Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
MINGGU UMANIS, 26 MEI 2019
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Pura Besakih Terpapar Hujan Abu Amlapura (Bali Post) -
Gunung Agung belakangan ini terus mengalami erupsi. Yang terbaru gunung tertinggi di Bali itu, kembali mengalami erupsi besar pada Jumat (24/5) malam. Erupsi yang terjadi disertai dengan lontaran lava pijar sejauh tiga kilometer. Akibat erupsi tersebut, sejumlah wilayah terpapar hujan abu termasuk Pura Besakih di Desa Besakih. Sebanyak 12 desa di Bangli juga mengalami hujan abu.
BPM/nan
PURA BESAKIH - Kawasan Pura Besakih terpapar hujan abu pasca-erupsi Gunung Agung.
Sejumlah Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Sempat Dibatalkan Mangupura (Bali Post) Pasca-erupsi Gunung Agung, Jumat (24/5) malam, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali menyatakan beberapa penerbangan dari Bandar Udara Internasional Gusti Ngurah Rai Bali dibatalkan. Begitu pula dengan penerbangan menuju bandara tersebut dialihkan sementara, saat malam hari.
Menurut Communication Head and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, saat dikonfirmasi Sabtu (25/5) kemarin, ada tiga maskapai dengan tujuan Australia mengalami pembatalan dan pengalihan. Untuk keberangkatan ada maskapai Qantas Airways nomor penerbangan QF44 dengan tujuan Denpasar Sydney, dan QF46 dengan tujuan Denpasar - Melbourne. Hal serupa juga dialami
Virgin Airlines dengan nomor penerbangan VA 42 tujuan Denpasar - Brisbane, VA 46 tujuan Denpasar - Brisbane, VA 34 tujuam Denpasar Sydney dan VA 36 tujuan Denpasar - Sydney. Maskapai Jet Star JQ 36 tujuan Denpasar-Melbourne, JQ 091 tujuan Denpasar - Cairns, JQ 082 tujuan Denpasar - Darwin dan JQ 038 tujuan DenpasarSydney. Untuk kedatangan yang dibatalkan yaitu JQ 35 dari Melbourne-Denpasar JQ
90 dari Cairns- Denpasar, JQ 83 dari Darwin-Denpasar dan JQ 128 dari Adelaide- Denpasar. Sementara penerbangan yang dialihkan yaitu JQ 127 dari Adelaide- Denpasar dialihkan ke Darwin. Secara terpisah, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir, menjelaskan hujan abu vulkanik ringan berlangsung sampai pukul 01.00 wita, Sabtu (25/5) kemarin. Pihaknya menyebutkan terdeteksi abu
vulkanik pada ketinggian sekitar 4.000-5.000 M di ruang Udara Bandara Ngurah Rai, dengan intensitas sedang dan tersebar. Pihaknya menegaskan aktivitas Bandara Ngurah Rai tetap beroperasi normal dan petugas ATC melaksanakan pemanduan pesawat secara taktikal menghidarkan pesawat masuk ke area yang terpapar debu vulkanik. Hal. 11 Tidak Panik
Perlu Dipromosikan Program ‘’Recovery’’ Bali Mangupura (Bali Post) Gunung Agung kembali erupsi. Kali ini, erupsi mengeluarkan abu vulkanik hingga berdampak dibatalkannya sejumlah penerbangan dari dan ke Bali. Pengaruh erupsi terhadap penerbangan sangat besar. Seperti yang terjadi tahun 2017, ekonomi Bali sempat lumpuh akibat Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai ditutup. Kini, para pelaku pariwisata di Bali harap–harap cemas dengan kondisi tersebut. Hal. 11 Kepercayaan Pasar
Nyirih Jaga Kesehatan Mulut dan Gigi
Jangan Remehkan Napas Berbau
MENJAGA kesehatan sangat penting dilakukan. Mengonsumsi makanmakanan sehat berbahan herbal adalah cara untuk menjaga kebersihan tubuh. Namun, tidak jarang kita menjumpai orang-orang yang terlihat bersih secara fisik, ternyata masih memiliki bau mulut yang tidak sedap. Bau mulut bisa disebabkan masih ada sisa makanan yang tidak dibersihkan secara sempurna, bakteri mulut dan gigi, maupun masalah lain terkait sistem
pencernaan. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mulut dan senantiasa merawat kebersihannya. Di pasaran, sebenarnya sudah banyak dijual produkproduk untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan bau mulut. Namun karena harganya yang tidak murah dan kandungan bahan kimianya, seringkali membuat kita berpikir dua kali untuk membelinya. Hal. 11 Bahan Herbal
kan pencegahannya. Serta wajib tahu cara mengatasi karies gigi agar tidak makin meluas dan mengakibatkan gigi berlubang.
