terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
12 HALAMAN
NOMOR 120 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Minggu Wage, 15 Desember 2019
Hanyut Terseret Arus
Jepret dengan “Smartphone”
Buah pisang tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Hindu di Bali. Mengapa buah ini terkesan wajib tiap upakara?
Hati-hati saat musim hujan beraktivitas di sungai. Warga Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Tembuku tewas terseret arus saluran irigasi. Daerah | HAL. 2
Teknologi kamera dalam smartphone kini semakin canggih. Tapi ada syaratnya jika ingin hasilnya bagus.
”The World’s 100 Most Powerful Women” nya yang banyak di bidang perekonomian, tak cuma di negaranya tapi juga dunia. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan sekaligus Plt. Menko Bidang Perekonomian di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia dinilai membantu memandu transisi negara dari otokrasi ke demokrasi. Setelah itu, Sri Mulyani menjadi Direktur Pelaksana dan COO Bank Dunia. Ketika bekerja di Bank Dunia, Sri Mulyani juga mempromosikan kesetaraan gender. Sementara pada p e m e r i nt a ha n a wa l Jokowi, Sri Mulyani kembali diangkat menjadi Menteri Keuangan hingga kini. Sebagai Menteri Keuangan, dia dianggap mampu meningkatkan pendapatan negara melalui reformasi perpajakan dengan memperluas layanan e-filing dan meningkatkan kepatuhan pajak. Adapun posisi pertama dalam daftar Forbes tahun ini adalah Konselir Jerman, Angela Markel. Markel selama sembilan tahun berturut-turut berada di peringkat puncak daftar tersebut. Sementara posisi kedua hingga 10, yakni Christine Lagarde, Nancy Pelosi, Ursula von der Leyen, Mary Barra, Melinda Gates, Abigail Johnson, Ana Patricia Botin, Ginni Rometty, dan Marillyn Hewson. (kmb)
Tradisi ”Mebat” Tergerus Zaman AKIBAT fungsi balai banjar kini semakin meluas, yakni untuk kepentingan pemasukan bagi banjar, tradisi mebat pun kian tergerus. Alasannya, semua ruang di balai banjar kini sudah terisi, juga untuk menjaga kebersihan balai banjar, krama pun kini semakin jarang menggunakan banjar sebagai lokasi maolahan saat adanya Panca Yadnya. Tradisi mebat di Bali telah dimulai sejak zaman agraris, tepatnya pada masa bercocok tanam. Kegiatannya bersifat spesial, karena dilaksanakan pada saat-saat tertentu, seperti pascapanen dan bentuk kegiatan ritual lainnya sebagai bentuk syukuran atas keberhasilan di sawah. Kemudian dengan
masuknya pengaruh budaya dan agama Hindu, tradisi lokal tetap berlanjut termasuk budaya mebat. Manfaatnya tidak hanya terbatas pada syukuran panen, namun juga tatkala ada kegiatan upacara keagamaan, kerap dilakukan kegiatan mebat sebagai bentuk jamuan kepada mereka yang ikut membantu kegiatan dan bagi para tamu yang diundang menyaksikan kegiatan upacara keagamaan. Hampir semua Panca Yadnya memerlukan kegiatan mebat. Seperti yang masih berlaku di desa-desa. Seolaholah mebat sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan upacara keagamaan di Bali. Hal. 11 Upacara Keagamaan
Fotografi | HAL. 8
Hujan Es Landa Desa Sangketan Penebel
Sri Mulyani
Sri Mulyani
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Buah Pisang
Bali Orti | HAL. 7
Jakarta ( Bali Post)Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia atau The World’s 100 Most Powerful Women 2019 versi majalah Forbes. Dia berada di peringkat ke-76 dalam daftar tersebut. Tahun lalu, dia menerima penghargaan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di World Government Summit atas upayanya mengimplementasikan reformasi. Dia juga pernah menjadi Menteri Keuangan terbaik Asia tahun 2006 dari Emerging Markets. Sebelumnya, Sri Mulyani juga pernah berada di posisi 23 dalam daftar wanita paling berpengaruh versi Forbes pada tahun 2008. Sementara kali ini, dia berada di posisi 76. Menteri Keuangan berusia 57 tahun ini menjadi satu dari 100 wanita lain yang berpengaruh di dunia, lantaran pengalaman-
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
balipost http://facebook.com/balipost
Tabanan (Bali Post) Hujan es disertai angin kencang melanda sejumlah banjar di Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Tabanan, Sabtu (14/12) siang. Fenomena alam ini sempat mengagetkan warga bahkan menimbulkan kerusakan fasilitas umum, seperti tiang wifi di kantor desa setempat. Kepala Kewilayahan Dusun Pekandelan, Desa Sangketan, Nyoman Sukadana, menjelaskan, Sabtu sekitar pukul 13.10 wita di Desa Sangketan Penebel terjadi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. Lima menit berselang, Sukadana mendengar ada suara seperti batu berjatuhan di atas genting rumahnya. Sontak ia bersama anak- anaknya mencoba melihat keluar rumah. Rupanya suara tersebut, hujan es dengan ukuran sebesar biji kopi/kacang. “Kejadian ini untuk pertama kalinya saya lihat, bahkan sempat saya videokan,” terangnya. Terkait hujan es ini, lanjut Sukadana, hanya terjadi sekitar lima menit, selanjutnya hujan biasa. Tidak hanya terjadi di Banjar Pekandelan, dari informasi yang didapatkan, fenomena serupa juga terjadi di Dinas Puring bagian selatan. Sementara itu hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan sejumlah ranting pohon berserakan di jalan. “Saya sedang di kantor desa bersama Pak Perbekel mengecek kerusakan pascahujan angin,” ucapnya. Perbekel Sangketan, I Komang Sugiarta alias Mang Gita, membenarkan adanya fenomena hujan es di wilayahnya. Dari informasi yang didapatkannya, fenomena ini terjadi di Banjar Dinas Pekandelan seputaran Pura Luhur Tambawaras dan Banjar Dinas Puring bagian selatan. Hal. 11 Butiran Es
BPM/bit
HUJAN ES - Hujan es terjadi di Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Sabtu (14/12) kemarin.
