terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
16 HALAMAN
NOMOR 342 TAHUN KE 71
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Jumat Pon, 16 Agustus 2019 Divonis Dua Tahun Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra dihukum penjara dua tahun. Vonis itu lebih rendah dari tuntutan jaksa 3,5 tahun. Kata Wiraputra, perkara yang begitu besar ini tidak akan terungkap dengan gamblang jika tiga tokoh kunci tidak dihadirkan jaksa sebagai saksi. Siapa mereka? DENPASAR | HAL. 2
’’Tapping Box’’ Belum Maksimal
DPRD Kabupaten Badung menyoroti penerapan tapping box yang dipasang Pemkab Badung pada wajib pajak. Penerapan dan pengelolaan alat monitoring transaksi usaha secara online untuk menghitung setiap transaksi yang terjadi di tempat usaha tersebut dinilai belum maksimal. BADUNG | HAL. 3
71 TAHUN BALI POST KONSISTEN MENGAWAL AJEG BALI
www.balipost.com
Tangkapan Melimpah, Nelayan Rugi Nelayan di Jembrana mendapat tangkapan yang melimpah. Sayangnya jenis ikan yang mereka tangkap yakni ikan layang, harganya anjlok. Bahkan untuk satu kilogram ikan layang hanya laku Rp 1.000. Hasil itu tidak mampu menutupi biaya operasional. JEMBRANA | HAL. 10
’’Mohon doa restu, dukungan serta partisipasi krama Bali secara bersama-sama mewujudkan visi pembangunan Bali ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Bali Era Baru. Visi pembangunan harus diselenggarakan dengan fokus, tulus dan lurus.’’
Tidak Terbit
Wayan Koster Gubernur Bali
Terkait dengan Peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI yang juga merupakan hari libur nasional, maka Bali Post pada Sabtu (17/8) besok tidak terbit. Bali Post terbit kembali seperti biasa pada Minggu (18/8) lusa. Untuk itu kepada para pelanggan dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit
CMYK Relokasi Pedagang Relokasi pedagang Pasar Banyuasri ke pasar darurat telah digarap tuntas. Dengan demikian, lokasi pasar lama sudah kosong dan tinggal menunggu pelaksanaan proyak revitalisasi yang dilakukan Pemkab Buleleng. Karena pasar darurat sempit, pedagang pun diatur berdasarkan zona.
Halaman 7
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
SAAT perayaan 61 Tahun Provinsi Bali, Kamis (14/8), Wayan Koster yang kini Gubernur Bali terlihat sumringah. Ia menyapa para undangan dengan ramah. Ada kebanggaan yang terpancar di wajahnya. Komitmen mantan anggota Banggar DPR-RI ini untuk kembali mengisi Bali dengan aksen nuansa Bali terjawab. Saat itu semua peserta peringatan Hari Jadi Provinsi Bali yang ke-61 mengenakan pakaian adat. Pakaian yang selama ini menjadi identitas krama Bali. ‘’Mohon doa restu, dukungan serta partisipasi krama Bali secara bersama-sama mewujudkan visi pembangunan Bali ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Bali Era Baru. Membangun Keseimbangan Alam, Manusia dan Budaya Bali berdasarkan nilai kearifan lokal Bali. Sad Kerthi yang meliputi penyucian jiwa (atma kerthi), penyucian laut (segara kerthi), penyucian jiwa (atma kerthi), penyucian sumber air (danu kerthi), penyucian tumbuh-tumbuhan (wana kerthi) penyucian manusia (jana kerthi) dan penycuian alam semesta (jagat kerthi). Visi pembangunan harus diselenggarakan dengan fokus, tulus dan lurus,’’ kata Gubernur Koster. Langkah Gubernur Bali Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini layak dicatat sebagai terobosan bersejarah. Dengan visinya ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’, Koster membawa Bali ke Era Baru. Visi ini pun disambut positif banyak kalangan. Tanggapan positif tentang kebijakan Koster disampaikan kaum milenial yang diwakili Rama Gerald Jade. Ia menilai langkah Gubernur Bali sekarang sudah cukup baik dalam menangani pendidikan. ‘’Meski demikian, kebijakan pemerintah Bali ke depan agar lebih meningkatkan kualitas pendidikan untuk mencetak generasi muda Indonesia,’’ kata Rama. Ini tidak lain untuk meningkatkan kompetensi dalam menghadapi persaingan global. Tanggapan positif terhadap kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster diungkapkan akademisi dari STIMI Handayani Denpasar Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H., M.H. Ketua Yayasan Pendidikan Handayani Denpasar ini mengatakan secara objektif. ‘’Koster telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang bagus, antara lain terkait pencegahan sampah plastik dan peningkatan kecintaan budaya Bali di antaranya melalui pakaian adat Bali,’’ katanya. Hal. 15 Kebijkan Visioner
