20 HALAMAN
NOMOR 207 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost
minggu Pon, 19 Maret 2017
67 Tewas di Peru
Lima – Peningkatan suhu secara mendadak dan abnormal di perairan Pasifik di Peru telah menyebabkan hujan yang paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade terakhir. Kondisi ini menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang akibat luapan sungai. Setidaknya 67 orang tewas dan lebih dari 70 ribu telah menjadi tunawisma saat musim hujan Peru kali ini. Selain itu, 117 jembatan hancur dan sistem transportasi lumpuh total. Ini karena curah hujannya sepuluh kali lebih banyak dari biasanya. “Sekitar setengah dari Peru telah dinyatakan dalam keadaan darurat,” kata Per-
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
dana Menteri Fernando Zavala, Sabtu (18/3) kemarin. Seorang ilmuwan dari komite El Nino Peru Dimitri Gutierrez menjelaskan ini merupakan sebuah fenomena El Nino lokal, pemanasan suhu permukaan laut di Pasifik. Kemungkinan akan terus terjadi di sepanjang pantai utara Peru setidaknya hingga April mendatang. Hal. 19 Memicu Banjir BERJUANG - Sejumlah relawan menolong seorang wanita yang sedang berjuang melewati banjir lumpur di Peru, Sabtu (18/3) kemarin. Bali Post/rtr
Golovkin Vs Jacobs
Duel si Raja KO New York – Pertarungan antara dua raja KO akan terjadi saat Gennady Golovkin berhadapan dengan Danny Jacobs, Minggu ini (19/3). Banyak yang memprediksi salah satu akan mengkanvaskan lawannya di duel nanti. Hal. 19 36 Laga
Gennady Golovkin (kiri) dan Danny Jacobs
Soal Kasus Lebih Besar dari E-KTP
Ketua KPK Dikritik Jakarta (Bali Post) Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama ini dinilai masyarakat sudah bagus. Namun, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) menyarankan Ketua KPK, Agus Rahardjo, berhati-hati dalam memberikan pernyataan kepada publik. Hal itu dikatakannya terkait pernyataan Agus mengenai kasus lain yang lebih besar dari dugaan korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). ICW menilai pernyataan Agus Rahardjo itu dianggap sebagai pernyataan genit yang dapat merugikan KPK. “Pimpinan KPK harus menjaga bicara dan fokus pada penyelesaian kasus, serahkan saja pada juru bicara. Menurut saya ini tidak pada tempatnya, ada pernyataan-pernyataan genit dari Ketua KPK,” ujar peneliti ICW Agus Sunaryanto di Jakarta Sabtu (18/3) kemarin. Sunaryanto menilai, pernyataan genit Agus tak hanya berpotensi buruk pada KPK, namun juga dapat menimbulkan guncangan politik. Dia menjelaskan, secara periodik ICW mengevaluasi KPK dan memberi masukan agar para pimpinan KPK dapat menjaga ucapannya demi menghindari pernyataan yang kontraproduktif. “Pimpinan fokus saja pada hukum yang sedang
berjalan,” ujarnya. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut KPK tak seharusnya membentuk peradilan opini di masyarakat. “Lebih baik KPK bergerak dalam senyap daripada mengumbar pernyataan menciptakan opini yang melukai banyak pihak. KPK bekerja dengan yakin, cermat, hati-hati, jangan ada kekhawatiran kriminalisasi,” ujar Masinton. Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut lembaganya akan mengungkap kasus dugaan korupsi baru yang disebutnya lebih masif dibandingkan dugaan korupsi pengadaan proyek e-KTP. Hal. 19 Kasus Baru
Pemerintah Turun ketika Ada Kasus BAKTERI Meningitis Streptococcus Suis (MSS) yang diduga menyerang puluhan masyarakat menimbulkan keresahan. Apalagi, babi yang menyebabkan puluhan warga harus masuk rumah sakit berasal dari Bongkasa. Wayan Setiawan, salah seorang warga yang berternak babi, mengakui, adanya informasi tentang bakteri MSS membuat warga menjadi kesulitan menjual babi menjelang hari raya Nyepi dan Galungan ini. “Babi merupakan salah satu bagian dari pangan yang tentunya menyangkut hajat hidup orang banyak. Saya berharap agar pemerintah tidak hanya turun ketika ada kasus,” ungkapnya. Mengenai masalah penyakit, Setiawan menyarankan agar pemerintah membuat Rumah Potong Hewan yang resmi dan di bawah pengawasan pemerintah langsung. “Setiap hari, ribuan babi dipotong di Badung, baik untuk dijadikan olahan babi guling atau dijual di pasar. Kenapa Badung tidak berpikir untuk membuat RPH, sehingga satu pintu,” ujarnya. Hal. 19 Bangun RPH
Agus Rahardjo
Tunda Makan Komoh dan Lawar Plek
BPM/dok
BABI - Peternakan babi sangat menjanjikan di Bali. Namun sayang belum ada pengecekan kesehatan ternak babi secara rutin dilakukan pemerintah.