Penyebab Hujan Es
BPM/ist
ES - Butiran es jika terjadi hujan es.
Hujan es merupakan fenomena normal terjadi di wilayah tropis, yang terjadi pada musim pancaroba. Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar, I Wayan Winata, menjelaskan hujan es ini disebabkan oleh awan jenis cumulonimbus (awan hitam pekat). Hujan es terbentuk melalui proses kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas titik beku 0°C. Uap air yang melewati lapisan titik beku berkondendasi menjadi kristal-kristal es dan membesar hingga membentuk batu-batu es. Batu es yang jatuh dari awan cumulonimbus ini ketika tidak semuanya mencair dan sampai di permukaan masih berupa butiran es, maka fenomena ini disebut sebagai hujan es atau istilah meteorologinya hail. Hal. 11 Terasa Dingin
Balai Banjar Kini Multifungsi
Balai banjar di Bali awalnya memiliki fungsi sebagai tempat untuk bermusyawarah dan mufakat dari krama banjar. Namun, pada era globalisasi saat ini, banjar-banjar khususnya yang berada di perkotaan menampilkan wajah yang berbeda. Sebagian ruang balai banjar kini berfungsi ekonomis dan edukasi. Jadilah balai banjar yang multifungsi.
BPM/eka
WANGAYA - Banjar Wangaya sebagian menjadi usaha ekonomi.
Pesatnya pertumbuhan penduduk, tingginya demand akan ruang ekonomi akibat munculnya ekonomi kapitalis serta berubahnya pola pikir masyarakat, yakni dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri dengan tuntutan produksi yang tinggi, membuat banjar mengalami reaktualisasi secara fungsional. Maka tidak heran jika banyak balai banjar di Kota Denpasar menjadi sentrum kegiatan ekonomi. Bentuk-bentuk reaktualisasi balai banjar di Kota Denpasar kini digunakan sebagai kantor koperasi, disewakan untuk tempat berdagang, disewakan untuk tempat pelatihan tata rias tradisional Bali,
digunakan sebagai tempat melakukan pencoblosan dan melangsungkan agenda pemerintahan, seperti sosialisasi program dari pPosyandu, PKK, sampai AIDS dan narkoba, dan terakhir digunakan sebagai tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), olahraga, dan tempat resepsi pernikahan. Praktisi Budaya, I Kadek Satria, S.Ag., M.Pd.H., menilai beralih fungsinya balai banjar menjadi tempat berjualan dan ekonomis tidak menjadi masalah, bahkan hal tersebut merupakan kemajuan yang baik bagi krama banjar. Hal. 11 Kemajuan Zaman
Ketika Balai Banjar Garap Sektor Ekonomi
Banjar agar Dorong Krama Produktif dan Kreatif Balai banjar kini tidak hanya untuk tempat berkumpul warga dan kegiatan sosial dan budaya, namun lebih luas juga untuk kegiatan ekonomi. Perkembangan zaman, membuat banjar mengoptimalkan fungsi banjar agar bernilai ekonomi. Salahkah?
BPM/dok
Mebat - Budaya mebat di balai banjar makin tergerus.
KITA bisa lihat di lapangan Banjar Titih, Banjar Mregan, Banjar Abiankapas Kaja, Pagan Kaja, sejumlah banjar di Renon, kini Kusuma Jati Kesiman bahkan yang sedang dibangun Banjar Kedaton Kesiman diformat sebagian untuk bernilai ekonomi. Pengamat Ekonomi, Viraguna Bagoes Oka, menilai dalam
perjalanannya, tidak bisa dihindari pengaruh perkembangan zaman global juga merasuk ke balai Banjar. Ada nilai–nilai dalam balai banjar yang diikat oleh nilai–nilai sosial, budaya dan agama. Nilai–nilai agama itu mencakup Catur Purusa Artha, salah satunya Dharma. Dalam menjalankan Dharma perlu
dana. “Inilah pergeseran dan tantangan yang berat untuk banjar. Karena dana ini adalah alat untuk menggerakkan nilai-nilai Dharma. Di situlah terjadi godaan, peluang, tantangan bahkan gangguan yang menyebabkan terjadinya pergeseran,” ujarnya, Jumat (13/12). Di era milenial ini, tantangan itu semakin terlihat bahwa semuanya memerlukan biaya. Untuk menjaga nilai budaya dan agama ini merupakan tanggung jawab banjar. Hal. 11 Mampu Beradaptasi
BPM/eka
DIKONTRAKKAN - Bagian bawah Br. Kesuma Jati dikontrakkan untuk usaha.