Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
DI HADAPAN KETUA LP-LPD SE-BALI, GUBERNUR KOSTER TEGASKAN LAGI KOMITMENNYA PERKUAT LPD
LPD - Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati serta Sekda Bali Dewa Made Indra saat ramah tamah dengan LPD, BKS LPD dan LP-LPD se-Bali, Senin (15/4) kemarin.
UNTUK kedua kalinya, Gubernur Bali Wayan Koster kembali beramah tamah dengan LPD, BKS LPD dan LP-LPD se-Bali di Jayasabha, Rumah Jabatan Gubernur, Senin (15/4) kemarin. Pertemuan pertama dilakukan dua bulan lalu pada saat pembahasan Ranperda tentang Desa Adat. Kini setelah ranperda diketok palu, Koster tak hanya menegaskan kembali komitmennya untuk lebih menguatkan LPD, juga berjanji segera mewujudkan kantor untuk BKS LPD dan LP-LPD. Dalam Perda Desa Adat, lanjut Koster, LPD menjalankan ekonomi kerakyatan yang berkaitan dengan keuangan. Sementara yang berkaitan dengan sektor riil dijalankan oleh BUPDA (Baga Utsaha Padruen Desa Adat). Khusus untuk LPD, disebut Labda Pacingkreman Desa yang nantinya akan diatur dengan perda tersendiri. ‘’Namanya Labda Pacingkreman Desa supaya unsur ke-
arifan lokal lebih tampil untuk memperkuat kedudukan dan fungsi LPD itu sendiri. Untuk memproteksi LPD itu menjadi lebih kuat supaya Otoritas Jasa Keuangan tidak bisa masuk. Tidak ada alasan lagi,’’ ujarnya. Menurut Koster, LPD atau Lembaga Perkreditan Desa masih menggunakan nomenklatur perbankan. Hal ini membuka ruang bagi OJK untuk masuk. Berbeda dengan Labda Pacingkreman Desa yang khas dan unik, walaupun operasionalnya tetap seperti LPD sekarang. ‘’Saya ingin memperkuat keberadaan LPD ini ke depan makin di-support semua pihak, termasuk pemda provinsi maupun kabupaten/kota. LPD mau diperkuat, tidak bisa diganggu siapa pun juga. Tapi bagaimana LPD tumbuh berkembang secara sehat,’’ terangnya. Kaitan dengan BUPDA, Koster menjelaskan, ini adalah lembaga perekonomian di desa adat untuk memperkuat
perkembangan ekonomi kerakyatan. Sekaligus untuk menghadapi perkembangan ekonomi global. Termasuk dengan adanya toko modern berjaringan, yang sudah masuk ke desa-desa dan mengancam warung-warung milik masyarakat. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan menggusur kekuatan ekonomi kerakyatan di Bali. ‘’Setelah 17 April, saya akan keluarkan instruksi agar dilakukan moratorium pemberian izin toko modern berjaringan. Toko modern nanti hanya boleh di wilayah-wilayah tertentu. Saya akan mengeluarkan pergub untuk membatasi berdirinya toko-toko modern berjaringan,’’ imbuh Ketua DPD PDI-P Bali ini. Sebaliknya, lanjut Koster, akan dibangun toko-toko milik krama Bali dan milik desa adat. Toko tersebut bisa dimiliki oleh desa adat maupun kelompok masyarakat di desa adat. Minimal lima orang di setiap desa
adat yang memiliki bakat di bidang wirausaha akan dilatih untuk mempersiapkan hal itu. Lebih jauh lagi, pihaknya akan menyinergikan semua sektor yang mengelola keuangan di Bali untuk memperkuat perekonomian Pulau Dewata. Salah satunya Bank BPD Bali agar bisa berperan sebagai banknya rakyat Bali. Terkait Perda Desa Adat, Koster menyebut kini sedang diproses di Kemendagri. ‘’Secara intensif saya menugaskan tim untuk mengurus proses ini di Kemendagri supaya paling lambat bulan depan sudah diberikan nomor registrasi dan resmi berlaku sebagai perda tentang desa adat,’’ ujarnya. Menurut Koster, Perda Desa Adat mengatur desa adat secara menyeluruh untuk memperkuat kedudukan dan kewenangannya. Hal. 15 Berbasis Hindu
2.624 Caleg DPRD Kabupaten/Kota di Bali akan Tergusur
Pemilih Cerdas, Lawan Politik Transaksional
RABU (17/4) besok, gelaran pemilu serentak dilaksanakan. Ada ribuan politisi yang memperebutkan kursi legislatif. Mereka akan bersaing untuk merebut kursi DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Bali, DPRRI, dan DPD-RI. Untuk calon Tk. II, ada 2.979 caleg yang akan berebut mengisi 355 kursi (lihat grafis). Itu artinya akan ada 2.624 caleg yang akan tersisih. Harapannya tentu mereka yang terpilih adalah figur yang jujur, cerdas dan siap nindihin Bali. Baik terhadap budaya, adat, lingkungan maupun manusia Bali.
