TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN WAGE, 25 JULI 2011
24 HALAMAN NOMOR 329 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
TRAGEDI CINA
JAJAK PENDAPAT Bali Post/rtr
Jumlah pengangguran di Bali masih ada ribuan, bahkan 45 persen lulusan S-1. Menurut Anda apakah kondisi ini akibat pemerintah daerah belum mampu menciptakan peluang kerja bagi masyarakat?
EVAKUASI KORBAN - Petugas penyelamat berusaha mengevakuasi korban tabrakan kereta api di tengah rel di Cina Timur, Minggu (24/7) kemarin. Peristiwa menakutkan tersebut mencabut nyawa 34 orang dan 12 lainnya mengalami cedera.
Kereta Peluru Tabrakan di Cina Tiga Pejabat Tinggi Langsung Dipecat
Ya 64%
Tidak 27%
Tidak tahu 9%
N =400 grafis/dewiryawan
Krama Bali Gagal Kelola Peluang Kerja TINGGINYA angka pengangguran di Bali perlu diurai dan dikaji secara cermat. Masalahnya, hanya krama Bali yang menganggur di daerah kelahirannya, sedangkan penduduk pendatang tak ada yang menganggur. Padahal, penduduk pendatang yang masuk Bali tiap tahunnya nyaris setara dengan angkatan kerja produktif di Bali. Berdasarkan fakta ini, besar kemungkinan tingginya angka pengangguran akibat krama Bali gagal mengelola kesempatan kerja yang ada. Krama Bali dinilai terlalu memilih kesempatan kerja menjadi PNS. Mereka umumnya mengabaikan peluang kerja dan kesempatan usaha yang terbuka akibat pertumbuhan investasi di Bali. Pandangan ini sejalan dengan jajak pendapat Pusat Data Bali Post terkait tingginya pengangguran di Bali. Jajak pendapat dengan mengajukan kuisioner dan wawancara via telepon. Berikut rangkumannya. Ketika responden diajukan pertanyaan Menurut Anda, apakah potensi/kesempatan kerja yang ada di Bali sudah bisa dimanfaatkan krama Bali? Ternyata dominan responden mengaku belum. Tercatat 68 persen responden menilai krama Bali gagal merebut peluang kerja yang terbuka dan tumbuh di tanah kelahirannya. Kondisi ini diakibatkan oleh banyak hal, baik itu karena sikap pilih-pilih pekerjaan di kalangan generasi muda, termasuk angkatan kerja yang ada, kalah bersaing karena keterbatasan dalam penguasaan kecakapan profesi. Kegagalan krama Bali mengelola peluang kerja juga diakibatkan oleh kurang informasi dan tidak terbangunnya mentalitas untuk menjadi wirausaha. Sebaliknya, penduduk pendatang yang mengisi dan mengelola kesempatan kerja yang ada justru memiliki kemandirian dan keberanian dalam menekuni kesempatan usaha di sektor informal. Akibatnya, ketika usaha mereka berhasil, penduduk pendatang akhirnya manarik gerbong baru dari kerabatnya. Selebihnya terdapat 20 persen yang menilai krama Bali sudah bisa mengelola peluang kerja yang ada. Tingginya angka pengangguran, kata mereka, akibat jumlah pencari kerja jauh melebihi kesempatan kerja yang ada. Hal.23 Sangat Banyak
Wenzhou Petugas penyelamat berusaha menyobek puing rongsokan gerbong pascakecelakaan hebat kereta api berkecepatan tinggi. Sebuah kereta api yang melaju sangat kencang menabrak kereta lain yang macet di tengah rel di Cina Timur. Peristiwa menakutkan tersebut mencabut nyawa 34 orang dan 12 lainnya mengalami cedera, dalam kecelakaan kereta terburuk negeri Tirai Bambu sejak 2008. Untuk meredam kemarahan publik, pemerintah langsung memecat tiga pejabat tinggi bidang transportasi. Musibah terjadi Sabtu (23/7) malam setelah salah satu kereta kehilangan tenaga akibat disambar petir. Kemudian kereta kedua yang melaju superkencang menabraknya, ulas media sembari melempar pertanyaan mengenai keaman-
