Edisi 17 Februari 2011 | Balipost.com

Page 1

Bali Post

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

KAMIS UMANIS, 17 FEBRUARI 2011

Pengemban Pengamal Pancasila

24 HALAMAN NOMOR 182 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Lagi, PPATK Temukan ”Gayus’’ di Ditjen Pajak Dari Pegawai Biasa Sampai Direktur Jakarta (Bali Post) Dugaan bahwa masih banyak ada ‘’Gayus’’ di Ditjen Pajak rupanya ada benarnya juga. Sesuai data dari Pusat Pelaporan Transaksi dan Analisi Keuangan (PPATK) menemukan banyak transaksi mencurigakan milik pegawai Ditjen Pajak. Dari transaksi-transaksi mencurigakan tersebut ada yang mencapai Rp 27 miliar dan tidak sesuai dengan profil pegawai bersangkutan. Ketua PPATK Yunus Husein menjelaskan, berdasarkan penelitian laporan tahunan 2010, PPATK menemukan ada 42 transaksi mencurigakan milik pegawai Ditjen Pajak. ‘’Ditemukan fakta-fakta bahwa terdapat beberapa pegawai Ditjen Pajak yang telah dilaporkan oleh penyedia jasa keuangan, baik terkait transaksi keuangan mencurigakan serta transaksi tunai Rp 500 juta atau lebih,’’ beber Yunus saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komi-

si III DPR, Rabu (16/2) kemarin. Modus yang dilakukan pegawai pajak itu dengan cara melakukan transaksi lewat orang-orang terdekatnya seperti istri, anak dan kerabat. ‘’Nilai transaksi signifikan yang diketahui antara Rp 500 juta sampai Rp 7 miliar, yang dilakukan satu kali transaksi,’’ ungkapnya. Bahkan, dari laporan itu diketahui ada pegawai melakukan transaksi tunai dalam jumlah besar dan tidak sesuai dengan

profil pegawai itu sendiri. Pegawai tersebut melakukan transaksi dengan total senilai Rp 27 miliar dalam beberapa kali transaksi setoran tunai. Modusnya berupa penarikan tunai, baik atas nama pegawai yang bersangkutan, atas nama istri atau anak, tanpa didukung adanya dasar transaksi yang memadai. Modus lain adalah dengan membeli unit link atau reksa dana. Hal.23 Tidak Bisa

Bali Post/dok

Yunus Husein

POLITIK Peraturan DPR

Kunker, Tak Boleh Bawa Keluarga

SPBU Para tersangka perampok SPBU ketika digiring petugas Polda Bali usai gelar perkara, Rabu (16/2) kemarin. Selain tersangka ini, ada dua lagi tersangka yang masih ‘’disembunyikan’’ Polda Bali. Keduanya adalah oknum anggota Brimob Polda Bali.

Jakarta (Bali Post) Kini DPR-RI memiliki peraturan tentang kode etik yang baru. Dalam aturan baru itu anggota DPR dilarang membawa keluarga saat melakukan perjalanan dinas maupun kunjungan kerja (kunker). Demikian pula anggota DPR tak boleh tak ikut rapat berturut-turut enam kali. Demikian ditegaskan Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR Nudirman Munir, Rabu (16/2) kemarin. ‘’Dalam Pasal 10 ayat 3 berbunyi, anggota DPR-RI tidak dapat membawa keluarga dalam suatu perjalanan dinas, kecuali dimungkinkan oleh paraturan perundang-undangan atau atas biaya sendiri,’’ kata Nudirman dalam rapat paripurna di Gedung MPR/ DPR. Selain itu, peraturan tentang kode etik ini juga mewajibkan setiap anggota DPR menghadiri secara fisik setiap rapat yang menjadi kewajibannya. Jika membolos enam kali berturut-turut, maka mereka dinilai melanggar prinsip kejujuran dan kedisiplinan. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyambut positif peraturan DPR tentang etika ini karena aturan tersebut untuk menjaga harkat dan martabat anggota DPR. (kmb4)