Bali Tak Pernah Cek Kesehatan Babi
DOSEN Unud pernah meneliti bahwa kandungan bumbu pada olahan lawar dan babi guling Bali sudah mampu membunuh segala jenis kuman dan bakteri. Hanya, budaya orang Bali yang ingin serba-wah, membuat olahan lawar tak lagi sempurna dalam hal kelengkapan bumbu. Tokoh ebat kuliner Bali, I Nyoman Sukertha, asal Kesiman mengungkapkan para tetua dulu sudah pintar dalam menentukan porsi bumbu lawar. Namun belakangan muncul adanya lawar plek yang dominan terbuat dari daging babi mentah. Ini yang sebenarnya rentan tertular bakteri. Alasannya, lawar plek ini tak direndam dan direbus dengan bumbu terlebih dahulu. Kedua, kata dia, komoh juga banyak mengandung kuman penyakit, jika tak diracik dengan baik dan benar. Para tetua dulu, membuat komoh penuh dengan racikan bumbu jangkep alias genep, tidak seperti sekarang asal ada kuahnya dan kebanyakan diganti dengan penyedap rasa. Atas kebiasaan ini, Nyoman Sukertha menyarankan masyraakat Bali untuk menunda dulu makan komoh dan lawar plek. Hal. 19 Darah Mentah
Beredarnya pemberitaan tentang Meningitis Streptococcus Suis (MSS) membuat masyarakat Bali gaduh dan resah. Padahal, MSS adalah kasus yang telah lama ada sehingga MSS tidak perlu membuat masyarakat khawatir.
BPM/sue
NYATE - Krama pemaksan Pura Mregan membuat sate babi.
KETUA DPK Peradah Badung, I.B. Angga Purana Pidada mengatakan, meskipun MSS adalah masalah kesehatan, tetapi dapat menyinggung semua sektor termasuk pariwisata. Dari informasi yang beredar di media sosial
membuat masyarakat gaduh dan khawatir. Ketua Asosiasi Ilmuan Peternakan, Prof. Budarsa, mengatakan, isu MSS memang membuat semacam keresahan apalagi sudah disebarluaskan melalui media
sosial. “Padahal sejatinya tidak separah itu,” ujarnya saat acara “Kajian Ilmiah Streptococcus Suis, Keamanan Mengonsumsi Babi Guling’’, pada Kamis (16/3). Hal. 19 Penjualan Lesu
BPM/sue
LAWAR - Budaya krama Bali saat meracik lawar babi.
Kasus MSS di Bali Jangan Takut Makan Daging Babi Bangli Keluarkan SE, Tabanan dan Jembrana Tunggu Hasil Lab
Sepekan terakhir, masyarakat Bali dihebohkan dengan adanya kasus Meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus Suis pada babi. Betapa tidak, daging babi bisa dikatakan sebagai makanan “wajib” masyarakat Bali khususnya umat Hindu. Apalagi menjelang hari raya Nyepi, Galungan, dan Kuningan. Populasi babi di Pulau Dewata mencapai di atas 1 juta ekor. Munculnya penyakit Meningitis Streptococcus Suis (MSS), tak dimungkiri membuat sebagian masyarakat resah. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali langsung terjun ke Sibang, Badung yang menjadi lokasi pertama ditemukannya masyarakat suspect (dicurigai, red) MSS pada 11 Maret lalu. Hal. 19 Satu Tempat
Meluasnya kasus Meningitis Streptococcus Suis (MSS) di beberapa daerah di Bali, membuat dinas terkait kelimpungan. Sejumlah daerah mengeluarkan Surat Edaran (SE) seperti dilakukan Pemkab Bangli, sementara Tabanan dan Jembrana BPM/dok masih menunggu kajian SEMPROT - Petugas baru turun melakukan penyemtim Unud. protan kandang dan ternak ketika ada kasus MSS.
DINAS Perikanan, Ketahanan Pangan, dan Peternakan (PKP) Kabupaten Bangli mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi atau mencegah MSS terjadi di Bangli dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang diberikan kepada seluruh perbekel di Bangli. Kepala Dinas Perikanan, Ketahanan Pangan, dan Peternakan (PKP) Kabupaten Bangli I Wayan Sukartana menjelaskan, ada tujuh poin penting yang berada dalam isi surat edaran tersebut di antaranya tentang bagaimana pengolahan daging babi dengan benar-benar matang sebelum dikonsumsi, dan peternak babi supaya menjaga kebersihan
kandang babi tempat mereka memelihara babi, serta menjaga kebersihan tempat pemotongan babi yang ada di Bangli. “SE itu akan diberikan kepada semua perbekal di masing-masing desa. Surat tersebut sudah ditandatangani bapak Bupati,” ungkap Sukartana. Sukartana mengatakan, selain mengeluarkan SE ke masing-masing desa melalui perbekel, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada seluruh UPTD untuk melakukan pendataan terhadap peternak babi serta tempat pemotongan daging babi. Hal. 19 Kebersihan Kandang