Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (101rb Like) http://facebook.com/balipost
sabtu kliwon, 16 januari 2016
Afif, Teroris yang Bercelana Jeans
Jakarta (Bali Post) – Identitas siapa pria berbaju hitam bercelana jeans yang menggenggam senjata jenis FN di Jalan Thamrin, Kamis (14/1) siang (BP, 15/1) akhirnya dikenali. Ternyata sosok yang kini sudah menjadi mayat tersebut adalah Afif alias Sunakim yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Polisi menyatakan salah satu jenazah pelaku peristiwa teror di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1)
bernama Afif alias Sunakim. “Sunakim alias Afif itu (teroris) yang (kemarin) pakai celana jeans, kaos hitam dan pakai topi,” kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat kemarin. Menurutnya, Afif sebelumnya pernah ditangkap di Aceh dan menjadi terpidana atas kasus pelatihan terorisme dengan vonis tujuh tahun penjara. Hal. 19 Secara Visual
20 HALAMAN
NOMOR 148 TAHUN KE 68
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (3,8rb Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Polisi Buru Bahrun Naim Jakarta (Bali Post) – Bahrun Naim diyakini sebagai pengendali bom Jakarta. Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti menyatakan polisi memburu Bahrun Naim yang ditengarai menjadi dalang teror Thamrin dan termasuk jaringan ISIS. Polisi juga memburu orangorang yang terlibat dalam jaringan Bahrun. “Kami harus melakukan pengejaran terhadap siapa pun yang terkait atau terlibat di dalam kasus teror ini. Dari tadi malam di beberapa kota kami lakukan upaya pengejaran,” ujarnya usai menjenguk korban serangan teror itu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Jumat (15/1) kemarin.
Menurut Badrodin, para pelaku bom Thamrin menarget pimpinan Polri, termasuk pimpinan Densus 88 dan anggota Polri di lapangan. Kini polisi mengambil langkahlangkah antisipasi di tempat-tempat keramaian dan menjaga objek-objek vital. Hal. 19 Luar Negeri
Bahrun Naim
Ditangkap, Empat Terduga Teroris
Bekasi (Bali Post) – Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri membawa dua orang lagi terduga teroris dari kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/1) sore. Dengan ditangkapnya dua orang tersebut, jumlah terduga teroris yang ditangkap di wilayah Kota Bekasi berjumlah empat orang. Sebab, sebelumnya dua orang ditangkap di Jalan Topas Raya Kavling 17 RT03/39, Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pukul 13.30 WIB. “Yang dibawa (Dendus 88) tadi dua orang laki-laki tapi
saya tidak tahu identitasnya,” kata Ketua RT03/08 Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Nemit Santoso, di Bekasi. Keduanya ditangkap Tim Densus dari sebuah kontrakan di Kampung Kelapa 2 RT03/ RW08, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya. “Sebelumnya saya dapat informasi dari Densus melalui telepon. Mereka minta izin saya untuk menangkap warga saya. Saya tanya yang mana, karena saya tidak tahu dan saya sedang berada di Bekasi Timur,” katanya. Hal. 19 Rumah Kontrakan
Bali Post/ant
TERORIS - Anggota Densus 88 Antiteror Polda Jabar melakukan penggerebekan terduga ISIS di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/1) kemarin. Aparat menangkap tiga orang terduga teroris dan sejumlah barang bukti di antaranya bendera ISIS, buku jihad serta sejumlah dokumen lain.
Warga Teriakkan ’’Kami Tidak Takut’’ Jakarta (Bali Post) – Ratusan orang yang menamakan diri ‘’Masyarakat Kami Tidak Takut’’ berkumpul di situs serangan teror kemarin di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dan terus menyorakkan yel-yel ‘’kami tidak takut... lawan teroris’’. ‘’Ini merupakan aksi spontan yang berawal dari obrolan di Whatsapp,’’ kata salah satu inisiator gerakan, Ulin Yusron, di lokasi pengeboman, Jumat (15/1) kemarin. Hal. 19 Tidak Takut
Bali Post/ant
Kasus Damayanti
KPK Sasar Pimpinan Komisi V DPR
LAKI-LAKI - Petugas kepolisian menggiring seorang laki-laki yang diamankan saat penggerebekan di Desa Langgen, Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (15/1) kemarin.
