terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
16 HALAMAN
NOMOR 60 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
balipost http://facebook.com/balipost
Puluhan Reklame Dipasangi Stiker
Tingkatkan Pengawasan Duktang
Satpol PP Badung, Senin (14/10) kemarin, kembali melakukan penertiban reklame. Setidaknya, 21 reklame bodong dipasangi stiker hingga diberikan surat teguran.
Penangkapan dua terduga teroris di Jembrana membuat Pemkab Tabanan mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke Perbekel dan Bendesa Adat. Isinya agar meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap duktang.
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Sejumlah Desa di Kintamani Krisis Air Bersih Warga di sejumlah desa di Kintamani mengalami krisis air bersih. Kondisi itu terjadi akibat dampak kemarau panjang
TABANAN | HAL. 7
BADUNG | HAL. 3
BANGLI | HAL. 14
Masuk Negatif Investasi
Perajin Arak Tak Nikmati Berkah Pariwisata
Denpasar (Bali Post) Berdasarkan Perpres No.39 tahun 2014, industri minuman keras (miras) masuk dalam daftar negatif investasi (DNI). Artinya, tidak boleh ada izin untuk industri miras baru. Sedangkan, untuk industri miras yang sudah ada sebelum muncul perpres tersebut, masih diperbolehkan beroperasi. Hal ini tidak saja menimbulkan rasa ketidakadilan, tapi juga berpotensi menumbuhkan industri miras ilegal. Terutama bagi Bali yang dibanjiri miras impor, sementara industri miras lokal yang dikelola masyarakat kecil merana. “Kalau tidak berizin kan ilegal. Makanya gubernur mengajukan revisi Perpres No.39 tahun 2014 untuk melegalkan perajin-perajin miras lokal seperti arak,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, I Putu Astawa, yang dikonfirmasi Senin (14/10) kemarin. Menurut Astawa, legalisasi arak juga akan memudahkan pengawasan tata niaga miras lokal. Di samping menjaga warisan budaya terkait produksi arak agar tidak punah. Sebagai contoh di Sidemen, Karangasem yang memproses arak dimulai dengan mencari nira. Baik dari kelapa, enau, maupun lontar yang kemudian difermentasi. “Kearifan lokal ini sebetulnya untuk menghasilkan arak untuk kepentingan obat-obatan, kepentingan upacara, dan juga minuman. Terutama di industri pariwisata, dipakai untuk campuran cocktail,” jelasnya. Hal. 15 Tak Ada Izin
Hampir 90 Persen Impor INDUSTRI pariwisata di Bali tidak terlepas dari miras. Hampir semua wisatawan minum miras, terutama Australia. Ironisnya, hampir 90 persen miras yang dikonsumsi wisatawan di Bali miras impor. Ketua Indonesian Food and Beverage Executive Association (IFBEC) Bali Ketut Darmayasa, S.IPem., M.M.,CHT. mengatakan, kontribusi minuman secara umum pada 2018
Unjuk Rasa Dilarang Jakarta (Bali Post) Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, Joko WidodoMa’ruf Amin, pada 20 Oktober 2019 di Kompleks MPR/ DPR/DPD RI dipastikan bersih dari kegiatan unjuk rasa. Keputusan tersebut disepakati pimpinan tiga lembaga parlemen, Polri, TNI, dan BIN. “Terkait keamanan pada tanggal tersebut (pelantikan presiden), beberapa tempat akan kami clearance, untuk bisa tidak adanya orang hadir di gedung MPR dan DPR ini, agar pelaksanaan pelantikan berjalan baik,” ucap Ketua DPR RI Puan Maharani usai Rapat Koordinasi bersama jajaran TNI, Polri, dan Badan Intelijen
Negara (BIN) di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (14/10) kemarin. Untuk memastikan keamanan di sekitar kawasan parlemen tersebut, akan dikerahkan 30 ribu personel gabungan dari TNI, Polri, dan pihak terkait antara lain pengaman dalam (pamdal) DPR, serta Polisi Pamong Praja (Pol PP). “Jumlah personel yang disiagakan itu, nantinya akan menyisir kawasan ring satu dan ring dua, di sekitar Kompleks Parlemen. Tentunya (pengamanan) sudah akan diatur, sehingga pelaksanaan (pelantikan) bisa berjalan dengan baik,” imbuh Puan. Hal. 15 Terus Dimatangkan
sangat besar. “Pendapatan hotel dari segi minuman sangat tinggi. Apalagi club – club, penghasilannya dari minuman beralkohol,” ujarnya Senin (14/10) kemarin. Miras yang dikonsumsi di Bali saat ini kata Darmayasa hampir 90 persen merupakan produk impor. “Minuman impor itulah yang sangat banyak beredar di Bali,” katanya. Namun, ada beberapa minuman
Rekonsiliasi Elite Jelang Pelantikan Jakarta (Bali Post) – Jelang pelantikan presiden dan wakil presiden, elite politik terus melakukan rekonsiliasi melalui berbagai pertemuan. Pembicaraan dalam pertemuan mengarah pada kesatuan komitmen untuk Indonesia pada masa depan yang lebih baik. Berbagai persoalan seperti perbedaan pandangan politik, amandemen konstitusi hingga soal ekonomi dibahas. Jokowi sebagai presiden terpilih yang sebelumnya telah bertemu dengan Prabowo Subianto dan Soesilo Bambang Yudhoyono, Senin (14/10) kemarin, bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Istana Merdeka Jakarta. Prabowo Subianto juga bertemu dengan Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB. Sementara Ketua MPR Bambang Soesatyo
mendatangi kediaman Sandiaga Uno, untuk menyampaikan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden. Pertemuan Jokowi dengan Zulkifli Hasan, salah satunya untuk membahas amandemen UUD 1945 yang diwacanakan secara menyeluruh. “Saya tadi bertanya mengenai amandemen ke beliau kan mantan Ketua MPR, sehingga yang sudah dipersiapkan, kajian seperti apa, kira-kira seperti apa.
