16 HALAMAN
NOMOR 95 TAHUN KE 71 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
Jumat Paing, 23 November 2018
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Dari Hasil Tes CPNS
Menristekdikti Akui Kecewa, Men-PAN RB Turunkan ’’Passing Grade’’
Bali Post/ant
KASAD - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) melakukan salam komando dengan pejabat lama Jenderal TNI Mulyono seusai pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11) kemarin.
Dewan Kejar Dokumen Saham Pemprov di Bali Hyatt Data terkait dokumen saham Pemprov Bali di Bali Hyatt menjadi perhatian dewan. DPRD Bali lewat Komisi I mengejar data terkait dokumen saham di hotel tersebut yakni aset tanah DN 71 dan DN 72 yang disebut-sebut sudah dilepas menjadi saham. Halaman 2 Operasional ’’Feeder’’ Trans Sarbagita Dihentikan Operasional kendaraan pengumpan (feeder) Bus Trans Sarbagita dihentikan Pemkab Badung. Bahkan, Pemkab telah menghapus anggaran operasional lantaran dinilai tidak efektif melayani kebutuhan masyarakat. Halaman 3
Serapan KUR Sentuh 99,9 Persen Tahun ini serapan KUR di Tabanan mencapai 99,9 persen. Diprediksi awal Desember beberapa bank penyalur KUR yang belum mencapai target 100 persen akan mencapai target tersebut. Tahun ini Tabanan mendapatkan kuota KUR Rp 480.763.000.000 dan sudah terserap Rp 408.609.368.914. Halaman 7 Pramuwisata Ilegal Didenda Puluhan Juta Rupiah Terjaring sidak Satpol PP Provinsi Bali di Objek Wisata Pura Puseh Desa Batuan, enam pramuwisata menjalani persidangan di PN Gianyar. Pramuwisata yang dikategorikan ilegal itu didenda Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. Halaman 9
Surabaya (Bali Post) – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir ingin merekrut dosen yang berkualitas dari proses tes atau seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018. Namun, ia mengaku kecewa setelah mendengar informasi banyak peserta CPNS tak lolos passing grade atau nilainya di bawah ambang batas yang telah ditentukan dalam proses Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang ujiannya telah berlangsung pada pertengahan November lalu. Kepada wartawan di Surabaya, Kamis (22/11) kemarin, mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang ini menjelaskan, passing grade SKD sebelumnya telah ditetapkan sebagai syarat untuk menentukan peserta yang akan lolos pada tes berikutnya, yaitu Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), yang dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Desember mendatang. Diperoleh informasi, peserta CPNS 2018 yang lolos passing grade SKD jumlahnya hanya sekitar 30 persen di seluruh formasi jabatan yang dibutuhkan. Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN RB) Syafrudin yang khawatir pengisian formasi jabatan CPNS tidak terpenuhi akibat banyaknya peserta yang tak lolos passing grade SKD, akhirnya menerbitkan peraturan baru. Peraturan Men-PAN RB Nomor 61 Tahun 2018 itu menetapkan akan mengambil peserta yang memiliki peringkat terbaik dari angka kumulatif SKD untuk diloloskan mengikuti tahapan tes SKB. Bagi Menristekdikti Muhamad Nasir, yang tetap ingin mendapatkan formasi jabatan dosen yang berkualitas dari proses penerimaan CPNS 2018, mempertanyakan apakah penurunan passing grade SKD yang dituangkan dalam Peraturan Men-PAN RB Nomor 61 Tahun 2018 bisa dibilang fair.
‘’Pada prinsipnya Kemenristekdikti ingin mendapat sumber daya yang berkualitas dengan metode seleksi yang dilakukan secara fair,’’ katanya. Dia mengungkapkan substansi tes dalam proses seleksi adalah untuk menjaring seseorang. ‘’Selalu ada tahapan tes selanjutnya. Ada yang nilainya tertiggi dalam satu tahapan tes tapi nanti psikotes tidak lolos dan akhirnya tidak direkomendasikan atau bahkan ditolak,’’ katanya. Namun, ia menyatakan tetap mendukung peraturan baru yang telah diterbitkan Men-PAN RB dalam proses seleksi CPNS 2018, dengan catatan penurunan ambang batas passing grade untuk menentukan peserta yang akan diloloskan dalam tahapan tes SKB harus fair. (ant)
’’Pada prinsipnya Kemenristekdikti ingin mendapat sumber daya yang berkualitas dengan metode seleksi yang dilakukan secara fair.’’ Mohamad Nasir Menristekdikti
Pungutan 10 Dolar pada Wisman
Wajar untuk Pelestarian Budaya dan Lingkungan
Gubernur Bali segera membuat aturan pengenaan retribusi untuk wisatawan asing dan domestik. Untuk wisman dikenakan 10 dolar/orang, sementara wisatawan domestik dikenakan Rp 10.000 per orang. Tujuannya untuk pengembangan budaya, pelestarian lingkungan dan terciptanya kenyamanan wisatawan selama berada di Bali. Ide tersebut mendapat dukungan dari DPRD Bali. Kontribusi ini dinilai sangat mendasar dan secara logika sangat memungkinkan. Dukungan tersebut merupakan satu dari 12 poin rekomendasi dewan lewat Pansus Ranperda APBD 2019. ‘’Tinggal sekarang bagaimana menyiapkan regulasinya, tentunya setelah berkoordinasi dan mendapat persetujuan dari pemerintah pusat,’’ ujar Ketua Pansus Ranperda APBD 2019 I Kadek Diana dalam Rapat Paripurna di Ruang Sidang Utama
DPRD Bali, Rabu (21/11). Diana mengilustrasikan, wisatawan yang menginap ataupun makan di restoran saja dikenakan pajak masingmasing 10 persen. Ketika mereka hendak menikmati alam, seni, dan budaya, tentu wajar dikenai kontribusi pengembangan budaya dan pelestarian lingkungan. ‘’Upaya tersebut merupakan hal wajar untuk pengembangan budaya dan pelestarian lingkungan alam di Bali,’’ jelas Ketua Fraksi PDI-P di DPRD Bali ini. Terlepas dari adanya kon-
tribusi, lanjut Diana, sektor pariwisata merupakan prospek ekonomi kekinian yang mesti digarap dengan baik. Pemprov Bali bersama stakeholder lain perlu terus melakukan upaya perbaikan infrastruktur dasar menuju destinasi wisata. Selain itu, menambah fasilitas, meningkatkan aksesibilitas serta memperbanyak dan memperkaya atraksi juga penting guna menarik kunjungan wisatawan. Hal. 15 Kepentingan Bisnis
KUNJUNGAN WISATAWAN ASING KE BALI 2008
Kurang Tepat
2.085.084
2009
2.385.122
2010
2.576.142
2011
2.826.709
2012
2.949.332
2013
3.278.598
2014
3.766.638
2015
4.001.835
2016 2017
4.927.937 5.697.739
RENCANA Pemerintah Provinsi Bali untuk memungut 10 dolar dari wisatawan untuk pelestarian budaya dianggap tidak perlu, karena dana itu bisa menjadi pertanyaan bagi wisatawan. Lebih tepat jika Pemerintah Provinsi Bali mengejar dana CSR dari perusahaan yang ada di Bali. Demikian disampaikan Ketua Umum Kadin Bali A.A. Ngurah Alit Wiraputra, Kamis (22/11) kemarin. Pungutan 10 dolar dinilai akan menambah beban pariwisata. ‘’Kita cukup meminta kepada pusat agar devisa yang dihasilkan dari pariwisata diberikan untuk pelestarian budaya di Bali,’’ pungkasnya. Dana itu juga bisa dipergunakan nantinya untuk membangun Bali. Kata dia, yang perlu dipikirkan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengejar CSR perusahaan. Selama ini perusahaan di Bali tidak ada CSR-nya disalurkan kepada pemerintah. Kadin juga menyarankan membuat badan penyaluran dan pemanfaatan CSR Provinsi Bali. ‘’Dengan CSR sudah lebih dari cukup kalau itu digali. Pungutan ini akan menjadi tanda tanya di dunia internasional,’’ imbuhnya. Agar tidak terjadi beda penafsiran, ia meminta badan CSR dibentuk. Hal. 15 Bebas Visa
Ubud Diserbu Akomodasi
Bali Post/dok
UBUD - Sejumlah wisatawan berada di Ubud. Mereka lebih banyak mengunjungi tempat bersejarah dan melihat pemandangan alam.
