’’, sehingga aparat atau kepala desa harus berurusan dengan penegak hukum. ‘’Saya tidak mau yang hadir di sini bermasalah dengan aparat hukum. Saya yakin dengan perencanaan baik, pengalokasian yang baik, pelaksanaan dan pelaporan yang baik, akan berhasil,’’ katanya. Mengenai adanya kesulitan dalam menyusun laporan pertanggungjawaban dana desa, Presiden mengatakan akan segera membahas dengan Menteri Keuangan sehingga ada format yang lebih simpel dan gampang dicek. ‘’Saya kira kalau kita dalam lingkup desa laporannya harus
seperti kementerian, ya… gak nyambung, ini yang akan saya bahas dengan Menteri Keuangan. Untuk apa laporan harus sampai satu koper,’’ katanya. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengundang sejumlah kades untuk mengungkapkan kesulitan dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban dana desa. Kepala Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Hari Wibowo, misalnya menyampaikan bahwa masalah yang terkait dengan pajak sehingga harus meminta nota kosong kepada toko material. ‘’Kedua masalah perbedaan antara rencana dengan realisasi, sehinggga penyusunan LPJ juga sulit,’’ kata Hari. Ia juga mengungkapkan, LPJ yang harus disampaikan cukup tebal dan banyak, padahal tidak ada anggaran untuk memfotokopi dan menjilid.(ant)
Kebakaran Hutan di Yunani, 74 Tewas Yunani – Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menyampaikan ‘’tragedi tak-terperi’’ setelah 74 orang di negaranya tewas akibat kebakaran hutan yang menyapu kawasan wisata, dan melalap beberapa warga di dalam kendaraan roda empat. Dampak kerusakan akibat kebakaran hutan di Mati pada Selasa (24/7) malam baru terlihat pada Rabu (25/7) pagi WIB. Puluhan mobil yang berjejer di jalanan kota pesisir di sebelah timur Athena tersebut meleleh oleh panasnya api. Sementara 26 mayat ditemukan bergelimpangan di pinggir jalan. Mereka ditemukan di dekat sebuah bukit berjurang yang menghadap ke pantai. Mereka diduga berada di sana saat melarikan diri mencari aman. Beberapa orang beruntung karena terjun ke dalam jurang, atau lari ke arah pantai. ‘’Kami lari ke arah laut karena api mengejar kami sampai ke perairan. Api itu mem-
bakar punggung kami dan kami harus menyelam ke dalam air,’’ kata Kostas Laganos, seorang penyintas. Laganos membandingkan bencana kebakaran ini dengan kehancuran kota Pompeii, di mana ribuan orang tewas saat Gunung Vesuvius meletus pada tahun 1976. Sedikitnya 74 orang tewas dan diperkirakan akan terus bertambah, kata seorang juru bicara pemadam kebakaran. Polandia mengatakan bahwa dua orang warganya, seorang ibu dan anak, turut menjadi korban. Hingga kini masih belum diketahui berapa jumlah korban mengingat perahu-perahu penyelamat masih menyisir daerah pantai untuk mencari para penyintas. Banyak orang yang tidak mampu menyelamatkan diri dari kejaran api, meski mereka hanya beberapa meter dari Laut Aegea, kata pemadam keba-
karan. Korban paling muda ditemukan baru berusia enam bulan yang meninggal karena terlalu banyak menghirup asap. Sementara itu sedikitnya 187 orang terluka, termasuk 23 anak-anak. Pada Selasa sore, api di Mati sudah berhasil dikendalikan meski resiko penyebaran kembali masih tinggi. Kebakaran hutan adalah hal yang biasa terjadi di Yunani. Namun, penyebab menjalarnya api saat ini belum diketahui. Mati adalah salah satu tujuan wisata yang cukup populer bagi kalangan pensiunan dan anak-anak sekolah pada masa liburan. (ant/afp) PULUHAN MOBIL - Seorang wanita berdiri di antara mobil yang terbakar pascakebakaran hutan di Desa Mati, dekat Athena, Rabu (25/7) waktu WIB.
Bali Post/afp