Beliau kan masih di pimpinan MPR,” kata Jokowi. Zulkifli menyatakan, pertemuan juga tentang masa depan Indonesia. “Kita menyinggung bagaimana Indonesia masa depan. Yang mendatang, 50 tahun,” katanya. Terkait amandemen UUD 1945, Zulkifli menegaskan, rekomendasinya yang disampaikan kepada Presiden Jokowi adalah amandemen UUD 1945 yang terbatas.
Dari pertemuan Bambang Soesatyo dengan Sandiaga Uno, dipastikan tentang kehadiran Sandiaga saat pelantikan dan ini menegas-
BERPELUKAN - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (kanan) berpelukan dengan Pengusaha yang juga mantan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno, di Kediaman Sandiaga Uno, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (14/10) kemarin. Kedatangan pimpinan MPR tersebut untuk memberikan undangan pelantikan presiden-wakil presiden terpilih periode 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang.
Soal Pabrik Pengolahan Limbah B3 Medis
Bupati Artha Tak Setuju
Harian Bisnis Bali Waspada Penipuan Bisnis Digital Belakangan, marak dan meresahkan terjadinya penipuan di dunia bisnis digital. Calon nasabah wajib waspada. Apa yang harus dilakukan? www.bisnisbali.com
Harian DENPOST Suhu di Karangasem Meningkat Setelah Buleleng, Senin (14/10) kemarin, Karangasem mengalami hari tanpa bayangan, sehingga suhu meningkat Selasa (15/10) ini. www.denpostnews.com
impor yang juga diproduksi di Bali yaitu jenis vodka di Tabanan, karena bahan dasar vodka ada di Bali. “Izinnya impor tapi diproduksi di Bali. Jadi, bea cukainya lebih rendah. Misalnya bayar impor Rp 124.000 per liter, namun karena diproduksi di Bali, ia cuma kena cukai Rp 80.000 per liter,” ungkapnya. Hal. 15 Paling Laku
Rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) khusus limbah medis di Jembrana sudah bergulir sejak dua tahun belakangan ini. Sejak awal sejatinya pemerintah daerah memalui Bupati Jembrana I Putu Arta menyatakan tidak tidak setuju. Namun, bagi pihak penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit, keberadaan pengolahan limbah medis di Bali akan sangat membantu efisiensi biaya.
BUPATI Artha beberapa waktu lalu mengatakan, sebelumnya sudah mengingatkan soal dampak ke depan bagi warga sekitar Tegalbadeng jika dibangun pabrik pengolahan limbah medis. Khususnya berkaitan dengan kesehatan warga sekitar dan warga yang nantinya bekerja di pabrik tersebut. Sementara perusahaan yang mengajukan di Pengambengan saat ini, menurutnya, langsung ke pusat. Bahkan, Bupati Artha mengaku terkejut adanya rapat yang dilakukan di Denpasar terkait amdal. “Tidak ada ke kita, langsung ke Jakarta. Setiap
undangan itu harus seizin Bupati. Mengiyakan atau tidak. Jangan main sendiri-sendiri. Ini di pusat dimainkan, kami dari dulu sudah tolak. Izin yang diurus di pusat sudah diurus di sana. Dan orang pusat yang mengundang kita. “Pada prinsipnya, saya tidak setuju,” tegas Bupati Artha. Kendatipun secara pribadi tidak setuju, pemerintah daerah tentunya juga tergantung hasil kajian dari pemerintah pusat dan masyarakat Pengambengan. Akan tetapi, Bupati mengingatkan, kalau masyarakat menyetujui, agar memikirkan dampak yang diakibatkan nanti. Bagaimana-
pun itu merupakan limbah dan sejatinya pemerintah tidak diuntungkan dari adanya pabrik itu. Salah satu penghasil limbah B3 adalah layanan kesehatan yakni RSUP Sanglah yang menghasilkan 800 kilogram hingga satu ton limbah B3 medis per hari. Untuk mengolah limbah B3 medis ini, RSUP Sanglah melakukan kerja sama dengan pihak ke tiga. Hal. 15 Limbah Infeksius
kan bahwa sudah saatnya masyarakat bersatu membangun bangsa. Hal. 15 Saatnya Bersatu