Edisi 26 Maret 2017 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 214 TAHUN KE 69

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

minggu kliwon,

balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost

26 Maret 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Ogoh-ogoh

Kreativitas yang beretika POLDA Bali merilis ada sekitar 7.000 lebih ogoh-ogoh yang akan meramaikan malam Pangerupukan, Senin (27/3) besok. Namun angka itu belum terhitung ogoh-ogoh ukuran kecil dan menengah hasil kreativitas sekaa anak–anak di sebuah gang, tempekan atau perumahan. Diperkirakan di Bali terdapat 15 ribu ogoh-ogoh di malam Pangerupukan. Namun sayang kreativitas bernilai seni tinggi ini masih saja dicoreng oleh ulah sekelompok orang yang tak mampu menahan diri untuk membuat ogoh-ogoh berbau SARA, politik dan fornografi. Di Badung, misalnya, ratusan ogoh-ogoh yang akan diarak pada malam Pangerupukan lepas dari pengawasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung. Pemkab melalui Dinas Ke- b u dayaan setempat hanya mengawasi 534 ogoh-ogoh yang mendapat bantuan dana kreativitas. Padahal, jumlah boneka raksasa yang terdeteksi akan diarak serangkaian Tahun Çaka 1939 mencapai 790 buah. Hal. 19 Pengawasan

Denpasar Serahkan pada Desa Adat

Mengandung Tatwa

Ketua PHDI Kabupaten Bangli Nyoman Sukra mengatakan, dalam sastra tidak ada kewajiban umat membuat ogoh-ogoh untuk diarak saat malam Pangerupukan. Menurutnya, ogoh-ogoh selama ini ada sebagai aktualisasi seni/kreativitas masyarakat khususnya anak muda dalam menyemarakkan kegiatan keagamaan. Ogoh-ogoh mulai ramai dibuat masyarakat untuk malam pangerupukan sekitar tahun 80-an. ‘’Karena itu merupakan wujud kreativitas masyarakat, Parisada tidak melarang dan me-

Jangan Lupa Di-’’pralina’’ MALAM Pangerupukan warga Hindu di Bali memiliki tradisi unik dan sakral yaitu mengarak ogoh-ogoh keliling desa. Namun, kebanyakan orang Bali tidak mengetahui secara fungsi ogoh-ogoh saat Pangerupukan. Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda mengatakan ogoh-ogoh merupakan simbol dari bhuta kala yang dihaturkan sesaji pada saat tawur kasanga, sehingga pada awalnya ogoh-ogoh sangat disakralkan oleh umat Hindu. Pada zaman dulu ogoh-ogoh tidak dibuat, karena masyarakat Bali pada zaman itu sudah puas melaksanakan ritual tanpa simbol berlebihan. Namun, ketika Bali maju dan kesenian berkembang, maka dipandang perlu membuat simbol bhuta kala yang fungsinya memvisualkan ketika sulinggih atau pemangku nganteb caru. Hal. 19 Tak Puas

wajibkan. Tetapi Parisada selalu mengimbau agar ogoh-ogoh dibuat mengikuti etika, estetika dan tidak lepas dari tatwa,’’ ujarnya. Dijelaskan Sukra, harus memperhatikan etika maksudnya adalah agar bentuk/ wujud ogoh-ogoh yang dibuat tidak menyinggung perasaan orang lain. Sementara estetika, ogoh-ogoh harus dibuat dengan indah. Ogoh-ogoh juga harus memperhatikan tatwa, maksudnya agar sesuai dengan tujuan yakni nyomya bhuta kala. Hal. 19 Aparat Keamanan

TIM seleksi ogoh-ogoh Kota Denpasar akhirnnya menetapkan 32 nominasi dari 183 peserta ogoh-ogoh yang ikut serta. Tim masih menemukan peserta yang menggunakan bahan styrofoam walaupun jumlahnya relatif kecil. Demikian dikatakan Dr. I Nyoman Astita, M.A., salah seorang dewan juri, didampingi Plt. Kadis Kebudayaan Denpasar Ni Nyoman Sujati usai melakukan rapat penentuan nominasi pemenang ogoh-ogoh, beberapa waktu lalu. Sebanyak 32 ogoh-ogoh yang masuk nominasi di antaranya Kecamatan Denpasar Barat masing-masing ST Swastika Br. Pekambingan Kel. Dauh Puri, ST Dharma Putra Br. Beraban Dauh Puri Kauh, ST Tunggal Adnyana Taruna Br. Gelogor Kel. Pemecutan, ST Dharma Tunggal Br. Suci Dauh Puri Kangin, ST Eka Dharma Suwitra Br. Batan Nyuh Pemecutan Klod, ST Telaga Sutha Br. Celagigendong Pemecutan, ST Yowana Sudha Winangun Br. Tegal Gde Pemecutan Klod, ST Graha Tula Br. Abian Tegal Dauh Puri Kauh. Hal. 19 Denpasar Selatan

SIAP - Ogoh-ogoh milik Banjar Werdhi Buana dan Banjar Batanbuah siap diarak di malam ‘’Pangerupukan’’.

