Edisi Jumat 20 Maret 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 211 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

jumat kliwon, 20 Maret 2020

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pelajar Terlibat Balapan Liar

Objek Wisata Masih Dibuka

Personel Polres Cek Suhu Tubuh

Bukannya belajar di rumah saat sekolah diliburkan untuk memutus mata rantai virus Corona, sejumlah pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa malah terlibat balapan liar. Mereka diamankan tim gabungan Polresta, Kamis (19/3) kemarin.

Badung belum menutup objek wisata di wilayahnya. Pantauan di lapangan Kamis (19/3) kemarin, sejumlah objek wisata masih dikunjungi oleh sejumlah wisatawan.

Menyikapi wabah Covid-19, pihak kepolisian terus melakukan upaya pencegahan. Proses pemeriksaan dipimpin Kapolres Klungkung AKBP Komang Sudana. Cek suhu tubuh langsung dilakukan setelah pelaksanaan apel pagi di halaman Polres Klungkung.

BADUNG | HAL. 3

DENPASAR | HAL. 2

KLUNGKUNG | HAL. 5

OJK - Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kepala OJK Regional VIII Bali Nusra Eliyanus Pongsoda dan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho di Jayasabha, Denpasar, Kamis (19/3) kemarin.

Gubernur Koster Sambut Baik Kebijakan OJK dan BI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan kebijakan untuk menstimulus perekonomian nasional sebagai countercyclical dampak penyebaran Covid-19. Kebijakan relaksasi itu dituangkan dalam Peraturan OJK RI Nomor 11/POJK.03/2020. Adapun kebijakan yang menjadi acuan bagi industri perbankan meliputi kebijakan penetapan kualitas aset dan kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan. Demikian pula Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,50%.

OPINI

Modifikasi Perilaku Literasi di Sekolah Oleh : I Komang Warsa, S.Pd., M.Si., M.Pd.

T

erkait kebijakan tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster berharap agar perbankan di Bali betul-betul melaksanakannya. Sebab, kebijakan tersebut sangat membantu di

dalam menghadapi situasi saat ini akibat wabah Covid-19. ‘’Dengan demikian, maka para pegawai hotel yang mungkin tidak dapat bayaran penuh, itu kalau kebetulan ada pinjaman di bank bisa bernegosiasi

dengan bank untuk misalnya memperpanjang masa cicilannya, menurunkan suku bunganya dan juga kemudahan-kemudahan yang lainnya,’’ ujar Gubernur Koster saat memberikan keterangan pers bersama

Kepala OJK Regional VIII Bali Nusra Eliyanus Pongsoda dan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho di Jayasabha, Denpasar, Kamis (19/3) kemarin. Hal. 7 Termasuk Debitur

Cadangan Pangan di Bali Cukup untuk Tiga Bulan DINAS Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali memantau enam distributor besar di Bali untuk memastikan stok pangan. Enam distributor besar itu berada di Bali dan berkontribusi besar terhadap pasokan pangan di Bali. Distributor ini mendatangkan produk dari luar Bali atau petani, digudangkan lalu disalurkan ke ritel–ritel dan pengecer. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta mengatakan, dari keenam distributor itu ada yang menyatakan fasilitas gudangnya cukup untuk satu minggu ke pelanggannya. Sedangkan pasokan pangan dari produsen atau petani terus bergulir ke distributor. ‘’Sebetulnya yang datang dari petani kita langsung ini yang cukup besar,’’ ujarnya, Kamis (19/3) kemarin. Pemantauan telah dilakukan sejak Rabu (18/3) dan akan terus dipantau setiap satu – dua hari. Hasil pemantauan yang dilakukan sejak kemarin, ketersediaan pangan ada dan cukup untuk kebutuhan di gudang– gudang distributor selama satu

