Edisi Minggu 17 Nopember 2019 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

12 HALAMAN

NOMOR 79 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

MINGGU UMANIS, 17 november 2019

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Karyawan Karaoke Dites Urine

Gembelan Rindik

Merekam Keindahan Cupang

Upaya menumbuhkan kesadaran antinarkoba terus digencarkan BNNP Bali. Karyawan tempat hiburan malam (THM) New Bahari Karaoke, Denpasar Selatan, Sabtu (16/11) kemarin, dites urine.

Bali Orti edisi kali ini membahas gambelan rindik. Dulu, gambelan ini dinamakan gerantang. Benarkah bisa dipakai terapi kesehatan? BALI ORTI | HAL. 7

Ikan cupang sangat populer di kalangan penghobi fotografi. Diperlukan kompetensi khusus bagi fotografer untuk menjempret objek ini.

DAERAH | HAL. 3

Fotografi | HAL. 8

Jokowi Dikritik, Ahok Ditolak

Jakarta (Bali Post) -

Presiden Jokowi kembali menuai kritik. Setelah dikritik pemborosan dengan memilih sejumlah wakil menteri, kini Jokowi dikritik dengan rencana masuknya nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan memegang posisi penting di BUMN. Informasi yang kini beredar luas menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, akan menduduki kursi Komisaris Utama di Pertamina. Rencana ini menuai kritikan dan komentar. Salah satunya dari Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati. Dia mengatakan, pemilihan Ahok untuk menjadi bos di salah satu perusahaan pelat merah itu harus dilakukan secara transparan. Sebab, kata Dia, BUMN adalah perusahaan milik negara, bukan pemerintah. “Sekarang tinggal ditanyakan, pemilihan Ahok menjadi salah satu kandidat CEO BUMN itu atas dasar apa? Apakah atas dasar karena perwakilan atau mengakomodasi kepentingan politik, kepentingan siapa?” kata Enny Sabtu (16/11) kemarin. Tata kelola BUMN, kata dia, juga harus dilakukan secara profesional dan kompeten. Makanya, pemilihan tersebut harus bebas dari kepentingan politik, kepentingan apa pun di luar kepentingan untuk memajukan perusahaan pelat merah tersebut. Hal. 11 Atas Kompetensi

Maluku Utara dan Manado Diguncang Gempa Susulan

BPM/ist

Maluku (Bali Post) Pasca-Maluku Utara diguncang gempa bermagnitudo 7,4 SR, Jumat dan Sabtu (16/11) kemarin, Maluku Utara, Minahasa Tenggara, dan Manado kembali diguncang gempa susulan. Puluhan bangunan diinformasikan mengalami kerusakan. Gempa bumi bermagnitudo 5,9 mengguncang Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu kemarin. Gempa terjadi pada pukul 17.19 WIB. Episenter gempa terletak pada koordinat 1.67 LU, 126.34 BT (137 kilometer timur laut Bitung, Sulut), dengan kedalaman 35 kilometer. Gempa ini merupakan gempa susulan pascagempa 7,1 di Laut Maluku,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko, saat dikonfirmasi Sabtu kemarin. BMKG juga mencatat, pascagempa magnitudo 7,1 di Laut Maluku, telah

terjadi 177 kali aktivitas gempa susulan (aftershocks). Gempa susulan ini magnitudo dan kedalamannya bervariasi. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, mengatakan, jumlah bangunan rusak ringan akibat dilanda bencana gempa bumi di Maluku Utara dan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara bertambah. Berdasarkan pantauan dari Pusdalops BNPB, terdapat penambahan bangunan rusak dari 19 unit bangunan rusak ringan menjadi 36 unit bangunan rusak ringan. Gempa selain menimbulkan kerusakan di Maluku Utara juga menyebabkan kerusakan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara,” ujarnya dalam keterangan resmi, semalam. Hal. 11 Korban Luka Ringan

Perkuat Ekosistem Pengusaha Muda Bali Suatu negara dikatakan sejahtera jika minimal dua persen penduduknya berwirausaha. Saat dimulainya Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada 2009, jumlah wirausaha di Tanah Air 0,18 persen. Setelah gerakan tersebut, berdasarkan data yang dirilis Kemenko 2018 lalu mencapai 3,65 persen persen penduduk Indonesia berwirausaha.

BPM/eka

WIRAUSAHA - Wirausaha muda SMAN 8 Denpasar memaparkan produk usahanya kepada Satria Naradha saat SMAPAN Fair 2019.

