terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
12 HALAMAN
NOMOR 208 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Selasa paing, 17 Maret 2020
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Orangtua Ambil Soal ke Sekolah
Suhu Tubuh Polisi Diperiksa
Tebing Longsor, Panyengker Amblas
Kebijakan Denpasar untuk menerapkan pembelajaran siswa di rumah, mulai dilakukan Senin (16/3) kemarin. UTS bagi kelas I-V dan try out untuk kelas VI juga dilakukan di rumah. Karenanya orangtua mengambil soal ke sekolah.
Mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona dilakukan Polres Badung. Sejumlah personel Polres diperiksa suhu tubuhnya, Senin (16/3) kemarin.
Longsor terjadi di Desa Sebatu, Tegallalang, Senin (16/3) kemarin. Akibatnya, panyengker Pura Balingkang yang ada di atas tebing itu ikut amblas.
BADUNG | HAL. 3
DENPASAR | HAL. 2
GIANYAR | HAL. 6
Penanggulangan Covid-19
Bali Siaga
Gubernur Bali telah membuat keputusan tentang Penetapan Status Siaga Penanggulangan Covid-19 di Provinsi Bali. Sejumlah langkah telah diambil sehubungan dengan hal tersebut. Mulai dari menunda UNBK SMK, meniadakan proses kegiatan belajar mengajar secara konvensional di semua jenjang pendidikan se-Bali, melaksanakan kebijakan sebagian ASN bisa bekerja dari rumah, menunda kegiatan-kegiatan pemerintahan yang melibatkan banyak orang, meniadakan/membatasi kegiatan-kegiatan keramaian dan hiburan, hingga mengimbau masyarakat untuk menghindari pusat perbelanjaan, tempat hiburan serta tempat-tempat keramaian lainnya. Langkah-langkah tersebut akan dilaksanakan sampai 30 Maret mendatang. ‘’Sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI dalam pidato yang disampaikan 15 Maret 2020, mengimbau agar masyarakat secara bersama-sama melakukan Social Distancing Measure pada hari-hari ke depan,’’ ujar Gubernur Bali Wayan Koster dalam keterangan pers, di Jaya Sabha, Denpasar, Senin (16/3) kemarin.
H
’’…terkait kegiatan keagamaan, sebisanya dilakukan di rumah saja dan diupayakan tidak mengumpulkan orang banyak. Hal lain, tunda kegiatan resepsi dan keramaian. Orangtua agar mengingatkan anak-anak supaya tidak bepergian.’’ Wayan Koster Gubernur Bali
al itu, lanjut Koster, dilakukan dengan menjaga jarak antarwarga, mengurangi perjumpaan, menghindari kontak fisik, menjauhi tempat-tempat berkumpulnya orang banyak dan jangan bepergian ke luar kota/pulang kampung. ‘’Hal-hal yang perlu dilaksanakan antara lain jangan keluar rumah bila tidak sangat perlu, kerjakan pertemuan secara jarak jauh,’’ imbuhnya. Koster menambahkan, hindari tempattempat yang berpotensi menjadi wahana penularan. Kemudian, tunda semua kegiatan pengumpulan orang banyak. Terkait kegiatan keagamaan sebisanya dilakukan di rumah saja dan diupayakan tidak mengumpulkan orang banyak. Hal lain, tunda kegiatan resepsi dan keramaian. Orangtua agar mengingatkan anak-anak supaya tidak bepergian. Koster melanjutkan, usahakan tidak bepergian ke luar kota/kampung. Apabila mengalami gejala batuk, flu dan demam segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat atau hubungi call center 0361251177 atau WhatsApp 0857-9224-0799. ‘’Masyarakat Bali tidak usah khawatir, tidak panik, tetap tenang dan waspada,’’ tegasnya. Hal. 11 Belum Ada Kebijakan
Wisatawan dari 170 Negara Masih Bebas Masuk Bali
