Edisi 16 Agustus 2010 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

SENIN UMANIS, 16 AGUSTUS 2010

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 1 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

62 Tahun ”Bali Post’’

Mengabdi pada Bali dan Nusantara

Jajak Pendapat Apakah Anda yakin para pejabat bupati/wakil bupati yang baru dilantik bisa mengatasi tantangan Bali dalam mengatasi masalah tata ruang dan kemiskinan?

AJEG Bali dan Ajeg Nusantara. Kalimat itu bukan sekadar jargon. Bukan pula gagah-gagahan, apalagi sok nasionalis. Sama sekali bukan! Tetapi kalimat itu mesti terus diucapkan, dicamkan dalam hati dan diwujudkan dalam langkah nyata serta perbuatan. Bagi Bali Post yang 16 Agustus hari ini genap berusia 62 tahun, tentu ‘’Ajeg Bali dan Ajeg Nusantara’’ memiliki arti sangat penting dan ‘’sakral’’. Sebagai koran pejuang, sejak awal K. Nadha telah berkomitmen bahwa pers yang dirintisnya bersama dua kawannya, I Gusti Putu Arka dan Made Sarya Udaya, harus berperan untuk menjaga Kemerde-

kaan RI khususnya mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI. Dengan motto Bali Post sebagai ‘’Pengemban Pengamal Pancasila’’, mengisyarakatkan bahwa tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai refleksi Ajeg Nusantara merupakan komitmen yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Demikian pula dalam menjaga keajegan Bali, Bali Post selalu menjadi pelopor. Bali Post tak henti-hentinya memberi perhatian pada penyelamatan Bali. Tak hanya alam, budaya, dan ekonominya, manusia Bali pun menjadi topik perdebatan dalam sidang pembaca Bali Post. Ini pula yang menanda-

kan Bali Post tetap sebagai koran masyarakat Bali yang setulusnya mengabdi pada kepentingan Bali dan memajukan Bali secara merata. Jati diri lembaga pers, termasuk surat kabar, tentu tidak bisa kaku menyikapi perubahan masyarakat. Perilaku yang begitu dinamis dalam cara orang memperoleh informasi mendorong Bali Post untuk melakukan penataan. Kemajuan teknologi, tidak kita jadikan sebagai wahana persaingan. Tetapi kemajuan teknologi itu kita jadikan kesempatan untuk mempermudah masyarakat untuk mengakses Bali Post. Hal.19 Secara Cepat

Bali Post/Anjaswari

HUT BALI POST - Satria Naradha saat ‘’masimakrama’’ ke rumah I Gusti Putu Arka (kiri), Minggu (15/8) kemarin. Simakrama ini terkait HUT ke-62 Bali Post. Selain ke rumah I Gusti Putu Arka (88), ia juga ‘’masimakrama’’ ke rumah Made Sarya Udaya (88). Kedua tokoh sepuh itu merupakan kawan K. Nadha (alm) saat menerbitkan ‘’Suara Indonesia’’ pada 1948. Saat itu ketiganya adalah wartawan ‘’Bali Shimbun’’. Ketika koran milik Jepang tersebut tidak terbit karena Jepang kalah, ketiga anak muda itu bertekad untuk menerbitkan koran dalam menjaga Kemerdekaan RI dan cita-citra Proklamasi.

Tidak Tahu Yakin

31%

Bupati pun Dihadang

Tidak

21%

48% n = 450

Pesimis, Pemimpin Baru Mampu Atasi Kemiskinan EMPAT bupati/wakil bupati; Karangasem, Tabanan, Bangli dan Badung, mengawali tugasnya dalam membangun Bali. Pemimpin yang dipilih secara langsung dan sarat nuansa politis ini pun dihadapkan pada sejumlah permasalahan. Untuk mengetahui persepsi publik atas kinerja para pejabat publik ini, Bali Post menggelar jajak pendapat di empat wilayah tersebut. Hasil jajak pendapat Bali Post yang dilakukan secara acak dengan menghubungi responden via telepon dan mewawancarainya didapat hasil sebagai berikut. Ketika diajukan pertanyaan, apakah Anda yakin para pejabat bupati/wakil bupati yang baru dilantik ini bisa mengatasi tantangan Bali dalam mengatasi masalah tata ruang dan kemiskinan? Dominan responden mengaku tidak yakin. Ada 48% responden yang tidak yakin para pemenang pilkada ini bisa mengedepankan keberpihakannya dalam menyelamatkan alam Bali. Responden berargumentasi kinerja sejumlah pejabat publik belakangan ini umumnya bergerak pada kepentingan investasi, sehingga penyelamatan tata ruang dinomorduakan. Budaya mengejar pendapatan asli daerah (PAD) yang masih kuat akan membuat pejabat takluk pada kepentingan investor. Selebihnya ada 21% responden yang yakin. Umumnya responden berpedoman pada keberdaan UU Tata Ruang. Hal.19 Izin Investasi

