Edisi 21 Juli 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

KAMIS KLIWON, 21 JULI 2011

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

Jero Selamet

Belandang Kocokan

Bali Post/puj

LENGANG - Kawasan kota Bangli yang sempat menjadi arena bentrok massal, Rabu (20/7) kemarin terlihat lengang. Lengangnya kota Bangli dikarenakan seluruh sekolah memulangkan siswanya, perkantoran juga tutup karena pegawai pulang lebih awal dan masyarakat membatasi keluar rumah.

Rusuh Bangli

20 Orang Diamankan Denpasar (Bali Post) Sebanyak 20 orang diamankan pascabentrok antara Banjar Kawan, Bangli dan Desa Songan, Kintamani, Bangli. Hingga Rabu (20/7) kemarin, mereka masih dimintai keterangan di Polres Bangli. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Drs. Hariadi, Rabu kemarin menjelaskan, setelah mengamankan 20 orang, polisi terus mendalami kasusnya dan tidak tertutup kemungkinan akan ada lagi warga yang diamankan. Sementara itu polisi juga sudah mengamankan barang bukti seperti sebuah tombak, dua keris, dua sabit, tiga linggis, satu golok dan dua bambu runcing. Mengantisipasi adanya bentrok susulan, sedikitnya 500 personel disiagakan untuk berjaga-jaga. Ratusan personel itu tergabung dari Samapta Polda Bali, Brimob dan dibantu Polres Gianyar, Klungkung dan Karangasem. Kapolres Bangli AKPB Sakeus Ginting hanya mengakui mengamankan delapan warga Songan. Mereka yang dia-

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Pemkab Lamban Bangli (Bali Post) Pascabentrok Songan-Kawan, Rabu (20/7) kemarin Bupati Bangli Made Gianyar, S.H., M.Hum. langsung mengumpulkan warga kedua belah pihak secara terpisah. Pada tatap muka dengan masyarakat kota di Banjar Kawan, Bupati didesak agar memberikan jaminan tidak akan ada serangan susulan dari Songan. Sebelumnya, Bupati juga menggelar pertemuan di Songan, Kintamani. Pada intinya, kedua kelompok masyarakat ini berharap tak terjadi peristiwa tersebut. ‘’Dalam pertemuan dengan masyarakat Songan, tidak ada satu pun warga berkeinginan masalah ini terjadi, sehingga keinginan masyarakat Songan sama dengan Kawan. Untuk itu perlu ada mekanisme pemecahan masalah ini,’’ jelas Bupati di hadapan warga Banjar Kawan. Hal.23 Bentrok Fisik

24 HALAMAN NOMOR 326 TAHUN KE 63

mankan itu Ketut Ter (41), Nengah Bud (22), Jero Bud (36), Ketut Sud (32), Ketut Pat (42), Jero Sud (42) I Gede Ar (40) serta Komang Das (70). Mengapa diamankan, karena mereka melakukan penyerangan ke Bangli. Begitu juga ketika diminta untuk mundur dan pulang, mereka malah membandel. Soal keterlambatan kehadiran Brimob ke Bangli, diakui

POLITIK

SBY Panggil Anas Jakarta (Bali Post) Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil dan menemui Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Wisma Negara, Rabu (20/7) petang kemarin. Pertemuan itu berlangsung tertutup. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha tidak bersedia berkomentar terkait pertemuan itu. “Itu urusan partai,” katanya memberikan alasan. Partai Demokrat menjadi bahan pembicaraan publik setelah salah satu mantan kadernya, M. Nazaruddin, menjadi tersangka dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games. Nazaruddin kemudian membeberkan dugaan keterlibatan dan aliran dana ke sejumlah kader Partai Demokrat dalam sebuah wawancara melalui telepon di sebuah stasiun televisi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum memberikan tanggapan tentang pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin itu. “Sementara ini belum (ada pernyataanred),” kata Julian Aldrin Pasha. Sementara itu, Kepolisian Negara RI menyatakan serius untuk menangkap Nazaruddin yang kini telah jadi buronan internasional. “Kita tetap monitor keberadaannya dan polisi serius menangani itu, tunggu saja saatnya,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol. Anton Bachrul Alam. Kadiv Humas mengatakan semua informasi dan masukan mengenai keberadaan Nazaruddin sangat bermanfaat untuk penyidik, karena polisi masih perlu melakukan pembuktian. “Saat ini dia (Nazaruddin - red) berada di negara orang lain. Tentu kita harus koordinasi dulu yang baik, karena tidak bisa menangkap langsung,” ucap Anton. Hal.23 Dugaan Suap

