Edisi Minggu 22 Juli 2018 | balipost.com

Page 1

12 HALAMAN

NOMOR 317 TAHUN KE 70

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost

minggu Pon, 22 juli 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 ,233801Faksimile: 227418

Inneke Ikut Terseret? Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan artis era 90-an Inneke Koesherawati dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Lapas Sukamiskin. Apakah Inneke ikut terseret? KPK sejauh ini masih mendalami peranan Inneke dalam kasus tersebut. Inneke merupakan istri dari napi kasus korupsi, Fahmi Dharmawansah, yang kini sedang menjalani masa pidana atas kasus suap proyek satelit monitoring Badan Keamanan Laut (Bakamla). Direktur Utama PT Merial Esa ini ditangkap sebagai pemberi suap dalam OTT terhadap Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Wahid Husen. Tim penindakan KPK turut mengamankan sejumlah uang tunai dan kendaraan. Inneke diciduk KPK bersama-sama suaminya Fahmi, dan Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein, serta beberapa orang lainnya. Sabtu (21/7) kemarin, mereka tengah diperiksa di kantor KPK, Jl. Kuningan Persada, Jakarta Selatan. “Benar, dari enam orang (yang diamankan) tersebut. Ada berasal dari unsur penyelenggara negara di Lapas, narapidana korupsi, dan keluarga napi, serta PNS Lapas,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah. Hal.11 Sejumlah Uang

Lagi, Gunung Agung Erupsi

Amlapura (Bali Post) Hingga saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih relatif tinggi. Hal itu dibuktikan gunung tertinggi di Bali itu kembali mengalami erupsi Sabtu (21/7) kemarin. Atas erupsi itu, sejumlah desa yang berada di wilayah barat terpapar abu vulkanik. Kepala Pos Pemantauan Gunung Agung, di Desa Rendang, Karangasem, Dewa Mertayasa, saat dikonfirmasi Sabtu kemarin, mengungkapkan, letusan terjadi pukul 11.49 wita. Kata dia, kepulan kolom abu berwarna abu dengan intensitas sedang setinggi 1.500 meter di atas puncak. “Durasi letusan selama 93 detik dengan amplitudo 24 mm. Kolom abu condong mengarah ke arah barat,” ucapnya. Menurut Mertayasa, letusan yang terjadi disertai dengan abu vulkanik. Maka dari itu, pihaknya memprediksi jika wilayah di arah barat Gunung Agung dipastikan terpapar hujan abu dengan intensitas sedang. “Erupsi jelas disertai abu vulkanik. Jadi, desa-desa di barat dipastikan terpapar abu vulkanik,” jelasnya. Dia menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Agung sampai saat ini masih relatif kecil. Jelas dia, erupsi seperti ini masih berpotensi terjadi sewaktu-waktu. Hanya, erupsi yang terjadi tidak besar dan radius bahayanya masih berada di jarak 4 km dari puncak. Hal.11 Zona Bahaya

Caleg Perempuan Tak Sekadar Penuhi Kuota

PARTAI politik wajib memenuhi keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen di setiap daerah pemilihan pada saat mengajukan daftar calon anggota legislatif. Di tingkat DPRD provinsi, rata-rata keterwakilan perempuan mencapai 33 persen. Sebab, ada pula partai politik yang memenuhi kuota tersebut hingga 40 persen. Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, mengatakan, caleg perempuan di Partai Golkar sudah melebihi 30 persen. Khusus untuk Dapil Jembrana bahkan mencapai 50 persen. “Ketertarikan perempuan di daerah terhadap posisi-posisi seperti ini sangat terbuka lebar,” ujarnya. Diwawancara terpisah, Srikandi Partai Demokrat, Utami Dwi Suryadi, kembali mengadu peruntungan pada Pileg 2019. Ini adalah kali ketiga Utami terlibat dalam kontestasi politik untuk merebut salah satu kursi di DPRD Bali. Saat ini, Utami tercatat sebagai anggota Komisi IV. “Yang melatarbelakangi (maju kembali, red) karena saya adalah incumbent. Salah satunya itu, karena incumbent di seluruh partai itu memang diharapkan untuk mendulang suara. Hampir di seluruh partai begitu, tidak cuma Demokrat,” ujarnya. Utami menampik bila dirinya sekadar maju untuk memenuhi keterwakilan 30 persen perempuan. Buktinya di Dapil Denpasar, ia malah dipasang di nomor urut 1. Justru karena masih minimnya peran perempuan di kancah politik, menjadi alasannya untuk kembali maju sebagai anggota DPRD Bali. “Saya secara pribadi merasa terpanggil untuk ikut memenuhi keterwakilan perempuan, tanpa paksaan dari siapa pun dan tanpa embel-embel hanya sekadar-sekadar,” tegasnya. Incumbent lainnya, IGA Diah Werdhi Srikandi, mengaku kembali maju menjadi caleg DPRD Bali dengan kendaraan PDI-P lantaran partai ini adalah partai nasionalis. Partai yang kuat dan konsisten mempertahankan ideologi Pancasila dan bertekad untuk selalu menjalankan ajaran-ajaran Bung Karno khususnya ajaran Tri Sakti Marhaenisme. “PDI-P partainya wong cilik, itu merupakan pertimbangan saya untuk maju lagi sebagai caleg melalui PDI Perjuangan, sehingga nantinya dapat mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat dari berbagai kalangan khususnya Jembrana yang memang harus dan patut diperjuangkan,” kata Anggota Komisi III DPRD Bali ini. (rin)