ketaatan atau rutinitas dalam menjaga kesehatan gigi. Usia balita hingga 10-12 tahun saat anak memiliki gigi campuran antara gigi susu dan gigi permanen adalah yang pertama rentan terhadap karies gigi. Pada usia ini, mereka belum memiliki kesadaran lebih untuk menjaga kesehatan gigi. Hal. 11 Periode Pubertas
Napas berbau membuat seseorang merasa minder dan malu. Bahkan, banyak penderita tidak mengaku pada dokter gigi bahwa mereka mengalaminya. Padahal, bisa saja napas yang berbau menjadi isyarat adanya penyakit, salah satunya adalah halitosis.
DOKTER Gigi dan Mulut Puskesmas I Tampaksiring drg. I.B. Ketut Suryana menjelaskan halitosis adalah bau napas membandel yang tidak hilag meski sudah menggosok gigi, flossing dan berkumur. Penyebab halitosis 80 persen di
antaranya adalah masalah oral seperti gigi berlubang, penyakit gusi, gigi retak dan gigi palsu yang tidak bersih, ada pula karena faktor makanan. Makanan berprotein tinggi atau rendah karbohidrat, makanan asam, gula dan bawa-
Gigi Berlubang dan Bau Mulut Oleh Dr. drg. Dewa Made Wedagama, Sp.KG. SESEORANG bisa tersenyum dengan baik jika didukung oleh gigi yang sehat serta berjejer rapi sesuai urutan gigi-geligi. Banyak yang tak menyadari akibat jika pada gigi kelihatan ada noda kekuningan, cokelat, atau bahkan hitam yang menempel di gusi. Saat pertama, mungkin tidak akan merasakan apa-apa sama sekali atau tidak menimbulkan gejala apa-apa. Tidak ada rasa nyeri, ngilu, atau rasa sakit apa pun, padahal di ke-
sakih. “Untuk di daun-daun dan di rumah warga masih menempel. Di Pura Besakih tidak begitu tebal. Sekarang sudah mulai diserap embun,” katanya. Manajer Operasional Objek Wisata Pura Agung Besakih, Jro Mangku Ngawit, menjelaskan, pasca-Pura Besakih dipapar hujan abu, pihaknya bakal melakukan penyemprotan abu di jalanjalan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Pura Besakih. Selama ini, kunjungan wisatawan termasuk pamedek yang hendak tangkil tidak terganggu karena masih tetap berjalan normal. Hal. 11 Magma Terus Bergerak
Cara Tradisional
Bisa Juga Akibat Amandel Kronis PERADANGAN amandel merupakan kondisi ketika amandel atau tonsil mengalami radang atau infeksi. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah tonsillitis atau tonsilofaringitis dan sering dialami oleh anak–anak. Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Bali drg. I.B. Ketut Suryana menjelaskan, amandel atau tonsil adalah dua kelenjar kecil yang terdapat di tenggorokan. Kelenjar ini memiliki fungsi sebagai pencegah infeksi terutama pada anak–anak. Namun, seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh anak akan semakin kuat, sehingga lambat laun peran tonsil pun sudah tidak dibutuhkan lagi dan akan berangsur menyusut. Lanjutnya, amandel disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau pun virus. Pengidap peradangan amandel akan mengalami gejala yang tidak terlalu serius, tetapi cukup mengganggu. Gejala yang terjadi biasanya radang tenggorokan, kesulitan atau sakit saat menelan, suara yang serak dan batuk. Napas berbau juga bisa disebabkan amandel kronis. Pasien pun kehilangan nafsu makan, sakit kepala, leher kaku, nyeri pada rahang dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening, amandel yang tampak berwarna merah dan bengkak, amandel yang memiliki bercak putih atau kuning, kesulitan membuka mulut, mudah lelah. Sebagian besar kasus peradangan amandel biasanya akan sembuh dalam waktu