Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Debat Capres
Prabowo Sebut Jokowi Grasa-grusu, Jokowi Nilai Prabowo Tak Optimis Jakarta (Bali Post) – Debat calon presiden putaran kedua dilangsungkan, Minggu (17/2) malam. Pesertanya Capres 01 Joko Widodo dan Capres 02 Prabowo Subianto. Materi debat menyangkut insfrastruktur, pangan, lingkungan dan energi.
Bali Post/ant
DEBAT - Capres Joko Widodo dan Capres Prabowo Subianto bersiap memulai debat capres 2019 disaksikan Ketua KPU Arief Budiman (tengah), Minggu (17/2) kemarin.
Debat diawali dengan penyampaian visi-misi oleh masing-masing calon. Setelah itu calon mengambil nomor undian. Materi pertama menyangkut infrastruktur. Capres Jokowi menegaskan koneksitas antarwilayah dan antarpulau betul-betul tersambung dengan baik selama ini, sehingga transportasi semakin mudah dan cepat. ‘’Saya konsisten terus membangun infrastruktur di samping pembangunan sumber daya manusia (SDM),’’ ujar Jokowi. Jokowi mengatakan, selama empat tahun kepemimpinannya banyak pembangunan yang sudah dilakukan baik jalan, jalan tol, pelabuhan hingga bandara. ‘’Saya kira empat tahun ini telah bangun banyak sekali. Baik itu jalan, jalan tol, pelabuhan, baru maupun pengembangan, airport baru maupun pengembangan. Dan inilah yang akan terus kita lakukan agar konektivitas antarpulau, antarprovinsi, antarkabupaten/kota betulbetul tersambung dengan baik,’’ ujar Jokowi. Dengan pembangunan
infrastruktur tersebut maka kemudahan berusaha, logistik dan mobilitas barang hingga orang bisa semakin cepat. ‘’Dengan itu, kecepatan kemudahan, transportasi logistik, transportasi barang, mobilitas akan semakin cepat,’’ tutur Jokowi. Capres Prabowo Subianto sangat menghargai niat baik Jokowi dalam pembangunan infrastruktur. Namun, menurutnya, tim Jokowi kurang efisien dalam bekerja, banyak yang grasagrusu tanpa feasibility study (FS), sehingga banyak yang rugi dan proyeknya sulit dibayar. Menurut Prabowo, pembangunan infrastruktur harus untuk kepentingan rakyat. Menanggapi hal itu, Jokowi mengatakan pernyataan Prabowo bahwa pembangunan infrastruktur itu tanpa FS, salah besar. Proyek infrastruktur yang akan dibangun sudah melalui proses dan direncanakan sejak lama, ada DED dan FS. Soal LRT/MRT, tegas Jokowi, butuh waktu. Hal. 15 Perlu Waktu
Dua Kali Ledakan di Areal Dekat Debat Jakarta (Bali Post) – Dua kali ledakan terdengar di antara lokasi nonton bareng (nobar) dan lokasi debat calon presiden putaran kedua di kawasan Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Ledakan terjadi pada pukul 20.20 WIB di jalan raya yang membelah kedua tempat tersebut. Belum diketahui sumber ledakan yang terjadi secara beruntun. Sesaat setelah ledakan, Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya langsung mengecek sumber ledakan tersebut. Polisi masih berjaga-jaga di lokasi ledakan di Parkir Timur Senayan, tepatnya di dekat Stadion Akuatik. Lokasi ledakan berada di jalan raya. Tepatnya di antara lokasi nonton bareng (nobar) debat pendukung 01 dan 02 di Parkir Timur Senayan. Suaranya terdengar sekitar 200 meter dari panggung debat. Polisi langsung menutup jalan dengan mengalihkan arus kendaraan melalui jalan lain. Ribuan pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-KH Ma’ruf Amin, berkumpul di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Jakarta, Minggu (17/2) kemarin. Begitu juga pendukung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo SubiantoSandiwara Salahuddin Uno. Mereka hadir untuk mengikuti acara derap kebudayaan dipuncaki nonton bareng (no-
bar) debat Pilpres 2019 tahap kedua yang diagendakan KPU RI. Lokasi tersebut memang disediakan oleh KPU sebagai tempat nobar debat. Debatnya sendiri dilaksanakan di Hotel Sultan yang letaknya di sebelah lokasi nobar. Terdapat dua lokasi tenda yang disediakan untuk nobar. Satu untuk kubu Jokowi-KH Ma’ruf. Satunya untuk kubu Prabowo-Sandi. Anggota KPU RI Wahyu Setiawan mengatakan nobar di luar ruang debat sengaja difasilitasi KPU untuk mengakomodir para pendukung yang ingin menyaksikan debat capres namun tidak bisa masuk ke dalam ruangan. Meskipun KPU sendiri sudah menambah jumlah penonton Debat Pilpres 2019 sebanyak 100 orang. Karenanya, dalam debat kali ini, jumlah penonton di arena naik dari 500 orang menjadi 600 orang. ‘’Pada debat pertama kapasitas ruangan hanya memungkinkan 500 undangan, sementara di sini luas, maka kuota tambah (menjadi) 600 orang,’’ kata Wahyu Setiawan. Penambahan jumlah penonton Debat Pilpres 2019 juga dilakukan karena area Hotel Sultan mampu menampung penonton dibanding di Hotel Bidakara, 17 Januari 2019 lalu. Hal. 15 600 Kursi