mobilisasi pasukan dari jauh memerlukan waktu. Meski demikian, sangat diharapkan kedua belah pihak sama-sama menahan diri. ‘’Warga Songan tidak menyerang kota, begitu juga dengan masyarakat kota agar tidak melakukan sweeping. Karena jika itu diulangi hanya akan memperkeruh suasana,’’ jelasnya. Hal senada dikatakan Ka-

subag Humas Polres Bangli AKP Ida I Dewa Nyoman Rai. Pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa aneka jenis senjata tajam yang diduga digunakan ketika bentrok dengan warga Banjar Kawan, Bangli. Polisi juga mengamankan sejumlah sabuk keteguhan (jimat kekebalan) dari warga tersebut. Hal.23 Aktor Intelektual

JERO SELAMET (50), warga Seronggo Desa Songan, Kintamani yang tewas dalam bentrok massa dengan masyarakat kota Bangli menyisakan beragam cerita. Namun siapa pelaku pembantaian serta kronologi kejadian yang menimpa salah satu belandang kocokan asal Songan itu, juga belum jelas. Namun, informasi yang berhasil dikumpulkan di kota menyebutkan, ribuan warga Songan sekitar pukul 20.00 wita melaju memasuki wilayah kota Bangli. Suasana saat warga Songan memasuki Jalan Nusantara Bangli dalam kondisi gelap-gulita. Lampu penerangan jalan sepanjang wilayah ini sengaja dimatikan warga kota. Memasuki depan Pura Puseh Bangli, warga kota yang terkonsentrasi di catus pata, bersorak menyerbu ke utara. Perang batu tak terelakan lagi. Warga kota menghujani warga Songan yang datang dari utara dengan batu. Ribuan warga Songan terhenti dan sebagian mundur ke utara lantaran dikejar dari selatan. Tepat di depan SMPN 1 Bangli, salah satu warga Songan Jero Selamet terjatuh lantaran kakinya masuk lubang trotoar yang terbuka. Ribuan warga kota yang mengejarnya tidak memberikan ampun. Korban dihajar dengan senjata tajam, hingga kepala, leher terluka menganga. Sementara kedua kakinya luka menganga. Tidak jelas, siapa yang menyabet korban hingga tewas sesaat setelah mendapatkan perawatan di RSUD Bangli. Sementara warga Songan yang menghadapi serangan warga kota tertahan di lampu merah Gunaksa. Warga Songan kembali berupaya marangsek ke selatan, tetapi keburu ratusan Brimob Polda Bali yang tiba di TKP langsung menembakkan senjata dan gas airmata. Hal.23 Ancaman Senjata

Alami Luka di Kepala

Siswa Dipulangkan, PNS Kabur Bangli (Bali Post) Isu akan terjadi serangan susulan, Rabu (20/7) pagi kemarin, membuat suasana kota Bangli makin mencekam. Warga kota kembali bersiap mengantisipasi kejadian sebelumnya. Hal.23 Pulang Pagi

Denpasar (Bali Post) Jenazah Jero Selamet (50), warga Banjar Seronggo Desa Songan Kecamatan Kintamani, yang merupakan korban kerusuhan Bangli, Rabu (20/7) kemarin dibawa ke Kamar Jenazah RS Sanglah. Jenazahnya tiba sekitar pukul 10.30 wita untuk diotopsi. Proses otopsi dilakukan Tim Kedokteran Forensik RS Sanglah yang dimulai pukul 13.00 wita dan selesai pukul 14.45 wita. Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah dr. Dudut Rustyadi, Sp.F. mengatakan, dari hasil otopsi ditemukan tiga jenis luka yaitu akibat kekerasan benda tajam, kekerasan akibat benda tumpul dan luka tembak akibat senapan angin. Untuk kekerasan benda tajam ditemukan di kepala sebanyak dua luka dan di betis kanan kiri masing-masing satu luka. Sementara kekerasan benda tumpul lebih berkosentrasi di kepala, baik belakang, kanan, kiri dan wajah. Luka tersebut menyebabkan korban mengalami memar di otak yang memicu kematian. Selain itu juga ditemukan beberapa luka lecet. Sementara untuk luka tembak akibat senapan angin ditemukan di punggung kiri korban. Lukanya tidak sampai tembus dan hanya mengenai kulit. (san)