UBUD identik dengan kawasan seni budaya. Alamnya yang masih asri, membuat kawasan tersebut menjadi incaran pelancong untuk yang ingin kembali ke alam. Banyak di antara mereka yang rela berjalan kaki di kampung-kampung untuk menikmati keindahan Ubud yang memesona. Pasar tradisional juga menjadi daya tarik. Jadi Ubud identik dengan pariwisata alam. Jauh dari ingar-bingar kota. Namun belakangan, Ubud bak gadis cantik yang juga dilirik investor dari luar. Hotel pun kian menjamur di kampung turis itu. Bahkan, ada sejumlah pembangunan hotel baru di Ubud yang siap membuka ratusan kamar. Saat ini ada empat hotel yang salah satunya berlantai empat sedang dalam proses pembangunan di Kelurahan Ubud. Bahkan informasinya, pembangunan fasilitas tersebut belum pernah dikomuni-
kasikan dengan masyarakat, termasuk pada asosiasi. Ketua PHRI Gianyar Cokorda Agung Ichiro Sukawati berharap agar pembangunan seluruh sarana pariwisata mengacu pada peraturan yang ada di Kabupaten Gianyar. Salah satunya sebelum pengeluaran izin dilakukan presentasi dengan masyarakat setempat, khususnya desa adat hingga asosiasi. Hal ini pun sudah tercantum dalam Perbup (Peraturan Bupati) Gianyar Nomor 42 Tahun 2016 tentang Penataan dan Pengendalian Usaha Akomodasi Pariwisata. ‘’Hendaknya mekanisme itu diikuti dengan baik,’’ ucap Cokorda Ichiro, Kamis (22/11) kemarin. Meski demikian, Cok Ichiro tetap mengapresiasi investor yang mau berinvestasi di kawasan Gianyar. Terlebih investasi ini sudah jelas menyerap tenaga kerja lokal. ‘’Kami tidak membatasi setiap warga negara untuk berusaha,
selama norma dan peraturan yang ada diikuti, termasuk juga tidak merusak budaya dan lingkungan,’’ katanya. Saat ini di Kabupaten Gianyar juga belum ada bluprint kepariwisataan, sehingga belum ada patokan jelas terkait arah kepariwisataan Kabupaten Gianyar, khususnya Ubud. ‘’Jadi nanti ke mana arah pariwisata, database belum ada, jadi kita harap semua ini disinergikan, baik itu masyarakat, asosiasi, pengusaha, agar sama-sama memberi solusi, sehingga menjadi acuan menata Gianyar,’’ katanya. Berdasarkan data rekapitulasi potensi pariwisata Kabupaten Gianyar 2017, untuk pondok wisata paling banyak tercatat ada di Kecamatan Ubud yakni 831 pondok wisata, sementara kecamatan lain tidak sampai 100. Seperti Kecamatan Gianyar 31 pondok wisata, Blahbatuh 92, Sukawati 76,
Tampasiring 84, Tegallalang 90 dan Payangan 56. Tidak hanya pondok wisata, untuk hotel melati juga demikian, di kawasan Kecamatan Ubud tercatat ada 222 hotel melati, sementara kecamatan lain tidak sampai 20. Seperti Kecamatan Gianyar 9 hotel melati, Blahbatuh 8, Sukawati 16, Tampasiring 3, Tegallalang 14 dan Payangan 8. Sementara untuk hotel berbintang hanya ada di tiga kecamatan, yakni Ubud dengan 17 hotel berbintang, Payangan 5 dan Kecamatan Blahbatuh 1 hotel berbintang. Plt. Kepala DPMPTSP Kabupaten Gianyar Wayan Sudamia mengakui saat ini banyak permohonan izin akomodasi pada tiga kecamatan di daerah utara. Lokasi tersebut mulai dilirik karena dekat degan objek wisata Ubud. ‘’Di samping itu memang sekarang wisata daerah utara sedang tumbuh,’’ tandasnya. (kmb35)