BPM/eka

BACALEG - Suasana pendaftaran bacaleg di KPU Bali.

Wahid Husein

BPM/ade

BARANG BUKTI - Penyidik KPK disaksikan Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif dan Saut Situmorang menunjukkan barang bukti dalam OTT di Lapas Sukamiskin, Sabtu (21/7) kemarin.

Fahmi Darmawansyah

Kalapas Sukamiskin Resmi Jadi Tersangka

Bandung (Bali Post) Baru dilantik empat bulan tepatnya 18 Maret lalu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, Wahid Husein, ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) karena diduga terlibat dalam jual beli izin narapidana keluar lapas. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Wahid Husein sebagai tersangka. Wahid juga diberhentikan sementara sebagai kalapas. KPK menduga Wahid menerima hadiah atau janji terkait dengan pemberian fasilitas, pemberian perizinan, atau pemberian lainnya di Lapas Kelas 1 Sukamiskin. “KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan serta

menetapkan empat tersangka,” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Gedung KPK Jakarta, Sabtu (21/7). Wahid ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya. Wahid diduga berperan sebagai penerima hadiah atau janji bersama stafnya, yakni Hendry Saputra. Sementara dua tersangka lainnya bertindak sebagai pemberi suap, yakni narapidana kasus korupsi, Fahmi Darmawansyah

dan narapidana kasus pidana umum atau tahanan pendamping Fahmi, Andri Rahmat. Fahmi yang merupakan Direktur Utama PT Merial Esa sudah divonis dua tahun delapan bulan dan denda Rp 150 juta subsider tiga bulan kurungan oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Ia terbukti memberikan suap kepada pejabat Badan Keamanan Laut (Bakamla). Wahid menerima pemberian berupa uang dan dua mobil dalam jabatannya sebagai Kepala Lapas Sukamiskin sejak Maret 2018. Pemberian itu terkait dengan fasilitas, izin luar biasa, dan lainnya yang tidak seharusnya kepada narapidana tertentu. “Diduga pemberian dari Fahmi tersebut

terkait fasilitas sel atau kamar yang dinikmati oleh Fahmi dan kemudahan baginya untuk dapat keluar masuk tahanan,” kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. KPK juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga terkait tindak pidana. Barang bukti tersebut, yaitu 2 unit mobil, yaitu 1 unit Mitsubishi Triton Exceed warna hitam, dan 1 unit Mitsubihi Pajero Sport Dakkar warna hitam. Kemudian, uang total Rp 279.320.000 dan 1.410 dolar AS, catatan-catatan penerimaan uang, dan dokumen teikait pembelian dan pengiriman mobil. Hal.11 Dua Kamar Disegel

Ramai-ramai Nyaleg

Wajah Lama Ingin Aman

Politik kadang baik kadang jahat. Tidak mengenal lawan dan kawan, yang utama adalah kepentingan. ‘’Perang’’ antarkawan itu sudah tampak saat menyusunan nama bacaleg yang diajukan partai. Mereka tega men-delite nama temannya sendiri dengan alasan tak berebut suara di Pileg 2019. Maka jadilah banyak ketua ranting dan pengurus partai mundur karena kecewa.