Jakarta (Bali Post) Setelah menyegel ruang kerja anggota DPR dari Fraksi PDI-P Damayanti Wisnu Putranti di lantai enam, penyidik KPK kembali mendatangi Gedung DPR, di Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Jumat (15/1) kemarin. KPK melakukan penggeledahan terhadap ruang kerja Wakil Ketua Komisi V dari Fraksi Golkar Budi Supriyanto. Namun, kali ini penggeledahan oleh penyidik dikawal 4 polisi bersenjata lengkap dari satuan Brimob. Penggeledahan terus berlanjut ke ruang Wakil Ketua Komisi V DPR lainnya, Yudi Widiana. Saat penyidik akan memasuki ruang anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memprotesnya. Fahri Hamzah merasa tidak terima dengan proses penggeledahan yang dilakukan
Bali Post/rtr
KUNJUNGAN - Presiden Jokowi saat mengunjungi sebuah department store yang terletak di kawasan Sarinah, Jumat (15/1) kemarin.
penyidik KPK karena melibatkan pasukan Brimob bersenjata laras panjang. Politisi dari PKS itu menegur penyidik KPK untuk tidak melibatkan Brimob. Dalam kesempatan itu, Fahri dan Nasir Jamil (PKS) sempat bersitegang dan berdebat soal keikutsertaan Brimob tersebut, sehingga akhirnya berdebat dengan KPK di ruangan politisi PKS Yudi Widiana. “Tidak boleh bawa senjata laras panjang. Ini rumah tangga kami. Anda tidak dipilih rakyat,” kata Fahri dengan nada meninggi kepada salah satu penyidik KPK. Hal. 19 Rombongan Brimob TAHANAN - Damayanti Wisnu Putranti (DWP) mengenakan baju tahanan seusai menjalani pemeriksaan, Jumat (15/1) kemarin.
Jadi Target Teroris, Bali Tanpa X-ray Bali menjadi target teroris setelah bom Jakarta. Begitu penegasan Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Lalu seberapa jauh kesiapan aparat menjaga keamanan Bali? PENGAMANAN Bali berstandar internasional rupanya masih di angan-angan. Alat X-ray yang menjadi salah satu tolok ukurnya, ternyata tak ada di dua pintu masuk Bali. Di kedua pintu masuk Bali, Padangbai dan Gilimanuk, pengamanan hanya manual. “Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai tidak pakai X-ray. Tetapi anggota melaksanakan pemeriksaan selektif dan personelnya ditambah,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hery Wiyanto, Jumat (15/1) kemarin. X-ray bantuan Mabes Polri, lanjut Hery, masih dalam perbaikan sehingga untuk sementara ditaruh di Mapolda Bali. Sementara X-ray bantuan Pemrov Bali dana operasionalnya mahal. Sedangkan Polda tidak punya anggaran untuk itu. “Kalau ada
event besar baru dipakai dan itu pun menggunakan anggaran khusus Polda. Kedua alat itu ditempatkan di Markas Brimob, Tohpati,” tegasnya. Diakui Hery, pengamanan Pelabuhan Gilimanuk paling ketat. Pasalnya peluangnya besar menjadi pintu masuk teroris ke Pulau Dewata ini. “Di sana dilengkapi anjing pelacak untuk pemeriksaan penumpang yang masuk ke Bali,” ucapnya. Dari catatan yang dihimpun Bali Post, mesin X-ray yang bernilai puluhan miliar rupiah itu sempat setahun berada di Pelabuhan Gilimanuk. Tetapi salama setahun di sana, mesin beserta sebuah mobil itu tidak pernah dioperasikan. Hal. 19 Pintu Masuk
Bali Post/dok
TERPAL - Alat X-ray ditutupi terpal ketika dipasang di Gilimanuk, beberapa bulan lalu. Kini alat tersebut telah dipindahkan karena rusak.
Jalur Tikus di Gilimanuk
TAK sulit kalau ingin menghindari pemeriksaan petugas di pintu masuk Bali melalui Gilimanuk. Di Pelabuhan Gilimanuk terutama di pintu keluar masih terdapat beberapa jalur tikus yang memungkinkan warga leluasa masuk tanpa melewati pemeriksaan. Dengan cara berjalan kaki, penumpang kapal bisa mengambil jalan menyusuri dermaga LCT menuju Pura Segara. Kondisi senderan Pura Segara yang hancur memungkinkan orang berjalan leluasa hingga keluar dari Pelabuhan. Selanjutnya menyusuri pinggiran Pura Segara hingga tembus ke
areal Patung Siwa atau Teluk Gilimanuk. Lewat jalan ini, pejalan kaki tidak melewati Pos KTP. Selain itu, pendatang bisa leluasa lolos dengan bersembunyi di dalam toilet bus malam atau kursi belakang tempat sopir atau tempat kru istirahat. Di lokasi tersembunyi dalam bus itu, petugas kadang jarang memeriksa karena disibukkan memeriksa barang di bagasi bus. Di luar jalur tikus tersebut, jalur-jalur pelabuhan tradisional yang tersebar di pesisir Jembrana juga patut diwaspadai. Hal. 19 Alat Bantu