Persoalan Bangsa Sangat Parah Dudung Atur Nilai Suap Sesmenpora Malang (Bali Post) Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyatakan persoalan bangsa Indonesia saat ini sudah sangat parah. Apalagi, penegakan hukum yang seharusnya meliputi substansi, struktur dan kultur, justru terasa timpang karena aparatnya tidak bisa menegakkannya. ‘’Saat ini masyarakat disuguhi tontonan yang sangat nyata, bagaimana seorang (mantan) bendahara partai, M. Nazarud-

din, yang dicekal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa berdialog dengan stasiun televisi, tetapi aparat tidak bergerak menangkapnya,’’ tegas Mahfud, Rabu (20/7) kemarin. Kondisi seperti itu, menurutnya, semua sudah tersandera oleh kesalahan sendiri-sendiri. Nazaruddin bagaikan seorang teroris yang dipenuhi dengan bom yang melekat di tubuhnya, sehingga jika ditangkap bom itu tak hanya mencelakakan

dirinya sendiri, juga yang menangkapnya. Ia juga memprihatinkan jati diri bangsa yang sudah ditinggalkan. Masa reformasi yang seharusnya merupakan masa transisi tak kunjung selesai. Sehingga masyarakat saat ini berada dalam anomali, di mana hukum yang lalu sudah tak berlaku, hukum baru belum diberlakukan. Hal.23 Mulai Luntur

Bali Post/ade

GAYUS - Terpidana kasus mafia pajak Gayus Tambunan memenuhi panggilan Panja Mafia Pajak Komisi III di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (20/7) kemarin. Gayus yang hadir didampingi kuasa hukumnya dimintai keterangan seputar skandal pajak yang diduga dilakukan oleh 151 perusahaan yang sempat ditanganinya.

Jakarta (Bali Post) JPU dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dakwaannya menyebutkan Presiden Direktur PT Duta Graha Indah Dudung Purwadi yang mengatur besaran nilai suap kepada Sesmenpora Wafid Muharam. ‘’Dudung Purwadi pada Februari 2011 di daerah Warung Buncit, kantor Sesmenpora, dan di tempattempat lainnya, telah melakukan berbagai pertemuan dengan Sesmenpora Wafid Muharam dan anggota DPR-RI M. Nazaruddin untuk membahas fee pemenangan proyek wisma atlet di Palembang,’’ kata JPU dalam dakwaan terhadap Mindo Rosalina Manulang di Pengadilan Khusus Tipikor, Rabu (20/7) kemarin. Karena itu, dalam surat dakwaannya jaksa sempat menyebut pimpinan PT Duta Graha Indah (DGI) tersebut juga telah melakukan perbuatan sejenis yakni memberikan hadiah dengan terdakwa M El Idris maupun Rosa. Jaksa menyebut hadiah yang diberikan kepada Sesmenpora Wafid Muharam lebih dari Rp 3,2 miliar dan kepada M. Nazaruddin lebih dari Rp 4 miliar. Mindo Rosalina Manulang bersama dengan Mohammad El Idris tertangkap tangan oleh KPK pada 21 April 2011 di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) usai menyerahkan tiga lembar cek dengan total nilai lebih dari Rp 3,2 miliar. Jaksa menyebutkan tiga lembar cek tersebut yakni cek dari BCA senilai lebih dari Rp 1,176 miliar, BCA senilai lebih dari Rp 1,203 miliar, dan Bank Mega senilai lebih dari Rp 909 juta. Kuasa hukum Rosa, Djufri Taufik, membantah kliennya ikut dalam pertemuan antara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin, Direktur PT Duta Graha Indah (DGI) Dudung Purwadi, dan Marketing PT DGI El Idris. ‘’Ibu Rosa tidak pernah ikut dalam pertemuan yang dilakukan Pak Nazaruddin, Pak Idris maupun Pak Dudung,’’ tegas Djufri usai sidang. Sementara itu, Sesmenpora Wafid Muharam membenarkan adanya pertemuan M. Nazaruddin dengan dirinya terkait dengan promosi PT DGI untuk mengikuti proyek pembangunan wiswa atlet untuk keperluan SEA Games 2011. Nazaruddinlah yang memperkenalkan perusahaan yang dipimpin Dudung Purwadi kepada Sesmenpora. (ant)

