Edisi 22 November 2015 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 96 TAHUN KE 68 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (87rb Like) http://facebook.com/balipost

minggu kliwon, 22 noVember 2015

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (3,8rb Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

BPM/ap

BERGANDENGAN TANGAN - Sepuluh pemimpin ASEAN bergandengan tangan saat pembukaan Forum ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11) kemarin.

Forum ASEAN Bahas Terorisme Kuala Lumpur – Sepuluh pemimpin negara-negara ASEAN dan sembilan pemimpin dunia termasuk Presiden AS Barack Obama berkumpul di Malaysia untuk membahas berbagai isu. Terorisme dan pertikaian di Laut Cina Selatan menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut. “Untuk kepentingan keamanan regional dan stabilitas wilayah tersebut maka segala kegiatan, termasuk reklamasi dan militerirasi harus dihentikan,” kata Obama, Sabtu (21/11) kemarin. Dia juga menyerukan agar ASEAN membuat peraturan khusus untuk Laut Cina Selatan. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan bahwa para pemimpin dunia harus melawan segala kegiatan terorisme dan tidak menyalahkan agama apa pun. “Pelaku teror ini merupakan orang-orang yang tidak mewakili ras atau agama apa pun meski mereka mengklaim diri mereka demikian. Mereka adalah teroris dan harus dihentikan,” ungkap Najib. Najib juga menjelaskan sebenarnya dia ingin memfokuskan pertemuan itu pada potensi ekonomi ASEAN yang memiliki 622 juta penduduk dengan nilai 2,5 triliun dolar. “Namun, kejadian terorisme membuat kami mengalihkan perhatian ke hal tersebut,” ujarnya. (kmb33/rtr)

KPK Dalami Kasus Novanto

Bogor (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai mendalami kasus dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres JK yang dilakukan Ketua DPR, Setya Novanto. ‘’Saya belum bisa mengomentari itu (pencatutan nama masuk ranah korupsi). Dari informasi berbagai sumber, kita (akan) telaah dulu, kita kumpulkan informasi,’’ kata Wakil Ketua KPK Zulkarnaen, dalam acara gathering bersama media, di Bogor, Jabar, Sabtu (21/11) kemarin. Selain akan melakukan penelaahan, pihaknya kata Zulkarnaen, berdasarkan KUHAP juga mendalami setiap informasi yang diberikan para pihak, namun pendalaman tersebut menurutnya, bersifat tertutup. ‘’Saya belum mau berkomentar terlalu jauh apakah penyidik proakif atau tidak. Didalami kasusnya itu tentu gak terbuka,’’ tutur mantan Kajati Jatim tersebut. Terkait kedatangan staf khusus Menteri ESDM Sudirman Said, Said Didu, dia mengaku belum mengetahui apakah kedatangannya dalam rangka melaporkan dugaan pencatutan nama Presiden dan

Kubu KMP

Novanto Dijebak

Wapres yang dilakukan Setya Novanto. Dia memprediksi bisa saja, mereka melaporkan dugaan kasus pencatutan yang memperburuk kondisi perpolitikan di Indonesia. ‘’Itu bisa ada laporan tanpa laporan. Melalui proses yang silent (diamdiam),’’ ujarnya. Di sisi lain, KPK mengaku belum perlu memanggil Setya untuk dimintai keterangan. Sampai saat ini belum ada pemanggilan,’’ tandas Zul. Sebelumnya terungkap adanya dugaan transkip pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto dengan pengusaha dan petinggi PT Freeport. Dalam transkip rekaman tersebut, politikus Partai Golkar tersebut mencatut nama Presiden Jokowi dengan meminta saham 11 persen dan untuk Wapres Jusuf Kalla sebesar 9 persen. Pencatutan nama tersebut, disebut-sebut dalam rangka memuluskan perpanjangan kontrak karya perusahaan asal negeri Paman Sam tersebut. (wnd)

