Edisi 26 Juni 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

MINGGU KLIWON, 26 JUNI 2011

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 304 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Bangunannya Buruk, Sebaiknya Dipindah

BPM/edi

DITUTUP - Lapas Kerobokan ditutup pascaterjadinya serangan napi terhadap anggota BNN yang melakukan sidak narkoba.

MENTERI Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar, pernah mengunjungi dan melihat kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan. Komentarnya singkat yakni sangat memprihatinkan.Selain bangunan yang sudah buruk jumlah penghuninya melebihi kapasitas normal. Menteri menilai sudah waktunya dilakukan perbaikan sekalipun ini adalah lembaga pemasyarakatan. ‘’Nantinya akan kami bicarakan dengan panitia anggaran di DPR dan Menteri Keuangan serta pemerintah daerah setempat agar mendapat perhatian,’’ katanya. Dirjen Pemasyarakatan RI, Untung Sugiono, saat mengunjungi lapas ini juga mengisyaratkan Lapas Kerobokan akan segera dipindahkan ke tempat lain yang lebih layak dan luas. Untung menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menjalani proses untuk mencari solusi dari persoalan itu. Salah satu solusi yakni dengan melakukan pemindahan beberapa satuan lapas ke daerah lain dan bukan di Kerobokan. ‘’Hanya, upaya itu masih perlu tahapan panjang,’’ terangnya. Menurut dia, dengan kapasitas lapas yang hanya berkisar 323 orang, tetapi dihuni seribu napi dikhawatirkan akan mempengaruhi fungsi dari setiap satuan yang ada di Lapas Kerobokan sebagai lapas dewasa, lapas wanita, rumah tahanan negara dan lapas narkoba. Untuk itu, ke depan pihaknya berencana untuk memindahkan Lapas Kerobokan ke dua wilayah yakni Mengwi dan Bangli. ‘’Kami akan berupaya untuk mencari solusi dengan overload-nya Lapas Kerobokan saat ini. Hal.19 Tukar Guling

Napi Lapas Kerobokan Ngamuk Kepala Kalapas Terluka Denpasar (Bali Post) Suasana tegang menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Sabtu (25/6) dini hari kemarin. Ratusan napi bertindak brutal ketika Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar sidak sekitar pukul 02.00 wita. Mereka mengamuk saat salah satu napi, Ariadi, diminta untuk menjalani tes urine. Tanpa komando, ratusan napi melempar batu ke arah petugas BNN dan sejumlah wartawan dari Jakarta yang hendak melaksanakan sidak. Bahkan, mereka juga menjebol semua blok yang ada di Lapas Kerobokan. Sehingga, tak hanya fasilitas yang rusak, namun petugas BNN, anggota lapas, bahkan Kalapas sendiri juga mengalami luka-luka. Informasi yang dihimpun di Lapas Kerobokan kemarin menyebutkan, kerusuhan terjadi ketika petugas BNN menggelar sidak. Sejumlah napi pun harus menjalani tes urine. Se-

dangkan versi lainnya menyebutkan, petugas BNN hendak menangkap satu napi. Napi yang dimaksud diduga bernama Ariadi. Ariadi mau ditangkap petugas BNN atas dasar penangkapan satu tersangka narkoba di Jakarta. Hasil pengembangan tersangka itu, mengarah ke Ariadi. Kuat dugaan, Ariadi masuk dalam jaringan tersangka yang ditangkap di Jakarta. Untuk itu, petugas BNN pun menggelar sidak di Lapas Kerobokan. Sebelumnya, petugas BNN melakukan koordinasi dengan Kalapas Kerobokan, Siswanto,

terkait tujuannya. Nah, mereka pun sama-sama melakukan sidak. Begitu juga tes urine dilakukan di dalam lapas. Ketika petugas hendak mengambil urine Ariadi, napi yang merupakan mantan anggota Densus 88, ternyata tidak ada di blok semestinya. Ariadi seharusnya menghuni blok H, namun belakangan diketahui ia berada di Blok C2. Entah apa yang terjadi, ratusan napi lainnya mengamuk dan melempar batu ke arah Kalapas, Siswanto, anggota lapas, Yuda dan Humas BNN. Bahkan, sejumlah fasilitas seperti

barang dan bangunan, dirusak. Sedangkan, kantin dibakar. Kapalas berusaha menghalau para napi dan mengamankan petugas BNN, humas BNN, dan wartawan. Namun sayang, napi yang begitu beringas terus melakukan pelemparan hingga sejumlah wartawan dari Jakarta luka, termasuk petugas LP Kerobokan yang diketahui bernama Yuda. Hal.19 Luka di Kepala

