Bali Post
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Karya di Pura Er Jeruk
Melaspas Bagia lan Mendak Bagia Pulakerti
Gianyar (Bali Post) Ribuan krama mengikuti prosesi Melaspas Bagia lan Mendak Bagia Pulakerti, Rabu (23/1) kemarin. Sejak Rabu pagi krama sudah berkumpul di Pura Er Jeruk. Pada pukul 13.00 Wita, krama Desa Sukawati dan Subak Gede Sukawati lantas berjalan dari Pura Er Jeruk menuju Pura Penataran Agung Sukawati. Prosesi ini melewati kawasan Pasar Seni Sukawati. I Nyoman Oka, Manggala 1 menerangkan, ritual kali ini diawali dengan Melaspas Bagia Pulakerti di Pura Penataran Agung Sukawati. Upacara ini di-puput Ida Pedanda Nyoman Putra Yoga, Ida Pedanda Gede Geniten dan Ida Pedanda Putra Wanasari. ‘’Usai melaspas di Pura Penataran Agung Sukawati, Bagia Pulakerti dipendak atau diusung ke Pura Er Jeruk,’’ jelasnya. Dijelaskannya, ada 12 Bagia Pulakerti yang diusung oleh krama, terdiri dari tujuh
Bagia Pulakerti ukuran besar dan lima ukuran kecil. Setiba di Pura Er Jeruk, seluruhnya diupacarai kembali. ‘’Bagia Pulakerti ini merupakan simbol alam semesta,’’ terangnya. Ditambahkan, upacara Rabu kemarin diikuti seluruh krama Desa Sukawati yang terdiri dari 14 desa adat. Sementara Subak Gede Sukawati selaku pangempon Pura Er Jeruk ini terdiri dari 250 KK. ‘’Kalau pangempon dari subak hanya 250 KK, makanya untuk karya ini minta bantuan ke Desa Sukawati,’’ terangnya. Diungkapkan, Karya Padudusan Agung, Segara Kertih Tawur Balik Sumpah Agung lan Milik Padagingan di Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk digelar sekitar 30 tahun lalu, tepatnya Oktober 1989. Sementara karya kali ini diharapkan bisa menjadi peneduh jagat, menenangkan alam dari berbagai bencana yang ada. ‘’Kita mendoakan kerahayuan jagat,’’ tandasnya. (kmb35)
Susi Masuk 100 Pemikir Global
Bali Post/nik
BAGIA PULAKERTI - Warga beriringan menuju Pura Penataran Agung Sukawati dalam prosesi ‘’melaspas’’ Bagia Pulakerti serangkaian karya di Pura Er Jeruk, Rabu (23/1) kemarin.
Utang Pemerintah Rp 4.395 Triliun
Peringatan IMF Bukan untuk Indonesia
Jakarta (Bali Post) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpandangan, pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) agar pemerintahan negaranegara di dunia bisa mengurangi utang demi menghindari risiko penurunan ekonomi global tidak relevan dengan kondisi Indonesia. Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (22/1), Sri Mulyani mengatakan, pernyataan IMF tersebut ditujukan untuk sejumlah negara yang memiliki rasio utang yang tinggi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga defisit fiskal di negaranya yang belum memenuhi kategori aman. MENTERI Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti masuk ke dalam daftar 100 ‘’Global Thinkers’’ atau Pemikir Global versi majalah Foreign Policy yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Editor in Chief Foreign Policy, Jonathan Tepperman, dalam keterangan tertulisnya di laman resmi foreignpolicy.com, Rabu (23/1) kemarin, menyebutkan bahwa majalah tersebut meluncurkan daftar tersebut untuk membuat berbagai orang lebih paham akan berbagai gagasan yang membentuk pemahaman tentang dunia. Menurutnya, gagasan meluncurkan daftar ini bukanlah untuk memberikan penghargaan kepada orang-orang yang baik, tetapi untuk menyorot kepada beragam orang yang dinilai paling berpengaruh di dunia, tidak peduli apakah pengaruh itu menjadi lebih baik atau lebih buruk kepada dunia. Hal. 15 Tidak Malu
CUACA
Di Bali, Berpotensi Terjadi Siklon Tropis
Ani, sapaan akrabnya, memaparkan hingga data terakhir di akhir November 2018, rasio utang Indonesia, dalam hal ini utang pemerintah sebesar 29,9 persen terhadap PDB atau Rp 4.395 triliun. Sedangkan standar kehati-hatian di tingkat internasional menyebutkan rasio utang sebuah negara tidak boleh melebihi 60 persen dari PDB. ‘’Dari standar internasional, kita masih rendah sekali. Defisit APBN kita juga 1,76 persen PDB, itu juga termasuk defisit yang kecil. Negara lain rasio utang terhadap PDB di atas 60 persen, defisit APBN-nya 2 persen. Jadi tidak relevan untuk Indonesia pernyataan itu. Kita makin menurun (rasio utang),’’ tambah Ani. Menurut Ani, peringatan IMF soal pengelolaan risiko utang lebih relevan dengan negara yang memiliki rasio utang tinggi terhadap PDB serta defisit anggaran yang membengkak, seperti Italia. Rasio utang Italia terhadap PDB sebesar 100 persen, dengan defisit anggaran di atas 2,4 persen. ‘’Negara itu harus jaga keseimbangan fiskal dengan mengurangi