an sistem jaringan kereta yang makin membesar di negeri ini. Pemerintah langsung memecat kepala biro kereta Shanghai, deputinya dan kepala biro Partai Komunis, jelas Menteri Kereta Api dalam pernyataan via situs web. Ketiganya juga akan menjadi subjek penyelidikan, bunyi pernyataan singkat kementerian tanpa memberikan pen-
jelasan lebih lanjut. Pemerintah merevisi jumlah korban tewas satu orang menjadi 34 orang, namun 200 masih berada di RS dengan 12 di antaranya dalam kondisi kritis. Dua warga asing juga tewas dalam kecelakaan yang terjadi di sebuah jembatan dekat kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, sekitar 1.376 km arah
selatan Beijing, lansir Kantor Berita Xinhua, Minggu (24/7) kemarin. Belasan petugas penyelamat bersama petugas PMK menggunakan alat berat untuk memindangkan rongsokan dua kereta. Mereka percaya kemungkinan masih ada mayat di salah satu gerbong yang menggantung di samping jembatan. Belum jelas berapa banyak orang berada dalam kereta saat musibah berlangsung. Terbang ke Udara Salah satu kereta bergerak dari Beijing menuju kota pesisir Fuzhou, sementara kereta lainnya bergerak dari Hangzhou dengan tujuan Fuzhou. Kedua kereta dibuat oleh China South Locomotive and Rolling Stock Corp Ltd (CSR). Pad-
amnya aliran listrik menyeluruh pada Sabtu membuat sistem keamanan elektronik tak berfungsi. Sistem tersebut dirancang untuk memberi peringatan jika ada kereta yang macet di depan dan kemudian secara otomatis menghentikan laju kereta sebelum kecelakaan terjadi. ‘’Akibat hebatnya daya benturan, bagian depan kereta sampai terbang ke angkasa,’’ ujar Cai Qi (30), warga desa yang menyaksikan langsung kecelakaan mengerikan itu dan menyelamatkan lima anak, empat wanita dan seorang pria. “Beberapa dari mereka mengalami patah tulang atau tangan. Hal.23 Memberi Pertolongan
Ditegur, Pengusul Anas Dinonaktifkan
Bali Post/ant
Anas Urbaningrum
Bogor (Bali Post) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat akan memberikan teguran kepada Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Tengah Dani Sriyanto yang mengusulkan agar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum dinonaktifkan sementara. ‘’Dani Sriyanto akan ditegur, meskipun tidak sampai diberikan sanksi,’’ kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Johny Allen Marbun, Minggu (24/7) kemarin. Ketua Panitia Pengarah Rakornas Partai Demokrat ini menambahkan, Partai Demokrat akan memberikan teguran lisan kepada Dani Sriyanto dengan pertimbangan, mungkin Dani Sriyanto sedang menghadapi persoalan pribadi hingga terbawa pada arena rakornas. Pada hari pertama Rakornas Partai Demokrat, Sabtu (23/7), Dani Sriyanto menyampaikan pernyataan yang cukup berani yakni mengusulkan agar rakornas mengeluarkan rekomendasi untuk menonaktifkan sementara Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, agar yang bersangkutan bisa lebih fokus menyelesaikan tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Menurut Johny Allen, usulan Dani Sriyanto itu minoritas, hanya disuarakan sendiri sehingga tidak diakomodasi oleh forum rakornas. ‘’Usul Dani tidak akan diperhitungkan,’’ kata Johny. Hal.23 10 Komitmen
Bali Post/ist
Herman Felani