Sebenarnya, tidak sulit menilai kualitas calon anggota legislatif (caleg) dalam Pemilu 2019. Karena informasi dan rekam jejak caleg sangat mudah dilacak. Pertimbangan penting yang harus dikedepankan adalah kepentingan yang nantinya diperjuangkan caleg terpilih bukan lagi pribadi
atau kelompok. Maka yang paling layak dipilih adalah mereka yang mampu memperjuangkan kepentingan bersama; kepentingan Bali. Sayangnya dalam demokrasi elektoral yang masih kental dengan budaya komunal, kemampuan menentukan caleg terbaik mengalami pendangkalan.
Politik transaksional yang dilancarkan para caleg ke komunitas-komunitas yang kental dengan ikatan budaya seperti klan, dadia, banjar dan desa adat, meluruhkan kemampuan menentukan pilihan. Ruang-ruang komunal yang seharusnya terbebas dari soal-soal pilihan politis
Soal Pemilu Ulang di Sydney
KPU Belum Bersikap
Jakarta (Bali Post) Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan pihaknya belum bisa memutuskan ada atau tidaknya pemungutan suara ulang di Sydney, Australia. Alasannya, lembaga penyelenggara pemilu itu masih menyelidiki masalah yang memicu protes ratusan warga negara Indonesia (WNI) di sana, sehingga meminta dilakukannya pemilu ulang. ‘’Apakah ada ketentuan yang melanggar, kalau tidak ada maka ada pasal yang mengatur, apakah ada pemilu susulan atau apa? Itu yang harus dicek dulu dan direspons bagaimana,’’ ucap Arief Budiman usai mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan Akhir Pengamanan Tahapan Pemungutan Surat Pemilu 2019 di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (15/4) kemarin. Menurutnya, KPU masih berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Sydney dan Bawaslu RI untuk memastikan apakah ada pelanggaran yang terjadi, sehingga ratusan WNI di Sydney tidak bisa mencoblos. Arief mengklaim telah melengkapi ketersediaan logistik di sejumlah TPS di Sydney. Arief memastikan KPU akan secepatnya memutuskan ada atau tidaknya pemungutan suara ulang. Menurutnya, tim yang berwenang harus melakukan peninjauan terhadap WNI yang masuk dalam antrean apakah mereka memenuhi syarat sebagai pemilih atau tidak. Berdasarkan Peraturan KPU, pemungutan suara di TPS dilakukan dari pukul 07.00 sampai 13.00, jika pukul 13.00 masih terdapat antrean maka orang-orang yang sudah hadir sebelum pukul 13.00 tersebut tetap harus dilayani haknya, tetapi jika ada pemilih yang datang lewat pukul 13.00 maka orang tersebut tidak diperkenankan untuk mencoblos. Hal tersebut juga berlaku di seluruh negara termasuk di Sydney, Australia. Namun, dalam kasus pemungutan suara yang terjadi di Sydney pada Sabtu (13/4) mengalami kendala yang disebabkan oleh membeludaknya Daftar Pemilih Khusus Luar Negeri (DPKLN) pada satu jam terakhir, yaitu pukul 17.00 hingga 18.00 waktu setempat yang mengakibatkan ratusan WNI terpaksa golput karena tidak diberi kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya. (kmb4)
Jumlah Caleg Jumlah Kursi
DPRD Kabupaten
445 45
Jumlah Caleg Jumlah Kursi
diracuni melalui bantuanbantuan dana dalam bentuk bansos. Akibatnya kualitas caleg tidak lagi menjadi penting, melainkan siapa yang telah memberikan apa kepada lembaga-lembaga komunal. Rekam jejak tertutupi dengan besarnya jumlah dana yang digunakan untuk
Jumlah Caleg Jumlah Kursi
BANGLI
KARANGASEM
JEMBRANA
Jumlah Caleg Jumlah Kursi
VVVVVVV
VVVVVVV
VVV VV VVVVV
VVVV VVVV VVV
BH
INE
KA TUNG
A IK GAL
DPT PEMILU 2019 Jumlah TPS
Jumlah pemilih
Jumlah Caleg Jumlah Kursi
BADUNG GIANYAR
2.979 355
384 45
KLUNGKUNG
DENPASAR
292 40
Buleleng Denpasar Badung Karangasem Gianyar Tabanan Jembrana Bangli Klungkung
: : : : : : : : :
582.596 463.866 385.210 380.162 370.022 366.211 235.261 187.475 160.090
12.384 DPT 3.130.893 PEMILU 2019 Pemilih disabilitas : - Tunadaksa : 1874 pemilih. - Tunanetra : 744 pemilih. - Tunarungu/wicara :1.114 pemilih. - Tunagrahita :1.004 pemilih. - Disabilitas lainnya sebanyak :1.076 pemilih.