Dua Minggu Capai 150.000 Orang UPAYA pemerintah mencegah Covid-19 dengan mengurangi kegiatan di luar rumah seperti ‘’memindahkan’’ pelajar, mahasiwa, serta ASN untuk belajar dan bekerja dari rumah, agak bertolak belakang dengan pola penanganan orang asing masuk Bali. Para wisman masih banyak masuk Bali. Lebih dari 150.000 wisatawan asing dalam dua minggu datang ke Bali. Belum termasuk ‘’serbuan’’ wisman yang sebelumnya berlibur di Lombok. Mereka keluar Lombok ramai-ramai karena kebijakan Pemda NTB menutup
sementara objek wisata tiga Gili yang ada di Lombok Utara. Berdasarkan data Kemenkum HAM Bali, sejak 1 hingga 15 Maret, WNA yang masuk Bali melalui Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa mencapai 150 ribuan. Persisnya, selama 15 hari ada sebanyak 150.794 wisatawan dari 170 negara. Hal itu dibenarkan Humas Kemenkum HAM Bali Putu Surya Dharma, Senin (16/3) kemarin. Dari data yang diterima Bali Post, dari 150.794 wisatawan dari 170 negara itu, yang masih mendominasi
OPINI
Pendidikan Bali dan ’’Social Disruption’’ Oleh : IGK Manila BALI adalah anugerah untuk dunia. Berpuluh tahun, dia telah menjadi magnet bagi hasrat akan keindahan, kedamaian dan pengetahuan. Bali dikunjungi karena alam, kehidupan dan kebudayaan yang distinct, yang menyebabkannya menjadi primadona pariwisata. Di Bali sendiri, seperti halnya di wilayah lain di Indonesia atau dunia, terdapat beragam dinamika sosio-politikekonomi. Sebagai bagian dari dunia yang terus berevolusi, yang kini telah berada pada era Revolusi Industri 4.0, Bali menjadi salah satu gerbang utama melalui mana gelombang demi gelombang perubahan masuk ke Indonesia. Sejauh ini, terlepas dari pandemi masif virus Corona yang telah mulai merusak pariwisata sebagai sendi utama ekonomi Bali, distingsi alamiah dan kultural yang dimiliki masyarakat Bali harus terus-menerus diposisikan sebagai harta sosial paling berharga, suatu modal sosial (social capital) yang telah menjadi sokoguru peradaban. Sebab, dengan atau tanpa pariwisata, masyarakat Bali harus tetap hidup dengan segenap pranata dan daya tradisional yang ada di tangan. Industrialisasi sendiri, yang di satu sisi telah memudahkan kehidupan ekonomi masyarakat Bali dan memungkinkan lebih banyak turis datang ke Bali, di sisi lain juga perlu disikapi secara bijak. Industrialisasi bisa saja menjadi candu yang memabukkan, dan dengan segala daya ubah atau bahkan daya rusaknya, menggerus harta alamiah dan kultural masyarakat Bali. Salah satu ikhtiar untuk mempertahankan Bali sebagai Bali adalah dengan merawat dan mencerdaskan kehidupan masyarakat supaya tidak mengalami apa yang disebut sebagai social disruption, ketergangguan kehidupan sosio-kultural karena arus deras perubahan. Hal. 11 Akan Alami
adalah turis Australia. Jumlahnya 38.187 wisatawan. Sementara itu, United Kingdom sebanyak 10.192 orang dan Rusia mencapai 9.334 orang. Wisatawan Tiongkok juga bertambah. Selama 15 hari, jumlah WN Tiongkok masuk Bali mencapai 1.143 orang. Sedangkan dari Hongkong 1 orang, itu pun dari Pelabuhan Benoa. Secara keseluruhan, kata Surya Dharma, turis yang datang lewat Pelabuhan Benoa selama 15 hari sebanyak 1.025 orang, dan lewat Bandara Ngurah Rai sebanyak 149.796 orang. (asa)
Bali post/ist
TINGGALKAN GILI - Wisatawan yang mulai meninggalkan Gili Trawangan, Senin (16/3) kemarin, menyusul penutupan akses menuju tiga Gili. Akibat eksodus itu, Gili Trawangan langsung lengang.
