Edisi 23 Juli 2017 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 321 TAHUN KE 69

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

minggu wage, 23 juli 2017

@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Waspadai, Beras Premium Oplosan Beredar di Bali Denpasar (Bali Post) Beredarnya beras oplosan bersubsidi menjadi harga premium di Jabodetabek dan daerah lainnya perlu diwaspadai juga beredar di Bali. Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Bali menduga jenis beras ini sudah mulai merambah Bali. Direktur YLKI Bali, I Putu Armaya, S.H., mengatakan jika beras oplosan ini sudah mulai beredar di Bali, pihaknya meminta aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas untuk menindak hal tersebut. ‘’Aparat penegak hukum harus mengambil tindakan tegas. Jangan main-main dengan kasus ini. Karena masyarakat konsumen

yang sangat dirugikan. Langkah tegas dengan mengambil tindakan bagi yang melanggar dan tim gabungan di daerah juga harus melakukan pengawasan agar terhindar dari produk oplosan yang merugikan masyarakat,” ujar Putu Armaya Sabtu (22/7) kemarin. Sebelumnya, gudang beras milik PT Indo Beras Unggul (IBU) di Bekasi

digerebek Mabes Polri. Aparat menemukan 1.162 ton beras siap edar hasil oplosan beras yang disubsidi pemerintah menjadi harga premium. Langkah Polri dan Satgas Pangan menggerebek dan menyegel produsen beras palsu di Bekasi, layak diberikan apresiasi. Sebab, tindakan PT Indo Beras Unggul jelas sangat merugikan konsumen, dan dengan terang benderang melanggar UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), juga melanggar berbagai produk UU lainnya. “Sanksi pelanggaran di UUPK pidana 5 tahun dengan denda paling banyak Rp 2 miliar,” tegas

Putu Armaya. Melihat kejadian tersebut, YLPK Bali mendorong agar hal ini tidak berhenti pada penggerebekan saja, tetapi harus berujung pada hukuman pidana yang menjerakan pelakunya. “Jangan sampai proses penegakan hukum ini berjalan antiklimaks, dengan hukuman yang ringan bagi pelakunya. Polri harus mengonstruksikan dengan tuntutan hukum yang berat dan berlapis. Kalau ada pembiaran otomasis kasus akan berulang-ulang,” tandas Armaya yang juga pengurus PBH Peradi Denpasar tersebut. Hal. 19 Pelaku Mafia

BPM/kmb

SIMAKRAMA - Tim Komunikasi Presiden A.A. GN Ari Dwipayana dan Sukardi Rinakit saat masimakrama dengan Ida Dalem Semaraputra.

Ida Dalem Dukung Presiden Perkuat Pendidikan Pancasila

Semarapura (Bali Post) Tim Komunikasi Presiden Jokowi, A.A. GN Ari Dwipayana dan Sukardi Rinakit, Sabtu (22/7) kemarin, melakukan simakrama dengan Ida Dalem Semaraputra, penglingsir Puri Agung Klungkung. Dalam pertemuan tersebut, Ari Dwipayana yang berasal dari Puri Kawan Ubud menyampaikan harapan pada Ida Dalem Semaraputra sebagai Ketua Iketan Puri-puri di Bali dan juga salah satu penggerak Raja-raja Nusantara untuk ikut bersamasama menjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal. 19 Pemersatu Bangsa

MEMBELI BERAS - Masyarakat diminta berhati-hati membeli beras karena beredar beras bersubsidi disulap dengan harga premium. BPM/dok

Tiket Masuk Naik, Tanah Lot Tetap Ramai HARGA tiket masuk untuk objek daya tarik wisata di Bali bervariasi. Beberapa kabupaten di Bali pada tahun 2016-2017 mengalami kenaikan harga tiket. Seperti daerah wisata yang ada di Tabanan, Gianyar, dan Karangasem. Kenaikan tarif masuk ke objek wisata ini sering dikeluhkan pemandu wisata sebagai salah satu faktor wisman lebih memilih berkunjung ke Thailand dan Malaysia. Kenaikan harga tiket tersebut harus diimbangi dengan kelengkapan fasilitas, keamanan dan kenyamanan pengunjung. Peningkatan harga tiket ke DTW tersebut tidak memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Terbukti dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali yang menunjukkan kenaikan 24,03 persen

kunjungan pada bulan Mei 2017 dibandingkan Mei 2016. Begitu juga jika dibandingkan pada bulan sebelumnya (Maret) juga mengalami kenaikan yaitu 2,49 persen. Menurut Ketua Program Studi S2 Kajian Pariwisata Universitas Udayana, Prof. Nyoman Darma Putra, kenaikan harga tiket masuk DTW harus sesuai dengan peningkatan fasilitasnya. “Sehingga kesan wisatawan positif, dan mereka tidak menjadikan harga tiket masuk sebagai bahan kritikan,” tegas Darma Putra Sabtu (22/7) kemarin. Ia menilai harga tiket tergolong tidak mahal. Selain nilai uangnya relatif murah, juga nilai daya tarik yang bisa dinikmati wisatawan cukup memikat. Hal. 19 Taman Ayun