LITERASI abad ke-21 merupakan suatu kebutuhan terutama di kalangan siswa-siswi di sekolah. Abad ke-21 merupakan era kehidupan dengan keterbukaan informasi komunikasi, yang seakan tanpa batas dan tepi. Komunikasi abad ke-21 merupakan komunikasi abad digital dan tidak hanya terbatas pada literasi bacatulis, hal ini pasti membawa dampak positif dan negatif. Multiliterasi memang memiliki urgensi dalam menumbuhkembangkan potensi anak terutama literasi baca-tulis. Literasi baca-tulis merupakan dasar untuk melangkah ke literasi-literasi yang lain. Adagium lama mengatakan jika tidak pernah minum jangan pernah harap kencing jadi lancar, artinya kalau malas membaca tidak pernah akan bisa melahirkan satu tulisan. Jadi membaca dan menulis ibarat sisi mata uang yang selalu berdampingan. Semakin banyak membaca maka ide-ide inovatif bermunculan dan kerinduan untuk menulis sebagai arsip pikiran akan bertumbuh. Kegelisahan yang selalu menjadi momok di rumahrumah pendidikan (sekolah) karena rendahnya minat baca di kalangan siswa. Di sisi lain siswa dituntut sebuah kecakapan untuk berpikir kritis, komunikatif, kreativitas, dan inovasi. Semua kecakapan itu harus didasari oleh literasi baca-tulis. Hal. 7 Peran Sekolah

minggu. Dengan adanya surat edaran dari Satgas Pangan tentang pembatasan pembelian barang–barang kebutuhan di ritel, diakuinya, cukup terbantu. ‘’Dengan adanya pembatasan pembelian dari Satgas Pangan, mereka juga mengerem untuk mendistribusikan,’’ ungkapnya. Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pertanian Provinsi Bali Made Tresna Kumara mengatakan, hasil penghitungan atau prognosa ketahanan pangan Bali cukup untuk tiga bulan. Prognosa ini berdasarkan penghitungan kebutuhan dan produksi pangan, baik dari luar maupun diproduksi di dalam negeri atau provinsi itu sendiri. ‘’Ketersediaan kita untuk tiga bulan untuk beras, demikian pula komoditi yang lain. Ketahanan pangan itu bukan berarti menumpuk di gudang selama tiga bulan. Tapi kita mempunyai kemampuan menyediakan pangan untuk tiga bulan. Prognosa itu tidak berubah. Yang agak susah dikendalikan itu cabai,’’ ujarnya. (kmb42)

I Wayan Jarta

Made Tresna Kumara

Waspadai Potensi Gempa Makna Gempa pada Sasih Kasanga Besar di Bali Selatan Banyak Orang Sakit Panas dan Ekonomi Sulit Denpasar (Bali Post) Gempa bumi skala 6,3 SR terjadi Kamis (19/3) dini hari pukul 01.45 Wita. Gempa tektonik ini mengguncang wilayah Bali, Lombok, Sumbawa Barat, dan Jawa Timur. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya mengingatkan agar masyarakat mewaspadai zona sumber gempa di selatan Bali. Sebab, sumber gempa ini berpotensi menghasilkan gempa besar dan menimbulkan tsunami. Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, zona outer rise selatan Bali ini patut diwaspadai dan tidak boleh diabaikan. Sebab, zona sumber gempa ini mampu memicu gempa besar dengan mekanisme turun sehingga dapat menjadi generator tsunami. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut memiliki parameter magnitudo 6,3 dengan episenter terletak pada koordinat 11,4 LS dan 115,04 BT tepatnya di laut pada jarak 305 kilometer (km) arah selatan Kota Denpasar, Bali, pada kedalaman 10 km. Gempa tersebut bersumber di zona outer rise Bali. BMKG mencatat hingga pukul 07.00 Wita terjadi 12 kali gempa susulan yang dipicu oleh adanya aktivitas patahan tepat di Zona Palung Jawa (Java Trench). Karena patahan batuan terjadi pada bagian Lempeng Indo-Australia, maka gempa ini dapat disebut sebagai gempa intraslab, tetapi masih berada di zona sumber gempa di luar zona subduksi (outer rise).(win)

