OLAHRAGA
10
Kamis Umanis, 17 Februari 2011
Kejurnas SMI
Medali Emas Kedua dari Agus Saka Bali Post/edi
FOKUS - Pemain Bali Devata fokus melawan Persebaya 1927 di Stadion Dipta, Gianyar, Minggu (20/2) nanti.
Kelelahan Penyebab Kekalahan Bali Devata Denpasar (Bali Post) Faktor kelalahan menjadi penyebab kekalahan Bali Devata 0-1 saat dijamu Semarang United (SU) dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Jatidiri, Minggu (13/2) lalu. Hal itu dikatakan asisten manajer Ryan Ishak Tayeb di Denpasar, Rabu (16/2) kemarin. ‘’Semarang United mendapatkan istirahat cukup lama, yakni dua pekan karena Minggu (6/2) lalu mereka tak bertanding. Sementara kami meladeni Jakarta 1928, pada Minggu (6/2),’’ sebut Ryan. Diakuinya, Bali Devata sudah tampil maksimal, namun Semarang United lebih optimal lagi, sehingga mampu memetik kemenangan. Oleh sebab itu, Ryan tidak mencari kambing hitam kekalahan dengan menyalahkan pemain. ‘’Kekalahan itu lebih karena kurang beruntung. Kami belum didukung Dewi Fortuna. Sepak bola merupakan permainan tim, jadi tak sepatutnya menyalahkan pribadi dan individu pemain,’’ katanya. Ryan mengajak para pemain Bali Devata segera melupakan kekalahan tersebut. Sekarang waktunya menatap laga penting meladeni Persebaya 1927 di Stadion Dipta, Gianyar, Minggu (20/2) nanti. Sementara itu, manajer tim Made Raymond memuji Persebaya 1927 sebagai tim hebat yang sudah lama terbentuk. Sebaliknya, Bali Devata baru lahir beberapa bulan. Kendati demikian, Raymond tidak gentar meladeni nama besar Persebaya. Dia minta kepada Pascal Heye dan kawan-kawan agar berjuang dengan semangat tinggi saat menjamu Persebaya 1927. ‘’Bali Devata tetap mematok poin penuh meladeni Persebaya,’’ ujar Raymond. Rombongan suporter Persebaya 1927 yang akan mendukung timnya ke Gianyar berdasarkan laporan pengurusnya Saleh Mukaddar, sekitar 3.000 orang. ‘’Data tersebut merupakan laporan suporter resmi yang naik bus. Di luar itu, kami belum menerima informasi,’’ ungkapnya. (022)
Tenis Piala Wali Kota
Aulia Kawinkan Juara Denpasar (Bali Post) Petenis unggulan Aulia Rahman Ajie keluar sebagai juara kelompok umur (KU) 18 tahun pada ajang Piala Wali Kota Denpasar 2011 di Lapangan Kompyang Sujana, Rabu (16/2) kemarin. Di final, Aulia menundukkan Ketut Adhi Kurnia dengan skor 6-1, 6-0. Aulia juga berjaya di nomor ganda putra. Ia sukses mengawinkan gelar juara berpasangan dengan Ketut Adhi Kurnia. Pada laga pamungkas, Aulia/ Ketut Adhi menundukkan Gede Wirya Diptanala/ Gede Agus Adidtya dengan skor 6-1, 6-2. Juara tiga tunggal KU-18 direbut Gede Oki Budi Saputra dan Komang Pande Agastya, sedangkan posisi ketiga ganda disabet Gaga Fridayla/Komang Pande Agastya dan Wayan Adhi Kastawan/Putu Bayu Pratama P. Final ganda KU-14 mempertemukan Nyoman Gede Yudhi M/Komang Agus Sukma dengan Nurahman/ Kadek Dwi Sabdana P. Yudhi/Sukma keluar sebagai pemenang dengan skor 6-0, 6-2. Juara ketiga direbut pasangan Irfan Andrean A/M. Ryan Adinugroho. Ketua Pengkot Pelti Kota Denpasar Gusti Lanang Jelantik menjelaskan, juara KU-18 diproyeksikan masuk skuad Porprov. Pihaknya akan menjaring 10 petenis putra dan 10 pemain putri. Selanjutnya ke10 atlet diadu guna mendapatkan lima terbaik putra dan lima terbaik putri sebagai tim defintif Porprov Bali. Dia optimis petenis Denpasar bakal mampu berbicara banyak pada ajang Porprov Bali X/2011 di Jembrana, September mendatang. Pasalnya, pembatasan usia 21 tahun sangat menguntungkan kontingennya. ‘’Kami tak mau menggaet petenis sudah jadi milik daerah lain untuk membela Denpasar. Kami lebih senang melakukan pembibitan dan regenerasi. Dengan atlet binaan sendiri, kami tetap berpeluang menyabet emas di tunggal putra dan putri serta nomor ganda,’’ ucap Lanang Jelantik. (022)
Bali Post/ist
DUA GELAR - Aulia Rahman Ajie sukses merebut dua gelar juara KU-18 putra.
