Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
Senin Pon, 23 Mei 2016
20 HALAMAN
NOMOR 268 TAHUN KE 68
balipost (133rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (4.126 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Desa Pakraman Denpasar Deklarasikan Tolak Reklamasi
Minta Pejabat Dengar Aspirasi Rakyat Bali RIBUAN krama 105 banjar adat se-Desa Pakraman Denpasar, Minggu (22/5) kemarin, mendeklarasikan tolak reklamasi. Aksi dengan long march sepanjang 5 km itu menindaklanjuti keputusan paruman Desa Pakraman Denpasar, Sabtu (26/3) lalu yang menyatakan menolak reklamasi Teluk Benoa. Mereka menyusuri Jalan Imam Bonjol menuju Jalan Thamrin, kemudian melewati Jalan Gajah Mada, Jalan Udayana, Jalan Sutoyo menuju simpang Suci dilanjutkan ke Jalan Hasanudin dan kembali ke Jalan Imam Bonjol (Kantor Desa Pakraman Denpasar).
Deklarasi penolakan atas rencana reklamasi di Teluk Benoa disampaikan Penyarikan Desa Pakraman Denpasar Drs. A.A. Putu Gede Wibawa di bundaran Patung Catur Muka. Selain pembacaan deklarasi, juga diisi dengan orasi yang disampaikan Koordinator ForBALI Wayan ‘’Gendo’’ Suardana, panglingsir Puri Pemecutan Ida Cokorda Pemecutan XI, dan Koordinator Pasubayan Desa Pakraman Tolak Reklamasi yang juga Bendesa Desa Pakraman Kuta Wayan Swarsa. Sebelumnya diisi dengan menggelar doa untuk Ida Pedanda Gede Made Gunung yang lebar belum lama ini. Ida Pedanda Gede Made Gunung dinilai sangat concern dengan aksi penolakan reklamasi Teluk Benoa dan KSPN Besakih. Doa tersebut dipimpin Kertha Desa
Desa Pakraman Denpasar Jro Pande Wayan Sudirtha. Wibawa mengatakan, Desa Pakraman Denpasar menolak reklamasi Teluk Benoa dengan dasar yang jelas secara regulasi maupun sosial budaya. Adapun deklarasi yang disampaikan tersebut, setidaknya berisi lima poin pernyataan. Di antaranya Desa Pakraman Denpasar konsisten menjunjung konsep Tri Hita Karana, mendukung Teluk Benoa sebagai kawasan suci, mendesak mengembalikan kawasan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi, mendesak para pembuat kebijakan di pusat dan di Bali agar mendengar aspirasi rakyat Bali, dan menuntut dengan tegas pencabutan Perpres No. 51/2014. Hal. 19 Tidak Berhenti
Jajak Pendapat
Kebangkitan Generasi Muda Jaga Alam Bali
GERAKAN generasi muda Bali menentang reklamasi Teluk Benoa bangkit di mana-mana. Bangkitnya gerakan generasi muda Bali dalam menyuarakan kepentingan strategis menjaga Bali ini pun diyakini sebagai bentuk kebangkitan menjaga Bali. Gerakan ini pun diharapkan direspons pejabat daerah dan politisi untuk memupuk kesadaran menjaga Indonesia dari Bali. Bahkan, gerakan generasi muda Bali ini pun diyakini akan sulit dikendalikan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan lain dalam konteks pengelolaan alam Bali. Menyikapi bangkitnya gerakan generasi muda Bali ini, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Pada jajak yang dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon ini, 84,23 persen responden meyakini gerakan generasi muda Bali menentang reklamasi ini sebagai bentuk tanggung jawab moral menjaga peradaban Hindu di Bali. Responden meyakini gerakan ini murni didasari mentalitas positif tanpa ada pihak-pihak yang mengendalikan. Responden bahkan sangat yakin gerakan ini akan terus berkembang sampai sasaran akhir yakni penolakan reklamasi Teluk Benoa mencapai sasaran. Responden mengingatkan agar pemimpin di Bali menyadari gerakan generasi muda Bali sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan desa pakraman menolak reklamasi Teluk Benoa. Sementara 12,55 persen responden mengatakan bangkitnya gerakan generasi muda menolak reklamasi ini karena didasari solidaritas untuk menjaga alam Bali. Responden mengingatkan gerakan ini harus dikawal agar tidak dibelokkan oleh pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan dari gerakan generasi muda Bali dalam menjaga Bali. Responden meyakini masih banyak generasi muda Bali yang perlu diberikan penyadaran secara totalitas untuk menjadi generasi yang siap menjaga Bali. Kini banyak generasi muda Bali yang terkesan masih tak acuh terhadap permasalahan Bali. Jadi momentum bangkitnya gerakan generasi muda Bali menentang reklamasi Teluk Benoa juga harus dikelola untuk membangun rasa bakti terhadap peradaban Bali. Hal. 19 Lembaga Umat
Bali Post/ist
CATUR MUKA - Ribuan krama Kota Denpasar berkumpul di kawasan Catur Muka. Mereka mendeklarasikan penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa, Minggu (22/5) kemarin.