KABUPATEN

Lomba Gerak Jalan Rusuh

Truk Dibakar, Tiga Luka Berat Singaraja (Bali Post) Lomba gerak jalan 45 kilometer untuk memperingati HUT ke-65 RI di Buleleng, Minggu (15/8) dini hari kemarin, terpaksa dibubarkan sebelum peserta mencapai finis. Pasalnya, di tengahtengah lomba terjadi keributan antara dua kelompok warga dari Desa Bondalem dan Desa Kubutambahan yang berbuntut pemblokiran Jalan Raya Singaraja-Amlapura selama sekitar 10 jam.

4

GEDUNG DPRD Karangasem yang belum difinishing (pembangunan tahap akhir), terancam mangkrak. Masalahnya, APBD Karangasem tahun ini dan 2011 terbatas dan lebih banyak untuk membayar gaji dan tunjangan lebih dari 5.000 pegawai. Belum ada kepastian kapan dilanjutkan pembangunan gedung wakil rakyat itu.

Tidak Terbit Terkait dengan peringatan HUT ke-65 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang juga merupakan hari libur nasional, Bali Post pada Selasa (17/8) besok tidak terbit. Bali Post akan terbit kembali seperti biasa mulai Rabu (18/8) lusa. Untuk itu kepada para pelanggan dan pemasang iklan, mohon maklum. Penerbit

Miskin, sebuah predikat yang pasti dihindari setiap orang. Namun faktanya masih ada. Bahkan, di Pulau Bali yang pariwisatanya sangat maju, masyarakat miskin masih belum bisa dientaskan. Kemiskinan itu pula menyebabkan masyarakat terkebelakang secara pendidikan. Untuk mengurai penyebab kemiskinan dan langkah-langkah yang mesti diperlukan untuk mengentaskannya, Bali Post menggelar diskusi yang diadakan di kabupaten/kota di Bali. Diskusi ini dilaporkan bersambung hingga 16 Agustus 2010, tepat di usia 62 tahun Bali Post.

Bali Post/ole

BLOKIR JALAN - Warga memblokir Jalan Raya Singaraja-Amlapura sekitar 10 jam, Minggu kemarin. Pemblokiran itu dipicu kejadian saat gerak jalan HUT Kemerdekaan RI.

Bali Post/oleh

DIBAKAR - Truk pengangkut pasir yang sebelumnya dibakar massa.

Akibat peristiwa itu, puluhan orang luka-luka, termasuk tiga orang yang mengalami luka cukup berat. Satu truk dibakar warga dan satu mobil dirusak serta dua pohon asam di pinggir jalan ditebang, lalu dirobohkan ke tengah jalan. Selain itu, ratusan truk pengangkut pasir telantar selama 10 jam karena jalan raya di sekitar Pura Meduwe Karang di Kubutambahan ditutup mulai pukul 03.00 wita dan baru dibuka pukul 13.00 wita. Informasi di lokasi kemarin menyebutkan, peristiwa

itu sebenarnya berawal dari pertikaian individu yang kemudian meluas kepada ketersinggungan warga desa. Pertikaian berawal ketika seorang warga yang diduga dari Desa Bondalem mengaku disenggol hingga terjatuh oleh sebuah mobil yang mengangkut supoter gerak jalan dari Desa Kubutambahan. Masalah lalu lintas itu sebenarnya sudah damai. Namun beberapa saat kemudian terjadi keributan yang lebih besar. Hal.19 Rawat Inap

Malaysia Tahan Tiga Petugas KKP RI Siap Kirim Surat Protes Jakarta (Bali Post) Penahanan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta adanya tembakan peringatan terhadap kapal patroli KKP oleh Polisi Diraja Malaysia di perairan RI, dinilai bentuk penghinaan Malaysia terhadap Indonesia untuk kesekian kalinya. Padahal, petugas KKP sedang menjalankan tugas menindak nelayan warga Malaysia yang ketahuan sedang

mencuri ikan di perairan Indonesia. ‘’Atas kasus itu, pemerintah Indonesia tidak bisa diam saja, harus protes keras terhadap perlakuan polisi Malaysia,’’ kata anggota Komisi I DPR-RI Tjahjo Kumolo, Minggu (15/8) kemarin. Menko Polhukkam Djoko Suyanto mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan kasus penangkapan tiga petugas

KKP oleh Polisi Diraja Malaysia diselesaikan secara baik-baik dengan mengedepankan upaya diplomasi. Imbauan Presiden itu, kata Djoko, ditindaklanjutinya dengan menginstruksikan kepada Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia dan juga Konsulat Jenderal (Konsul) Indonesia yang ada di Johor Baru, untuk segera membebaskan tiga petugas tersebut.

