terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
16 HALAMAN
NOMOR 4 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
selasa paing, 20 Agustus 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
Bangunan Melanggar Disidak Satpol PP Tim gabungan Satpol PP Provinsi Bali dan Satpol PP Gianyar menggelar sidak bangunan permanen yang melanggar batas sempadan jalan, Senin (19/8) kemarin. Sidak ini menyasar sejumlah bangunan di seputaran By-pass I.B. Mantra, khususnya di Simpang Ketewel, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. Menyikapi pelanggaran itu, pemilik bangunan diberikan surat peringatan (SP) I.
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pabrik Olah Limbah Beracun
Asap Sampah Ganggu Aktivitas Belajar
Sejumlah desa di Jembrana masuk dalam kawasan industri. Berbagai investasi pun rencananya masuk ke kabupaten makepung itu. Selain pabrik perakitan sepada motor listrik dan pembangunan depo elpiji, di Jembrana juga akan dibangun pabrik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Sudah ada lima perusahaan yang berminat bangun pabrik B3.
Aktivitas belajar mengajar di SMAN 1 Amlapura sangat terganggu asap pembakaran yang dilakukan warga di dekat sekolah. Situasi berasap itu sempat membuat siswa dan guru mengalami kepanikan. Siswa pun langsung melakukan pengecekan ke sumber asap tersebut.
JEMBRANA | HAL. 10
KARANGASEM | HAL. 11
GIANYAR | HAL. 9
Dubes India Bertemu Gubernur Koster, Bahas Penguatan Kerja Sama Pemerintah India sendiri telah melakukan sejumlah langkah untuk lebih mendekatkan hubungan dengan daerah Bali. Langkah tersebut di antaranya tercermin dengan keberadaan dua palinggih Bali di India. ‘’Ada keinginan untuk membuat museum tentang Bali di India,’’ ujar Dubes Pradeep. Dubes Pradeep sekaligus mengundang Gubernur Wayan Koster sebagai tamu kehormatan pada pelaksanaan Festival Lampu, Oktober 2019 mendatang. Festival tersebut, menurut Pradeep, berhubungan dengan epos Ramayana, epos yang juga dekat dengan masyarakat Bali. Gubernur Bali Wayan Koster memberi apresiasi kedatangan Duta Besar India ke Pulau Dewata. ‘’Prinsipnya kami akan meneruskan hubungan kerja sama antara Provinsi Bali dengan pemerintah India terutama di bidang pariwisata dan pendidikan,’’ ujar Ketua DPD PDI-P Provinsi Bali ini. Ia menyampaikan terima
kasih atas undangan untuk menjadi tamu kehormatan di Festival Lampu. Namun, Gubernur Koster mengatakan saat ini dirinya masih fokus untuk menata pembangunan Bali untuk mewujudkan visi pembangunan Bali lima tahun ke depan yang sudah dicanangkannya bersama Wakil Gubernur Cok Ace. Namun dalam upaya promosi pariwisata jika keadaan memungkinkan, Gubernur mengatakan akan menugaskan Wagub Cok Ace untuk menghadiri festival tersebut. Sebelumnya, Dubes Pradeep sempat diterima Wagub Cok Ace dan membicarakan beberapa hal terkait pariwisata. Pada kesempatan itu, Dubes Pradeep mengatakan di bidang transportasi telah dibuka penerbangan langsung rute Bali-India yang memudahkan akses wisatawan India ke Bali dan sebaliknya. Pemerintah India juga telah menerapkan kebijakan pembuatan visa secara online dan tanpa dipungut biaya. Pada bagian lain, Pradeep
menyinggung kerja sama Sister Province antara Bali dengan salah satu provinsi di India yaitu Uttarakhand yang saat ini tengah serius dijajaki. ‘’Letter of Interest (LoI) sudah kami kirim, sekarang masih menunggu persetujuan dari Kemenlu RI,’’ ujar Pradeep sembari meminta bantuan Pemprov Bali ikut mengawal rencana ini. Pemerintah India berharap MoU Sister Province Bali-Uttarakand bisa ditandatangani kedua belah pihak di tengahtengah Festival Lampu yang akan digelar 24-27 Oktober 2019 mendatang. Dalam kesempatan itu, Pradeep juga menyampaikan rencana kunjungan kerja Menteri Pariwisata India ke Jakarta, 29 - 30 Agustus mendatang. Ia sangat berharap ada perwakilan dari Pemprov Bali hadir pada kunjungan tersebut karena terkait upaya peningkatan kerja sama di bidang kepariwisataan. Hal. 15 Merancang Festival
Surabaya (Bali Post) — Pecahnya aksi massa di Papua Barat yang dipicu peristiwa yang menimpa mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, patut disesalkan. Meskipun amarah massa terpancing karena faktor beredarnya hoax, persekusi dan sikap rasisme yang dilontarkan sejumlah oknum kepada mahasiswa Papua harus dihentikan. Anak-anak Papua adalah saudara sebangsa setanah air. Rasisme tak pantas ditujukan kepada sesama anak bangsa. Selain itu upaya adu domba antaranak bangsa juga pantas diwaspadai.
sama-sama mengakui bahwa peristiwa di Surabaya dan Ma l a ng m e nj a d i p e m i cu amarah massa di Papua. Jusuf Kalla meminta kepada seluruh masyarakat untuk saling menghargai dan toleran terhadap warga lain yang berbeda suku, agama dan ras pascaricuh di Papua. ‘’Kita perlu saling menghargai. Tentu kita prihatin dan menyesalkan
kejadian-kejadian yang terakhir itu. Itu kan sebab-akibat saja ya,’’ kata Wapres JK usai membuka Simposium Cendekia Kelas Dunia di Kantor Wapres, Jakarta. Tito menuding ada pihakpihak yang sengaja menyebar informasi tidak benar untuk kepentingannya sendiri. Hal. 15 Muncul Hoax
TERIMA DUTA BESAR — Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menerima Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste Pradeep Kumar Rawat yang didampingi Konjen India R.O Sunil Babu, Senin (19/8) kemarin, di Ruang Tamu Gubernur. Dubes India Pradeep Kumar banyak menyinggung tentang upaya penguatan hubungan kerja sama BaliIndia di berbagai bidang.