BPM/wan/sue

Usai Melasti, Puluhan Orang Keracunan Mangupura (Bali Post) Untuk kedua kalinya, Badung mengalami outbreak akibat makanan. Setelah kasus MSS yang dialami warga Sibang Kaja, Abiansemal karena makan lawar dan olahan babi, Sabtu (25/3) kemarin puluhan warga Kapal mengalami keracunan akibat mengonsumsi nasi bungkus.

Ridho Rhoma

Ridho Rhoma Ditangkap Saat Nyabu Jakarta (Bali Post) Tertangkapnya penyanyi Ridho Rhoma menambah panjang kasus artis di Indonesia yang kecanduan narkoba. Polisi menangkap Ridho Rhoma, penyanyi yang juga putra Raja Dangdut Rhoma Irama, saat nyabu. Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan satu paket sabu-sabu. ‘’Benar diamankan satu paket sabu-sabu,’’ ujar Kapolres Jakbar Kombes Roycke Langie kepada wartawan, Sabtu (25/3) kemarin. Paket sabu-sabu yang diamankan bersama dengan Ridho seberat 1,7 gram. Nilainya Rp 1,8 juta. Ridho ditangkap di wilayah Grogol, Jakarta Barat. Rencananya Polres Jakbar segera merilis detail penangkapan Ridho. Manajer Ridho, Tanti, mengaku belum tahu soal penangkapan Ridho. Ia akan berusaha mencari keterangan. Terakhir, dia bertemu dengan Ridho, Jumat malam. Hal. 19 Tak Tahu

Kejadian bermula dari warga yang mengonsumsi nasi bungkus usai melasti di Pantai Seseh. Usai melasti, warga yang masih ada kegiatan di Pura Dalem Selonding beristirahat dan mengonsumsi nasi bungkus yang memang disediakan untuk warga yang ngayah. Berdasarkan data terakhir, jumlah pasien yang masuk ke RSUD Mangusada Badung 62 orang. Setelah diobservasi 5-6 jam, 61 pasien telah diperbolehkan pulang dan satu pasien dirawat inap (opname). Direktur RSUD Mangusada Badung dr. I

Nyoman Gunarta, MPH., Sabtu kemarin menjelaskan, korban koracunan mulai berdatangan sekitar pukul 14.15 Wita. Sementara itu, Puskesmas Mengwi 2 juga membuka posko darurat di Wantilan Pura Dalem Selonding. Semua pasien mengalami muntah dan pusing-pusing bahkan diare usai makan nasi bungkus. Pihak RSUD Mangusada Badung mengatakan hingga saat ini semua masih diobservasi. Ni Ketut Warni, ibu dari korban keracunan Kadek Febri Candra (17) menuturkan, usai melasti

sore tadi, anaknya pergi ke Pura Dalem Selonding. Sedangkan ia sendiri ke Pura Desa. Di Pura Dalem memang disediakan konsumsi untuk umat yang ngayah. Nasi tersebut dikatakan berisi ayam, mi, telur, saur (serundeng), kacang. ‘’Ndak, nasinya tidak terasa basi,’’ katanya. Bupati Badung Giri Prasta bergerak cepat menjenguk pasien korban keracunan. Ia mengatakan, warga telah menyiapkan konsumsi untuk masyarakat yang ngayah pada malam harinya. Hal. 19 Kondisi Lapar

BPM/wan

KERACUNAN - Sejumlah korban keracunan makanan dari Kapal saat dirawat di ruang UGD RSUD Mangusada Badung, Sabtu (25/3) kemarin.

Bali Miliki Nyepi, Dunia Rayakan ’’Earth Hour’’ GELAP Suasana gelap di Sydey’s Opera House saat perayaan ‘’Earth Hour’’.

Jika di Bali dikenal dengan Nyepi tanpa ada aktivitas manusia dan penerangan selama 24 jam, di dunia dikenal dengan perayaan Earth Hour. Hanya Earth Hour diisi dengan pemadaman lampu selama satu jam. Sidney – Pada peringatan Eart Hour, Sabtu (25/3) kemarin, dunia gelap gulita. Lebih dari 7.000 kota di 172 negara ikut serta memadamkan lampu guna menghemat energi. Beberapa ikon dunia juga tampak gelap gulita. Di Australia, Sydney’s Opera House, the Harbour Bridge, Luna Park, Town Hall, dan Sydney Tower Eye gelap gulita. Ketika aksi ini dimulai di Australia 2007 silam, Ba-

dan Lingkungan Hidup Australia (WWF) berharap aksi ini dapat mengurangi efek pemanasan global yang terjadi. ‘’Ini adalah momen bagi setiap orang untuk berkontribusi dalam kegiatan penyelamatan lingkungan. Kegiatan kecil ini akan memberikan efek yang besar bagi kehidupan mereka,’’ ujar Koordinator WWF Australia Siddarth Das, Sabtu kemarin. Hal. 19 Lampu Minyak


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.