Tiga Gili di Lombok Ditutup
Wisman Eksodus ke Bali Amlapura (Bali Post) – Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) menutup akses masuk menuju destinasi wisata tiga Gili (Trawangan, Air dan Meno) yang ada di Kabupaten Lombok Utara selama dua pekan. Kebijakan itu sebagai langkah antisipasi masuknya virus Corona
atau Covid-19 di pulau itu. ‘’Akses pintu masuk ke Gili kita tutup sementara untuk memastikan destinasi itu bebas virus Corona,’’ kata Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah, Senin (16/3) kemarin. Akibat dari kebijakan tersebut, ratusan wisatawan asing yang sebelumnya berada di Lombok, Senin kemarin beramai-ramai meninggalkan pulau tersebut dan memilih untuk berlibur di Bali. Seperti terlihat di Padangbai, Senin kemarin. Ratusan wisatawan asing turun dari kapal dan menunggu transportasi yang akan membawa mereka ke sejumlah hotel atau penginapan di Bali. Kepala Dinas Pariwisata
Kabupaten Karangasem I Ketut Sedana Merta membenarkan banyak wisatawan datang ke Bali dari Gili Terawangan, Lombok. ‘’Informasi yang kami dapat seperti itu. Bagi wisatawan yang mau berangkat ke sana (Gili Terawangan) ditolak. Sedangkan bagi wisatawan yang ada di sana dipulangkan. Dan mereka kini datang ke Bali melalui Pelabuhan Padangbai,’’ ucapnya. Sedana Merta menambahkan, tidak tahu pasti berapa jumlah wisatawan yang datang ke Bali melalui Pelabuhan Padangbai. ‘’Sebagian besar dari mereka rencananya akan ke Denpasar dan ke Kuta,’’ tegas Sedana Merta. (kmb41)
Salah Informasi Destinasi wisata dunia tiga Gili (Gili Air, Meno dan Gili Trawangan) di Desa Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) mulai lengang. Sejak Senin (16/3), wisatawan mancanegara dan domestik mulai meninggalkan pulau kecil bebas polusi itu, menyusul keputusan penutupan tiga gili mencegah merebaknya virus Corona (Covid-19). Ada dua kesan yang muncul dari fenomena ini. Pertama, wisatawan salah informasi. Penutupan Gili seolah diartikan semua wisatawan yang sudah tinggal di pulau harus keluar. Kedua, akses keluar
dari NTB diduga tidak sesuai SOP. Di mana wisatawan langsung direct Gili - Bali tanpa melewati screening di pintu keluar/masuk, baik di BIL maupun di Pelabuhan Lembar. ‘’Mereka panik, beli tiket semalam (Minggu malam). Balik ke Bali, ada yang direct Bali, ada yang ke Bangsal,’’ ujar seorang warga, Andre. Sementara itu, Ketua Gili Hotels Asociation (GHA) Lalu Kusnawan menyayangkan tidak jelasnya prosedur penutupan Gili. Hal. 11 Langsung Mematikan
Jokowi Tak Terapkan ’’Lockdown’’
Jakarta (Bali Post) – Presiden Joko Widodo tidak memasukkan lockdown (menutup kota atau negara) sebagai salah satu kebijakan untuk mengurangi penyebaran penyakit saluran pernapasan yang disebabkan virus Corona jenis baru (Covid-19). ‘’Sampai saat ini tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan lockdown, yang paling penting dilakukan adalah mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain,’’ kata Presiden Joko Widodo, Senin (16/3) kemarin. Kebijakan lockdown tersebut, menurut Presiden, juga adalah kebijakan pemerintah
pusat, bukan daerah. ‘’Perlu saya tegaskan pertama, kebijakan lockdown, baik di tingkat nasional maupun daerah adalah kebijakan pemerintah pusat, kebijakan ini tidak boleh diambil pemerintah daerah,’’ ucap Presiden menegaskan. Presiden menekankan pelaksanaan social distancing atau memberikan jarak dengan orang lain. ‘’Menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko lebih besar penyebaran Covid-19, kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah, perlu terus kita gencarkan untuk
mengurangi tingkat penyebaran Covid-19,’’ Presiden menambahkan. Saat ini sudah ada beberapa negara yang melakukan lockdown sebagian maupun seluruh wilayah negaranya yaitu Italia sejak 9 Maret 2020, Denmark sejak 13 Maret 2020, Filipina sejak 12 Maret 2020 hingga Irlandia pada 12-29 Maret 2020. Sedangkan pemerintah Tiongkok mengunci kota Wuhan dan beberapa kota di dekatnya yang menjadi lokasi episentrum Covid-19, sedangkan Korea Selatan melakukan lockdown terhadap kota metropolitan Daegu. ‘’Saya terus mengikuti
perkembangan situasi terkait Covid-19 dari waktu ke waktu dan terus memberikan perintah-perintah yang terukur agar kita bisa menghambat virus Covid-19 dan tidak memperburuk dampak ekonomi yang bisa memperburuk kehidupan masyarakat,’’ tutur Presiden. Sejumlah daerah juga sudah menetapkan penyebaran Covid-19 ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Daerahdaerah tersebut adalah Kota Solo dengan memerintahkan siswa belajar di rumah selama dua pekan dan penutupan seluruh kawasan wisata. Ada juga Provinsi Banten serta tiga kota dan kabupaten di
dalamnya yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Sementara DKI Jakarta juga menutup sebagian besar tempat wisata selama dua pekan serta meliburkan sekolah juga selama dua pekan dan mengurangi jumlah perjalanan KRL, MRT dan bus Transjakarta. Hingga Minggu (15/3), Indonesia memiliki 117 kasus Covid-19 positif dengan 5 orang meninggal dunia dan tercatat sembuh 8 orang. Mereka tersebar di Jakarta, Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, Pontianak. (ant)