Edisi Rabu 25 September 2019 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

16 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 40 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Melapor ke Disbud

Sampah Terancam Tak Diangkut

Dermaga Gunaksa Hancur

Disbud Kabupaten Badung meminta masyarakat melaporkan jika melakukan perbaikan bangunan yang telah berumur 50 tahun ke atas. Ini merupakan upaya melestarikan bangunan yang bernilai sejarah.

Anggaran operasional DLH Karangasem dipangkas. Akibatnya, sampah di Bumi Lahar terancam tidak diangkut karena minimnya anggaran operasional. Dari Rp 10.106.885.807 anggaran yang diajukan, disetujui hanya Rp 8.777.644.654. KARANGASEM | HAL. 11

Nasib Dermaga Gunaksa kian tak jelas. Proyek ratusan miliar rupiah ini kini tinggal puing-puing beton dan besi yang karatan. Sejumlah bangunan di sekitarnya juga sudah hancur.

BADUNG | HAL. 3

DPR Tunda Sahkan RUU KUHP Jakarta (Bali Post) – DPR akhirnya menunda pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan RUU Pemasyarakatan. ‘’Saya mengimbau kepada adik mahasiswa agar menurunkan tensi karena semua tuntutannya sudah kita penuhi terkait RKUHP dan RUU Pemasyarakatan,’’ kata Ketua DPR-RI Bambang Soesatyo, Selasa (24/9) kemarin.

Dia menjelaskan, DPR telah menunda pengesahan RKUHP dan RUU Pemasyarakatan atas permintaan Presiden Jokowi dan aspirasi masyarakat. RUU Pertanahan dan RUU Mineral dan Batu Bara (Minerba) masih dalam proses pembahasan, sehingga tidak perlu dilakukan penundaan karena belum pengambilan keputusan. Hal. 15 Usulan Pemerintah

KLUNGKUNG | HAL. 12

Aksi Tolak RUU KUHP dan KPK

Pintu Gerbang DPR Dijebol di Bandung dan Sultra Disegel

Aksi Di berbagai Daerah

Bali Post/ant

DIRUSAK - Mobil patroli polisi dirusak massa aksi di Bengkulu, Selasa (24/9) kemarin.

Bali Post/ade

BENTROK - Aksi mahasiswa di depan gedung DPR, Selasa (24/9) kemarin. Aksi yang melibatkan ribuan orang diwarnai bentrok dengan aparat.

RICUH - Aksi mahasiswa di depan Gedung DPR, Selasa (24/9) kemarin, sempat ricuh. Polisi pun menembakkan gas airmata dan menyemprotkan air dari mobil water cannon.

Bali Post/ant

JATENG - Gerbang Gedung DPRD Jawa Tengah (Jateng) dirobohkan pengunjuk rasa, Selasa (24/9) kemarin.

Harian Bisnis Bali Biasa Jadi Luar Biasa Bisnis kuliner, kini banyak diminati. Banyak menu baru yang disajikan untuk menarik minat pembeli. Salah satu kunci pengelola bisnis yang satu ini yakni arus bisa menyajikan hal biasa menjadi luar biasa. Seperti apa?

www.bisnisbali.com

AKSI massa menolak RUU KUHP dan UU KPK makin mendapat dukungan. Tak hanya mahasiswa, kini ribuan buruh ikut bergabung dengan tuntutan yang sama. Selain itu, aksi massa juga semakin meluas. Tak hanya di Jakarta, aksi juga terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, Palembang, Begkulu dan Denpasar. Bahkan di Bandung massa menyegel kantor DPRD Jawa Barat. Demikian pula di Kendari. Dua orang perwakilan massa dari Front Rakyat Sulawesi Tenggara Bersatu (Forsub) melakukan aksi penyegelan gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (24/9) kemarin. Sementara di Jakarta upaya untuk menjebol pintu masuk juga dilanjutkan. Akhirnya massa berhasil menjebol, Selasa sore kemarin. ‘’Anggota DPR temui kami, kalau tidak keluar kami yang masuk ke dalam,’’ teriak salah seorang koordinator mahasiswa yang berada di atas mobil komando yang juga Kadept Sospol BEM UNJ Erfan Kurniawan, di Jakarta, Selasa kemarin. Setelah menjebol barier