APBD 2010

Pemprov Bali Dinilai Tidak Cermat

Bali Post/ant

BANTAH - Anas membantah semua tuduhan Nazaruddin atas dirinya dan menilai Nazaruddin sedang diperalat pihak lain untuk menghancurkan kredibilitasnya.

SOROTAN tajam Fraksi Demokrat, Golkar dan Fraksi PDI-P terhadap kinerja Gubernur Bali dalam pemanfaatan anggaran yang realisasinya tidak sesuai dengan perencanaan juga mendapat tanggapan kritis dari pengamat ekonomi Prof. Dr. Gede Sri Darma, S.T., M.M. dan Dr. IGN Putra Suryanata, M.S. Menurut mereka, terjadinya sisa anggaran itu tidak serta merta bisa dimaknai sebagai sebuah penghematan atau efisiensi anggaran. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan realisasi belanja barang, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan dan sebagainya yang jauh di bawah

target akibat kekurangcermatan Pemprov Bali dalam merancang anggaran maupun program pembangunan. Lebih parahnya lagi, jika realisasi anggaran yang tidak sampai seratus persen itu akibat adanya sejumlah program pembangunan yang tidak bisa dilaksanakan karena terganjal permasalahan tertentu. ‘’Apakah hal itu benar-benar merupakan sebuah efisiensi anggaran atau tidak,

tentu perlu dikaji. Apakah semua program kegiatan atau pembangunan yang direncanakan itu bisa terlaksana sesuai rencana atau tidak,’’ kata Sri Darma, Rabu (20/7) kemarin. Menurut Putra Suryanata, pemanfaatan anggaran bisa disebut sebagai sebuah efisiensi jika semua program atau kegiatan pembangunan bisa terlaksana sesuai rencana dengan kualitas yang baik. Apabila semua program keg-

‘’Kalau sampai ada program kegiatan yang tidak terlaksana, itu jelas bukan efisiensi. Namun, itu merupakan pertanda bahwa Pemprov Bali kurang cermat dan tidak taktis dalam menyusun anggaran.’’

iatan bisa terlaksana tetapi kualitasnya asal-asalan, maka terjadinya sisa anggaran itu tidak bisa dikategorikan sebagai sebuah penghematan, karena ada kualitas yang berkurang sehingga wajar-wajar saja terjadi sisa anggaran. Hal yang sama juga berlaku jika terjadi sisa anggaran akibat ada sejumlah program pembangunan yang tidak terlaksana, jelas tidak bisa disebut sebagai sebuah efisiensi. ‘’Kalau sampai ada program kegiatan yang tidak terlaksana, itu jelas bukan efisiensi. Namun, itu merupakan pertanda bahwa Pemprov Bali kurang cermat dan taktis dalam menyusun anggaran,’’ tegas Putra Suryanata.

Terkait adanya kecurigaan dari Fraksi Golkar terhadap realisasi proyek-proyek yang didanai APBD Bali sangat terlambat sebagai sebuah siasat agar ada dana cukup besar mengendap di bank, Sri Darma mengaku tidak mau mengomentari hal itu. Ia berharap realisasi anggaran yang di bawah seratus persen itu bukan sebuah siasat ataupun akal-akalan pihak eksekutif untuk mengendapkan dana di bank. Pasalnya, masih sangat banyak program kegiatan yang sejatinya bisa dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Hal.23 Pihak Legislatif


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.