Terkait dengan perjuangan dan komitmen Bali Post menjaga Bali dan peradabannya, banyak kalangan berharap tetap konsisten meyuarakan aspirasi dan peradaban Bali serta menjaga harmonisasi kebangsaan. Bali Post harus tetap komitmen mengawal Ajeg Bali. Setidaknya demikian harapan yang disampaikan tokoh masyarakat, mulai aktivis lingkungan hingga kaum milenial. Gung Adhi, demikian A.A. Ngurah Adhi Ardhana, anggota Fraksi PDI-P DPRD Bali ini biasa dipanggil, mengatakan Bali Post adalah media cetak terbesar di Bali dan tentunya sangat memegang peranan penting dalam upaya Pemerintah Provinsi Bali menuju Bali Era Baru dengan visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Dalam hal ini, Bali Post yang usianya 10 tahun lebih tua dari Provinsi Bali tidak hanya berperan sebagai penyampai berita kepada masyarakat Bali dan tetap membuka ruang dialog bagi krama Bali. ‘’Saya berharap dan tetap berharap agar Bali Post konsisten mengawal Ajeg Bali. Komitmen ini harus terus digaungkan sebagai bentuk tanggung jawab moral menjaga Bali,’’ ujarnya. Sejalan dengan itu, Bali Post juga harus tetap kritis dan tetap menawarkan solusi dalam upaya mewujudkan terobosan Bali Era Baru yang dipayungi visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Siswa SMAN 3 Denpasar, Rama Gerald Jade, sebagai kaum milenial juga berharap Bali Post agar tetap menjadi sesuluh (lentera) bagi krama Bali yang selama ini menjadi pembaca setianya. ‘’Bali Post harus konsisten dengan swadharmanya menjadi lentera bagi krama Bali,’’ ujar Rama. Ia pun berharap Bali Post mengawal gebrakan Bali Era Baru agar visi-misi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ bisa terwujud. ‘’Langkah Gubernur Koster menjaga Bali harus dikawal. Bali Post hendaknya menjadi media yang tetap membuka ruang diskusi bagi publik di Bali dalam menyikapi kebijakan Gubernur Bali,’’ jelasnya. Koordinator ForBALI I Wayan ‘’Gendo’’ Suardana mengatakan Bali Post beberapa tahun ke belakang telah mampu menunjukkan media yang menjaga marwah sebagai lembaga pers untuk menjaga keajegan Bali. Hal. 15 Fungsi Pers
Perjuangan masyarakat di Penebel maupun Pupuan bersama jajaran TNI/ Polri, BPBD dan Kehutanan, akhirnya membuahkan hasil. Buktinya, Kamis (15/8) pagi, sudah tidak ditemukan lagi titik api di Gunung Batukaru. Atas kondisi itu, penanganan kebakaran pun dihentikan.
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
Gebrakan Gubernur Koster Disambut Positif
LAHIR dari spirit perjuangan wartawan muda K. Nadha yang pada 16 Agustus 1948 membuat penerbitan bernama Suara Indonesia dan beberapa kali berganti nama masing-masing Suluh Indonesia (1965-1966) lalu Suluh Marhaen (1966-1971) dan sejak 1971 menjadi Bali Post, semangat menjaga peradaban Bali tetap terjaga hingga hari ini Jumat 16 Agustus 2019 yang memasuki usia 71 tahun. Usia 71 tahun merupakan usia yang tergolong matang untuk menjabarkan swadharma-nya seba-gai media massa yang sejak awal berkomitmen mengawal Pancasila. Tagline ‘’Pengemban Pengamal Pancasila’’ juga membuktikan Bali Post memiliki spirit nasionalisme kuat. Spirit yang sangat dibutuhkan ketika ancaman disintegrasi menguat. Spirit ini mestinya juga menjadi komitmen bersama bangsa Indonesia.
Batukaru Sudah Steril
balipost http://facebook.com/balipost
Halaman 8 Dapat SS dari Napi Kasus pesta SS di kamar kos mulai terungkap. Ternyata tersangka mendapat barang haram di Kuta. Bahkan tersangka mengaku jaringan SS tersebut melibatkan salah satu Napi di Lapas Karangasem. Halaman 12
Pasar Badung ’’Peken Payuk’’ Kini ’’Smart Heritage Market’’ PASAR Badung tidak asing lagi di telinga masyarakat Bali. Pasar yang terletak di Jalan Gajah Mada, Denpasar ini menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat Kota Denpasar. Bahkan, sebelum dilakukan revitalisasi pascakebakaran Februari 2016 lalu, kehidupan di pasar ini tidak pernah terhenti. Aktivitas pedagang silih berganti antara dikios dan los dengan pedagang pelataran. Pagi hari ramai oleh aktivitas pedagang di dalam kios dan los. Sementara sore menjelang malam hingga subuh, aktivitasnya mulai dilakoni para pedagang pelataran serta pedagang bermobil. Namun, kini terjadi sedikit perubahan pada aktivitas pasar ini. Karena pedagang pelataran sudah tidak berjualan lagi di areal pasar terbesar di Bali ini. Pedagang pelataran difokuskan di eks Tiara Grosir, Jalan Cok-
roaminoto. Kembali pada sejarah berdirinya pasar ini, setelah ditelusuri ternyata belum ada data pasti yang tertulis. Hanya berdasarkan berbagai cerita yang dialami oleh warga yang pernah beraktivitas di pasar ini. Beberapa sumber menyebutkan, pada zaman penjajahan dulu, pasar ini merupakan tempat orang berjualan beraneka ragam jenis periuk (payuk) serta aneka jenis gerabah dari tanah, seperti pane, ceretan, celengan, serta peralatan dapur yang terbuat dari tanah. Nama Pasar Badung ini kemungkinan diambil karena posisinya berada di pinggir Tukad Badung. Kemudian setelah kemerdekaan, keberadaan pasar ini mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah. Hal. 15 Pembangunan Kembali
PASAR BADUNG —Pasar rakyat yang melekat dengan kesan kotor dan kumuh, tidak akan bisa ditemui di Pasar Badung. Sejak dibangun kembali menjadi pasar tradisional yang modern, PD Pasar bertekad untuk menjadikan pasar ini bersih dan sehat menuju Smart Heritage Market.