EKONOMI

Bali Post/eka

Merampok, Ide Dua Pemain Baru, Gunakan Senpi Polri Oknum Brimob Itu Perampok Spesialis SPBU

DPR Tunda ”Capping’’ Listrik Jakarta (Bali Post) Komisi VII DPR-RI menunda keputusan pembatasan atau capping kenaikan tarif listrik maksimal 18 persen dicabut atau tidak, sampai awal Maret 2011. Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya usai rapat kerja dengan Menteri ESDM Darwin Saleh, Rabu (16/2) kemarin mengatakan, pihaknya meminta pemerintah terlebih dahulu menyampaikan hasil evaluasi dan analisis perhitungan tagihan listrik pelanggan industri yang terkena capping. Menurutnya, sikap Komisi VII DPR sama seperti sebelumnya yakni meminta PT PLN (Persero) tetap memberlakukan capping maksimal 18 persen. ‘’Capping tetap berlaku sampai ada perubahan,’’ katanya. Namun, Riefky juga menambahkan, Komisi VII DPR menyepakati subsidi listrik tetap sesuai kuota APBN 2011 yakni sebesar Rp 40,7 triliun. Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon menambahkan, pemberlakuan capping memang tidak sehat, karena terdapat disparitas tarif. ‘’Namun, pencabutannya harus ada payung hukumnya,’’ katanya. Riefky juga meminta PLN meneruskan pola antarbisnis untuk menyelesaikan permasalahan capping dengan industri. (kmb/ant)

KOTA

2

PENYANDANG cacat di Bali mencapai 25.329 orang. Menurut jenis kecacatannya, 4.942 orang merupakan penyandang tunanetra, 5.075 orang penyandang tunarungu/wicara, 9.211 orang penyandang cacat anggota tubuh dan 6.101 orang penyandang cacat mental. Dari jumlah itu, 980 orang di antaranya berstatus penyandang cacat berat. Apa langkah pemerintah memberdayakan mereka?

OLAHRAGA

16

KEINGINAN Patty Schnyder untuk pensiun total dari dunia tenis, kembali harus ditunda. Petenis Swiss itu di luar dugaan masih mampu mengalahkan mantan petenis nomor satu dunia Ana Ivanovic di Dubai.

Denpasar (Bali Post) Tujuh tersangka perampok spesialis SPBU, seluruhnya merupakan ‘’pemain’’ baru. Hasil pemeriksaan sementara, senjata yang digunakan kawanan perampok itu merupakan senpi milik Polri. Senpi tersebut sejenis Revolver yang dibawa dinas sehari-hari oleh oknum Brimob Polda Bali (pelaku). Setiap beraksi, senpi itu digunakan untuk mengancam dan menodong korbannya. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Gde Sugianyar, Rabu (16/2) kemarin menjelaskan, kasus ini diungkap tim

khusus bentukan Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Hadiatmoko. Tim terdiri atas empat bagian dan masing-masing dikendalikan Kasatgas. Tim I melakukan lidik ke Lombok, Tim II ke Surabaya, Tim III ke Lumajang dan Tim IV di Denpasar. Sejak terjadinya tiga kasus perampokan di SPBU (Sibang, Kedewatan dan Udayana Jimbaran - red), masing-masing tim bergerak sesuai petunjuk. Mereka pun menyebar dan memburu pelakunya. Sembari melakukan lidik secara bersamaan, Tim III akhirnya paling awal mendapat sinyal. Mereka berhasil mengen-

dus jejak satu pelaku. Dia adalah tersangka Muhammad Yasin Toha alias Yasin. Yasin dibekuk di wilayah Lumajang. Tertangkapnya tersangka Yasin merupakan awal dari terbongkarnya kasus perampokan SPBU ini. Dari Yasin, terucap sejumlah nama. Salah satunya tersangka Suhardiyanto bin Kasbulah alias Antok. Namun, tersangka Antok ditahan di Polres Lumajang karena terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Hal.23 Ikut Beraksi

Bali Post/Eka

DIAMANKAN - Barang bukti yang berhasil diamankan polisi di luar senjata api yang digunakan merampok. Senjata api itu adalah milik Polri.

