terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
16 HALAMAN
NOMOR 2 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
MINGGU KLIWON, 18 Agustus 2019
balipost http://facebook.com/balipost
Pemerintah ingin mengembangkan beberapa wilayah metropolitan di luar Jawa supaya bisa menumbuhkan sumber-sumber ekonomi baru. Hal tersebut merupakan salah satu cara pemerintah untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah.
BUPATI Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti memimpin apel Perayaan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di Lapangan Alit Saputra, Dangin Carik, Tabanan, Sabtu (17/8) pagi. Para pemimpin OPD memakai pakaian khas nusantara, sedangkan peserta apel mengenakan pakaian khas daerah
HAL. 11
DAERAH | HAL. 2
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Merah Putih Terbesar
Sumber Ekonomi Baru
Bangkitkan Rasa Nasionalisme
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
RIBUAN komponen pemuda se-Bali, Sabtu (17/8) kemarin, menjadi pelaku sejarah membentangkan bendera terbesar di Indonesia di Lapangan Kapten Japa, Kesiman Kertalanggu, Denpasar. Pembentangan Sang Saka Merah Putih berukuran 120 meter x 80 meter serangkaian 74 tahun Kemerdekaan RI, HUT Pemprov Bali, dan mendukung Pergub Bali soal Bulan Bung Karno itu, dilakukan penuh khidmat dan semangat tinggi. Tampil sebagai Pembina Upacara Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno I.B. Darmika Marhaen WPS alias Gus Marhaen.
DAERAH | HAL. 3
Peringati Hari Kemerdekaan RI
Gubernur Koster: Jadikan Momentum Mantapkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali
GUBERNUR Bali Wayan Koster bertindak selaku inspektur upacara pada peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (17/8) pagi kemarin. Seusai memimpin upacara, Gubernur Koster menyampaikan bahwasanya peringatan ke-74 Hari Kemerdekaan RI merupakan momentum yang tepat untuk memantapkan program-program Pemprov Bali sesuai dengan visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Program-program yang telah disusun agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perencanaan serta anggaran yang telah dimatangkan. Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu menyampaikan, rencana kerja dan program yang dicanang-
kan, sejauh ini telah berpedoman pada program prioritas visi ‘‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’, yang salah satunya adalah peningkatan sumber daya manusia Bali. Hal ini sangat relevan dengan tema HUT ke-74 Kemerdekaan RI, yakni ‘‘SDM Unggul, Indonesia Maju’’. “Hari ini, kita memperingati Hari Kemerdekaan RI. Mari kita jadikan momentum untuk memantapkan program yang telah kita susun sesuai visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Mari kita ciptakan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki daya saing, untuk senantiasa mampu bergerak bersama guna mewujudkan Bali Era Baru,” ujar Gubernur Koster. Peringatan Detik-detik Proklamasi, Sabtu (17/8) kemarin, berbeda dari sebelumnya. Tahun ini, peserta upacara ter-
masuk Gubernur, Wakil Gubernur Bali, dan Ketua DPRD Bali mengenakan busana adat Bali. Peserta yang berasal dari luar Bali juga memakai busana adat daerah masing-masing. HUT Ke-74 RI pun kental dengan nuansa budaya. “Peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini di Bali, benar-benar berlangsung meriah dengan nuansa budaya. Pertama kali berbusana adat Bali,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster usai upacara bendera. Hal. 11 Bukan Retorika UPACARA - Gubernur Bali Wayan Koster bertindak selaku inspektur upacara pada peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Sabtu (17/8) kemarin.
Jokowi Kenakan Busana Khas Bali
’’Bali Post’’ Menyapa Pembaca Setianya
Dari Gubernur Sampai Pedagang Pasar Badung 16 Agustus, tanggal istimewa bagi Bali Post, korannya krama Bali. Bali Post yang pertama kali bernama Suara Indonesia, tahun 2019 ini genap berusia 71 tahun. Selama tujuh dasawarsa itu, Bali Post tetap berkomitmen mendorong terwujudnya ajeg Bali. Tak sebatas pelestarian alam dan budaya, juga dalam penguatan ekonomi krama Bali. Hal itu pulalah yang dilakukan Bali Post pada Jumat (16/8) pagi. Bali Post kembali ‘’napak tilas’’ perjalanan sang perintis ketika menerbitkan lanjut mengedarkan Suluh Indonesia. ‘’Napak Tilas’’ itu diawali dari Jaya Sabha, rumah Gubernur Bali dan Pasar Badung yang dulu dikenal sebagai Peken Payuk. JUMAT pagi 16 Agustus 2019, lalu lintas di Denpasar masih sepi. Udara pun terasa masih dingin. Namun bagi ‘’petugas’’ pengantar koran tentu itu tak menjadi penghalang. Hal itu pulalah yang dilakukan Satria Naradha, tepat pada hari ulang tahun ke-71 Bali Post. Ia beriringan dengan ratusan karyawan Bali Post menyusuri jalan di Kota Denpasar. Pertama yang dituju adalah Jaya Sabha, rumah jabatan Gubernur Bali. Di rumah besar nan asri itu, Satria Naradha yang mengendarai motor jadul (jaman dulu) langsung disambut Gubernur Wayan Koster. Rombongan diterima di teras rumah yang dihiasai lampu taman yang temaram. Satria Naradha langsung menyerahkan koran edisi khusus HUT Ke-71 Bali Post kepada Gubernur. “Saya kira ini satu inisiatif yang sangat bagus untuk menggambarkan mengenai bagaimana perjuangan Bali Post, dalam hal ini berdirinya,” ujar Koster. Oleh karena itu, kemajuan yang sudah dicapai koran pertama di Bali ini tentu harus selalu dikaitkan dengan sejarah berdirinya Bali Post itu sendiri. “Agar apa yang menjadi misi dan tujuan didirikannya Bali Post sebagai satu media perintis pertama di Bali betul-betul bisa mengemban amanah masyarakat dan tentu saja bersinergi dengan pemerintah ke depan,” jelas Koster yang Ketua DPD PDI-P Bali ini. Pemprov Bali khususnya, lanjut Koster, sangat membutuhkan kehadiran Bali Post. Di dalam perkembangannya ke depan, Bali Post agar bisa mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tak lebih dari 10 menit, rombongan pun beranjak dari Jaya Sabha. Kali ini tujuannya Pasar Badung. Di pasar yang dulu dikenal sebagai Peken Payuk ini, Satria Naradha langsung menyapa pembaca setia Bali Post. Selain membagikan Koran Bali Post secara gratis, juga diserahkan suvenir sebagai tali kasih. Penyerahan tanda kasih berupa tabungan Ajeg Bali, Discount Card Bali Post, Voucer Dana Duka. Tali kasih itu diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Kelompok Media Bali Post, Satria Naradha. Dirut PD Pasar Denpasar I.B. Kompyang Wiranatha menyambut baik sinergi media masa dengan pasar. Kegiatan yang dilakukan Bali Post yang masuk pasar ini dinilai menjadi sarana promosi bagi pasar yang dikelolanya. “Saya melihat ini sinergi yang sangat positif, karena juga bisa menjadi sarana promosi,” ujar mantan Ketua Komisi II DPRD Denpasar ini. (rin/ara)
Bali Post/eka
EDISI KHUSUS - Satria Naradha menyerahkan Koran Bali Post edisi khusus 16 Agustus 2019 kepada Gubernur Bali Wayan Koster, Jumat lalu. CMYK
PRESIDEN RI Joko Widodo kembali membuat publik Bali bangga. Ini lantaran busana yang dikenakannya dalam upacara bendera detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Negara, Sabtu (17/8) kemarin, kental bernuansa Bali. Jokowi tampak gagah dalam balutan busana raja-raja di Bali. Busana adat berbahan bludru hitam lengkap dengan kerisnya itu diminta secara khusus oleh Presiden kepada Pemprov Bali lewat Dinas Kebudayaan. Sedangkan kain songket dan udeng yang dikenakan beserta riasannya dipersiapkan oleh Salon Agung. “Kami diminta oleh Istana untuk menyiapkan alternatif busana. Begitu juga Salon Agung diminta. Setelah itu, kita mengirimkan busana itu,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan “Kun” Adnyana, Sabtu kemarin. Kun bersama pemilik Salon Agung, A.A. Ayu Ketut Agung, diundang ke Istana Negara dalam kaitan upacara detikdetik proklamasi dan persiapan rias busana Presiden. Sejak tiga tahun terakhir, Jokowi memang selalu mengenakan busana adat daerah dan baru tahun ini memilih busana adat Bali. Kun menambahkan, busana SELAMAT - Presiden Jokowi memberikan selamat kepada komandan upacara Kolonel Laut (P) Hariyo Poernomo seusai memimpin Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8) kemarin.
untuk Presiden yang dipersiapkan oleh Dinas Kebudayaan menggandeng desainer, Turah Mayun. Selain busana bludru hitam, pihaknya juga sempat memberikan alternatif pilihan busana nuansa hitam dan merah. Untuk HUT Ke-74 RI ini, busana adat Bali secara keseluruhan dipersiapkan oleh Dinas Kebudayaan dan Salon Agung. Berbeda saat Presiden menghadiri Kongres V PDI-P di Sanur, beberapa waktu lalu, seluruh busana adat dipersiapkan oleh Dinas Kebudayaan. “Acuannya busana raja-raja Bali, bukan busana pengantin,” jelasnya. Tak hanya Jokowi, putranya Gibran Rakabuming dan cucunya Jan Ethes juga tampak mengenakan busana adat Bali. Hanya, busana yang dikenakan memang lebih sederhana. Menurut Kun, busana untuk Gibran dan Jan Ethes dipersiapkan secara pribadi oleh mereka sendiri. Sementara ibu negara, Iriana Joko Widodo, memakai baju adat Batak Simalungun, Sumatera Utara dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengenakan pakaian
adat Aceh. Kun menilai positif pengenaan busana adat daerah dalam peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI. Terlebih dengan adanya Undang-undang No.5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. “Intinya memang negara sudah memiliki iktikad yang luar biasa untuk memajukan kebudayaan Indonesia. Jadi, sudah benar menjadikan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional,” jelasnya. Kun melihat kekayaan budaya dan keberagaman Indonesia dari berbagai macam busana adat daerah yang dikenakan para peserta upacara. Hal ini luar biasa untuk menumbuhkan jiwa kebangsaan dan patriotisme. Di Bali sendiri, gubernur sudah membuat surat edaran agar pelaksanaan detikdetik proklamasi di seluruh Bali menggunakan busana adat. “Jadi, antara pusat dan daerah benar-benar sehaluan dalam upaya membangun karakter bangsa atau membangun kebudayaan yang berkepribadian sebagaimana Tri Sakti Bung Karno,” ujarnya. (kmb32)
Perayaan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI
Pejabat di Buleleng Peragakan Busana Pengantin Khas Den Bukit MOMEN peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2019 dimanfaatkan untuk mensosialsiasikan dan melestarikan khazanah warisan leluhur di Buleleng. Salah satu warisan leluhur itu adalah busana dan model rias pasangan pengantin asli dari Den Bukit. Warisan itu dipertontonkan pada hari peringatan kemerdekaan, Sabtu (17/8) kemarin. Setelah mengikuti upacara, para pejabat setingkat kepala dinas (kadis) dan kepala badan (kaban), kepala bagian (kabag), dan direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mengikuti parade busana pengantin khas Buleleng. Parade dipimpin Bupati
Putu Agus Suradnyana (PAS) bersama Ny. Aries Suradnyana, Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG. didampingi Ny. Ayu Wardhani Sutjidra, Ketua DPRD Sementara Gede Supriatna dengan Ny. Hermawati Supriatna, dan Sekkab Buleleng Dewa Ketut Puspaka, M.P. mengandeng Ny. Indri Puspaka. Tidak heran, parade ini menyita perhatian para undangan dan warga Kota Singaraja. Ada sekitar 30 pasangan (suami istri -red) para pejabat mengenakan busana pengantin asli Buleleng. Suasana di lapangan Taman Kota Singaraja seakan menjadi tempat pernikahan massal. Hal. 11 Suasana Sukacita
BUSANA PENGANTIN - Bupati Putu Agus Suradnyana (PAS) bersama Ny. Aries Suradnyana memimpin parade busana pengantin khas Buleleng usai upacara HUT ke-74 Kemerdekaan RI tahun 2019, Sabtu (17/8) kemarin, di lapangan Taman Kota Singaraja.