GEMPA bumi dengan kekuatan 6,3 SR mengguncang Bali pada Kamis (19/3) dini hari sekitar pukul 01.45 Wita. Gempa ini terjadi bertepatan dengan Sasih Kasanga. Berdasarkan beberapa referensi lontar, yakni Lontar Palelindon dan Lontar Lebur Sangsa, gempa yang terjadi pada Sasih Kasanga memiliki makna yang kurang baik. Budayawan Sugi Lanus mengatakan, dalam Lontar Palalindon (koleksi Gedong Kirtya, Singaraja, No.519.III.a) disebutkan: Sasih Kasangan tekaning lindu, Bhatara Durga mayoga, ilan buta amenging Hyang Haruna, sasab mrana, bala lumarep pala bungkah dadi, wang lara panes, bala lumarep para bungkah dadi, wang lara panes, gering makweh kasambut dening Buta Paksi Raja, Këbo Raja, Buta Raja, Bayu Raja, Toya Raja. Artinya, bulan Kasanga (Maret) datangnya gempa, Batara Durga sedang beryoga, kekuatan negatif buta yang bertiup adalah Hyang Haruna. ‘’Hama wabah, melahap

umbi-umbian, orang menderita sakit panas, banyak penyakit disebabkan oleh Buta Paksi Raja, Kebo Raja, Buta Raja, Bayu Raja dan Toya Raja,’’ ujar Sugi Lanus, Kamis (19/3) kemarin. Ia menambahkan, isi Lontar Palalindon ini adalah berbagai ciri, termasuk ciri ‘’kedutan’’, tetapi tentang ciri linuh (gempa) itu halaman 1a-3a. ‘’Lontar ini menarik karena linuh (getaran) juga terjadi di bhuana alit (tubuh manusia), dikenal dengan nama ‘’kedutan’’. Makanya, ciri ‘’kedutan’’ dijelaskan dalam lontar ini. ‘’Kedutan’’ itu lindon di tubuh personal, berlaku sebagai ciri personal yang terjadi pada yang bersangkutan. Kalau linuh ini lindon bhuana agung, bumi yang menjadi ciri berlaku secara luasan geografis yang merasakan getaran (lindu, lindon),’’ jelasnya. Selain Lontar Palelindon, Sugi Lanus mengatakan ada Lontar Lebur Sangsa yang membahas gempa berdasarkan harinya. Walaupun gempa terjadi Kamis, namun menu-

rut perhitungan di Bali, kejadian gempa pada dini hari masih termasuk hari Rabu. ‘’Kalau gempa tengah malam itu masuk Rabu menurut wariga (perhitungan hari Bali), sebab peristiwa jam 2 itu biasanya dihitung masih hari sebelumnya. Beda dengan sekarang setiap lewat jam 00.00 disebut masuk hari berikutnya. Kalau menurut orang Bali gempa kemarin itu masih masuk hari Rabu,’’ tandas Sugi Lanus. Dalam Lontar Lebur Sangsa disebutkan: Bu, tekaning lindu, suka duhka ikang wang kapegataning sih, rana wang gering, nguyang, akreta kuning rupaning wang, adagang meweh, eweh sang amawa bumi. Artinya: Rabu, terjadinya gempa, suka-duka orang terputus kasih, menderita orang sakit, nguyang (gelisah), pucat-kuning wajah manusia, berjualan susah, susah pemerintahan (susah pemimpin masyarakat). ‘’Antara isi Lontar Palalindon dan Lebur Sangsa cocok,’’ ungkapnya. Hal. 7 Wabah Penyakit

’’Dalam Lontar Prekempa disebutkan rikala jagat gring sebagai pelindung alam semesta dan sarira/ bhuana alit wajib menghaturkan banten yang dinamakan sesayut pagehwsi. Banten ini dipersembahkan kepada Hyang Ibu Pertiwi dan Hyang Anantabhoga.’’ Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmita

’’Banyak yang mengungkap perlunya kerja keseimbangan alam. Melakukan sinkronisasi antara pekerjaan dengan hari. Saya berpikir lontar wariga itu bukan hanya lontar mencari hari baik, tetapi lontar yang isinya memberi tahu kewajiban apa saja yang perlu dilakukan setiap hari-hari tertentu.’’ Sugi Lanus


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Jumat 20 Maret 2020 | balipost.com by e-Paper KMB - Issuu