Jakarta (Bali Post) Kubu Koalisi Merah Putih (KMP) mati-matian membela Novanto. Wakil KMP yang juga Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menduga Ketua DPR Setya Novanto telah dijebak dalam kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden. Sebab, jika melihat transkrip percakapan yang beredar di publik, ia melihat, tidak ada satu pun pernyataan Novanto yang meminta saham kepada PT Freeport Indonesia untuk Presiden dan Wakil Presiden. “Kesimpulan kita, sudah banyak jebakan atau dalam dunia intelijen ada sting operation. Presdir Freeport itu kan mantan intel juga,” kata Fadli dalam diskusi bertajuk “Freeport Bikin Repot” di Jakarta Sabtu (21/11) kemarin. Sting information yang ditujukan kepada Novanto, menurut dia, merupakan bagian dari manuver untuk memperpanjang kontrak Freeport sejak dini. Sebab, jika merujuk kepada UU nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral Batubara, perbincangan proses renegosiasi kontrak Freeport baru bisa dilakukan dua tahun sebelum kontrak perusahaan asal Amerika Serikat itu habis pada 2021. Hal. 19 Tolak Diperpanjang

Puputan Jaga Kawasan Suci Bali Masa-masa perang merebut kemerdekaan memang telah usai. Namun, generasi saat ini tetap harus mewarisi spirit puputan dari para pejuang kemerdekaan dengan nuansa kekinian.

BPM/ist

PUPUTAN BADUNG - Sejumlah jenazah ditemukan di jalan usai Puputan Badung.

Rela Berkorban ’’Nindihin Gumi’’

PERANG habis-habisan yang disebut dengan puputan, juga dilakukan oleh Raja Denpasar bersama rakyatnya untuk melawan penjajah. Raja Denpasar bersama rakyatnya diusik kembali dengan kehadiran para penjajah Belanda dengan menggunakan perahu dagang Sri Komala. Perahu ini terdampar di Pantai Sanur, dan akhirnya memicu perang yang sangat besar. Peristiwa heroik itu meletus pada 20 September 1906 yang mengakibatkan Raja Denpasar, I Gusti Ngurah Made Agung, wafat. Peristiwa tersebut dikenal dengan Puputan Badung. Dalam buku sejarang Puputan Badung yang diterbitkan Panitia Peringatan Puputan Badung yang ke-91 tahun 1997 disebutkan bahwa sebuah perahu dagang (skunar) terdampar di pantai timur Kerajaan Badung pada jam 06.00 tanggal 27 Mei 1904. Perahu dagang itu bernama Sri Komala berbendera Belanda yang berlayar dari Banjarmasin mengangkut barang dagangan milik pedagang Cina bernama Kwee Tek Tjiang. Pada waktu itulah, Kwee Tek Tjiang membuat laporan palsu kepada utusan raja dan menyatakan rakyat telah mencuri 3.700 ringgit uang perak serta 2.300 uang kepeng. Tentu saja laporan ini tidak dapat diterima oleh utusan raja karena tidak disertai bukti. Oleh karena tidak puas, Kwee Tek Tjiang menghadap langsung kepada Raja Badung yang menolak pengaduan itu, karena selain dipandang tidak sesuai, Kwee Tek Tjiang juga menuduh rakyat Badung merampas perahu itu pada tanggal 27 Mei 1904. Keyakinan yang teguh dari raja dan rakyat Badung dipandang membahayakan kedudukan pemerintah kolonial di Bali, khususnya Residen (J. Escbach, kemudian G. Bruyn Kops sejak tahun 1906). Perlu diketahui bahwa Van Hentz, Gubernur Jenderal di Batavia sangat berambisi untuk menaklukkan seluruh Hindia Belanda, bahkan dapat memecat residen apabila dipandang perlu. Residen J. Escbach mengusulkan agar Raja Badung tetap dikenakan denda 3.000 ringgit (7.500 gulden). Meskipun telah diultimatum, Raja Badung saat itu, I Gusti Ngurah Denpasar, tetap menolak tuduhan dan tuntutan sampai batas waktu pada tanggal 9 Januari 1905. Hal. 19 Blokade Ekonomi

SEMANGAT puputan yang paling urgen adalah menjaga kawasan suci di Bali. Rektor Undiknas University, Prof. Gede Sri Darma, DBA., sangat setuju spirit puputan warga Bali saat ini diarahkan untuk menjaga kesucian jagat Bali. Gunung, hutan, teluk, campuhan, danau, pertanian, laut, bahkan sungai di Bali kini dikejar investor. Termasuk ditetapkannya Besakih sebagai KSPN. ‘’Kita harus berjuang keras untuk membebaskan kawasan suci dari kepentingan lain, kecuali untuk keharmonisan alam Bali,’’ ujarnya. Dia mengingatkan, di semua tempat itu banyak didirikan pura. Ini, kata dia, bukan untuk kepentingan Hindu semata, melainkan milik semua masyarakat Bali. Hanya dengan demikian, kata profesor termuda di Indonesia ini, Bali mampu mempertahankan warisan budaya dan alamnya. Spirit puputan ‘’melawan’’ upaya yang merusak alam Bali perlu digelorakan. Semangat ini perlu ditanamkan sejak di keluarga, kemudian di sekolah, dan di masyarakat. Hal. 19 Berkarakter Kuat

BPM/dok

ISTRI KANYA - Patung I Dewa Agung Istri Kanya di Klungkung.

Belajar dari Perang Puputan Jagaraga

Klungkung Miliki Ida I Dewa Agung Istri Kanya KEDATANGAN pasukan Belanda yang ingin menduduki Bali, mendapatkan perlawanan dari sejumlah kerajaan di Pulau Dewata. Salah satunya kerajaan Klungkung yang tidak mau menyerahkan tanah kelahirannya secara cuma-cuma kepada Belanda. Kondisi ini pun membuat kerajaan Klungkung harus berhadapan dengan pasukan Belanda dengan senjata yang modern pada saat itu. Ida I Dewa Agung Istri Kanya penguasa Kerajaan Klungkung saat itu, menjadi tokoh raja yang anti Belanda yang mampu memberikan perlawanan telak kepada pasukan Belanda. Raja perempuan ini juga berkampanye untuk menggalang dukungan dari raja-raja di Bali untuk memerangi Belanda. Pemerhati sejarah Klungkung yang juga penulis sejarah Kerthagosa, I Gusti Made Warsika, mengungkapkan, I Dewa Agung Istri Kanya menjadi satusatunya raja perempuan di Bali yang mampu memukul telak pasukan Belanda. Penyerangan balik yang dilakukan pasukan

Klungkung untuk merebut kembali Kusamba pada 25 Mei 1849 dini hari menjadi sejarah yang heroik. Penyerangan secara mendadak dari Klungkung ini membuat Jenderal Belanda Andreas Victor Michiel tertembak pada kaki kanannya dengan sebuah meriam Canon yang dalam mitos Klungkung dianggap sebagai senjata pusaka bernama I Selisik. Kondisi ini pun memaksa tentara Belanda mundur ke Padangbai. Jenderal Michels yang sempat hendak diamputasi kakinya akhirnya meninggal sekitar pukul 23.00. Dua hari berikutnya, jasadnya dikirim ke Batavia. Selain Michels, Kapten H. Everste dan tujuh orang tentara Belanda juga dilaporkan tewas termasuk 28 orang luka-luka. Menurut Gusti Warsika, penyerangan pasukan Belanda ke Klungkung tidak terlepas dari sikap Kerajaan Klungkung yang membantu Kerajaan Buleleng dalam peperangan Jagaraga melawan Belanda. Hal. 19 Menyatukan Kekuatan

Demi Uang Kepeng,Benteng pun Dikorbankan BANGUNAN monumen Perang Puputan Jagaraga sebagai representasi nilai-nilai dan semangat perjuangan, tahun 2016 mendatang direncanakan dibangun di Desa Jagaraga, Sawan, Buleleng. Rencana pembangunan menelan dana Rp 15 miliar dan telah mendapatkan persetujuan DPRD Buleleng. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Komang, M.Si., menjelaskan lokasi monumen ditetapkan di areal lapangan di Desa Jagaraga. Master plan pembangunan dirancang sejak 2007 lalu. Di lokasi pembangunan telah terpasang plang papan tanah milik Pemkab Buleleng, tersedia 55,50 M2. Pembangunan di monumen Jagaraga, diisi diorama situasi perang, patung Patih I

Gusti Ketut Jelantik, tokoh-tokoh pejuang, termasuk sarana rekreasi keluarga. Bangunan dirancang komprehensif dan diharapkan tuntas tepat waktu. Perbekel Desa Jagaraga, Made Sumendra Nurjaya, optimis dana Rp 15 miliar mampu menyelesaikan pembangunan monumen. Kata Nurjaya, dahulu areal perang Jagaraga berada di utara lokasi monumen yang akan dibangun. Hal. 19 Jero Jempiring JAGARAGA - Lokasi pembangunan monumen Perang Puputan Jagaraga, di Desa Jagaraga, Sawan, Buleleng.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 22 November 2015 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu