Edisi 15 November 2016 | Balipost.com

Page 20

16 Pages

215 Number 8th year Price: Rp

L O N A A T I E R N I N T

3.000,-

ost.co.id e-mail: info_ibp@balip ost.com. ternationalbalip

rnationalbalipo

L O N A A T I E R N I N T

Tuesday,

r 15, 2016

Tuesday, Novembe

er 15, 2016

Novemb

Jackie Chan

REUTERS/Mario

Anzuoni

s and 200 Five decadeJackie Chan films later, s Oscar ‘finally’ win Hanks said

gratiit was especially to acknowledge

at Sylves- fying to be able martial arts and because an Oscar Chan saw was the moment Chan’s work films were two genres - When Jackie during awards action comedy he said that years ago, of Motion LOS ANGELES often overlooked house 23 so many season. The Academy hosts of one. Sciences, ter Stallone’s having made he wanted Arts and also bestowed lade despite he decided Hong Pictures ceremony, Goverfilm editor

annual British at the annual and movies.praised his hometown to be the Lynn Oscars on On Saturdaythe Chinese actor his He him “proud say- honorary casting director for making V. Coates, his fans, documentarian nors Awards,star finally received Oscar Kong and thanked “I continue Anne and prolific martial arts Chinese,” Stalmaster an honorary were the reason through Frederick Wiseman. attended by film. little gold statuette, was of work in industry, ing they movies, jumping Denzel The evening and punching, for his decades to make in the film elite, including Nifilms, after windows, kicking “After 56 years Nyong’o, than 200 62, by his Hollywood’s Lupita Stone, Ryan my bones.” making more finally,” Chan, Washington, Emma was introduced dinner breaking bones, and Dev The actor co-star Chris Tucker, cole Kidman, so many the star-studded gala Tom Amy Adams Hour” quipped at Yeoh and Reynolds, his Oscar. the “Rush to him as “Jackie Patel. (rtr) while holding recalled watching his actress Michelle The actor his parents and he Hanks, who referred Chan.” with why ceremony asking himtop acco- ‘Chantastic’ father always Jl. D.Tamblingan Hollywood’s Sanur didn’t have

You can

st.com. http://epaper.in

online: http://www.inte

ional Bali find Internat

Post at:

Jl. D.Tamblingan Sanur Cafee 18 Ramayana Jl. D.Tamblingan Sanur Cafee Sari Kuta Jl. Bakung 19 Smirnof Jl. D.Tamblingan Sanur Kuta Hotel Jl. Pantai 20 Legwa Jl. D.Tamblingan Sanur Club Tanduk Cafee 1 Kuta Beach the Coffe Bear 21 Nu Laser Jl. Camplung Kuta Jl. D.Tamblingan Kuta Book Sari 17 DKerobokan Hotel 2 Wen Dys Jl. Bakung 22 Ganesa Jl.Petitenget Paradiso Bali Daiving Legian Kuta 17E Kerobokan 3 Seminyak 23 All For Jl. Padma 23 Jl.Petitenget Klod Resort&Spa 4 Ramayana 24 Barocca 17C Kerobokan Jl. Doble Six/Werkudara No. 51 Legian Resort&Spa Jl.Petitenget 9 Kerobokan Klod 5 The Lokha 25 Lantern Emtertaiment Jl. D.TamblinganA Sanur Jl.Petitenget Live Sport No. 106 Dps No.126 6 66 Corner 26 Shearlock 140 Jl. Raya Puputan Jl. D.Tamblingan Grill No 148 7 Leghawa 27 Cafe Degan Jl. D.Tamblingan 68 Mandala Renon Renon No dan Restoran 148 Jl. Raya Niti Jl. D.Poso 8 Retno Barr 28 Kopi Made Mandala No. No. 50D Manan Jl. Raya Niti Yamin No.18 Jl. D.Poso 9 Elkomedor 29 Dimsum Jl. Mohamad No. 39 Scret No.88 Renon Jl. D.Poso 10 Malaika 30 Furama Jl. Merdeka Sanur Subah Renon Denpasar Jl. D.Poso 11 Snack Shack 31 Warung Wuruk 184 khas Gilimanuk Sanur Jl. Hayam Lokal Jl. D.Poso 12 Warung 32 Ayam Betutu Sanur Jl. D.Poso 13 Cokro Cafee 33 Bali Bakery Sanur Jl. D.Poso 14 T.J.Bar Sanur 15 J & N Kebab Jl. D.Tamblingan Bar 16 Goanna 17 Batu Jimbar

hu Sharma/Files

REUTERS/Himans

Sweltering 2016 to set heat record, stoked by man-made warming - WMO

, heat record O - WM 2016 to set Sweltering n-made warming ma stoked by Buffaloes

sit in a lake

on a hot

summer

day near

away from

Ajmer, India,

May 28,

2015.

towards fossil fuels MeteoWorld

energy. The (WMO) said heat omy renewable up a new Organizationwarmest since stokes set to notch be the world is as global warming said rological this year wouldin the late 19th century, SH - The agency 2015 began MARRAKE after a sizzling the U.N. weather ed by Donald recordsaverage surface temperatures 2016 levels, Fahrenheit) with record in and rising sea Celsius (2.2 talks overshadow times. Sixteen 1.2 degrees more floods at climate change have United States above pre-industrial years recorded on Monday to pull the election win. of the 17 hottest quick ways 2015 Paris Agreement, Trump’s record,” has called in this century. of the world econt Trump a source in President-elec a hoax and climate changeteam says he is seeking his transition

out to shift the which aims

been year. Another Taa“Another eral Petteri in Marrakesh, WMO Secretary-Gen a statement las said in where almost 200 nations climate Morocco, ways to slow such are discussingheat, with impacts ice and damage change. The was Greenland as melting Great Barrier Reef,event weather by to Australia’s an El Nino and by almost PARIS DEAL stoked by early in the year deal, backed The Paris including the United gases, mainly in the Pacific has greenhouse 200 nationsrejected by Trump, the man-made fossil fuels. from burning heat from the power- States but goal of limiting beto “well disappeared. an overriding “The extra event has ful El Ninofrom global warming rise in temperatures above pre-industrial WMO 2C (3.6F) The heat he said. The 2016 low” ideally 1.5C (2.7F). page 6 that to times, will continue,” Continued “very likely” a freak said it was hottest, barring the would be weeks. chill in coming

also be heard News can at Global in “Bali Image” from 9.30 96.5 Radio FM am. Listen to until 10.00 FM at http:// Global Radio ten2myat globalfmbali.lis streaming or live video and http:// radio.com lfmbali.com li. http://radiogloba nel/global-fm-ba

balipost (152rb Like) http://facebook.com/balipost

ustream.tv/chan

SELASA WAGE, 15 NOVEMBER 2016

@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom

iklan@balipost.co.id redaksi@balipost.com

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, (0361) 233801 Facsimile: 227418

KALENDER BALI Seorang perajin daun lontar menjelaskan kepada wisatawan isi di dalam lontar yang memuat kalender Bali dan berbagai info lainnya.

A.A. Ngurah Gede Widiada

HUT Ke-5 Partai NasDem

Kirab Persada Indonesia Diapresiasi PARTAI NasDem baru saja merayakan HUT-nya yang ke-5, Jumat (11/11) lalu. Puncak peringatan untuk di Bali diselenggarakan di Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandi), Renon, Sabtu (12/11) lalu. Setelah seremonial perayaan HUT kali ini, dilanjutkan dengan menyelenggarakan Kirab Persada Indonesia. Seluruh kegiatan yang berjalan dengan sukses, mendapat apresiasi dari seluruh kader Partai NasDem di Bali. Kegiatan yang diikuti seluruh kader partai di Bali digelar oleh jajaran DPW yang dipimpin I.B. Oka Gunastawa dan DPD kabupaten/kota se-Bali. Wakil Ketua DPW Partai NasDem A.A. Ngurah Gede Widiada memberikan apresiasi atas ide dan gagasan dalam memperingati HUT tahun ini. Terlebih, pada saat ini juga diluncurkan tagline Partai NasDem di Bali yakni ‘’Sing NasDem Sing Keren’’. Apa yang dilakukan ini dinilai telah mampu memberikan kejutan kepada insan politik pulau dewata tercinta ini. Momentum ultah dan Kirab Persada Indonesia ini dinilai menjadi komunikasi politik yang gaul dan gampang diingat oleh kawula muda di Pulau Bali dan akan mampu menasional. Tagline ini mengandung makna, kalau belum masuk NasDem berati belum keren. Kenapa jadi keren kalau gabung ke Partai NasDem tiada lain karena partai ini ingin mengawal restorasi tanpa henti. Artinya dalam usia lima tahun di panggung politik nasional dan Bali telah mampu melakukan lompatan langkah dan perbuatan dengan mengedepankan empati dan sensitivitas sebagai pendatang baru dalam kebijakan politik oleh ketua umum dengan politik tanpa mahar. Beberapa yang telah dilakukan, yakni Fraksi NasDem mengembalikan dana aspirasi. Tidak bepergian ke luar negeri, kalau anggaran tidak memungkinkan dan yang utama adalah dalam hitungan detik, bila sebagai kader berbuat malu atau korupsi harus segera keluar dari partai atau dikeluarkan dari partai. Menariknya, kegiatan kirab tersebut juga diwarnai dengan kegiatan sembahyang di Pura-pura dang khayangan oleh seluruh peserta. Ini menunjukkan sepirit spiritualitas dengan politik, sehingga akan melandasi pola pikir dan moralitas serta etika para kader, sehingga demokrasi yang ingin diwujudkan adalah demokrasi yang memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. ‘’Inilah obsesi besar Partai NasDem dalam mengusung komitmen gerakan perubahan. Dirgahayu Partai NasDem ke-5,’’ ujar Widiada. (kmb12/k100)

Desa Tenganan Pegringsingan

Aset Kota Pusaka Karangasem

DESA Tenganan Pegringsingan, Karangasem senantiasa memberikan kesan berbeda bagi pariwisata Bali. Tenganan Pegringsingan tumbuh dan berkembang tanpa keluar dari kesan aslinya Desa Bali Aga, desa yang masih mempertahankan pola hidup mengacu pada aturan tradisional adat desa yang diwariskan nenek moyang mereka. Hal itu justru membuat Tenganan Pegringsingan menjadi istimewa dibandingkan desa lainnya sebagai destinasi daya tarik pariwisata di Bali. Kini, Tenganan Pegringsingan telah menjadi salah satu aset Kota Pusaka Karangasem. Desa Tenganan Pegringsingan memiliki wilayah seluas 917.200 hektar. Terbagi menjadi areal sawah 255.840 hektar, lahan kering 583.035 hektar termasuk tegalan dan hutan. Sedangkan sisanya 78.325 hektar berupa lahan permukiman dan fasilitas sosial lainnya. Secara geografis, data Bappeda Karangasem menunjukkan posisi desa ini diapit dua perbukitan. Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Muncan, sisi timur Desa Bungaya dan Asak, sisi selatan

Desa Adat Pasedahan dan sisi barat Desa Adat Ngis. Desa Tenganan Pagringsingan terletak pada ketinggian 50 sampai 500 dpl dengan suhu 28-30 derajat Celsius dan curah hujan 620 mm/tahun. Jumlah penduduknya hanya 688 orang, laki-laki sebanyak 333 orang, perempuan 355 orang dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 232 KK. Secara umum, mata pencaharian warga setempat adalah petani dan sebagian lagi wirausaha pariwisata. Namun

ada pula yang membuat aneka kerajinan. Beberapa kerajinan khas dari Tenganan adalah anyaman bambu, ukiran dan lukisan di atas daun lontar yang telah dibakar. Di desa ini pengunjung bisa menyaksikan bangunan-bangunan desa dan perajin-perajin muda yang menggambar lontar. Sejak dulu masyarakat Desa Tenganan juga telah dikenal atas keahliannya dalam menenun kain gringsing. Cara pengerjaan kain gringsing ini disebut dengan teknik dobel

MENYUSUL kesuksesannya dalam pergelaran ‘’Semar Gugat’’, Maret lalu, Teater Koma yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation kembali mempersembahkan lakon berjudul ‘’Opera Kecoa’’. Produksi ke-146 ini dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki mulai tanggal 10 hingga 20 November 2016. Lakon ini mengisahkan perjuangan seorang bandit kelas teri, Roima, yang sedang berada di persimpangan jalan. Dia tertarik kepada Tuminah, seorang pekerja seks komersial, meski sudah punya pacar, Julini si waria. Ketiga orang ini dan tokoh-tokoh lainnya melakoni perjuangan hidup yang hanya punya dua risiko, yakni jadi ada atau tersingkir. Nasib baik jarang memihak mereka. Tempat mereka seperti sudah digariskan, gorong-gorong, di dalam got, di kolong jembatan, di kawasan kumuh yang jorok, yang gelap dan berbau busuk. Pementasan ‘’Opera Kecoa’’ tahun 2016 ini didukung oleh Ratna Riantiarno, Budi Ros, Rita Matu Mona, Dorias Pribadi, Alex Fatahillah, Daisy Lantang, Sri Yatun, Ratna Ully, Raheli Dharmawan, Julius Buyung, Ina Kaka, Ledi Yoga, Dodi Gustaman, Sir Ilham Jambak, Bangkit Sanjaya, Rangga Riantiarno, Adri Prasetyo, Tuti Hartati, Bayu Dharmawan Saleh, Didi Hasyim dan Joind Bayuwinanda. Lirik-lirik gubahan N. Riantiarno akan diiringi oleh komposisi musik almarhum Harry Roesli dengan aransemen garapan Fero Aldiansya Stefanus, tata gerak garapan Ratna Ully serta bimbingan vokal Naomi Lumban Gaol. Penataan busana oleh Alex Fatahillah, tata artistik dan tata cahaya panggung digarap oleh Taufan S. Chandranegara, didukung oleh Pimpinan Panggung Sari Madjid, pengarah tehnik Tinton Prianggoroserta Pimpinan Produksi Ratna Riantiarno, di bawah arahan Co-Sutradara Ohan Adiputra dan Sutradara N. Riantiarno. (pik)

Bali Post/ist

ADEGAN - Salah satu adegan dalam ‘’Opera Kecoa’’.

anyaman ata, lontar, tuak) dan kuliner lokal. Sebagai aset kota pusaka, desa Bali Aga ini mendapat perbaikan-perbaikan fasilitas umum. Tempat parkir nampak sudah diperluas. Demikian juga penambahan fasilitas umum lain, seperti toilet pada pintu masuk. Putu Yudiana menambahkan, selain tetap mempertahankan kearifan lokal, Desa Tenganan Pegringsingan juga mematangkan jalur trekking untuk menambah daya tarik Tenganan terhadap wisatawan. Jalur trekking ini membentang dari Bebandem atau Kastala sejauh lima kilometer ke selatan menuju Tenganan. Ini sudah digagas sejak tahun 2013 dan diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan saat ini yang rata-rata 50 ribu per tahun. (gik)

Acha Septriasa Jadi Wanita Buton di ’’Barakati’’

’’Opera Kecoa’’

Potret Masa Lalu untuk Masa Kini

ikat. Teknik tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia dan kain gringsing yang dihasilkan terkenal istimewa hingga ke mancanegara. ‘’Kearifan lokal tetap menjadi andalan kami. Ini akan selalu ditemukan di Desa Tenganan Pegringsingan,’’ kata Perbekel Desa Tenganan Pegringsingan Putu Yudiana, belum lama ini. Sebagai aset Kota Pusaka, desa ini memiliki pusaka alam, seperti sawah, hutan desa, permukiman, batu peninggalan megalitik (legenda desa) dan flora serta fauna lokal (kerbau). Untuk pusaka budaya ragawi, ada rumah tinggal tradisional dan bangunan suci (bale agung, bale patemu, pura dan lainnya). Sementara untuk pusaka budaya nonragawi ada ritual dan upacara, kalender tradisional, kerajinan (tenun gringsing,

Bali Post/may

MENU IKAN - I Made Surya Adnyana membawa sajian menu ikan khas Warung Makan Pan Brayut.