YANG DIRUSAK NAPI

5 Aula 5 Berkas Registrasi 5 Daftar Napi 5 Kaca kantor 5 Kantin 5 Mushola 5 Blok Napi

HINGGA Sabtu (25/6) sore kemarin, ratusan napi masih berjaga-jaga di depan bloknya masing-masing. Hal tersebut diduga karena kekesalan terhadap petugas BNN yang melakukan penggerebekan di blok C yang dihuni oleh sejumlah napi masih melekat di hatinya. Lapas Kerobokan hingga Sabtu kemarin, masih dijaga ketat oleh aparat kepolisiaan. Sejumlah petugas berpakaian dinas lalu lalang di depan lapas. Pembesuk para napi siang kemarin cukup membeludak. Mereka seakan tidak tahu jika ada keributan tadi pagi. Batu-batu masih berser-

akan di depan pintu masuk utama. Pecahanan kaca tercecer di parkiran sepeda motor. Apa sejatinya yang membuat mereka murka dengan kedatangan petugas BNN? Pol-

da Bali dan Polres Badung tidak diajak berkoordinasi oleh BNN dalam penggerebekan yang dilakukan mulai pukul 02.00 tersebut. Hal.19 Petugas Bercadar

Lapas Kerobokan Overkapasitas

JAGAT BALI

Idealnya 323, Diisi 1.121 Napi

Pura Segara Buleleng

Bukan Sekadar Khayangan Tiga MESKI kini menjadi bagian dari khayangan tiga, ternyata Pura Segara di areal Pelabuhan Buleleng dikenal sebagai pura yang punya nilai spiritual sekaligus nilai sejarah yang lebih khas dari purapura khayangan tiga lain. Pura yang di-sungsung ribuan krama dari Desa Pakraman Buleleng dipercaya sebagai pura yang sudah berdiri sebelum khayangan tiga dikenal di Pulau Bali. Hal.19 Berdirinya Singaraja

BPM/ole

PURA - Pintu Gerbang Pura Segara Buleleng

NAPI mengamuk di Lapas Kerobokan bukan kali ini saja terjadi. Belum lama ini, antarblok sempat terjadi keributan massal. Jika ditelisik lebih mendalam, pengerahan massa dan membuat blok-blok atau perkumpulan di dalam lapas ditengarai sangat mudah. Hal itu tak terlepas dari banyaknya penghuni lapas terbesar di Bali itu. Lapas Kerobokan memang sejak dulu sudah dikatakan overkapasitas. Hal ini diakui Kalapas Kerobokan, Siswanto. Idealnya Lapas Kerobokan menampung 323 napi, namun dipaksa dihuni oleh 1.121 orang napi. Jumlah tersebut tentu tidak sebanding dengan jumlah personel yang ada di dalam Lapas Kerobokan. Sementara itu, untuk mengantisifasi hal-hal yang tidak diinginkan, untuk sementara Kapalas Siswanto melarang untuk melakukan pembesukan napi mulai Sabtu (25/6) kemarin. Dengan alasan keamanan, petugas Lapas kemarin memasang pengumuman. Pengumuman kepada para pengunjung warga binaan pemasyarakat Kelas II A Denpasar, bahwa pada tanggal 25, 26, 27 Juni 2010 atau selama tiga hari, pelaksanaan kunjungan ditiadakan dengan alasan keamanan. Aturan ini membuat banyak pembesuk yang gagal menemui sanak keluarganya. Mereka akhirnya menitipkan barang bawaan seperti makananan pada petugas jaga. (kmb)

BPM/kmb

DIJAGA KETAT - Aparat Polres Badung menjaga ketat Lapas Kerobokan, Sabtu kemarin.

Berawal dari Tertangkapnya Istri Ariadi

BPM/dok

Siswanto

Kasus Pura Dalem Belum Reda pada polisi dan Desa Adat Kemoning (Tempek Kaja dan Klod). Mereka menyebarkan selebaran bertuliskan ‘’Pemuus Ida Batara Dalem merupakan alasan terselubung’’, ‘’Membiarkan aktivitas di pura dalem berarti memicu keributan’’, ‘’Tunjukkan bukti bukan janji (hentikan segala aktivitas)’’, ‘’Laksanakan keputusan yadnyamana karya yakni tunda pelaksanaan karya dan jika ada pemuus Ida Batara Dalem, semestinya karya dilaksanakan bersama semua tempek’’. Puluhan aparat melakukan penjagaan. Warga diterima Wakapolres Kompol Wayan Gede Suwahyu di jalan raya depan Mapolres. Hal.19 Sempat Marah

POLDA Bali melalui Kombes Pol. Hariadi, Sabtu (25/6) kemarin, menjelaskan Ariadi dibekuk jajaran Polda Bali pada tahun 2010. Dia divonis penjara lima tahun di PN Denpasar. Oleh Polda Bali, mantan polisi yang sempat bertugas di Polres Badung tersebut dibekuk dalam kasus narkoba. Pascaditahan di LP, Ariadi sempat dibidik oleh petugas Polsek Dentim. Pasalnya, Kanit Reskrim Polsek Dentim Iptu Agus Prihadinika bersama anggota membekuk istri Ariadi, Kanah Kholifah (27), dalam kasus kepemilikan SS. Saat menjalani pemeriksaan, Kholifas mengaku jika SS tersebut memang rencananya akan dikirim ke Ariadi. Kanah Kholifah ditangkap Buser Polsek Dentim di rumah kosnya di Jl. Sedap Malam III Gang Anggrek, pada 27 Februari lalu. Di dalam kamar wanita asal Indramayu, Jawa Barat itu, petugas menemukan SS seberat 0,15 gram, dua timbangan elektrik, dan beberapa plastik klip. (kmb)

Selesaikan Kasus Adat

Warga Tempek Kauh dan Kangin Datangi Mapolres Semarapura (Bali Post) Kasus Kemoning dan warga pangempon pura dalem dari Tempek Kauh dan Kangin belum reda. Sabtu (25/6) kemarin, ratusan warga Banjar Budaga dan Tempek Kangin (Banjar Pande Galiran, Ayung, Mergan, dan Banjar Gununghyang), mendatangi Mapolres Klungkung. Mereka menyampaikan keberatan terhadap polisi. Salah satunya keberatan tidak dijalankannya keputusan menghentikan aktivitas di pura dalem yang diputuskan Rabu (22/6) lalu. Dengan berpakaian adat madya, warga berjalan kaki menuju Mapolres menempuh jarak sekitar 800 meter. Beberapa di antaranya membawa selebaran yang ditujukan ke-

Listrik Dipadamkan, Napi Menyerang

Pilih Cara ”Pasilih Asih’’ ‘’Riastu tuhu ikang ujar, yan tan magawe hita wasana, dudu ngaran. Riastu tan tuhu ikang ujar, yan magawe hita wasana, sadhu ngaran’’.

BPM/kmb20

MAPOLRES - Warga Tempek Kauh dan Kangin saat mendatangi Wakapolres Suwahyu di depan Mapolres, Sabtu (25/6) kemarin.

ITULAH salah satu bait sastra suci Sarasamuscaya yang tampaknya bisa dijadikan pedoman dalam mengatasi konflik adat. Bait itu kurang lebih artinya, walaupun kita punya data dan fakta, tetapi tidak menciptakan suasana hita atau ketenteraman, kedamaian, kesucian dan keharmonisan, bukan itu yang baik. Sebaliknya, walaupun tanpa data dan fakta, tetapi dapat menciptakan suasana damai, tenteram, harmonis dan suci, itulah kebenaran sejati. Itulah yang bijaksana. Nilai-nilai kearifan lokal penting dimaknai untuk menye-

lesaikan persoalan bernuansa adat. Penyelesaian konflik hendaknya berorientasi pada spirit kedamaian, keharmonisan dan kesucian. Itu ditegaskan guru besar Univeritas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Prof. Dr. I.B. Gunadha. Ia mengatakan konsepsi pasilih asih yakni asih, asah dan asuh perlu dijadikan pedoman dalam penyelesaian persoalan. Sebagai insan yang bersumber sama yakni sama-sama ciptaan Sang Hyang Widi Wasa, kita mestilah mengembangkan sikap kasih sayang (asih) kepada sesama. Kemudian, melakukan musyawarah mufakat (asah) untuk mencari solusi pemecahannya. Lanjut, saling melindungi dan menghormati (asuh). Memaknai isi sastra Sarasamuscaya di atas, sesungguhnya

dalam penyelesaian persoalan, hendaknyalah kita tetap berorientasi pada kedamaian, keharmonisan dan kesucian. Dengan penyelesaian melalui konsepsi pasilih asih dan memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam sastra agama, kita berharap penyelesaian kasus bisa tuntas, yang pada akhirnya keharmonisan atau keindahan hidup (sundaram) bermasyarakat selalu tercipta. ‘’Dalam suasana yang harmonis itulah kita berharap apa yang kita sebut selulung sebayan taka, paras-paros sarpanaya, segalak-seguluk, pakedek-pakenyung dan sebagainya betulbetul terwujud,’’ kata Prof. Gunada yang Direktur Program Pascasarjana Unhi itu. Hal.19 Getih Abumbung


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.