Rusuh Ponpes di Pasuruan

Awalnya Saling Ejek Surabaya (Bali Post) Penyerangan terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ma’hadatul Islam Yayasan Pesantren Islam (Yapi) di Pasuruan dilakukan oleh massa Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja). Mereka terpancing melakukan penyerangan akibat terbawa emosi setelah saling ejek dengan santri Ponpes Al Ma’hadatul Islam itu. Hal itu dikemukakan Kapolda Jatim Irjen Pol. Badrodin Haiti, Rabu (16/2) kemarin. Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, katanya, proses penyerangan dilakukan tibatiba, bukan sistematis dan tidak direncanakan terlebih dahulu seperti isu yang berkembang di masyarakat. Sementara kronologi kejadian, dimulai saat ratusan massa Aswaja dari Pasuruan, Bangil,

dan Pandaan pulang seusai mengikuti pengajian di Singosari sekitar pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Dalam perjalanan pulang menuju Pasuruan, katanya, ratusan massa dengan menggunakan sepeda motor melewati Ponpes Al Ma’hatul Islam yang terletak di Jalan Pandaan, Pasuruan. Saat massa berhenti di depan ponpes beraliran Islam Syiah itu, massa Aswaja dengan santri ponpes saling olok dan menjelek-jelekkan antara satu dengan yang lain. Aksi berlanjut dengan saling lempar. Yang didahului oleh massa Aswaja. Karena diserang, santri ponpes balik melakukan pelemparan. ‘’Karena jumlah santri banyak, massa penyerang buyar dengan sendirinya,’’ katanya.

Namun pos satpam, ruang tamu, dan papan nama ponpes rusak. Sementara korban lukaluka dari pihak ponpes sebanyak enam orang, yang terdiri atas empat santri dan dua karyawan. Sedangkan dari massa penyerang terdapat satu korban yang terluka. Terkait proses penyerangan, Kapolda Badroddin menyatakan sudah melakukan identifikasi lapangan dan menemukan bahwa batu yang disita, yang menjadi alat untuk melempar ponpes itu tidak dibawa dari luar daerah, tetapi berasal dari depan ponpes. ‘’Setelah kami cocokkan dengan batu yang terletak di sepanjang jalan ponpes, ternyata cocok dan memiliki kemiripan. Hal.23 Tiga Tersangka

ADA yang beda dalam jumpa pers pengungkapan kasus perampokan di tiga SPBU di Bali. Dari tujuh tersangka, hanya lima yang dihadirkan. Sementara dua oknum anggota Brimob, Briptu Sutia Aji dan Briptu Eno Suyatno alias Enok, tidak dihadirkan dalam gelar perkara, Rabu (16/2) kemarin. Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Suryanbodo Asmoro mengakui kalau dua tersangka oknum Brimob Polda Bali itu tidak dihadirkan. Alasannya, mereka masih dikembangkan dan mencari barang bukti lainnya. Sementara tersangka lain, Vallensius Siku Teru, Muhammad Yasin Toha alias Yasin, Eko Anggara dan Endro Widiyo Seno, dihadirkan pada gelar perkara itu. Sangat terlihat aneh memang. Bahkan, awak media yang meminta supaya zebo para tersangka dibuka, penyidik tidak mengizinkan. Padahal, masyarakat ingin tahu seperti apa wajah para perampok yang sempat membuat masyarakat waswas. ‘’Nanti saja di pengadilan lihat wajahnya,’’ tambah Dir. Reskrim Polda Bali Kombes Pol. Eddy Tambunan. Hal.23 Tidak Mencukupi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.