SEPERTI sebuah bursa kerja, tokoh parpol ramai-ramai mendaftarkan diri jadi bacaleg. Hasilnya, dari daftar bacaleg yang diajukan oleh parpol besar hampir semua wajah lama nongol di urutan terbaik. Mereka semua mencari aman. Hal ini tampak menonjol di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Klungkung. Di Kabupaten Badung sendiri anggota dewan sebagian besar kembali mencalonkan diri menjadi calon legislatif di Gumi Keris. Target kursi setiap partai beragam, rata-rata ingin menambah dibandingkan Pileg tahun 2014 lalu. Barisan incumbent yang kembali turun ke “medan laga” adalah I Wayan Suyasa, I Made Oka Suadnyana (Dapil Mengwi), I Nyoman Suka (Dapil Petang), IGN Shasraka (Dapil

Abiansemal), I Gede Suraharja, AAN Ketut Nadi Putra (Dapil Kuta Utara), Luh Gede Mediastuti (Dapil Kuta), dan I Nyoman Karyana, I Nyoman Mesir dan Ni Ketut Sueni (Dapil Kuta Selatan). Golkar juga menargetkan tambahan lima kursi yang datang dari kader-kader potensial yang dipasang Golkar. Tak segan-segan, mereka pun merekrut kader potensial partai lain untuk memperkuat barisan “beringin”. Salah satunya adalah kader Demokrat, A.A. Gerana Putra. Selain itu juga ada sejumlah mantan anggota DPRD Badung yang diminta tarung. Seperti IGN Wiadnyana (Mengwi) dan IGA Sastrawan (Abiansemal), IGN Mambal Asak (Abiansemal). Hal.11 Memasang ”Incumbent”

Mereka Punya Modal Bansos

DI Buleleng, pendaftaran bacaleg juga didominasi muka lama. Pengamat politik, Gde Made Metera, ketika dimintai konfirmasi terkait fenomena ini mengatakan, sulitnya membendung caleg yang sudah berkali-kali menjabat kembali mencalonkan diri tidak lepas karena amanat konstisusi yang menyebut bahwa hak memilih dan dipilih. Selain itu, faktor lainnya adalah, caleg dengan muka lama begitu berambisi mencalonkan diri kembali karena telah memiliki “modal” baik materi atau hasil kerja keras dalam masa jabatan terdahulu. Dia mencontohkan, salah satu kekuatan caleg lama dalam menghadapi pertarungan pileg adalah penyaluran dana hibah bantuan sosial (bansos) kepada konstituennya atau kepada masyarakat pemilih. Satu kekuatan ini saja sudah memiliki keunggulan kalau caleg lama itu akan mendapatkan simpati dari pemilih itu sendiri. Meski demikian, akademisi Universitas Panji Sakti (Unipas) ini berpendapat calon pendatang baru bukan berarti tidak bisa bersaing dalam laga pileg mendatang. Mereka bisa bersaing dengan catatan memiliki kompetensi dan rekam jejak yang tidak “cacat” dalam kehidupan bermasyarakat. Hal.11 Pemilih Harus Jeli

Caleg dari Generasi Milenial dan Amburadulnya Manajemen Parpol Sejak orde baru, politik didominasi tokoh-tokoh senior, namun belakangan ini sejumlah generasi muda pun mulai mencoba merebut posisi. Di daerah muncul bacaleg dari anak muda.

DI Kabupaten Tabanan, sejumlah nama incumbent juga masih mengisi daftar calon legislatif yang nantinya diharapkan bisa duduk di gedung dewan sebagai wakil rakyat. Di sisi lain, sejumlah nama baru yang notabene masih berusia muda juga ikut serta mengisi daftar nama calon legislatif. Seperti yang disampaikan Sekretaris I DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tabanan, I Made Alit Hermawan. Ia mengatakan dari sembilan caleg yang didaftarkan seba-

gian besar adalah kalangan generasi muda dengan usia 22 - 35 tahun. Bacaleg tersebut hanya terisi di tiga dapil yakni Dapil I Tabanan, Kerambitan, Dapil III Baturiti, Penebel dan Dapil IV Kediri, Marga. Sedangkan untuk Dapil II (Selemadeg Raya - Pupuan) tidak isi, karena kesulitan dalam mencari calon. Selain itu juga PSI masih partai baru. Jadi masih banyak masyarakat yang belum tahu. “Kami merupakan partai muda, ingin memberi pem-

belajaran bahwa orang muda juga punya hak, terutama menyasar kalangan muda,” ujarnya. Hermawan mengakui memilih banyak bacaleg dari kalangan anak muda karena pengurus lebih banyak dari kalangan anak muda/kalangan milenial. Selain itu juga menilai anak muda memiliki hak keterwakilan dalam parlemen dan sudah waktu mengabdikan diri kepada masyarakat. Dulang Suara Generasi milenial kini

banyak digaet partai politik sebagai calon legislatif, khususnya di DPRD Bali. Kehadiran mereka tentu saja diharapkan dapat mendulang banyak suara dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Di samping menurunkan pula para incumbent untuk mencapai target perolehan kursi maksimal. Ketua DPD PDI-P Bali, Wayan Koster, mengaku mengajukan 55 caleg DPRD Bali untuk seluruh dapil di Bali. Hal.11 Wajah Baru


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.