22 Nanak ’’sang Pencerah’’
Berkomitmen Lanjutkan Perjuangan Jaga Bali KETOKOHAN Ida Pedanda Gede Made Gunung sudah sangat membumi. Tak hanya piawai dalam menerjemahkan sloka dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, beliau juga sangat konsisten dalam menjaga keharmonisan, termasuk alam Bali. Komitmen ini pula yang telah ditanamkan kepada 22 nanak (anak didik dalam kepanditaan) Ida Pedanda Gunung. 22 nanak beliau yang berada di seluruh kabupaten di Bali telah berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan sang pencerah, dalam menjaga Bali dengan menolak rencana reklamasi Teluk Benoa dan KSPN Besakih.
Ditemui di Geria Purnawati, Minggu (22/5) kemarin, Ida Pedanda Gede Giri Nanda Sandi mengatakan, 22 nanak Ida Pedanda Gede Made Gunung sangat merasa kehilangan, dengan meninggalnya pendharma wacana yang mampu memberi pencerahan sekaligus keharmonisan menjaga alam Bali. ‘’Semua nanak Ida sangat merasa kehilangan. Banyak pula yang mengatakan bahwa seluruh umat Hindu merasa kehilangan tokoh spiritual yang tangguh menjaga Bali,’’ ucap nanak ke-19 Ida Pedanda Gede Made Gunung ini. Pedanda dari Geria Kawan Gian-
yar menyampaikan pesan almarhum kepada nanak-nya agar turut serta mengajegkan Bali, serta tidak goyah dengan godaan materi. Oleh sebab itu, ditegaskan, bahwa 22 nanak Ida Pedanda Gede Made Gunung akan melanjutkan perjuangan menjaga Bali dengan menolak rencana reklamasi Teluk Benoa dan KSPN Besakih. Hal.19 Sangat Terharu ”...agar turut serta mengajegkan Bali, serta tidak goyah dengan godaan materi.”