Kolam Pancing dan Warung Makan Pan Brayut

Sensasi Makan Ikan dari Hasil Pancingan

KOLAM Pancing Pan Brayut kini selalu ramai dikunjungi warga kota, termasuk kalangan anak muda. Ada yang asyik bercengkerama, ada juga yang hanya memanfaatkan wifi, ada yang asyik melahap ikan dan ada juga yang memancing. Kolam pancing yang berlokasi di kawasan Jalan Hayam Wuruk, Denpasar ini dilengkapi warung makan. Barangbarang recycle seperti kayu bekas pakai, besi bekas dimanfaatkan pemiliknya untuk tempat duduk, meja, atap dan sebagian material dari bangunan semipermanen tersebut. Meski terbilang sederhana, namun beberapa pejabat pernah makan di Warung Makan Pan Brayut. Bangunan dibuat sengaja tidak terlalu formal agar semua kalangan baik kelas menengah ke bawah maupun kalangan menengah ke atas dapat menikmati tempatnya. Menu olahan ikan mendominasi menu di Warung Makan Pan Brayut. Ada nila nyatnyat, goreng, bakar dan asam manis, tempe, ayam gerang asem, ayam bakar, ayam goreng, sate ayam plecing dan nasi campur sudang lepet jukut undis. Bagi pecinta ikan, tentu

mendambakan rasa ikan yang fresh. Sensasi fresh didapat dari ikan yang belum mati dan belum dimasukkan ke mesin pendingin. Maka dari itu, I Made Surya Adnyana, pemilik Kolam Pancing Pan Brayut, baru menangkap ikannya ketika pengunjung memesan makanan. Tak butuh waktu lama untuk menangkap ikan itu. Kurang dari 10 menit, sajian menu ikan telah tersaji di meja makan. Kolam seluas 1 are itu berisi banyak ikan seperti nila, gurami, lele dan sidat sehingga mudah menangkapnya. Di awal Agustus 2015, Made Surya hanya membuka kolam pancing untuk dipasok ke warung-warung makan dan restoran. Lama-kelamaan, atas permintaan seorang ibu yang sedang menemani anaknya memancing, meminta Made Surya agar sekaligus menyiapkan tempat makan. Maka, sejak Januari 2016, Made Surya juga membuka warung makan yang diberi nama Warung Makan Pan Brayut.

Kini, warungnya makin ramai. Tidak hanya datang sekadar untuk memancing, tetapi juga untuk makan atau untuk berkumpul dengan teman-teman. ‘’Juga ada family gathering, ulang tahun dan diskusi juga ada,’’ ujarnya. Menurut Made Surya, kolam pancingnya yang dilengkapi warung makan saat jam kerja kantor banyak didatangi pegawai untuk makan siang. Sedangkan Sabtu dan Minggu, biasanya dipenuhi rombongan keluarga yang menggelar family gathering, sambil memancing lalu makan. Awalnya, Kolam Pancing Pan Brayut memasok ikan untuk restoran, tempat makan atau pasar. Namun, kini stok ikannya menipis karena juga untuk memenuhi kebutuhan warungnya. Oleh karena itu, ia mulai jarang memasok ikan ke restoran, pasar tradisional atau warung makan. ‘’Setiap minggu, untuk suplai ikan ke restoran, pasar tradisional dan konsumsi Warung Makan Pan Brayut menghabiskan sekitar tiga kuintal ikan,’’ ujar Made Surya yang mengaku juga memiliki kolam ikan di Singaraja untuk memenuhi kebutuhan warung makannya. (may)

ACHA Septriasa akan berperan sebagai wanita Sulawesi di film sejarah berjudul ‘’Barakati’’. Dalam film tersebut, Acha akan adu akting dengan aktor tampan Fedi Nuril. Acha berperan sebagai Wabe, penyelam asal Buton, Sulawesi Tenggara. Karena keahliannya itu, Wabe sekaligus menjadi tour guide di Buton. ‘’Ini pertama kali saya memerankan wanita Sulawesi,’’ ujar Acha saat ditemui di Epicentrum, Jakarta, baru-baru ini. Film yang disutradarai Monty Tiwa itu juga membuat Acha banyak mempersiapkan diri untuk berlatih menyelam dan menolak untuk menggunakan stuntment. Tetapi, Acha juga mengaku banyak berlatih hal lain agar lebih mendalami sosok wanita Sulawesi tersebut. ‘’Selain mendalami karakter wanita Sulawesi, saya juga harus mahir menyelam. Saya pun menjalani latihan khusus meski enggak terlalu lama. Menyelami karakter sebagai penyelam. Menyelam di kedalaman 20 meter. Ini satu petualangan yang sangat luar biasa. Untuk film ini spesial belajar nyelam sama Fedi, enggak pake stuntment. Saya juga belajar bahasa, kebudayaan, beladiri balaba. Beladiri itu susah banget,’’ ujarnya. (pik)

Bali Post/ist


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 15 November 2016 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu