terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 55 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS UMANIS, 22 oktober 2020 Badung Ranking I Tingkat Nasional MCP Tahun 2020 Komitmen Pemkab Badung dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi membuahkan hasil dengan meraih ranking I di tingkat Nasional melalui Monitoring Control For Prevention (MCP) Tahun 2020. DENPASAR | HAL. 2
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Tambahan Kasus Baru, Warga Diimbau Tenang dan Disiplin Prokes
Pegawai Positif Covid-19, PN Gianyar Tutup Tiga Hari
Rabu (21/10) kemarin, Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan melaporkan penambahan kasus baru. Yakni sebanyak 16 kasus, sementara tiga orang pasien dinyatakan sembuh.
Seorang pegawai di Pengadilan Negeri (PN) Gianyar terpapar Covid-19. Menyikapi kondisi ini, PN Gianyar disterilisasi sekaligus ditutup selama tiga hari sejak Rabu (21/10) hingga Jumat (23/10).
TABANAN | HAL. 4
GIANYAR | HAL. 5
Ubah Laku Efektif Akhirnya Bali Zona Oranye Denpasar (Bali Post) – Evaluasi mingguan terbaru terkait peta risiko dan penanganan Covid-19 di seluruh Indonesia sudah dikeluarkan Satgas Penanganan Covid-19 Nasional. Dari data yang diakses di website Satgas Covid-19 Nasional, Bali mengalami perubahan ke arah yang baik. Kondisi ini disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam live streaming-nya yang dipantau dari Denpasar, Selasa (20/10).
D
ata per 18 Oktober menunjukkan zona risiko penyebaran Covid-19 di Bali menunjukkan perbaikan. Seluruh kabupat-
en/kota dalam seminggu lalu berdasarkan hasil evaluasi masuk dalam zona oranye. ‘’Selain Bali, ada NTB dan NTT yang juga mengalami perubahan ke arah yang
’’Terkait evaluasi kasus aktif, meninggal, dan sembuh, Bali mengalami perubahan peringkat ke arah yang lebih baik. Bahkan untuk kasus sembuh, cenderung stabil dan mengalami peningkatan. Bali berhasil mempertahankan peringkatnya untuk berada di 20 besar penambahan pasien sembuh terbanyak.’’ Prof. Wiku Adisasmito Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19
Perguruan Tinggi Jadi Contoh Penerapan Prokes Covid-19
baik,’’ ujar Prof. Wiku. Sebelumnya, zona oranye ada di tujuh kabupaten dan dua wilayah masuk zona merah, yakni Denpasar dan Gianyar. Sementara data per 18 Oktober, sembilan kota/ kabupaten di Bali ada di zona oranye. Terkait evaluasi kasus aktif, meninggal, dan sembuh, Wiku mengatakan Bali mengalami perubahan peringkat ke arah yang lebih baik. Bahkan untuk kasus sembuh, cenderung stabil dan mengalami peningkatan. ‘’Bali berhasil mempertahankan peringkatnya untuk berada di 20 besar penambahan
pasien sembuh terbanyak,’’ katanya. Terkait penambahan kasus meninggal juga sama, Bali disebut mampu berada pada peringkat cukup stabil baik. Artinya, selalu menjaga berada pada peringkat di bawah 20 besar. Namun, ia menyoroti bahwa selama lima bulan terakhir, ada beberapa daerah yang berada di zona nyaman, karena lima minggu terakhir masih stagnan di zona oranye. Bahkan, jumlah zona kuning dan hijau semakin sedikit. Hal. 7 Tingkatkan Kesembuhan
Taat Prokes Covid-19 Harga Mati KEPALA Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII BaliNusra Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si. mengatakan, sejak pandemi Covid-19 melanda Bali, seluruh perguruan tinggi di bawah naungan LLDikti Wilayah VIII Bali-Nusra diinisiasi dan digerakkan bersama elemen masyarakat dan organisasi terkait untuk membantu kebutuhan masyarakat. Mulai dari APD, masker, hand sanitizer, obatobatan dan vitamin. Selain itu, tidak hanya mahasiswa, tetapi seluruh civitas akademika juga dilibatkan untuk mengedukasi masyarakat agar taat dan patuh prokes Covid-19. Terutama pada klaster-klaster baru sebagai penyebaran Covid-19.
Bahkan, sejak April 2020 seluruh perguruan tinggi telah merumuskan instrumen-instrumen penerapan prokes, sehingga penerapan prokes Covid-19 di masingmasing perguruan tinggi memiliki prosedur dan payung hukum yang sama. ‘’Kita lakukan gerakan-gerakan seperti itu tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pandemi Covid-19 ini tidak kita jadikan sesuatu yang menakutkan, tetapi dijadikan ‘sahabat’, sehingga tidak menakutkan. Karena kalau kita takut, kita akan cemas, dan imun kita akan turun. Kalau kita jadikan ‘sahabat’, maka imunitas tubuh kita akan meningkat. Prinsip dasarnya adalah menaati protokol kesehatan harga mati.
Apalagi di ruang publik,’’ tegas Dasi Astawa. Tidak berhenti pada penerapan prokes Covid-19, katanya, perguruan tinggi juga langsung melakukan monitoring dan evaluasi, sehingga beberapa perguruan tinggi di bawah naungan LLDikti Wilayah VIII Bali-Nusra sudah ada yang menggelar upacara wisuda secara offline/konvensional dengan mengedepankan prokes. ‘’Kita yang membikin prokes Covid-19, kita juga yang harus menjadi garda terdepan untuk melakukan itu. Apalagi, kita adalah orang-orang terdidik, sehingga perguruan tinggi tidak hanya memberi contoh, tetapi harus menjadi contoh kepada lapisan masyarakat,’’ tegasnya. (win)
I Nengah Dasi Astawa
Gede Putu Dharma Suyasa
I Made Sukamerta
Bali Post/win
FGD - Suasana Focus Group Discussion (FGD) Tanggap Covid-19 ‘’Peran Perguruan Tinggi Dalam Ubah Laku Prokes’’, Rabu (21/10) kemarin.
Denpasar (Bali Post) Sejak dinyatakan sebagai pandemi Covid-19, berbagai langkah antisipasi penyebaran
Covid-19 dilakukan perguruan tinggi di Bali. Di antaranya melaksanakan proses pembelajaran secara daring (online) dan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tingkat kampus. Dalam kegiatan offline pun protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat diterapkan. Hal ini dilakukan agar tidak ada kampus
yang menjadi klaster penyebaran Covid-19, sehingga perguruan tinggi sebagai lembaga pencetak SDM generasi muda berkualitas menjadi contoh taat akan penerapan prokes. Rektor Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar Dr. I Made Sukamerta, M.Pd. mengakui pandemi Covid-19 telah berdampak di sektor
Pertimbangkan Pinjaman PEN dari Pusat
Denpasar (Bali Post) Pemprov Bali hingga saat ini belum memutuskan untuk mengajukan pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada pemerintah pusat. Gubernur dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah masih melakukan pembahasan. Kendati belum ada keputusan, program PEN kemungkinan bisa menjadi salah satu solusi dalam menggerakkan ekonomi Bali. ‘’Masih pembahasan. Pemprov Bali mempertimbangkan rencana untuk mendapatkan dana dari program PEN,’’ ujar Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra dikonfirmasi, Rabu (21/10) kemarin. Menurut Ika Putra, Pemprov masih mempertimbangkan lantaran program PEN bentuknya pinjaman dalam rangka pemulihan
ekonomi akibat terdampak pandemi Covid-19. Pemerintah pusat menyiapkan dana Rp 10 triliun untuk pinjaman PEN ke daerah-daerah yang terdampak. Pinjaman ini berbeda dengan hibah pariwisata yang sebelumnya diperjuangkan Gubernur Bali. Pemprov
harus melihat kemampuan fiskal untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Termasuk menghitung besaran pinjaman, bagaimana skema pembayaran, berapa lama durasinya dan akan dimanfaatkan untuk apa. Penghitungan mesti dilakukan dengan cermat, sebab ada pula keperluan daerah berupa belanja wajib yang harus dipenuhi. ‘’Pinjaman ini kan nanti menjadi utang daerah. Utang daerah itu rumit, perlu pembahasan, perlu persetujuan DPRD,’’ jelasnya. Hal. 7 Solusi untuk Menggerakkan
pendidikan, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Kendati demikian, ada beberapa hikmah yang bisa dipetik dengan adanya pandemi Covid-19. Salah satunya telah memaksa sistem dunia pendidikan dari sistem konvensional menjadi sistem online, seperti webinar. Hal. 7 Edukasi Penerapan Prokes
Prokes 3M Jaga Keluarga dari Penularan Covid-19
RASA ketakutan tak bisa dimungkiri selalu muncul di benak masyarakat dengan adanya pandemi Covid-19. Tidak terkecuali di Bali, terutama sejak wabah penyakit ini muncul di Pulau Dewata, Maret lalu. Masyarakat umumnya takut tertular virus yang hingga kini memang belum ada vaksin dan obatnya itu. ‘’Melihat berita-berita yang ada di Wuhan, kita jadi takut
sekali. Dari pemerintah sudah berusaha sekuat mungkin dengan membentuk Satgas Covid-19 dan melakukan realokasi/refocusing anggaran,’’ ujar anggota Komisi IV DPRD Bali I Gusti Ayu Aries Sujati, Rabu (21/10) kemarin. Ternyata, lanjut Aries, penyebaran Covid-19 hanya dapat diputus dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3M yang ketat. Yakni memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menghindari kerumunan dan menjaga jarak. Hal sederhana inilah yang justru mampu mencegah penularan Covid-19. Dengan memakai masker, misalnya, dapat melindungi diri sendiri sekaligus orang lain dari percikan droplet yang mengandung virus. Hal. 7 OTG Berpeluang Tularkan Virus
’’Protokol kesehatan 3M harus tetap dilakukan. Apalagi dengan Pergub 46, ada denda bagi mereka yang tidak memakai masker. Itu sebenarnya memicu masyarakat agar tetap memakai masker. Jadi, bukan untuk meminta uang denda.’’ I Gusti Ayu Aries Sujati Anggota Komisi IV DPRD Bali