para mahasiswa memasang sejumlah spanduk yang memuat tuntutan penuntasan reformasi, penolakan RUU KUHP dan UU KPK. Mahasiswa memanjat pagar hijau DPR dan mengibarkan bendera Merah Putih, bendera pembela Tanah Air dan bendera GMNI. Ribuan mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Negeri Jakarta, Trisakti, Paramadina, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Lampung, dan perwakilan UGM. Selain

itu, mahasiswa pengunjuk rasa berasal dari Aliansi Mahasiswa Banten yakni dari Universitas Banten Jaya, Universitas Tirta, Bina Bangsa dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Banten. ‘’Satu komando, jangan biarkan ada provokator masuk (ke barisan),’’ katanya. Saat aksi sempat terjadi beberapa kali saling dorong dengan personel kepolisian yang berjaga di depan gerbang DPR/MPR-RI. Beberapa lemparan botol air mineral ke

Kerusuhan di Wamena

26 Tewas, 66 Orang Luka-luka

Jakarta (Bali Post) – Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyebutkan jumlah korban meninggal dunia akibat kericuhan di Wamena, Papua pada Senin, 23 September 2019, bertambah menjadi 26 orang. ‘’Ada sebanyak 26 orang meninggal dunia, terdiri atas 22 warga pendatang dan empat warga asli Papua,’’ kata Tito saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9) kemarin. Jumlah korban menin-

ggal dunia itu, katanya, berdasarkan laporan pada Selasa pukul 12.00 WIB, sementara korban luka-luka sebanyak 66 orang. Dari korban jiwa sebanyak itu, ia mengaku masih ada tiga korban yang belum teridentifikasi. ‘’Mereka meninggal akibat luka bacok dan terbakar dalam rumah atau rukonya. Ada yang berprofesi tukang ojek, bekerja di restoran, dan sebagainya,’’ katanya. Hal. 15 RS Wamena

Bali Post/afp

HANGUS - Sejumlah toko hangus di Wamena. Pembakaran berlangsung, Senin (23/9) lalu.

arah petugas juga terjadi, aksi pelemparan itu hanya kejadian sesaat. Saat ini, sekitar pukul 15.10 WIB unjuk rasa mahasiswa kembali tertib. Di Bandung juga terjadi aksi serupa. Seorang perwakilan massa melakukan aksi penyegelan dengan merantai pagar gerbang Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa kemarin. Rantai tersebut dililitkan kepada pagar dan dikunci dengan menggunakan gembok. Pada pagar tersebut dipasang spanduk bertuliskan ‘’Gedung Ini Disegel Rakyat’’. ‘’Ini sebagai bentuk penolakan kami terhadap DPR, aset mereka berasal dari uang kami,’’ kata seorang yang berorasi. Selain mahasiswa, ribuan massa dari aliansi Buruh Bersama Rakyat bergabung

Bali Post/ade

dengan massa dari kalangan mahasiswa di kawasan Monas. Sekitar 1.000 buruh dari Jabodetabek berkumpul di Monas sejak pukul 09.00 WIB. ‘’Kami akan bergerak bersama mahasiswa menuju DPR,’’ kata koordinator Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), Hendra, di Jakarta. Pukul Mundur Petugas kepolisian memukul mundur para pendemo yang menolak pengesahan Rancangan Kitab Undangundang Hukum Pidana (RKUHP) dan beberapa rancangan undang-undang (RUU) lainnya ke arah Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa kemarin. Hal. 15 18.000 Personel

Kantor Bupati dan PLN Dibakar MASSA berseragam pelajar SMA di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, yang melakukan tindakan anarkis pada Senin (23/9), melumpuhkan aktivitas di lebih dari 15 kantor pemerintahan setempat. Aksi anarkis seperti membakar dan merusak kantor-kantor pemerintah itu menyebabkan sejumlah pegawai tidak masuk kantor atau diliburkan. Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto di Wamena, ibu kota Kabu-

paten Jayawijaya, Selasa (24/9) kemarin, mengatakan kantor pemerintah yang dibakar habis misalnya Kantor Bupati Jayawijaya, Kantor BPKAD, Kantor Bappeda, Kantor Inspektorat dan Kantor Diskominfo. Selain enam kantor yang berada di satu lokasi itu, massa juga membakar habis gedung PLN serta Kantor Urusan Agama (KUA), Badan Pusat Statistik. Hal. 15 Tindakan Anarkis


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Rabu 25 September 2019 | balipost.com by e-Paper KMB - Issuu