Jokowi: Memaafkan Lebih Baik
Jakarta (Bali Post) — Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan atas kasus atau kericuhan yang terjadi di Papua dengan mengatakan bahwa emosi boleh tetapi memaafkan itu lebih baik. ‘’Jadi, saudarasaudaraku, pace, mace, mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan,’’ kata Jokowi di beranda kanan Istana Merdeka Jakarta, Senin (19/8) petang. Oleh sebab itu, lanjut Kepala Negara, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, yang paling baik adalah saling memaafkan. ‘’Emosi itu boleh, tetapi memaafkan itu lebih baik,’’ tegasnya. Menurutnya, sabar itu juga lebih baik. Ia meminta ’’Emosi itu masyarakat yakin bahwa pemerinboleh, tah akan terus tetapi menjaga kehormatan dan kesememaafkan jahteraan pace, itu lebih mace mamabaik.’’ mama yang ada di Papua dan Papua Barat. Presiden Jokowi (ant)
GUBERNUR Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menerima Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste Pradeep Kumar Rawat yang didampingi Konjen India R.O Sunil Babu, Senin (19/8) kemarin. Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Tamu Gubernur tersebut, Dubes India Pradeep Kumar banyak menyinggung tentang upaya penguatan hubungan kerja sama BaliIndia di berbagai bidang. Mengawali penyampaian m aksud d a n t ujua nnya, Pradeep Kumar secara khusus memberi ucapan selamat kepada pasangan Gubernur Wayan Koster dan Wagub Cok Ace karena telah dipercaya untuk memimpin Bali. Ia berharap di bawah kepemimpinan Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace, hubungan kerja sama antara Bali dan India ke depannya dapat ditingkatkan. Menurut Pradeep, hubungan Bali dan India sudah terjalin cukup lama.
Hargai Papua sebagai Saudara Sebangsa
Perlunya kesadaran bahwa sesama anak bangsa harus saling menghargai,
disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Kapolri Jenderal Polisi Tito
Karnavian di Jakarta dan Surabaya, Senin (19/8) kemarin. Jusuf Kalla dan Tito
CMYK
AKSI MASSA - Persekusi dan kata-kata rasis yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang memicu aksi massa di Manokwari, Jayapura dan Sorong. Di Manokwari, gedung DPRD dibakar massa dan di Jayapura massa melakukan long march.
Pariwisata Bali Salah Arah Wisman Berulah Wantilan Pura Penataran Ped Terbakar
Semarapura (Bali Post) Bangunan Wantilan Pura Penataran Ped, Nusa Penida terbakar, Senin (19/8) malam kemarin. Kobaran api begitu cepat membesar, hingga menghanguskan seluruh isi bangunan. Banyaknya barang yang mudah terbakar di dalam wantilan, membuat api begitu cepat melalap hingga bagian atapnya seketika roboh. Wantilan ini persis berada di depan Pura Taman di areal Pura Penataran Ped. Hal. 15 Membuat Kaget
Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) menjadi indikator peningkatan sektor pariwisata. Maka kunjungan wisman pun digenjot sampai batas-batas maksimal. Ada target hingga 10 juta wisman membanjiri Bali. Angka yang menggiurkan namun sekaligus juga membawa dampak besar. Dengan kehadiran wisman yang ada saat ini saja, banyak ulah wisman yang membuat krama Bali mengelus dada. Mulai dari wisman yang berulah, hingga menista tempat-tempat suci. Apa yang salah dengan pariwisata Bali?
Sejumlah wisman terus berulah. Ada wisatawan yang mabuk lalu mengamuk dan mengganggu pengguna jalan. Wisman yang lain depresi lalu merusak. Tidak sedikit dari pembawa dolar ini menderita gangguan jiwa dan harus dirawat di RSJ. Yang tidak kalah mengganggu tentu saja wisatawan yang melakukan pelecehan tempat-tempat suci. Terakhir dua wisatawa asal Ceko yang bersikap sangat tidak sopan di sebuah tempat yang disucikan di sebuah lokasi di Ubud. Sebelumnya ada turis yang naik dan duduk di Padmasana sebuah pura di kawasan Besakih.
Ketua Paiketan Krama Bali Agung Suryawan dalam sebuah diskusi di Bali TV menyampaikan bahwa pariwisata Bali saat ini lebih menekankan pada kuantitas, bukan kualitas. Pola pariwisata seperti ini sangatlah berisiko. ‘’Target wisman berkunjung ke Bali hingga 10 juta orang akan menjadi beban berat bagi Bali,’’ tegas Suryawan. Terbukti dengan berulahnya sejumlah wisman yang membuat gerah krama Bali. Bali memiliki kemampuan daya tampung tertentu yang jika dilampaui akan merusak. Hal. 15 Masih Rancu