satu minggu dan jarang sekali berlanjut menjadi kondisi yang serius. Tidak ada obat khusus untuk menangani peradangan amandel. Obat biasanya diberikan untuk meringankan gejala, misalnya ibuprofen atau parasetamol sebagai pereda rasa sakit. Ia menyarankan untuk cepat memulihkan gejala ketika peradangan amandel terjadi adalah minum banyak air putih, istirahat yang cukup, berkumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari, mengonsumsi pelega tenggorokan. Gunakan humidifier untuk melembabkan udara di ruangan, dan menghindari tempat–tempat yang banyak asap, debu, dan polusi. Namun jika peradangan amandel yang terjadi cukup parah, maka dokter biasanya memberikan antibiotik atau operasi pengangkatan amandel. Operasi ini dilakukan untuk mengangkat amandel yang terinfeksi apabila kondisi kronis, berulang, dan tidak merespons terhadap perawatan serta menyebabkan komplikasi. (may)
Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku widiartha, Sabtu (25/5) kemarin, mengungkapkan, eruspi yang terjadi Jumat lalu, membuat Desa Besakih terpapar hujan abu. Hujan abu yang melanda cukup tebal. Termasuk Pura Besakih juga terpapar hujan abu. “Ya kemarin (Jumat, red) sempat turun hujan abu. Hujan intensitasnya lumayan tebal. Tapi hujan abunya sebentar. Warga tidak sampai ada yang panik. Karena warga sudah terbiasa dengan erupsi. Pada intinya, warga Besakih kondusif,” ujarnya. Widiartha menambahkan, untuk saat ini, paparan hujan abu akibat erupsi masih menempel di dedaunan dan di pura yang ada di Be-
mudian hari akan meyebabkan kerusakan pada struktur gigi, gigi berlubang atau karies gigi. Lalu, apa sebenarnya karies gigi itu? Jika tidak sakit, kenapa harus mencemaskannya? Adakah hubungannya dengan napas berbau? Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang menyebabkan timbulnya kerusakan jaringan pada permukaan gigi yang kemudian menjalar ke bagian saraf gigi yang disebut pulpa gigi. Kondisi ini terjadi di mana ada proses demineralisasi dan remineralisasi pada gigi. Proses ini mengubah mineral
pada gigi akibat adanya asam hasil produksi bakteri di mulut, yang kemudian berusaha dinetralkan oleh air ludah. Bakteri yang terlibat selama proses pembentukan karies gigi ini adalah kariogenik. Bakteri kariogenik memiliki ciri-ciri dapat mendistribusi gula menjadi bentuk asam dan dapat berkembang pada pH asam di mulut. Adanya perubahan mineral pada gigi ini menyebabkan rusaknya enamel gigi, lalu dentin, hingga pada akhirnya menyebabkan gigi berlubang. Karies gigi tergolong penyakit kronis karena terjadi dalam waktu yang panjang dan perjalanan dari kondisi awal hing-
ng jelas akan membuat napas berbau tidak sedap. Begitu juga dengan mengonsumsi kopi dan alkohol yang berlebihan. Para perokok bahkan memiliki risiko yang lebih tinggi. Hal. 11 Beberapa Penyakit ga menyebabkan kerusakan tergolong lama. Jika dibiarkan makin lama, kerusakan gigi secara struktural tidak lagi dapat dihindari sehingga kerusakan struktur makin parah. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memberikan perlakuan yang tepat pada karies gigi. Perlu diketahui penyebab karies gigi, sehingga dapat melakukan tindakan-tinda-
Penyebab Karies Gigi Usia memegang peranan yang cukup signifikan terhadap timbulnya karies gigi. Mengapa? Hal ini sangat berkaitan erat dengan
BPM/ist
GIGI DAN MULUT- Kesehatan gigi dan mulut perlu dijaga. Tampak gigi sehat, karies pada gigi hingga alat pembersih lidah.