Denpasar (BalI Post) Pesilat Agus Saka Aryadi Putra mempersembahkan medali emas kedua untuk kontingen Bali pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI) IV/2011 di Gedung Lila Bhuana, Denpasar, Rabu (16/2) kemarin. Agus Saka menyabet gelar juara dari nomor seni tunggal remaja putra. Nilai Agus Saka dari tim Bali A sebetulnya sama dengan Supriadi (Riau), yaitu 445. Hanya, siswa kelas II SMAN 5 Denpasar jurusan IPS itu satu poin lebih tinggi dari unsur kebenaran (278). Maulana Ibrahim berada di peringkat ketiga dengan nilai 438. Agus Saka mengikuti jejak seniornya trio Wulandari, Ratnadewi dan Luh De Aristadewi yang merebut emas dari nomor seni beregu putri sehari sebelumnya. ‘’Saya bangga dan senang bisa mempersembahkan emas untuk Bali,’’ ujarnya. Langkah Agus Saka gagal diikuti pesilat seni remaja putri AA Sayu Sinta Windasari berada di posisi ketiga dengan mengemas nilai 431. Dia kalah dari Rizkia (Riau) yang merebut gelar juara dengan nilai 444 dan Riska (DKI) berada di posisi kedua berbekal poin 438. Sebelumnya, I Putu Subagia dan Herda Martinda mempersembahkan medali perak buat Bali dari nomor ganda
putra. Medali emas direbut Abdulah Yusuf/Ade Yusup (DKI) dan dan perunggu untuk M. Iqbal/Nuriman (Lampung). Medali perak juga dihasilkan pesilat seni dewasa tunggal Bali Asep Saeful Marup. Dia kalah dari Mustofa (Jabar) yang akhirnya meraup emas, sedangkan perunggu digaet Yusuf (DKI). Dengan demikian, Bali total telah mengoleksi 2 keping emas, 2 perak dan 1 perunggu. Di nomor laga, pesilat remaja putra tuan rumah Putu Gede Satria Bayu (Bali B) mengalahkan Wayan Jaya Antara (Maluku). Satria Bayu selanjutnya melawan pesilat tangguh Kristo (Sulawesi Utara). ‘’Semoga saya bisa mempersembahkan emas,’’ ungkap siswa kelas I SMP PGRI 1 Denpasar itu. Tuan rumah Bali A berpeluang merebut gelar juara umum untuk pertama kalinya setelah mengoleksi 2 emas. Pasalnya, Bali A asuhan pel-
Bali Post/kmb11
SENI TUNGGAL - Pesilat Agus Saka Aryadi Putra mempesembahkan medali emas untuk Bali dari nomor seni tunggal remaja putra, Rabu (16/2) kemarin. atih Agus Yanto dan Saifulrahman meloloskan 11 pesilat nomor laga ke babak final yang dilangsungkan mulai Kamis pagi ini hingga penutupan sekitar pukul 17.00 sore. Sebelas pesilat Bali tersebut adalah I Gusti Pujaka (kelas A), I Gede Kusuma Jaya, Kadek Ari Sutara, I Made Dwi Antara, Desaj Nade Agustini, Ni Kadek Dewi Kusumawati, Komang Suardika, Komang Suarsana, Dewi Ayu Sri Septiawati, Diah Purnami, Ayu Mertasari dan Made Subagia. ‘’Mudah-mudahan bisa merebut gelar juara umum,’’ ungkap manajer tim AA Cekuk Piadnya. Harapan yang sama disampaikan Ketua Umum Komda SMI Bali Nengah Sukama dan Bendahara IB Sukarta. (kmb11)
Dua Wasit Bali Pimpin Proliga Denpasar (Bali Post) Dua wasit yang dimiliki Pengprov PBVSI Bali, dipanggil PB PBVSI untuk memimpin kompetisi bola voli antarklub profesional Sampoerna Hijau Proliga yang putaran pertamanya digelar di Hall Basket Senayan, Jakarta, 18-22 Februari. Wasit bola voli Bali itu adalah I Made Adnyana dan Nyoman Gendara. ‘’Khusus Gendara yang memiliki sertifikat wasit nasional, baru kali ini memimpin di level nasional seperti Proliga,’’ ujar Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov PBVSI Bali Nyoman Sujantara di Denpasar, Rabu (16/2) kemarin. Sementara Made Adnyana merupakan wasit pemegang sertifikat internasional, sehingga sudah terbiasa memimpin kejuaraan tingkat nasional. Pemanggilan kedua wasit tersebut, menurut Sujantara, sebagai bukti keberhasilan Pengprov PBVSI Bali dalam sisi pembinaan wasit. Eksistensi mereka