defisit, dengan mengurangi utangnya tanpa membuat growth melemah. Kalau melemah, utang turun juga tidak akan menurun,’’ tambahnya. Dalam pidato di konferensi pers Prospektus Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menyebutkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan negara untuk mengurangi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi global. Salah satunya adalah mengurangi utang pemerintah. Lagarde berpendapat, pengurangan utang pemerintah bisa memberikan ruang untuk melawan penurunan ekonomi. Namun hal ini harus dilakukan secara fleksibel dan lebih elastis, agar pengurangannya tak semakin menurunkan perekonomian pada negara tersebut. ‘’Mengurangi utang pemerintah yang tinggi akan membuka ruang yang dibutuhkan untuk melawan penurunan di masa depan. Tetapi ini ha-
rus dilakukan dengan cara yang adil dan ramah pertumbuhan,’’ ujar Lagarde dalam keterangan resmi. Dalam prospektus itu, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,5 persen di 2019 karena adanya risiko ketidakpastian ekonomi global yang juga turut disebabkan volatilitas yang tinggi di pasar keuangan. (ant)
Banjir di Sulsel
Denpasar (Bali Post) Akhir-akhir ini Bali sering dilanda hujan lebat. Bahkan tak jarang disertai angin kecang. Cuaca ekstrem itu diperkirakan akan terus berlanjut. Diperkirakan berlangsung sampai akhir Januari mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat masih akan terjadi hingga akhir bulan Januari 2019 di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Bali. Hal ini disebabkan masih terdapat aliran massa udara basah dari Samudera Hindia yang masuk ke wilayah Jawa, Kalimantan, Bali, NTB hingga NTT. Bersamaan dengan itu, masih kuatnya monsun dingin Asia beserta hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia menyebabkan tingkat penguapan dan pertumbuhan awan cukup tinggi. Dari pantauan pergerakan angin, BMKG mendeteksi adanya daerah pertemuan angin yang konsisten dalam beberapa hari terakhir memanjang dari wilayah Sumatera bagia selatan, Laut Jawa, Jawa Timur, Bali hingga NTB dan NTT. Hal. 15 Masyarakat Nelayan
Lupa Matikan Kompor, Rumah Terbakar
Sampah Medis di TPS Kekeran
Rumah di Jalan Nangka Utara, Perumahan Permata Arsandi B2 Nomor 17, Dentim, Rabu (23/1) kemarin terbakar. Kebakaran dipicu kompor yang lupa mematikan penghuni rumah. Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api semakin membesar dan melalap seisi rumah. Halaman 2
Limbah medis yang tergolong bahan berbahaya dan beracun berserakan di TPS Desa Kekeran, Mengwi. Sampah itu pun membuat resah masyarakat sekitar. Perbekel Kekeran Nyoman Suarda mengaku heran TPS yang biasa digunakan untuk menampung sampah rumah tangga itu tiba-tiba dipenuhi sampah medis. Pihaknya masih menyelidiki siapa pembuang sampah medis di TPS milik desa tersebut. Halaman 3 Tabrak Buah Nangka, Siswa SMA Tewas Pelajar SMAN 3 Singaraja, Ketut Sutresna Yasa (17), tewas setelah menabrak buah nangka yang terjatuh di jalan. Pemuda asal Desa Suwug Kecamatan Sawan itu meninggal dunia setelah dirawat pascamengalami lakalantas di jalan raya Desa Suwug Km 11 tepatnya di Banjar Dinas Kelodan, Desa Suwug, Rabu (23/1) kemarin. Halaman 10
9 Meninggal, 10 Hilang
Bali Post/ant
BANJIR - Warga menyeberangi jalan yang tergenang banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1) kemarin. Akibat diguyur hujan dalam beberapa hari, sejumlah daerah di Makassar terendam banjir.
Makassar (Bali Post) – Angin kencang dan hujan deras yang mengguyur delapan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak 22 - 23 Januari 2019, hingga saat ini tercatat sembilan orang meninggal dunia, 10 orang dinyatakan hilang dan ribuan warga mengungsi. ‘’Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel di Crisis Media Center, kantor Pemprov Sulsel, ada enam orang meninggal di Kabupaten Gowa dan tiga orang meninggal di Kabupaten Maros,’’ kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel Deevo Khaddafi, di Makassar, Rabu (23/1) kemarin. Sementara kabupaten/kota di Sulsel yang terkena dampak banjir, terdapat delapan daerah yakni Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep, Barru dan Kota Makassar. Dalam memudahkan pendistribusian dan informasi satu pintu terkait bencana alam yang terjadi di Sulsel, Crisis Media Center dibuka mulai Rabu (23/1). ‘’Perbaikan data korban maupun kerugian yang ditimbulkan akibat banjir ini dapat diakses melalui Crisis Media Center,’’ katanya. Khusus kerugian berupa kerusakan areal persawahan akibat banjir di Kabupaten Maros mencapai 8.332 hektar dan di Kabupaten Gowa seluas 3.973 hektar. Sementara untuk membantu korban terdampak banjir dalam memenuhi kebutuhan konsumsinya, Deevo mengatakan, sesuai arahan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, maka pihak Perum Bulog Sulsel telah menyalurkan sebanyak 20 ton beras kepada korban bencana. Sementara untuk lokasi pengungsian, masyarakat yang tersebar di delapan kabupaten/kota itu memanfaatkan tempat yang dinilai aman atau cukup tinggi seperti masjid, kampus dan kantor-kantor pemerintah. (ant)