EgyptAir Pernah Ditulisi Ancaman akan Dijatuhkan
PESAWAT Airbus A320 dari penerbangan EgyptAir MS804 yang jatuh di Laut Mediterania, Kamis lalu, ternyata pernah ditulisi grafiti kalimat ancaman berbunyi ‘’kami akan jatuhkan pesawat ini’’, lapor laman koran Inggris Daily Mirror, Minggu (22/5) kemarin. Kabarnya para aktivis politik yang juga bekerja di Bandara Kairo menuliskan kalimat dalam bahasa Arab itu pada pesawat yang jatuh tersebut. Yang lainnya menuliskan kata ‘’pembunuh’’ dan ‘’pengkhianat’’ yang merupakan pesan langsung kepada Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, yang dicoret-
kan di antara dua kata terakhir dalam nomor registrasi pesawat itu. Tiga pejabat keamanan EgyptAir mengungkapkan informasi itu dalam wawancara terpisah dengan New York Times. Ketiganya menyebut grafiti itu tidak ada kaitannya dengan ISIS atau Al-Qaeda, melainkan berhubungan dengan situasi politik yang bergejolak di Mesir. Sejak itu EgyptAir mengambil serangkaian langkah pengamanan dalam menanggapi gejolak politik dan musibah pesawat lainnya seperti tragedi meledaknya Metrojet setelah tinggal landas dari Bandara Sharm el-Sheikh yang menewaskan 224 orang di dalamnya. Maskapai Mesir itu juga pernah
memecat para karyawan karena keyakinan politiknya, memperketat rekrutmen pekerja, dan menempatkan para petugas keamanan tak bersenjata dalam pesawat. Tiga dari para petugas keamanan ini tewas dalam jatuhnya MS804 bersama 66 penumpang lainnya. Sempat Bicara Pilot pesawat EgyptAir MS804 sempat berbicara dengan menara pengawas udara (ATC) di Mesir selama beberapa menit sebelum pesawat itu jatuh, lapor stasiun televisi Prancis M6 seperti dikutip laman koran Inggris, The Independent. Hal. 19 Ada Asap
Bali Post/ant
WAISAK - Sejumlah warga melepas lampion perdamaian di Lapangan Gunadharma kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/5) kemarin. Sedikitnya 5.000 lampion diterbangkan dalam rangkaian Tri Suci Waisak 2560 BE/2016.
Indonesia Gagal Raih Thomas
Denmark Sebut Kurang Pengalaman
Bali Post/ant
NGEPEL - Tommy Sugiarto mengepel lapangan menggunakan handuknya saat melawan pebulu tangkis Denmark Viktor Axelsen, Minggu (22/5) kemarin.
Kunshan – Tim Thomas Denmark membeberkan salah satu rahasia mereka menjadi juara Piala Thomas untuk pertama kalinya dengan menyebut atlet-atlet tunggal putra muda Indonesia bermain gugup. ‘’Mereka memang tampak gugup. Mereka memang kurang pengalaman dibanding pemain kami dan itu menjadi perbedaan besar,’’ kata pelatih tunggal putra Denmark Kenneth Jonassen dalam jumpa pers selepas pertandingan, Minggu (22/5) kemarin. Denmark merebut Piala Thomas pertamanya di Kunshan, Tiongkok, setelah delapan kali menjadi runner-up turnamen ini. Tim Viking itu menang 3-2 atas tim Indone-
sia setelah Viktor Axelsen, Jan O Jorgensen, dan HansKristian Vittinghus merebut semua dari tiga nomor tunggal dalam turnamen beregu putra ini. Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky mengakui ketiga atlet tunggal putranya kalah pengalaman bermain dalam turnamen beregu, sehingga ditaklukkan para pemain tunggal Denmark. ‘’Kami sudah mencoba permainan dan strategi terbaik. Pemain tunggal kedua kami bermain dalam tekanan dan berbeda saat dia melawan tunggal kedua Korea,’’ kata Rexy tentang penampilan Anthony Ginting menghadapi Jan O Jorgensen pada partai ketiga. Rexy mengatakan satusatunya pemain tunggal Indonesia yang berpengalaman setara dengan Jan O Jorgensen dan Viktor Axelsen adalah Tommy Sugiarto yang turun pada partai pembuka.
‘’Pemain-pemain tunggal Denmark lebih tenang dan siap menghadapi permainan net atlet-atlet muda kami. Mungkin lawan juga telah mempelajari kekuatan dan kelemahan kami sehingga secara psikologis mereka lebih siap,’’ kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia itu. Indonesia kalah dari Denmark pada tiga partai tunggal. Tommy Sugiarto yang turun pada laga pembuka takluk dari Viktor Axelsen dua game langsung 17-21, 18-21 selama 54 menit pertandingan. Indonesia menyamakan kedudukan setelah ganda putra andalan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menaklukkan Mads ConradPetersen/Mads Pieler Kolding 21-18, 21-13 dalam waktu 41 menit. Hal. 19 Dua Game