Menurut mantan Panglima TNI ini, sebenarnya tidak ada penembakan yang dilakukan oleh kapal patroli Malaysia. Hanya tembakan suar atau tembakan peringatan. ‘’Jadi tidak benar ada tembakan kepada kapal patroli KKP,’’ kata Djoko meluruskan, usai acara pengukuhan Paskibraka di Istana Negara, kemarin. Hal.19 Harus Ditangkap

Mengubur Kemiskinan di Bali (13-Habis)

Sikap Mental Masyarakat, Tantangan Berat FAKTOR penyebab kemiskinan terbilang cukup kompleks. Bukan saja menyangkut kualitas SDM, akses ataupun sokongan pemerintah, sikap mental masyarakat pun turut berandil besar. Paling tidak, sikap mental masyarakat menjadi salah satu penyebab sekaligus kendala program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Badung. Hingga kini masih saja ditemui masyarakat yang malas atau enggan memanfaatkan peluang dan lebih suka menunggu belas kasihan dari pihak lain. Ketua Komisi C DPRD Badung I Nyoman Satria mengatakan, pada dasarnya peluang kerja di Badung cukup terbuka. Terlebih sektor pariwisata di Badung menjadi andalan dan terbukti menjadi penyumbang

PAD dengan kontribusi sekitar 93 persen. Artinya, sektor pariwisata bergerak dengan dinamis dan mampu menjadi tumpuan bagi pembangunan masyarakat. Meski demikian, industri pariwisata tidak bergerak sendirian dan bukan satu-satunya yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Multiplier effect pariwisata pada dasarnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang yang menjanjikan. Misalnya dengan menggiatkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyokong kepariwisataan. ‘’Hanya masalahnya sekarang, apakah masyarakat mau memanfaatkan peluang yang ada atau tidak,’’ ujarnya. Hal.19 Ngaku Miskin

I Wayan Suambara

BUPATI Putu Bagiada dan Wabup Arga Pynatih bersama pejabat Muspida dan pejabat penting di lingkungan Pemkab Buleleng lainnya pukul 09.30 wita langsung meluncur ke Air Sanih. Tujuannya untuk bertemu tokoh-tokoh masyarakat dari Desa Bondalem dan Desa Kubutambahan. Saat melewati jalan di Kubutambahan, Bupati Bagiada tidak bisa lewat karena jalan tetap diblokir oleh warga. Bupati pun sempat turun dari mobil dan meminta warga membuka penutup jalan. Saat itu Bupati sempat marah-marah karena warga tak mau membuka jalan. Namun, setelah sempat bersitegang beberapa saat, pagar pemblokir jalan kemudian dipindahkan dan Bupati bisa lewat menuju Air Sanih, Minggu kemarin. Di Air Sanih, tokoh masyarakat dan perbekel dari dua desa dipertemukan untuk mencari jalan keluar masalah tersebut. Dalam pertemuan itu, Perbekel Bondalem Sadhu Adnyana mengatakan bahwa kejadian tersebut bukan terjadi di wilayah Desa Bondalem melainkan di luar desa tepatnya di daerah Sembiran. Namun jika memang warganya terlibat dalam kejadian tersebut, dirinya akan menyerahkannya sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Sementara itu, Perbekel Kubutambahan Ketut Sandirat mengatakan pihaknya hanya menginginkan kasus tersebut diselesaikan secara hukum dalam tiga hari ke depan dan tidak ada intervensi. Ia juga meminta agar kendaraan-kendaraan yang dirusak agar diganti. Setelah berdiskusi selama sekitar dua jam, kedua tokoh dari dua desa akhirnya sepakat menyerahkan kasus tersebut untuk diselesaikan secara hukum. Mereka juga sepakat untuk menjaga warganya agar tidak terjadi keributan susulan. Setelah kesepaktan dibuat, warga di Kubutambahan akhirnya membuka pemblokiran jalan sehingga lalu lintas menjadi lancar. Kapolres Buleleng AKBP Yudhi Hartanto mengatakan, kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman dan diakibatkan oleh beberapa individu yang bertikai yang kemudian meluas hingga terjadi kesalahpahaman antara dua desa. Hal.19 Karena Takut

I Nyoman Satria

Bali Post/ded I Ketut Suiasa

Bali Post/ole

BERDEBAT - Bupati Bagiada sedang berdebat dengan masyarakat yang tak mau membuka penghalang jalan, Minggu kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.