KPK Tahan Aktor Herman Felani Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput paksa aktor lawas Herman Felani (HF) di Jakarta, Sabtu (23/7) malam, dan pada Minggu (24/7) dini hari kemarin telah ditahan di Polda Metro Jaya. ‘’KPK menjemput paksa tersangka HF sekitar pukul 21.00 WIB di Pondok Gede,’’ kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha. Priharsa Nugraha menjelaskan, penjemputan paksa tersebut dilakukan oleh komisi antikorupsi karena Herman beberapa kali mangkir saat dipanggil oleh KPK. Tidak datangnya Herman setelah menerima surat panggilan pemeriksaan oleh KPK dinilai juga tidak memiliki keterangan yang jelas. Setelah menjalani pemeriksaan awal, Herman dibawa ke rumah tahanan Polda Metro Jaya dan rencananya akan diperiksa kembali beberapa hari selanjutnya. Hal.23 Uang Suap
Membedah Keberingasan Krama Bali (1)
Tipikal Pendendam Harus Dikikis Habis Bentrok berdarah antara warga Desa Songan, Kintamani dengan warga Banjar Kawan, Bangli yang didukung sejumlah banjar di kota Bangli, Selasa (19/7) lalu, membuat krama Bali terperangah, terkesiap sekaligus prihatin. Insiden yang membuat kota Bangli sangat mencekam selama dua hari itu merenggut satu korban tewas dan sejumlah korban luka-luka. Sejatinya, kasus bentrok Songan-Banjar Kawan itu bukanlah satusatunya cerita muram yang membuat Bali berlinang air mata. Sebelumnya, di Klungkung, Buleleng, Tabanan dan beberapa daerah di Bali juga diwarnai aksi tindakan kekerasan serupa. Pertanda apa pula ini, sehingga krama Bali yang dikenal sangat toleran menjadi begitu mudah tersulut emosinya, beringas lantas bertikai antarsesama krama Bali?
BERPIJAK dari peristiwa kelabu Songan-Kawan itulah Bali Post menggelar diskusi terbatas ‘’Membedah Keberingasan Krama Bali’’ di Warung 63 Jalan Veteran, Denpasar, Sabtu (23/7). Diskusi yang dipandu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana Suka Ar-
BP/ian
Made Arjaya
jawa ini menampilkan narasumber Bendesa Pakraman Denpasar A.A. Putu Oka Suwetja, S.H., M.Si., dosen Universitas Hindu Indonesia Prof. Dr. Ida Bagus Gunadha, M.Si., Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya dan Ketua PD Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali Kadek Sumadiarta. Keempat narasumber itu mengaku sangat prihatin dengan kasus bentrok fisik yang merenggut korban jiwa tersebut. Kendati begitu, mereka cukup optimis ketegangan antardua kelompok bertikai itu bisa dicairkan asalkan kedua belah pihak mau introspeksi diri. Selanjutnya, mereka dengan ikhlas saling memaafkan serta bertekad tidak memperuncing permasalahan itu lantas melepaskan segala den-
BP/ian
A.A. Putu Oka Suwetja dam yang ada. ‘’Marilah kasus ini dipecahkan secara jernih. Tidak ada untungnya terus-menerus bermusuhan antarsesama krama Bali sendiri,’’ kata Bendesa Pakraman Denpasar A.A. Putu Oka Suwetja.
Menurut Oka Suwetja, perselisihan paham antarsesama krama Bali yang berujung pada bentrok fisik merupakan akumulasi permasalahan di masa lalu yang tidak tertuntaskan secara baik. Ibarat api dalam sekam, bibit-bibit permusuhan yang ada di bawah permukaan itu secara tiba-tiba akan makin membesar bahkan memiliki daya ledak yang sangat luar biasa jika ada faktor pemicunya. Gesekan-gesekan kecil seperti perkelahian antarremaja yang sejatinya merupakan permasalahan sepele sangat potensial mengobarkan ‘’api’’ permusuhan yang merupakan ‘’warisan’’ masa lalu dan menggiring anggota kelompok masyarakat lainnya dari kedua belah pihak untuk bereaksi keras. Apalagi, jika dalam kasus-kasus itu tampil provoka-
tor-provokator yang makin memanaskan situasi, sehingga kelompok masyarakat lainnya tergerak untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis dan destruktif. Hal.23 Faktor Pemicu
BP/ian
Ida Bagus Gunadha