LPD Perlu LPS Denpasar (Bali Post) Total aset LPD sudah mencapai Rp 21 triliun. Nilai tersebut tidak sedikit. Maka dari itu, aset LPD tersebut perlu diamankan karena sebagian besar merupakan dana masyarakat. Demikian harapan salah satu perintis LPD I Wayan Gatha, Minggu (17/2) kemarin. Ia berharap ada lembaga penjamin simpanan (LPS) yang menjamin dana masyarakat tersebut. Ini sejalan dengan komitmen Gubernur Bali Wayan Koster untuk memperkuat LPD. ‘’Untuk keberlangsungan LPD beberapa tahun ke depan dan seterusnya, dari Rp 21 triliun aset LPD, 77% merupakan uang masyarakat. Maka kita perlu semacam LPS. Apakah ini sudah dipikirkan oleh pemda atau belum,’’ ungkapnya. Tujuan lembaga penjamin simpanan ini untuk mem-back up dana masyarakat jika kelak LPD tersebut mengalami wanprestasi atau sampai mengalami kebangkrutan. Ini harus menjadi pemikiran agar uang masyarakat aman. Berkaca dari 35 tahun perjalanan LPD, ada beberapa LPD yang mengalami wanprestasi sehingga dana masyarakat tidak bisa dikembalikan. Meski ia tidak mengetahui persis perjalanan LPD tersebut, ia berharap dana masyarakat bisa dikembalikan. LPD juga perlu di-back up dengan ketentuan dan peraturan agar lebih kuat. ‘’Di mana ada kelemahan LPD, kita sebagai krama adat berkewajiban menyumbangkan pikiran untuk menguatkan LPD ini,’’ imbuhnya. Ia juga mengusulkan pada desa adat untuk membentuk dana abadi. Dana abadi bisa diambil dari dana pembangunan desa sebesar 20% dari LPD. Upaya ini akan saling melengkapi dengan upaya mem-back up simpanan masyarakat dengan adanya lembaga penjamin simpanan. (kmb42)
Bali Post/ant
KAWAL WARGA - Petugas kepolisian mengawal warga seusai terdengar ledakan di kawasan parkir timur Senayan, Jakarta, Minggu (17/2) kemarin.
Kemenperin Pacu Ekspor Lima Sektor Industri Jakarta (Bali Post) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memacu ekspor lima sektor industri yang pertumbuhannya di atas lima persen dan memiliki catatan kinerja ekspor gemilang di tahun 2018. ‘’Kami sedang fokus memacu kinerja ekspor di lima sektor industri yang mendapat prioritas pengembangan berdasarkan Making Indonesia 4.0,’’ kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya di Jakarta, Minggu (17/2) kemarin. Kelima industri tersebut yakni industri makanan dan minuman yang nilai ekspornya mencapai 29,91 miliar dolar AS, disusul industri tekstil dan pakaian jadi 13,27 miliar dolar AS, serta industri logam dasar 15,46 miliar dolar AS. Lima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronika, dan kim-
ia. Apalagi, lima kelompok manufaktur tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 65 persen terhadap total nilai ekspor nasional. Sepanjang 2018, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, menorehkan nilai ekspor sebesar 13,93 miliar dolar AS, kemudian kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer, dan alat angkutan lainnya menembus angka 8,59 miliar dolar AS, serta pengapalan barang komputer, barang elekronik dan optik mencapai 6,29 miliar dolar AS. ‘’Memang ada beberapa sektor lain yang juga punya potensi besar dalam menopang perekonomian nasional melalui kinerja ekspornya. Misalnya, industri perhiasan, permesinan, furnitur, pengolahan ikan, dan hortikultura,’’ katanya. Pada 2019, pemerintah menargetkan ekspor nonmigas tumbuh 7,5 persen. Proyeksi tersebut memper-
timbangkan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,7 persen. Adapun tiga pasar ekspor utama, yakni Amerika Serikat, Jepang, dan Cina. Penetrasi pasar ekspor ke negaranegara nontradisional juga dilakukan, seperti ke Bangladesh, Turki, Selandia Baru, Myanmar dan Kanada. ‘ ’ M e s k i demikian, diharapkan ada perbaikan ekonomi global, sehingga bisa mendo-
rong ekspor nonmigas lebih tinggi lagi di tahun 2019,’’ ujar Airlangga. Pemerintah juga menargetkan segera merampungkan sebanyak 12 perjanjian dagang baru pada tahun ini. (ant)