di ajang nasional akan memotivasi para wasit Bali untuk memacu diri mengikuti jejak kedua rekannya. Pemanggilan tersebut juga berimbas pada sesama wasit Bali yang belum pernah memimpin event nasional, untuk terus meningkatkan ilmunya dan mengejar sertifikat wasit voli nasional melalui penataran dan ujian-ujian. ‘’ Sampoerna Hijau Proliga musim kedelapan tahun ini diikuti 14 klub, tujuh tim putra dan tujuh tim putri. Empat di antaranya adalah pendatang baru, yaitu Jakarta Electric PLN, Semarang Bank Jateng, Bandung Alko dan Bontang LNG Badak. Kompetisi akan diselenggarakan di sembilan kota, yaitu Jakarta, Gresik, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Solo, Malang, dan Bontang. Sampoerna Kretek telah menjalin kerja sama dengan PB PBVSI sejak 2004 dalam memutar Proliga. ‘’Kami berharap penyelenggaraan ini dapat men-
Nyaris Korbankan Tomoko Denpasar (Bali Post) Miskomunikasi yang terjadi antara PB Perpani dan Panitia Pelatnas Panahan yang terpusat di Surabaya, nyaris mengorbankan Tomoko Suzuki Hariyanto. Pemanah Bali ini hampir saja tidak mengikuti pelatnas. ‘’Awalnya saya dihubungi pihak PB Perpani yang meminta paspor Tomoko untuk disetor ke KONI Pusat. Saat itu juga harus disetor. Beruntung Tomoko sudah memiliki paspor hingga tak ada masalah,’’ ungkap Ketua Umum Pengprov Perpani Bali Sony G. Hariyanto di Denpasar, Rabu (16/2) kemarin. Seandainya Tomoko tidak memiliki paspor, menurut Sony, sudah pasti bakal gagal untuk memenuhi syarat dari KONI Pusat tersebut. Pasalnya, mengurus paspor tidak cukup sehari. Lebih parahnya lagi, saat pelat-
nas di Surabaya sudah mulai berjalan, Tomoko sama sekali tidak diberitahu untuk bergabung baik melalui pemberitahuan lisan maupun tulisan. ‘’Tomoko baru tahu pemanah pelatnas bergabung dan berlatih di Surabaya sehari setelah program tersebut berjalan. Dia tahu dari internet. Tomoko langsung mendadak berangkat ke Surabaya setelah sehari para pemanah latihan di Surabaya,’’ tambah Sony. Apa yang dialami Tomoko tersebut juga dirasakan pemanah pelatnas dari DKI Jakarta. Beruntung akhirnya pemanah Jakarta tersebut bisa bergabung di pelatnas meski juga terlambat layaknya Tomoko. Pengalaman buruk tersebut diharapkan Sony tidak terjadi kembali di masa mendatang. Sebab, hal itu akan menjadikan atlet sebagai korban. (kmb)
ingkatkan prestasi dan kualitas para pemain voli di Indonesia,’’ ucap Yasin Tofani Sadikin, Marketing Manager Sampoerna Kretek, di Jakarta. Direktur Proliga Hanny Surkaty menjelaskan, kompetisi telah siap digelar baik secara teknis maupun nonteknis serta belajar dari pengalaman penyelenggaraan tahun lalu. Musim ini hanya tiga pemain asing yang boleh dimiliki setiap klub. (kmb/010)
Gresik Minati Tiga Pemain Perseden Denpasar (Bali Post) Penampilan tiga pemain Perseden Denpasar U-21 selama mengikuti babak 16 besar kompetisi sepak bola nasional di Purworejo, Jateng, memikat pelatih Gresik Putra (Gestra) Rubianto. Mantan Libero Niac Mitra Surabaya dan Petrokimia Putra Gresik ini memberikan apresiasi terhadap bomber Komang Sukarja, sayap Laureksan, dan playmaker Agustina. Rubianto bahkan mempersilakan Sukarja, Laureksan, dan Agustina agar secepatnya datang ke Gresik Putra. ‘’Kami ingin melihat kemampuan mereka lebih dekat lagi. Untuk itu, silakan bergabung bersama kami jika berminat,’’ tuturnya dikontak dari Denpasar, Rabu (16/2) kemarin. Rubianto yakin jika mereka mau bergabung, kemahirannya bermain bola akan makin terasah. Apalagi tim Gresik bertekad merekrut pemain muda, namun posturnya kekar. Menurut dia, jika lolos dalam seleksi, ketiganya mempunyai peluang lebar masuk skuad Gresik United (GU) yang mengikuti kompetisi level di-
Bali Post/dok
Rubianto visi utama. ‘’Kami memerlukan banyak pemain untuk Gresik United yang bermain di divisi utama dan Gresik Putra yang mengikuti kompetisi divisi II,’’ jelasnya. Gresik Putra baru saja promosi ke divisi II bersama Perseden. Padahal pembentukan tim Gresik Putra yang ikut kompetisi divisi III terkesan mendadak dan belum mampu menjaring pemain potensial secara optimal. ‘’Kami bersyukur karena bisa promosi ke divisi II,’’ terang Rubianto. (022)