I Kadek Agus Sudiwijaya Jadi Petani pada Usia Muda PEKERJAAN petani kurang begitu diminati oleh kaum muda. Keseharian petani yang harus bergelut dengan panas dan lumpur menjadi salah satu alasan sebagian besar anak muda lebih memilih pekerjaan lain. Namun, tidak demikian dengan I Kadek Agus Sudiwijaya. Pria yang tinggal di Banjar Tanggahan Peken, Desa Susut itu justru meninggalkan pekerjaannya sebagai desain grafis dan memilih jadi petani kopi saat usianya masih terbilang muda. Agus menuturkan dirinya mulai terjun menjadi petani kopi sebelas tahun yang lalu, saat usianya 27 tahun. Sebelumya, dirinya pernah bekerja di sebuah perusahaan kargo di Ubud sebagai desain grafis. Ia akhirnya memilih menekuni pekerjaan sebagai petani karena melihat kehidupan

petani kopi yang bisa bekerja sendiri tanpa terikat waktu kerja. “Kebetulan istri saya dapat tugas menjadi perawat di puskesmas Desa Batukaang (Kintamani). Karena saya tinggal di sana dan hidup dengan petani-petani kopi, saya punya keinginan jadi petani. Saya melihat rasanya enak kerja sendiri tanpa ada waktu yang membebani,” ungkapnya Sabtu (16/11) kemarin. Hal. 11 Fokus Pertanian

ANGKA ini lebih mengejutkan di Kota Denpasar mencapai angka 4 persen. “Sebelumnya, Singapura sudah 5 persen, Malaysia 4 persen, Jepang 7 persen, kita baru 0,18 persen waktu itu,” ujar Sutrisna Dewi dari Indonesia Council for Small Business (ICSBI) sekaligus Inkubator Bisnis Universitas Udayana, Jumat (15/11) lalu. Memang standar minimal Bali sudah terlampaui yaitu 4 persen penduduk telah berwirausaha, namun jika

dibandingkan dengan negara lain yang sudah mencapai 11 persen penduduk berwirausaha, maka Bali ataupun Indonesia masih ketinggalan. Melihat kondisi kewirausahaan, maka sangat penting jiwa kewirausahaan bagi generasi milenial terus dibangun. Kata Sutrisna Dewi perlu lebih banyak pengusaha muda yang ditumbuhkan kembali. Hal. 11 ”Oversupply” Tenaga Kerja

Didukung Ekosistem Sekolah

EKOSISTEM di sekolah khususnya SMA juga telah mendukung ekosistem kewirausahaan. “Sekolah ini memberi ruang pada anak–anak untuk berekspresi, menanamkan jiwa kewirausahaan, pengembangan selanjutnya kembali pada talenta mereka. Jika ada di antara anak–anak yang memiliki kelebihan–kelebihan khusus, dari inovasinya kita akan cobakan dengan dunia industri,” ujar Ketut Suyastra, Kepala SMAN 8 Denpasar, saat Smapan Fair 2, Sabtu (16/11) kemarin. Smapan Fair adalah salah satu wadah, ruang, dan waktu pada anak–anak didiknya. Dengan korban sekian hari tidak belajar, namun banyak ilmu yang didapatkan seperti cara memimpin, bekerja sama, bekerja keras ada di Smapan Fair. Hal. 11 Bebas Berkreativitas

Kiat Tabanan Cetak Petani Muda

Padukan Sektor Pertanian dengan Pariwisata Kurangnya minat generasi muda menggarap bidang pertanian mendapat atensi dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Kondisi ini tentu saja menjadi sesuatu yang kontradiktif, mengingat Tabanan hingga kini masih menyandang predikat sebagai lumbung berasnya Bali. PERLU ada perubahan mindset di kalangan generasi muda agar mau bekerja di sektor pertanian yang sebenarnya sangat potensial dikembangkan di Tabanan. Untuk mendengar aspirasi masyarakat, Pemkab Tabanan melalui instansi terkait kerap turun ke masyarakat. Dengan harapan nantinya akan diperoleh solusi, bagaimana pertanian di Tabanan tetap eksis. Mengingat sekarang ini, yang menjadi petani di Tabanan adalah merekamereka yang berusia lanjut. Salah satunya adalah mengubah mindset generasi muda untuk lebih tertarik berkecimpung di bidang pertanian. Baik itu dengan meningkatkan keuntungan melalui penggunaan teknologi. “Pertama-tama kita harus mengubah mindset. Bagaiamana pertanian tersebut menjadi mata pencaharian yang menguntungkan bagi masyarakat,” kata Eka Wiryastuti belum lama ini. Bupati juga mengatakan, semua program yang dimiliki pemerintah sekarang ini lebih berpihak kepada petani. Seperti Gerakan

Pembangunan Pertanian Serasi (Gerbang Pangan Serasi). Dengan harapan mampu merangsang dan memberikan semangat kepada masyarakat, bahwa pertanian tidak hanya milik generasi tua. Cara lain untuk bisa mempertahankan pertanian di Tabanan, adalah dengan mengembangkan desa wisata. Objek wisatanya adalah sawah dan masyarakatnya bertindak sebagai pelaku pariwisata. “Dengan menjadikan sawah sebagai objek wisata, diharapkan tradisi dan adat budaya yang telah diwariskan tetap terjaga,” ujarnya. Keberadaan desa wisata juga akan disinergikan dengan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang saat ini sudah terbentuk di 93 desa. Semua desa nantinya juga memiliki BUMDes yang bisa menjalankan program desa wisata sehingga punya pola yang jelas dan sesuai dengan potensi yang dimiliki masyarakat di setiap desa. Hal. 11 Potensi Alam

BPM/dok

PERTANIAN - Pertanian dipadukan dengan wisata akan menggairahkan anak muda menggeluti sektor pertanian.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.