Benarkah Lari ke Vila? KONDISI pariwisata Bali kian berubah seiring perkembangan zaman. Tonggak perkembangan pariwisata di Bali adalah sejak dibangunnya Hotel Inna Grand Bali Beach. Sejak saat itu, perkembangan pariwisata khususnya hotel kian berkembang. Namun seiring perkembangan zaman, kehadiran vila mulai dilirik wisatawan untuk tempat menginap. Keunggulan yang ditawarkan vila adalah privasi. Menurut akademisi Universitas Udayana, Prof. Nyoman Darma Putra, akomodasi jenis vila menciptakan pasar khusus di Bali. Buktinya banyak berdiri vila dan wisatawan suka tinggal di vila, dengan alasan lebih private daripada tinggal di hotel berbintang yang ditandai banyak tamu dan kamar yang standar di mana-mana. Selain itu, wisatawan bisa melaksanakan party jika perlu. Artinya dengan tinggal di vila, mereka bisa melaksanakan pesta sesama teman dan keluarga yang berlibur. Hal. 19 “Time Share”

Darma Putra

Ramia Adnyana

Pariwisata Bali Kian Sesak

Pengusaha Bali Jadi Korban Hasil Pariwisata Tidak Adil

BPM/san

TANAH LOT - Objek wisata Tanah Lot, selalu diramaikan wisman sekalipun tarif masuk ke objek ini terus naik. BALI tak hanya disesaki oleh jumlah penduduk pendatang, namun juga oleh bangunan hotel, city hotel, dan vila. Kita bisa lihat kondisi Badung dan Denpasar sebagai kampungnya pariwisata Bali. Perkembangan bought atau city hotel di dua wilayah ini kian tak terkendali. Di Badung, bangunan ruko (rumah toko) di sepanjang

Jalan Sunset Road telah banyak berubah fungsi, disulap menjadi city hotel dengan harga kamar sangat murah. Hotel berbintang, banting harga agar bisa bersaing, maka terjadilah perang tarif. Yang menjadi korban adalah pengusaha lokal atau krama Bali bermodal kecil yang hanya memiliki kamar-kamar home stay.

Data dari Dinas Pariwisata (Diparda) Badung menunjukkan peningkatan jumlah hotel nonbintang di mana city hotel termasuk di dalamnya dalam 4 tahun terakhir melonjak tajam. Tahun 2010 hotel nonbintang berjumlah 541 dengan 12.657 kamar. Hal. 19 Empat Tahun

KETIMPANGAN hasil sektor pariwisata masih menjadi masalah klasik yang dihadapi Bali saat ini. Padahal, perkembangan pariwisata telah banyak menghasilkan gemerincing dolar. Namun nyatanya, belum bisa dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat Pulau Dewata. Kondisi Bali saat ini berkat kemajuan pariwisata, Karangasem yang luasnya 2 kali lipat Badung itu PAD-nya hanya 1/11 Badung. Buleleng yang luasnya 3 kali lipat Badung PAD-nya hanya 1/12 dari Badung. Kan itu sangat tidak adil, tegas Wakil Ketua DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry, di Denpasar, Sabtu (22/7) kemarin. Ketidakadilan ini, lanjut Sugawa, berdampak pada hasil-hasil pembangunan yang cenderung timpang. Tampak pula dari perbedaan yang mencolok dalam pendapatan per kapita, indeks pembangunan manusia, dan gini ratio. “Kalau ingin terjadi keseimbangan maka segala hal itu harus berkeadilan,” jelas politisi Golkar ini. Sugawa pun mengusulkan agar ada revisi pada Undang-undang No.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Utamanya agar UU memasukkan sumber pendapatan berupa retribusi pariwisata. Sebab selama ini, pajak hotel dan restoran diserahkan kepada kabupaten penghasil khususnya Badung. Sedangkan pariwisata budaya di Bali ini didukung oleh seluruh kabupaten/kota. Hal. 19 Belas Kasihan

Kunjungan Wisatawan Naik

Klungkung dan Bangli Terkendala Infrastruktur SEKTOR pariwisata di Kabupaten Klungkung beberapa tahun belakangan kian berkembang. Itu tak hanya di daratan, namun juga Kepulauan Nusa Penida. Namanya pun tak asing lagi di kalangan wisawatan mancanegara. Namun di balik itu, sektor ini belum didukung infrastruktur yang memadai. Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Nengah Sukasta, Sabtu (22/7) kemarin, menjelaskan pertumbuhan sektor pariwisata kian membaik, baik di kawasan daratan maupun kepulauan. Selain mampu memberikan imbas pada perekonomian masyarakat, pendapatan daerah juga turut terdongkrak. Berdasarkan data terakhir, itu berasal dari empat objek, yakni Goa

Lawah, Levi Rafting, Kertagosa, dan Nusa Penida. “Target PAD tahun ini Rp 2,8 miliar. Sampai 21 Juli, sudah terealisasi Rp 1,6 miliar lebih,” ujarnya. Sesuai Perbup nomor 3 tahun 2013 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, tarif masuk ke Goa Lawah untuk anak-anak Rp 6 ribu dan dewasa Rp 12 ribu. Levi Rafting untuk anak-anak Rp 2 ribu dan dewasa Rp 4 ribu. Kertagosa untuk anakanak Rp 4 ribu dan dewasa Rp 6 ribu. Sedangkan Nusa Penida, anak-anak Rp 4 ribu dan dewasa Rp 7 ribu. “Kalau kunjungan ada kecenderungan naik sekitar sepuluh persen dari tahun lalu,” katanya. Hal. 19 Lakukan Penataan

BPM/nan

PENELOKAN - Objek wisata Penelokan, Kintamani jadi andalan Bangli, namun sayang tak dilengkapi toilet.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.