Jumlah Caleg Jumlah Kursi
TABANAN
333 35 Jumlah Caleg 293 Jumlah Kursi 40
V V V VV V VV VV VV VVVVVV VV VVVVVV VV VV VVVVV VVVVVVV VVV VVVVVV VV VV
BALI
233 30
BULELENG
kepentingan pembangunan fisik sanggah dadia, pura kahyangan tiga, balai banjar atau wantilan. Bahkan tidak jarang pilihan caleg ditentukan hanya berdasarkan bansos perbaikan jalan atau gang-gang di perumahan. Hal. 15 Lebih Ideal
Jumlah Caleg Jumlah Kursi
414 45
Jumlah Caleg Jumlah Kursi
Jumlah Caleg Jumlah Kursi
291 30
330 45
Dibantah, Ada Eksodus Jelang Pemilu
Bali Post/ant
KESIAPAN PEMILU - Menkopolhukam Wiranto dan Kapolri Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi Kesiapan Akhir Pengamanan Tahapan Pemungutan Surat Pemilu 2019, di Jakarta, Senin (15/4) kemarin.
Jakarta (Bali Post) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menegaskan tidak ada eksodus besar-besaran pemilih menjelang pemungutan suara pemilu serentak 2019 pada Rabu 17 April 2019. Dari hasil monitoring, grafik kepergian masyarakat Indonesia ke luar negeri stabil. Secara grafis jumlah masyarakat yang ke luar negeri dengan yang sebaliknya dari luar negeri ke dalam negeri lebih kecil. ‘’Kurang lebih 70 ribu yang keluar bahkan yang masuk 74 ribu,’’ kata Wiranto usai menggelar Rapat Koordinasi Kesiapan Akhir Pengamanan Tahapan Pemungutan Surat Pemilu 2019, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/4) kemarin. Hadir pada rapat itu, Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua Bawaslu Abhan, Ketua KPU
Arief Budiman, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, Jaksa Agung Prasetyo, Menkominfo Rudiantara, dan Kepala BSSN Joko Setiadi. Wiranto menjelaskan dari laporan yang masuk, data tersebut ada dalam periode 11 April hingga 17 April 2019 nanti. ‘’Artinya apa? Artinya banyak masyarakat yang sudah sangat antusias untuk memberikan hak suaranya dalam pencoblosan,’’ terangnya. Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menambahkan, eksodus besar tidak terjadi karena gangguan keamanan dalam negeri tidak ada. ‘’Tidak terjadi perpindahan mobilitas masyarakat yang berlebihan ke luar negeri. Sampai saat ini datanya normal semua,’’ tegas Tito. (kmb4)
Bali Post/afp
KOTAK SUARA - Seorang pekerja pemilu Indonesia menunggang kuda, dibantu polisi dan TNI, mengangkut kotak suara dan bahan pemilihan ke sebuah desa terpencil di Jember, Jawa Timur, Senin (15/4) kemarin. Sekitar 192 juta warga akan memberikan suaranya pada pemilu, 17 April besok.